Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Karsinoma lambung adalah suatu keganasan yang terjadi di lambung,
sebagian besar adalah jenis adenokarsinoma. Kanker lambung lebih sering terjadi
pada usia lanjut kurang dari 25 % kanker itu terjadi pada orang dibawah usia 50
tahun ( Osteen, 2003 ). Meskipun frekuensi telah menurun secara dramatis selama
beberapa dekade terakhir di dunia Barat, kanker ini masih memberikan kontribusi
signifikan terhadap kematian secara keseluruhan.Insiden adenocarcinoma sangat
bervariasi tergantung pada wilayah geografis.Insiden tahunan di Jepang
diperkirakan 140 kasus per 100.000 penduduk per tahun, sedangkan di dunia
Barat insiden ini diperkirakan 10 per 100.000 penduduk. Insiden yang lebih tinggi
pada laki-laki daripada perempuan rasio dari 1.5:2.5, kelompok-kelompok sosial
yang miskin dan orang-orang di atas usia 40 tahun yang diamati. Dan angka
kejajian karsinoma lambung (866.000 mortalitas/tahun). (WHO,2008)
Selain karsinoma lambung juga berkembang di masyarakat penyakit
karsinoma esophagus,yaitu suatu keganasan yang terjadi pada esofagus. Kanker
ini pertama kali di deskripsikan pada abad ke-19 dan pada tahun 1913 reseksi
pertama kali sukses dilakukan oleh Frank Torek, pada tahun 1930-an, ashawa di
jepang dan marshall di America Serikat berhasil melakukan pembedahan pertama
dengan metode transtoraks esofagotomi dengan rekonstruksi ( fisichella, 2009 ).

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini maka rumusan masalah adalah :
1. Mengetahui bagaimana Defenisi kanker lambung ?
2. Mengetahui bagaimana Etiologi kanker lambung?
3. Mengetahui bagaimana Klasifikasi kanker lambung?
4. Mengetahui bagaimana Patofisiologis kanker lambung?
5. Mengetahui bagaimana Komplikasi kanker lambung?

1
2

6. Mengetahui bagaimana Pemeriksaan Diagnostik kanker lambung?


7. Mengetahui bagaimana Penatalaksanaan kanker lambung?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Defenisi kanker lambung.
2. Untuk Mengetahui Etiologi kanker lambung
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi kanker lambung
4. Untuk Mengetahui Patofisiologis kanker lambung
5. Untuk Mengetahui Komplikasi kanker lambung
6. Untuk Mengetahui Pemeriksaan diagnostik kanker lambung
7. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan kanker lambung
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI LAMBUNG


Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yng dapat
mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari
bagian atas fundus uteri berubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik,
terletak dibawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah
kiri fundus uteri. (Syaifuddin, 2003)
Bagian lambung terdiri dari:
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri
osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas
2. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian
bawah kurvatura minor
3. Atrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang
tebal membentuk sfingter pylorus
4. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung, terbentang dari osteum
kardiak sampai pylorus
5. Kurvatura mayor, lebih panjang daripada kurvatura minor, terbentang dari
sisi kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikuli menuju kanan sampai
ke pylorus inferior, ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas
kurvatura mayor sampai ke limpa
6. Osteum kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke
lambung, pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Susunan lapisan dari dalam dan keluar, terdiri dari
1. Lapisan selaput lender, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini
akan berlipat-lipat disebut rugae
2. Lapisan otot melingkar (muskulis aurikularis)
3. Lapisan oto miring (muskulus obliqus)
4. Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal)
5. Lapisan jaringan ikat/serosa (peritoneum)

3
4

Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat
makanan dan mencium bau makanan maka sekresi lambung akanterangsang. Rasa
makanan merangsang sekresi lambung karena kerja saraf menimbulkan
rangsangan kimiawi yang menyebabkan dindinglambung melepaskan hormone
yang disebut sekresi getah lambung.Getah lambung dihalangi oleh system saraf
simpatis yang dpat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa
takut.(Syaifuddin, 2003).

2.2 PENGERTIAN
Kanker lambung merupakan bentuk neoplasma maligna gastrointestinal.
Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma lambung yang paling sering
terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari semua kematian akibat kanker (Cancer
Facts and Figures, 1991)
Neopasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
tumbuh terus-menerus secara tak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. (Patologi, dr. Achmad Tjarta, 2002)
Kanker lambung adalah salah satu penyakit pembunuh manusia dengan
jumlah kematian 14.700 setiap tahun.Kanker lambung terjadi pada kurvatura kecil
atau antrum lambung dan adenokarsinoma. Factor lain selain makanan tinggi
asam yang menyebabkan insiden kanker lambung mencakup Inflamasi lambung,
anemia pernisiosa, aklorhidria ( tidak adanya hidroklorida ). Ulkus lambung,
bakteri H, plylori, dan keturunan.( Suzanne C. Smeltzer )
Kanker lambung atau tumor malignan perut adalah suatu adeno karrsinoma
.kanker ini menyebar ke paru –paru,nodus limfe dan hepar.faktor risiko meliputi
gastritis atrofik kronis dengan metaplasia usus anemia pernisiosa ,konsumsi
alkohol tinggi dan merokok .(Nettina sandra ,pedoman praktik keperawatan )
Kanker lambung adalah suatu keganasan yang terjadi dilambung, sebagian
besar adalah dari jenis adenokarsinoma.Jenis kanker lambung lainnya adalah
leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma. Kanker lambung lebih sering
terjadi pada usia lanjut. Kurang dari 25% kanker tertentu terjadi pada orang
dibawah usia 50 tahun (Osteen, 2003). Kanker lambung pada pria merupakan
5

keganasan terbanyak ketiga setelah kanker paru dan kanker kolorektal, sedangkan
pada wanita merupakan peringkat keempat setelah kanker payudara, kanker
serviks dan kanker kolorektal (Christian, 1999).

2.3 ETIOLOGI
Penyebab pasti dari kanker lambung belum diketahui, tetapi ada beberapa
faktor yang bisa meningkatkan perkembangan kanker lambung, meliputi hal- hal
sebagai berikut:
1. Faktor predisposisi
a. Faktor genetic
Sekitar 10% pasien yang mengalami kanker lambung memiliki hubungan
genetik. Walaupun masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi adanya
mutasi dari gen E-cadherin terdeteksi pada 50% tipe kanker
lambung.Adanya riwayat keluarga anemia pernisiosa dan polip
adenomatus juga dihubungkan dengan kondisi genetik pada kanker
lambung (Bresciani, 2003).
b. Faktor umur
Pada kasus ini ditemukan lebih umum terjadi pada usia 50-70 tahun,
tetapi sekitar 5 % pasien kanker lambung berusia kurang dari 35 tahun
dan 1 % kurang dari 30 tahun (Neugut, 1996)
2. Faktor presipitasi
a. Konsumsi makanan yang diasinkan, diasap atau yang diawetkan. Beberapa
studi menjelaskan intake diet dari makanan yang diasinkan menjadi faktor
utama peningkatan kanker lambung. Kandungan garam yang masuk
kedalam lambung akan memperlambat pengosongan lambung sehingga
memfasilitasi konversi golongan nitrat menjadi carcinogenic nitrosamines
di dalam lambung. Gabungan kondisi terlambatnya pengosongan asam
lambung dan peningkatan komposisi nitrosamines didalam lambung
memberi kontribusi terbentuknya kanker lambung (Yarbro, 2005).
b. Infeksi H.pylori. H.pylori adalah bakteri penyebab lebih dari 90% ulkus
duodenum dan 80% tukak lambung (Fuccio, 2007).Bakteri ini menempel di
6

permukaan dalam tukak lambung melalui interaksi antara membran bakteri


lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel
lambung (Fuccio, 2009).
c. Sosioekonomi. Kondisi sosioekonomi yang rendah dilaporkan
meningkatkan risiko kanker lambung, namun tidak spesifik.
d. Mengonsumsi rokok dan alkohol. Pasien dengan konsumsi rokok lebih dari
30 batang sehari dan dikombinasi dengan konsumsi alkohol kronik akan
meningkat risiko kanker lambung (Gonzales, 2003)
e. NSAIDs. Inflamasi polip lambung bisa terjadi pada pasien yang
mengonsumsi NSAIDs dalam jangkan waktu yang lama dan hal ini (polip
lambung) dapat menjadi prekursor kanker lambung. Kondisi polip lambung
akan meningkatkan risiko kanker lambung (Houghton, 2006).
f. Anemia pernisiosa. Kondisi ini merupakan penyakit kronis dengan
kegagalan absorpsi kobalamin (vitamin B12), disebabkan oleh kurangnya
faktor intrinsik sekresi lambung.Kombinasi anemia pernisiosa dengan
infeksi H.pylori memberikan kontribusi penting terbentuknya
tumorigenesis pada dinding lambung (Santacrose, 2008).

2.4 PATOFISIOLOGI
Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma lambung yang paling sering
terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6 % dari semua kematian akibat kanker. Laki-
laki lebih sering terserang dan sebagian besar kasus timbul setelah usia 40
tahun(Sjamsuhidajat , 1997).
Penyebab kanker lambung tidak diketahui tetapi dikenal faktor-faktor
predisposisi tertentu. Faktor genetik memegang peranan penting, dibuktikan
karsinoma lambung lebih sering terjadi pada orang dengan golongan darah A.
Selain itu faktor ulkus gaster adalah salah satu faktor pencetus terjadinya
karsinoma gaster(Sjamsuhidajat , 1997).
Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala karena lambung
masih dapat berfungsi normal. Gejala biasanya timbul setelah massa tumor cukup
membesar sehingga bisa menimbulkan gangguan anoreksia, dan gangguan
7

penyerapan nutrisi di usus sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan


yang akhirnya menyebabkan kelemahan dan gangguan nutrisi. Bila kerja usus
dalam menyerap nutrisi makanan terganggu maka akan berpengaruh pada zat besi
yang akan mengalami penurunan yang akhirnya menimbulkan anemia dan hal
inilah yang menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan penurunan pemenuhan
kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering terjadi(Sjamsuhidajat ,
1997).

2.5 KLASIFIKASI
Early gastric cancer (tumor ganas lambung dini). Berdasarkan hasil
pemeriksaan radiolog dapat dibagi atas:
1. Tipe I (pritrured type)
Tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada msukosa dan sub
mukosa yang berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler permukaan tidak
rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi.
2. Tipe II (superficial type)
Dapat dibagi atas 3 sub tipe.
a. Tipe II.a. (Elevated type)
Tampaknya sedikit elevasi mukosa lambung.Hampir seperti tipe I,
terdapat sedikit elevasi dan lebih meluas dan melebar.
b. Tipe II.b. (Flat type)
Tidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan hanya terlihat
perubahan pada warna mukosa.
c. Tipe II.c. (Depressed type)
Didapatkan permukaan yang iregular dan pinggir tidak rata (iregular)
hiperemik / perdarahan.
3. Tipe III. (Excavated type)
Menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut) dan sering disertai
kombinasi seperti tipe II c dan tipe III atau tipe III dan tipe II c, dan tipe II
a dan tipe II c.
.
8

2.6 MANIFESTASI KLINIS


Gejala awal dari kanker lambung sering tidak pasti karena kebanyakan
tumor ini dikurvatura kecil, yang hanya sedikit menyebabkan ganguan fungsi
lambung.Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal seperti nyeri
yang hilang dengan antasida dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus
benigna.Gejala penyakit progresif dapat meliputi tidak dapat makan, anoreksia,
dyspepsia, penurunan BB, nyeri abdomen, konstipasi, anemia dan mual serta
muntah (Harnawati, 200, KMB).
Gejala klinis yang ditemui antara lain(Davey, 2005):
a. Anemia, perdarahan samar saluran pencernaan dan mengakibakan
defisiensi Fe mungkin merupakan keluhan utama karsinoma gaster yang
paling umum.
b. Penurunan berat badan, sering dijumpai dan menggambarkan penyakit
metastasis lanjut.
c. Muntah, merupakan indikasi akan terjadinya (impending) obstruksi aliran
keluar lambung.
d. Disfagia
e. Nausea
f. Kelemahan
g. Hematemesis
h. Regurgitasi
i. Mudah kenyang
j. Asites perut membesar
k. Kram abdomen
l. Darah yang nyata atau samar dalam tinja
m. Pasien mengeluh rasa tidak enak pada perut terutama sehabis makan

2.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


1. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi yang sering digunakan jenis penyakit ini adalah
endoskopi, endoskopi merupakan pemeriksaan yang paling sensitif dan spesifik
9

untuk mendiagnosa karsinoma gaster.Endoskopi dengan resolusi tinggi dapat


mendeteksi perubahan ringan pada warna, relief arsitektur dan permukaan mukosa
gaster yang mengarah pada karsinoma dini gaster (Lumongga, 2008).
Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan barium enema masih
digunakan di Jepang sebagai protokol untuk skrinning, bila kemudian dijumpai
kelainan selanjutnya dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi (Lumongga,
2008).
2. Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan sitologi pada gaster dilakukan melalui sitologi brushing. Pada
keadaan normal, tampak kelompok sel-sel epitel superfisial yang reguler memben
tuk gambaran seperti honey comb. Sel-sel ini mempunyai inti yang bulat
dengan kromatin inti yang tersebar merata (Lumongga, 2008).
Pada keadaan gastritis, sel tampak lebih kuboidal dengan sitoplasma yang
sedikit dan inti sedikit membesar.Pada karsinoma, sel-sel menjadi tersebar
ataupun sedikit berkelompok yang irreguler, inti sel membesarn hiperkromatin
dan mempunyai anak inti yang multipel atau pun giant nukleus (Lumongga,
2008).
Pemeriksaan sitologi brushing ini jika dilakukan dengan benar, mempunyai
nilai keakuratan sampai 85% tetapi bila pemeriksaan ini dilanjutkan dengan biopsi
lambung maka nilai keakuratannya dapat mencapai 96% (Lumongga, 2008).
3. Pemeriksaan makroskopis
Secara makroskopis ukuran karsinoma dini pada lambung ini terbagi atas
dua golongan, yaitu tumor dengan ukuran < 5 mm, disebut dengan minute dan
tumor dengan ukuran 6 – 10 mm disebut dengan small (Lumongga, 2008).
Lokasi tumor pada karsinoma lambung ini adalah pylorus dan antrum (50-
60%), curvatura minor (40%), cardia (25%), curvatura mayor (12%).Paling
banyak terjadi karsinoma lambung pada daerah daerah curvatura minor bagian
antropyloric (Lumongga, 2008).
4. Pemeriksaan laboratorium (Hamsafir, 2010)
Anemia (30%) dan tes darah positif pada feses dapat ditemukan akibat
perlukaan pada dinding lambung.LED meningkat.Fractional test meal à ada
10

aklorhidria pada 2/3 kasus kanker lambung.Elektrolit darah dan tes fungsi hati
àkemungkinan metastase ke hati.
5. Radiologi
a. Foto thorax : dipakai untuk melihat metastase Paru.
b. Barium Meal Double-contrastàadditional defect, iregularitas mukosa
→ tumor primer atau penyebaran tumor ke esofagus/ duodenum.
c. Ultrasonografi abdomen → untuk mendeteksi metastase hati.
d. CT scan atau MRI pada thorax, abdomen, dan pelvis → lihat ekstensi
tumor transmural, invasi keorgan dan jaringan sekitar, metastasis
kelenjar, asites.Untuk menilai proses penyebaran tumor seperti :
menilai keterlibatan serosa, pembesaran KGB dan metastase ke hati
dan ovarium.
6. CT Staging pada karsinoma lambung
a. Stage I : Massa intra luminal tanpa penebalan dinding.
b. Stage II : Penebalan dinding lebih dari 1 cm.
c. Stage III : Invasi langsung ke struktur sekitarnya.
d. Stage IV : Penyakit telah bermetastase.
7. Endoskopi dan Biopsi
a. Sebagai Gold Standar pemeriksaan malignitas gaster.
b. Ultrasound Endoskopi → kedalaman infiltrasi tumor & melihat
pembesaran limf.selika dan perigastrik (> 5mm).

2.8 KOMPLIKASI
a. Perforasi
Dapat terjadi perforasi akuta dan perforasi kronika
1. Perforasi akut
2. Perforasi kronika
b. Hematemesis
c. Obstruksi
d. Adhesi
11

2.9 PENATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan yang berhasil menangani karsinoma lambung kecuali
mengangkat tumornya.Bila tumor dapat diangkat ketika masih terlokalisasi di
lambung, pasien dapat sembuh. Bila tumor telah menyebar ke area lain yang tidak
dapat dieksisi secara bedah penyembuhan tidak dapat dipengaruhi. Pada
kebanyakan pasien ini, paliasi efektif untuk mencegah gejala seperti obstruksi,
dapat diperoleh dengan reseksi tumor.
Bila gastrektomi subtotal radikal dilakukan, punting ambung
dianastomosisikan pada jejunum, seperti pada gastrektomi ulkus. Bila gastrektomi
total dilakukan kontinuitas gastrointestinal diperbaiki dengan anastomosis
diantara ujung esophagus dan jejunum. Bila ada metastasis pada organ vital lain,
seperti hepar, pembedahan dilakukan terutama untuk tujuan paliatif dan bukan
radikal.Pembedahan paliatif dilakukan untuk menghilangkan gejala obstruksi dan
disfagia.
Untuk pasien yang menjalani pembedahan namun tidak menunjukkan
perbaikan, pengobatan dengan kemoterapi dapat memberikan control lanjut
terhadap penyakit atau paliasi.Obat kemoterapi yang sering digunakan mencakup
kombinasi 5-fluorourasil (5FU), Adriamycin, dan mitomycin-C.Radiasi dapat
digunakan untuk paliasi pada kanker lambung.
( brunner& suddart, 2001)
12

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kanker lambung adalah salah satu penyakit pembunuh manusia dengan
jumlah kematian 14.700 setiap tahun.Kanker lambung terjadi pada kurvatura kecil
atau antrum lambung dan adenokarsinoma. Factor lain selain makanan tinggi
asam yang menyebabkan insiden kanker lambung mencakup Inflamasi lambung,
anemia pernisiosa, aklorhidria ( tidak adanya hidroklorida ). Ulkus lambung,
bakteri H, plylori, dan keturunan.( Suzanne C. Smeltzer )
Kanker lambung atau tumor malignan perut adalah suatu adeno karrsinoma
.kanker ini menyebar ke paru –paru,nodus limfe dan hepar.faktor risiko meliputi
gastritis atrofik kronis dengan metaplasia usus anemia pernisiosa ,konsumsi
alkohol tinggi dan merokok .(Nettina sandra ,pedoman praktik keperawatan )

3.2 SARAN
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi para pembaca, khusunya
mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada
pasien dengan kanker lambung

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
E. Doenges, Marlynn, Frances Moorhouse Mary., C. Geissler, Alice. Rencana
Asuhan Keperawatan Edisi 2.
http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/2003/sindroma-guillain-barre-sgb.html
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.
8.Jakarta : EGC; 2001.

13
14

MAKALAH

KANKER LAMBUNG
Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Perkuliahan dalam Mata Kuliah
Bahasa Indonesia yang Dibina oleh Bapak Paralihan, M.Pd.

OLEH :
HASMAR HUSEIN
NIM : 18010028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AUFA ROYHAN
PADANG SIDIMPUAN
2018
15

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya
berhasil menyelesaikan makalah “KANKER LAMBUNG”. Saya menyadari
bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Padangsidimpun, Desember 2018

Penulis

i
16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................. 1


1.1 Latar Belakang Masalah ................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................... 1
1.3 Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN ................................................................. 2


2.1 Defenisi ......................................................................... 3
2.2 Etiologi .......................................................................... 3
2.3 Klasifikasi kanker lambung........................................... 4
2.4 Patofisiologis ................................................................. 5
2.5 Komplikasi .................................................................... 7
2.6 Pemeriksaan Diagnostik ................................................ 8
2.7 Penatalaksanaan ............................................................ 8

BAB III : PENUTUP ........................................................................... 12


3.1 Kesimpulan..................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 13

ii
17

Anda mungkin juga menyukai