Anda di halaman 1dari 4

Tugas Baca 7 : Sirkulasi Darah Otak

Anatomi Sistem Serebrovaskuler

1. Suplai Arterial
Suplai arterial utama ke otak terdiri dari dua arteri karotis utama beserta
percabangannya yang disebut sebagai sirkulasi anterior dan dua arteri vertebral
bergabung membentuk arteri basilaris yang disebut sebagai sirkulasi posterior. Secara
umum, arteri karotis berasal dari arteri inominata di sisi kanan dan kiri dari aorta.
Pada orang dewasa, percabanganarteri karotis menjadiarteri karotis interna dan
eksterna biasanya di level vertebrae servikal 4 dan5 dibandingkan dengan anak-anak
percabanganterbentuk disatu sampai dua tingkat daribagian ujung atas (rostral) dari
servikal
Arteri karotis interna(ICA) memasok darah keotak dan mata didaerah
ipsilateral. Ada empat segmen dari ICA: cervical, petrous, cavernous,
dansupraclinoid, menggambarkan jalurnya saat memasuki tengkorak. Secara umum,
luas area yang disuplai oleh arteri tertentu menggambarkan ukuran diameter arteri
serebral tersebut. Arteri opthalmic, a. communicating posterior, a. choroidal anterior,
a. serebral anterior, a. serebral media, dan a perforating anterior merupakan cabang
dari ICA, dan menyupial sebagian besar darah ke serebrum. Semua area otak yang
disuplai oleh cabang utama dari ICA memiliki sirkulasi kolateral yang baik kecuali
area yang dipasok oleh medial cerebral artery (MCA). Akibatnya, wilayah MCA
rentan terhadap iskemia.
Dua arteri vertebralis bergabung menjadi arteri basilaris dan membentuk
sirkulasi posterior. Arteri vertebralis adalah cabang arteri subklavia terbesar, dan
sebelum bergabung untuk membentuk arteri basilaris, arteri verterbralis memberi
suplai melalui cabangnya ke arteri serebellar posterior inferior dan arteri spinal
anterior. Setiap ramus anterior terbentuk dari arteri vertebralis yang menyatu pada
ramus spinal yang berlawanan untuk membentuk arteri spinal anterior. Arteri
serebellar posterior inferior adalah cabang terbesar dari arteri vertebralis, dan
menyuplai serebelum dan bagianbawah dari batang otak. Arteri basilarisnaik ke
ventral dari pons dan berakhir di pontomesencephalic junction. Arteri ini menyuplai
arteri serebellar inferior anterior,a. serebral superior, dan a serebral posterior. Arteri
communicating posterior (PCom) menghubungkan arteri basilaris ke sirkulasi arteri
karotis.
Sirkulus willisi merupakan anastomosis dari arteri serebral basal dan sirkulasi
kolateral potensial. (Gbr. 2.1) Cincin berbentuk poligonal ini terdiri dari segmen arteri
communicating anterior(Acom) dari a. serebral anterior, dan ICA anterior. Bagian
posterior dari sirkulus willisi ini terdiri dari dua Pcom, dan dua arteri serebral
posterior. Namun, pola klasik ini ditemukan hanya pada kurang dari 50% dari
populasi; Acom dan Pcom sering hipoplastik. Sementara fungsi utama sirkulus willisi
adalah dengan menyuplai aliran darah kolateral ke bagian otak dengan aliran darah
yang tidak mencukupi, hipoplasia Acom atau Pcom bisa sebagai limiting factor.
Berikut adalah gamabar sirkulasi wilise
Secara ringkas, sirkulasi darah ke otak digambarkan lewat gambar berikut.

Aorta berasal dari jantung membentuk ascending aorta anterior ke arah trakea dan
bercabang tiga : A Brachiopcepahlic, A Karotis Kommunis kiri dan A Sub Clavia kiri.
A Brachiocepahlic bercabang menjadi A Karotis Kommunis kanan dan A Sub Clavia
kanan.
2. Sistem Vena
Sistem vena serebral terdiri dari vena serebral superfisial dan dalam. Vena
superfisial mengalir dari permukaan dan korteks serebral hemisphere, sedangkan vena
dalam mengalir dari white matter, basal ganglia, diencephalons, serebelum, dan
batang otak. Vena subependymal kosong ke vena-vena basal untuk membentuk vena
besar Galen, yang mana merupakan bagian dari sistem vena dalam. Baik vena
superfisial maupun dalam termasuk vena Galen mengalir ke sinus venosus dura
utama, yang di samping menerima darah dari otak, juga menyerap kembali cairan
serebrospinal dari ruang subarachnoid. Dinding-dinding vena serebral sangat tipis
sementara dinding dari sinus dural sangat fibrous. Baik vena dan sinus tidak memiliki
katup. Sinus dural akhirnya mengalir ke salah satu dari dua vena jugularis interna.
Pengaruh dari sistem vena serebral terhadap autoregulasi masih belum jelas, mungkin
disebabkan karena sulitnya melakukan observasi langsung. Konten dari otot polos dan
inervasi sistem vena mungkin kurang luas dibandingkan dengan sistem arterial, dan
banyak yang meyakini sistem vena merupakan passive recipient dari pengaturan
masuknya aliran darah arterial. Oklusi dari vena kortikal pada binatang menunjukkan
kegagalan respon autoregulasi lokal terhadap kondisi hipotensi sistemik. Namun
begitu, sistem vena mengandung sebagian besar dari cerebral blood volume (CBV);
sehingga perubahan kecil pada diameter vena mungkin menyebabkan efek signifikan
terhadap volume darah intrakranial. Pada penelitian yang sudah ada menyatakan
sistem vena dominan diatur oleh faktor neurogenik dibandingkan faktor miogenik
atao metabolik.

Anda mungkin juga menyukai