Reaktor, Vol.6 No. 2, Desember 2002, Hal.:
PENENTUAN KONSTANTA KECEPATAN REAKSI SINTESIS
GLISEROL DARI MINYAK KELAPA CURAH DAN LARUTAN
SODA API
I. Sumantri, R. Nurwiyani dan R. H. Hapsari_
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan orde reaksi, Konstanta kecepatan reaksi, dan kondisi
eptimum reaksi dari reaksi saponifikasi minyak kelapa curah. Minyak Kelapa dan larutan NaOH
dimasukkan dalam reaktor berpengaduk dengan komposisi tertentu dan kecepatan pengadukan yang
Konstan selama satu jam. Reakst dilatukan pada suhu 40°C sampai dengan 100°C. Sampel diambil
untuk dtanalisis setigp 10 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan behwa jenis reaksi yang terjadl
‘adalah reaksi searah dengan orde reaksi 0,5 terhadap gliseril tristearat, Konstanta kecepatan reaksi
(i) berdasarkan siginifkansi (R*) optimum dicapai pada suku 70°C dengan harga k adalah 3,38.10°
‘mol/L det dan signifikansi sebesar 95,369 (ralat maksimum 59)
Kata kunei : orde reaksi, konstanta kecepatan reaksi, kinetika reaksi.
Pendabuluan
Gliserol dikenal juga dengan gliserin, gis
alkohol atau 1,2,3-propanatriol, yaitu salah satu
polialkohol yang ‘cukup penting Dalam keadaan
muri berbentuk cair dengan titik lebur 17,9°C,
berasa manis, tidak bewama dan tidak berbau,
higroskopis, berat jenis pada 30°C adalah 1,25495
g/ml dan mempunyai titik didih 290°C (1 atm),
‘spesific gravity’ pada suhu 50°C adalah 1,260
Perry, 1987).
Gliseroldihasitkan lewat beberapa cara: (1)
Saponifikasitrigliserida (minyak dan lemak) dengan
Jarutan basa pada industri sabun; (2). Recovery
sliserol dari proses hidrokarbon ‘rgliserida atau
proses pemecahan untuk memprodukst asam lemak;
). Sintesis dengan cara Klorinasi dan hidrolisis
senyawa propylene/hidrokarbon dari bahan baku
petrokimia (Austin, 1984). Metoda yang. paling
‘ckonomis dan sering dipergunakan yaitu. dengan
memisahkan_gliserol dari larutan buangan yang
gliseril tristearat
3.CsHyyCOONa + C3Hs(OH)s
Navstearat pliserol
atau:
ky
3A —-+___Bu4>-3G-——-+-—_-D-
i;
Reaksi dapat dianggap dapat balik dan searah,jika
(1), Reaksi dianggap searah
2€Cy =k Ca Cp
at
(2), Reaksi dianggap dapat balik
dCs =i Ca Co ks Co Cp
C= 13 Cy
Co=xCuo Cx= Cro (1-8)
Cp = 13 x Cxo Ca = Coo = 13x Cao
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
alat labu leher tiga yang dilengkapi dengan pendingin
balik. Pemanas menggunakan pemanas listrik dan
dilengkapi dengan pengaduk magnit. Sejumlah
terientu NaOH 5% berat ditimbang dan membuat
Jarutan HCI sesuai normalitas yang dibutuhkan, yaitu
OISN.
Minyak goreng.curah sebanyak volume
‘yang dibutuhkan dimasukkan ke dalam labu leher
tiga, Kemudian dilakukan pemanasan sampai suhu
‘yang diinginkan tercapai kemudian larutan soda api
imasukkan, Pengambilan _sampel _dilakukan
""jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang 50239 68Penentuan Konstanta
sebanyak 2 cc, setiap 10 menit sekali selama 1 jam.
Sampel dimasukkan ke dalam erlemeyer, dua tetes
indikator PP ditambahkan kemudian dilakukan titrasi
dengan HCI sampai larutan tidak berwarn.
‘Kebutuhan volume HCI untuk titrasi dicatat
Variabel yang digunakan untuk percobaan
dengan variabel kendali volume minyak kelapa S00
gram, gram ekivalen soda api 5 % berat, waktu
Hasil Dan Pembahasan
‘Hasil Percobaan
(Sumantri, dik)
pengambilan sampel 10 menit selama 1 jam
sedangkan variabel yang berubah meliputi suhu
reaksi (40-100 °C),
‘Metode analisis untuk gliserol yang
dilakukan selama reaksi dilakukan untuk mengetahui
ouversigliserol yang diperoleh.
Hasil percobaan yang dilakukan untuk berbagai kondisi dapat dilihat dari Grafik 1 berikut ini.
Konversi
o 10 20 30
40 50 60 70
t (merit)
Grafik 1 Konversi NaOH pada Berbagai Suhu
Pembahasan
1. Konsentrasi NaOH (Cj) berkurang dengan
bertambahnya waktu ({) demikian pula dengan
Konsentrasi gliseriltrnitrat (C3). Sehingga reaksi
yang terjadi adalah reaksi searah dengan orde
reaksi 0,5 tethadap Cx
2. Penentuan kondisi optimum dilakukan dengan
‘melihat harga Konstanta reaksi terbesar dan
signifikansi (R’) minimum 95% (% ralat
‘maksimum 5%) yaitu. pada. suhu 70°C dengan
hharga k sebesar 0,00338 moV/L detik. Perhitungan
hharga k dilakukan pada orde reaksi 0,5 terhadap Cy
-faktor tumbukan (A) 0,0161 dan harga energi
aktivasi Ea) $464,35 J.
3. Konstanta Kecepatan reaksi (k) dipengaruhi oleh
suhu. Harga k pada suhu 40°C-70°C mengalami
kenaikan sedangkan pada 70°C - 100°C mengalami
penurunan, Hal ini terjadi Karena pada suhu 80°C
‘mulai terjadi bumping yaituterbentuknya
gelembung ~ gelembung gas dan letupan-letupan.
Akibatnya Konversi semakin kecil dengan
bertambahnya waktu dan kecepatan reaksinya juga
semakin kecil.
Perhitungan orde reaksi dengan grafik dCy/Cy vst
Jika dianggap orde satu, maka persamaannya adalah
In (CBYCBy) = “kt +c
i =mx+e
Dengan menggunakan grafik hubungan In (Cp/Cp.)
terhadap waktu maka dapat diketahui signifikansinya
(R’) tethadap persamaan linear. Hal yang sama juga
dilakukan untuk orde reaksi lainnya. Berikut ini adalah
contoh perhitungan orde reaksi pada suhu 70°C
8Reaktor, Vol.6 No. 2, Desember 2002, Hal.: 68 - 71
P eee wot de toh meds
93 15. |
ba |
£04
|
26 ae Teer |
= aero
=e
Grafik 2. Penentuan orde reaksi pada suhu 70°C
Perhitungan dengan cara yang sama juga dilakukan
{ethadap orde reaksi yang lain schingga diperolch hasil
‘bahwa signifikansi terbesar (95,4%) adalah pada orde
0,5, sehingga orde reaksi dari persamaanreaksi
pembuatan Gliserol ini adalah 0,5 terhadap Gliseri
tristearat(B).
Perhitungan Konstanta Kecepatan Reaksi Searah
Pada Berbagai Subu dan Menentukan Harga
Energi Aktivasi serta Faktor Tumbukan
‘Berdasarkan orde reaksi yang sudah diketahui
‘yaitu 0,5 maka persaman reaksi searah menjadi
dCe/Cp -kt+e
CaCl y05 =k + 6
= mxte
Untuk menghitung nila k berdasarkan data
‘yang ada maka dilakukan tabulasi dan linierisasi untuk
‘memperkirakan harga k pendekatan,
‘abel 1. Contoh perhitungan dCs/C3" dan t ¢waktu)
‘untuk memperoleh harga k pada suhu 70°C
t(menit)| Ca Co | Cu — Cyn) |
0 102__| 1,010
10 | 0824 | 0.908 0,031
20 | 076 | 0846 0,082
30__| 0683 | 0,826 0,022
40 | 0479 | 0602 0.159
so | 0380 | 0616 0,197
oo | 0359 | 0599 0205
Perkiraan penentuan harga k dengan grafik dapat
dilihat pada Grafik 3 berikaut ini,
Gambar 3. Penentuan k dengan grafik
Untuk kondisi-kondisi yang lain hasil
percobaan maka dengan cara yang sama dapat
dilakukan untuk perhitungan dalam penentuan harga k
secara grafis sehingga dapat diperoleh harga k hasil
percobaan sebagai berikut:
“abel. Penntuan haga Konstan kerepatan reas
subs |p k Siginifikan
ec) | Persamaan | mov dik) | si (R?)
| = -ap0r6s t= | OnoTe2 | 08804
0,00327
30 | ¥=-0.001981— | Onore | 09790
0,00152
| ¥=-0.002500— | 0,00250 | 09182
0.00810
70 | ¥=0,00338¢— | 0,00838 | 09536
0.00127
BO | ¥=-G.00ne7t | —o,n0n8 —] 0.9530,
0,00406
0 }o02s3t— | 000253 | 09614
0,00290
Too | -¥=-0,00211t= | 0.00311 Oo
0,00130
Kesimpulan dan Saran
Kesimpelan
Jenis reaksi adalah reaksi searah dengan orde
reaksi 0,5 terhadap Co.
2. Kondisi optimum pada suhu 70°C dengan harga
Kadalah 3,38.10° moV/L detik.
3. Harga konstanta Keoepatan reaksi ( k ) adalah
pada range 0.0162 mol/L detik sampai dengan
3,38.10° mol/L detik untuk range suhu 40°C
sampai 70°C.