Anda di halaman 1dari 5

Dzikir Pagi dan Petang Sesuai Tuntunan Rasulullah

Serta Keutamaannya
Posted by Admin pada 12/05/2009
Sangat banyak ayat ataupun hadits yang menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan
Rasul-Nya telah memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya
(lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib). Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan
duniawi melalaikan kita dari berdzikir kepada Allah.










Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi . (AlMunaafiquun:9)
Sangat banyak ayat ataupun hadits yang menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan
Rasul-Nya telah memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya
(lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib). Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan
duniawi melalaikan kita dari berdzikir kepada Allah.










Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi . (AlMunaafiquun:9)
Di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk dibaca dan diamalkan adalah dzikir pagi dan sore. Dzikir pagi
dilakukan setelah shalat shubuh sampai terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu dhuha, kirakira jam tujuh atau jam delapan. Adapun dzikir sore dilakukan setelah shalat ashar sampai terbenam matahari
atau sampai menjelang waktu isya.
Banyak sekali keutamaan dzikir pagi dan sore sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Adapun bacaannya dan penjelasan tentang keutamaannya adalah sebagai berikut:
1. Membaca:












Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia memarfukannya (sampai kepada Nabi shallallahu alaihi
wa sallam), Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh
sampai terbitnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan
Nabi Ismail (bangsa Arab). Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah
shalat ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan empat orang (budak). (HR.
Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698)
2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255)
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari
(gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari
gangguan mereka (jin). (HR. Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhiib
wat Tarhiib 1/273)
3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia
akan dicukupi dari segala sesuatu. (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/182)
4. Membaca:






























Jika sore hari membaca:


















)Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu
5. Membaca:












Jika sore hari membaca:













)Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142
6. Membaca:











Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya
ketika sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan masuk surga. Dan demikian juga apabila di
)pagi hari. (HR. Al-Bukhariy 7/150
7. Membaca:






Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam Amalul Yaum wal
Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya
)oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26
8. Membaca:

)Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332
9. Membaca:



































)Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142
10. Membaca:












Dibaca 3x ketika pagi dan sore. Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika
sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun. (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah
)dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332
11. Membaca:











Dibaca 3x ketika pagi dan sore. Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka
ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat.
Boleh juga membaca:

(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud
4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39)
12. Membaca:

















Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh AdzDzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
13. Membaca:






Jika sore hari membaca:






Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul
Jaami 4/209)
14. Membaca:

Dibaca 100x ketika pagi dan sore. Barangsiapa yang membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak
ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali
seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih banyak lagi. (HR. Muslim 4/2071)
15. Membaca:











Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam Amalul Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272)
Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60,
lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan Shahih Ibnu Majah 2/331)
16. Membaca:











Dibaca 100x ketika pagi. Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti
membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia
akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang
lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu. (HR. AlBukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071)
17. Membaca:

Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090)


18. Membaca:









Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan
dihasankan sanadnya oleh Abdul Qadir dan Syuaib Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Maaad 2/375)
19. Membaca:





Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075)
20. Membaca:









Dibaca 3x ketika sore. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan
membahayakannya panasnya malam itu. (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu
Majah 2/266)
21. Membaca:






Dibaca 10x ketika pagi dan sore. Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan
ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabraniy dengan
dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majmauz Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib
1/273)
Inilah di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan dibaca ketika pagi dan sore. Ada juga bacaan yang lainnya akan
tetapi kebanyakan sanadnya dhaif sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan Asy-Syaikh
Salim Al-Hilaliy. Walaupun tidak menutup kemungkinan sebagiannya ada yang shahih.
Lafazh-lafazh dzikir ini belum diterjemahkan mengingat terbatasnya tempat. Bagi yang ingin melihat terjemahan
dan keterangannya bisa dilihat dalam Perisai Seorang Muslim: Doa dan Dzikir dari Al-Qur`an dan As-Sunnah.
Keutamaan Shalat Isyraaq
Dengan membaca dzikir-dzikir tersebut kita bisa mengamalkan sunnah yang lainnya yaitu shalat isyraaq (shalat
ketika telah terbitnya matahari sekitar 15-20 menit). Hal ini dijelaskan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu
anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,





















Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjamaah kemudian dia berdzikir kepada Allah Taala sampai
terbitnya matahari lalu dia shalat dua rakaat, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan umrah, sempurna,
sempurna, sempurna. (HR. At-Tirmidziy no.591 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih
Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat no.971 dan Shahih At-Targhiib no.468, lihat juga Shahih Kitab Al-Adzkaar
1/213 karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy)
Betapa besarnya keutamaan amalan tersebut! Selayaknya bagi kita untuk melaksanakannya semaksimal
mungkin. Jangan sampai terlewat pahala yang begitu besar ini. Jangan sampai waktu kita terbuang untuk
ngobrol kesana kemari yang sifatnya mubah sehingga hilanglah kesempatan mendapatkan pahala yang besar
ini. Konsentrasikanlah setelah shalat shubuh dengan dzikir. Dzikir setelah shalat subuh dilanjutkan dengan dzikir
pagi sampai selesai. Kemudian membaca Al-Qur`an atau murajaah hafalan sampai terbit matahari sekitar 15-20
menit. Setelah itu kita shalat dua rakaat yang diistilahkan dengan shalat isyraaq (jangan shalat ketika tepat
matahari terbit, karena hal ini dilarang di dalam syariat).
Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang mempunyai
keutamaan yang besar seperti talim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan mendesak. Mudahanmudahan kita mendapatkan pahala yang besar ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits tersebut.
Aamiin. Wallaahu Alam.
Maraaji: Hishnul Muslim karya Asy-Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahih Kitab Al-Adzkar wa

Dhaifuhu, Syarh Riyadhush Shalihin bab Adz-Dzikr indash Shabah wal Masa`, dan Al-Kalimuth Thayyib karya
Ibnu Taimiyah.

Anda mungkin juga menyukai