Anda di halaman 1dari 4

APA PENTINGNYA TETANGGA YANG BAIK

Manusia tidak bisa terlepas dari manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam
hidupnya.
Di sinilah, manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga. Islam pun telah menggariskan etika
sosial untuk menciptakan jalinan yang harmonis antar keluarga dan antar tetangga. Sehingga kehidupan
manusia terpenuhi penuh dengan spirit tasaamuh (toleransi), ta’awun (tolong menolong) dalam kebaikan dan
taqwa. Penyakit ananiyah (egoisme), su’udzhan (buruk sangka), tajassus (sikap memata-matai), menggunjing
aib orang lain (ghibah), dan sederet akhlak tercela lainnya sangat dilarang dalam hal ini.

TETANGGAMU, PERGAULILAH DENGAN BAIK

Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga kita lebih tahu
keadaan kita ketimbang kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetangga
lah yang pertama membantu kita. Tak heran, jika Islam begitu menekankan kepada kita untuk berbuat baik
kepada terangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkankan mashlahat yang
begitu besar.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
‫خمر مفنلنِينحمسنن إلى مجاَمرمه‬
‫ممنن مكاَمن نِي نؤممنِن مباَل مو المي نومم ال م‬
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada terangganya. [1]
َ‫ك متنِكنن نِمنسلممما‬
‫موأَنحمسنن نِممجاَمومرمة ممنن مجاَمومر م‬
Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang muslim. [2]
Semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin mulia pula akhlaknya kepada siapapun, termasuk kepada
para tetangganya
Dalam hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan arti pentingnya kedudukan

tetangga dengan mengatakan.


‫ت أَتننِه مسنِيمورَرنِثنِه‬
ِ‫صنيمنني مباَنلمجاَمر محتتى مظمننن ن‬ ‫مماَ مزامل م‬
‫جنبمرنينِل نِي نو م‬
Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tentangga, hingga aku yakin ia
(seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya). [3]
Berkaitanmakna berbuat ihsan (baik) kepada tetangga, Syaikh Nazhim Sulthan menerangkan: “(Yaitu)
dengan melakukan beragam perbuatan baik kepada tetangga, sesuai dengan kadar kemampuan. Misalnya
berupa pemberian hadiah, mengucapkan salam, tersenyum ketika bertemu dengannya, mengamati
keadaannya, membantunya dalam perkara yang ia butuhkan, serta menjauhi segala perkara yang
menyebabkan ia merasa tersakiti, baik secara fisik atau moril. Tetangga yang paling berhak mendapatkankan
perlakuan baik dari kita adalah tetangga yang paling dekat rumahnya dengan kita, disusul tetangga
selanjutnya yang lebih dekat. ‘Aisyah pernah bertanya,”Wahai Rasulullah, aku memiliki dua orang tetangga.
Maka kepada siapakah aku memberikan hadiah diantara mereka berdua?”. Beliau menjawab.
َ‫إلى أَنقمرمبنِهمماَ ممننمك مباَمبا‬
Kepada tetangga yang lebih dekat pintu rumahnya denganmu
ETIKA BERTETANGGA YANG SEHAT

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu menjelaskan beberapa etika pergaulan dengan tetangga yang selayaknya
kita perhatikan:[11]
• Hendaknya kita mencintai kebaikan untuk tetangga kita sebagaimana kita menyukai kebaikan itu untuk diri
kita. Bergembira jika tetangga kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan, serta jauhi sikap dengki ketika itu.
Hal ini mencakup pula keharusan untuk menasehatinya ketika kita melihat tetangga kita melalaikan sebagian
perintah Allah, serta mengajarinya perkara-perkara penting dalam agama yang belum ia ketahui dengan cara
yang baik dan penuh hikmah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ب لممننفمسمه‬
‫ح ب‬ ‫ب لممجاَمرمه أَم نو مقاَمل ملم م‬
‫خيمه مماَ نِي م‬ ‫موالتمذيِ مننفمسي مبميمدمه مل نِي نؤممنِن معنبدد محتتى نِي م‬
‫ح ت‬
Dan demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai
untuk tetangganya, atau Beliau berkata, untuk sudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.[12]
Ibnu Abi Jamrah berkata, “Kondisi tetangga berbeda-beda, ditinjau dari tingkat keshalehan mereka. (Prinsip)
yang mencakup seluruhnya adalah keinginan kebaikan untuk tetangga tersebut, dan nasehat kepadanya
dengan cara yang baik, mendoakannya agar mendapatkan petunjuk, menjauhi sikap yang menyakitinya, dan
mencegah tetangga yang tidak shalih dari perbuatan yang menganggu atau dari kefasikan dengan cara yang
bijak, sesuai dengan tahapan beramar ma’ruf nahi mungkar. Serta mengenalkan kepada tetangga yang kafir
tentang Islam dan menjelaskan kepadanya kebaikan-kebaikan agama Islam dan memotivasinya untuk masuk
Islam dengan cara yang baik pula. Jika hal itu bermanfaat maka (ajaklah ia dengan nasehat itu), dan bila
nasehat tidak mempan, maka boikotlah ia dengan tujuan untuk memberinya pelajaran. Karena dirinya telah
mengetahui alasan kita memboikotnya, agar ia berhenti dari keengganannya untuk masuk Islam, jika
memang pemboikotan tersebut efektif diterapkan padanya”
• Saat musibah melanda tetangga kita dan dia dirundung kesedihan dan terbelit kesulitan, sebisa mungkin
kita membantunya, baik bantuan materi ataupun dukungan moril. Menghibur dan meringankan beban
penderitaannya dengan nasehat, tidak menampakan wajah gembira tatkala dia dirundung duka.
Menjenguknya ketika sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya serta membantu pengobatannya bila
memang dia membutuhkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
‫س النِم نؤممنِن التمذنيِ مينشمبنِع مو مجاَنِرهنِ مجاَمئدع إلى مجننمبمه‬
‫ملني م‬
Bukanlah seorang mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya. [13]
• Hindari sejauh mungkin sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa
perbuatan ataupun perkataan. Contohnya, mencela, membeberkan aibnya di muka umum, memusuhinya,
atau melemparkan sampah di muka rumahnya sehingga menyebabkan ia terpeleset ketika melewatinya, dan
jenis gangguan lainnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
‫خر مفلم نِي نؤمذنيِ مجاَمرهد‬
‫ممنن مكاَمن نِي نؤممنِن مباَل مو المي نومم ال م‬
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. [14]
• Kunjungilah tetangga pada hari raya dan sambutlah undangannya jika dia mengundang kita. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
‫س‬ ِ‫ض مو ارَتمباَنِع المجمناَمئمز مو إمجاَمبنِة التدنعمومة مو متنشممني ن‬
‫ت المعاَمط م‬ ‫ مربد التسلممم مو معمياَمدةنِ المممرني م‬: ‫س‬
‫محبق النِمنسلممم على النِمنسلممم مخنم د‬
Hak muslim atas muslim yang lain ada lima, menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar
jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin.[15]
• Berikanlah toleransi kepada tetangga kita selama bukan dalam perkara maksiat. Didiklah keluarga kita
untuk tidak berkata-kata keras atau berteriak-teriak sehingga mengganggu tetangga. Janganlah kita
mengeraskan suara radio kita hingga mengusik ketentraman tetangga, terutama pada malam hari. Sebab,
mungkin diantara mereka ada yang sedang sakit, atau lelah, atau tidur atau mungkin ada anak sekolah yang
sedang belajar. Dan ketahuilah, mendengarkan musik adalah perkara haram, apalagi jika sampai
mengganggu tetangga, maka dosanya menjadi berlipat ganda. Rasulullah bersabda.
‫جنيمرامن مخنينِرنِهنم لممجاَمرمه‬
‫حمبمه مو مخنينِر ال م‬ ‫ب معننمد ا مخنينِرنِهنم لم م‬
‫صاَ م‬ ‫مخنينِر ال ن‬
‫صمحاَ م‬
Sebaik-baik sahabat adalah yang paling baik terhadap sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang
paling baik terhadap tetangganya.[16]
Dan hendaklah kita tidak bersikap kikir terhadap tetangga yang membutuhkan bentuan kita, selama kita bisa
membantunya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
‫مل مينممننع أَممحنِدنِكنم مجاَمرهنِ أَمنن مينغمرمز مخمشمبمة مفي م‬
‫جمدامرمه‬
Janganlah seorang diantara kalian melarang tetangganya untuk meletakkan kayu di tembok rumahnya.[17]
Berkenaan dengan hadits di atas, Syaikh Salim bin Ied Al Hilali membawakan beberapa pelajaran yang
berkaitan dengan hak tetangga yaitu: Yang pertama : Saling membantu dan bersikap toleran sesama tetangga
merupakan hak-hak tetangga (yang wajib dipenuhi) sekaligus merupakan wujud kekokohan bangunan
masyarakat Islam. Yang kedua : Jika seseorang memiliki rumah, kemudian ia memiliki tetangga dan
tetangganya itu ingin menyandarkan sebatang kayu di temboknya tersebut, maka boleh hukumnya bagi si
tetangga untuk meletakkannya dengan izin atau tanpa izin pemilik rumah, dengan syarat hal tersebut tidak
menimbulkan mudharat bagi si empunya rumah, karena Islam telah menetapkan satu kaidah umum [18] ( ‫لم‬
‫ضمرمر مو لم م‬
‫ضمرامر‬ ‫) م‬.
• Berikanlah hadiah kepada tetangga, walau dengan sesuatu yang mungkin kita anggap sepele. Karena saling
memberi hadiah akan menumbuhkan rasa cinta dan ukhuwah yang lebih dalam. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah menasehati Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu.
ْ‫صنبنِهنم ممننمهاَ مبممنعنِرو ت‬
‫ف‬ ‫جنيمرامن م‬
‫ فأ م‬، ‫ك‬ ‫ت ممنن م‬ ِ‫ نِثتم انن ن‬، ِ‫ت مممرمقاَ فأنكمثنر مماَمءهن‬
ْ‫ظنر أَنهمل مبني ت‬ ‫إمذا مطمبنخ م‬
Jika suatu kali engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetanggamu,
dan berikanlah mereka sebagiannya dengan cara yang pantas. [19]
• Tundukkanlah pandangan kita terhadap aurat tetangga, jangan pula menguping pembicaraan mereka.
Apalagi sampai mengintip ke dalam rumahnya tanpa seizinnya untuk mengetahui aib mereka. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
‫ضوا ممنن أَمنب م‬
‫صاَمرمهنم‬ ‫قنِنل لرَنلنِم نؤمممنيمن مينِغ ب‬
Dan katakanlah kepada laki-laki beriman:”Hendaklah mereka menahan pandangan mereka. [An Nur:30]
Sebagaimana juga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
‫ ارلبجججاَةر ال س‬:‫شبقاَمء‬
‫ُ بوا‬،‫سججوةء‬ ‫ب ارلبهمنيِ؛ بوأبررببعع ممبن ال س‬ ‫ ا ررم ر بلبةة ال س‬:‫سبعاَبدمة‬
‫ُ بوارلبجاَةر ال س‬،‫ُ بو البمرسبكةن ارلبوامسةع‬،‫صاَلمبحةة‬
‫ُ بو ابلمرربك ة‬،‫صاَلمةح‬ ‫أبررببعع ممبن ال س‬
‫ُ بو البمرسبكةن ال س‬،‫سوةء‬
‫ضييةق‬ ‫ب ال س‬‫ُ بوا ررمبلبك ة‬،‫سوةء‬ ‫ررم ر بلبةة ال س‬

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang salihah, tempat tinggal yang
luas/lapang, tetangga yang saleh, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang
merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak salihah), kendaraan yang tidak
nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam al-Mawarid hlm. 302, dinyatakan
sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan asy-Syaikh Albani dalam Silsilah al-
Ahadits ash-Shahihah no. 282)

Dengan berita diatas, maka


Alhamdulillah Perumahan 100 % Murni Syariah
Telah hadir di Sidoarjo

Perumahan Grand Royal Candisari - Sedati, Sidoarjo


Persembahan untuk Masyarakat Sidoarjo

Hadir dengan Konsep Hunian syariah, Lingkungan islami & Tetangga Berkualitas
sangat baik untuk tumbuh kembang Putra/i para Penghuni.

♨ HOT NEWS ♨
Tersedia Type Baru dengan Desain Rumah yang Fresh dan Harga Lebih Terjangkau Di
Grand Royal Candisari - Sedati, Sidoarjo

PROMO HANYA BERLAKU UNTUK 100 PEMBELI PERTAMA

✅ KREDIT
DP: Hanya 30.000.000
Angsuran : Hanya 2,6 jt selama 10 tahun

Anda mungkin juga menyukai