Anda di halaman 1dari 25

INDUSTRI UREA

By :
Mohammad Ali Rahman
Ratna Lusiyana
Sonia Siti Nurhalija
Viranda Andria Yuninda
01 PENDAHULUAN UREA
• Pengertian Urea
• Sejarah Singkat Produksi Urea
• Industri Urea di Indonesia
• Aplikasi Hasil Produksi Urea

02 PENANGANAN BAHAN BAKU UREA

• Bahan Baku dan Penunjang dalam Sintesa Urea


• Penyimpanan Bahan dan Produk Urea

03 PROSES PRODUKSI UREA

• Utility Plant • Unit Sintesa


• Ammonia Plant • Unit Dekomposisi atau Purifikasi
• Urea Plant • Unit Recovery
• Bagging Plant • Unit Kristalisasi atau Pembutiran

PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH


04 DALAM PROSES INDUSTRI UREA

• Penanganan Limbah Cair


• Penanganan Limbah Padat
• Penanganan Limbah Udara dan Kebisingan
Pendahuluan Urea
PENDAHULUAN UREA
Pengertian Urea Sejarah Singkat Produksi
Urea
• Urea, atau disebut juga • Urea pertama kali diisolasi
karbamid, diamida asam
karbonat. Formulanya adalah P S dari urin pada tahun 1773
oleh ahli kimia Prancis Hilaire-
H2NCONH2. Marin Rouelle
• Urea dalam pengertian • Pada tahun1828, sintesis
biokimia adalah produk akhir laboratorium pertama oleh
nitrogen utama dari Friedrich Wohler dari bahan
pemecahan metabolisme anorganik, ammonium
protein. cyanate
• Dalam bahasan industri, • Pada tahun 1870, sintesis
urea merupakan produk urea melalui proses dehidrasi
bahan kimia yang yang ditemukan oleh
mengandung kadar Nitrogen Bassarow dari pemanasan
yang tinggi yang umumnya ammonium karbamat
hanya diproduksi dari amonia
dan karbon dioksida.
PENDAHULUAN UREA
Aplikasi Hasil Produk Urea

• Produk urea hasil industri


kebanyakan diaplikasikan
sebagai pupuk (memiliki
Industri Urea di Indonesia
persentase 83% - 90%)
• PT Petrokimia Gresik • Pembuatan resin urea-
• PT Pupuk Kujang Cikampek formaldehyde
• PT Pupuk Kalimantan Timur • Pembuatan melamin yang
• PT Pupuk Iskansar Muda digunakan dalam resin
• PT Pupuk Srriwidjaja melamin-metanal
Palembang • Sintesis barbiturat

I A
Nama Lokasi Tahun Total Produksi/Tahun
Perusahaan Berdiri Ammonia Urea (ton)
(ton)
Industri di Indonesia yang
PT Kabupaten 10 Juli 1972 1.105.000 1.030.000 memproduksi urea secara
Petrokimia Gresik, Jawa manufaktur biasanya sering
digabungkan dengan industri
Gresik Timur
sintesis amonia. Industri urea
tersebut dapat dilihat pada Tabel
PT Pupuk Cikampek, 9 Juni 1975 330.000 570.000
Kujang Jawa Barat
Cikampek
PT Pupuk Bontang, 7 Desember 595.000 570.000 Industri Urea di
Kalimantan Kalimantan 1977 (Pabrik 2) Indonesia
Timur Timur dan 330.000
(Pabrik 3
dan 4)
PT Pupuk Lhokseuma- 24 Februari 330.000 570.000
Iskandar we, Aceh 1982 (Pabrik 1)
Muda dan 396.000
(Pabrik 2)

PT Pupuk Palembang, 24 446.000 570.000


Sriwidjaja Sumatera Desember (Pabrik 1B) (Pabrik 1B
Palembang Selatan 1959 660.000 dan 3)
Industri Urea di
(Pabrik 2B) 907.500
Indonesia
363.000 (Pabrik 2B)
(Pabrik 3)
PENANGANAN BAHAN UREA
Bahan Kimia
CO2
• Phosfat
• Kaustik
• Asam Sulfat
Bahan Baku • Chlorine
BAHAN
dan Penunjang BAKU
dalam Sintesa BAHAN
Urea PENUNJANG

NH3 Adsorben
Bahan Baku
CO2
• Gas CO2 hasil dari proses purifikasi dalam proses
pembuatan ammonia
• CO2 yang ada pada gas hasil reaksi proses Reforming Unit
pertama-tama dipisahkan terlebih dahulu pada Unit
Purification, kemudian CO2 hasil dari pemissahan dikirim
sebagai bahan baku industri urea

NH3
• NH3 didapatkan dari proses synloop dan refrigasi unit dalam
proses pembuatan ammonia
• Gas proses yang dihasilkan dari Methanator dimampatkan
agar terjadi reaksi pembentukan, kemudian uap ini masuk ke
proses Unit Refrigerasi sehingga akan menghasilkan amonia
yang berfasa cair dan yang selanjutnya akan dipakai sebagai
bahan baku pada pembuatan urea
Bahan Penunjang
Bahan Kimia

• Phosfat, untuk mencegah timbulnya kerak pada pipa


exchanger
• Kaustik, untuk mengatur pH
• Asam sulfat, untuk mengatur Ph dan di pakai dalam proses
koagulasi primer
• Chlorine untuk mencegah terjadinya pertumbuhan lumut
pada menara pendingin dan membunuh bakteri

Adsorben

• Karbon aktif
• Silika gel
• Larutan Benfield dan
• Larutan yang digunakan dalam proses absorbsi pada unit
CO2 removal
Penyimpanan Bahan Baku

CO2

• CO2 ini disimpan di dalam tangki berukuran besar.

NH3
• Ammonia biasanya disimpan pada tempat yang bernama
ammonia storage tank
• Ammonia Storage Tank ini merupakan sebuah tangki yang
digunakan dalam proses penyimpanan ammonia (NH3) cair
yang dihasilkan dari suplai pada produksi industri ammonia
Penyimpanan Bahan Penunjang

Bahan Kimia

• Phosfat
• Kaustik
• Asam sulfat
• Chlorine

Adsorben

• Adsorben diusahakan di simpan di ruangan dalam kondisi


tertutup untuk meminimalisir masuknya udara lembab dari
luar
• Pemasangan higrometer disarankan untuk mengontrol
tingkat kelembaban udara yang terjadi di dalam ruang
penyimpanan
Penyimpanan Produk

Urea

• Urea Output dari produk industri urea biasanya berupa


granul atau prill dan bersifat higroskopis
• Letak gudang urea tidak boleh lembab, serta harus jauh
dari jangkauan api dan bahan-bahan yang mudah terbakar
• Dalam penyimpanan yang lama, gudang yang akan PRODUK
digunakan merupakan gudang permanen dengan lantai dan UREA
dinding yang dibuat dari beton
• Dalam penyimpanan jangka pendek, dinding pada gudang
terbuat dari seng, jika lantai terbuat dari semen maka harus
diberi lagi alas balok yang berjarak sekitar 0.5-1 m
• Lakukan pemisahan jarak antara jenis urea yang satu
dengan lainnya
PROSES PRODUKSI UREA
Utility Plant Secara keseluruhan, proses produksi urea Urea Plant
terbagi menjadi empat plant yang saling Bahan dasar pembentukan urea
Air bersih disediakan untuk keperluan berkaitan. yang dihasilkan dari ammonia
air minum, perkantoran, dan air
plant diproses, sehingga
demineralisasi yang digunakan
dihasilkan urea dalam bentuk
sebagai penggerak turbin, instrument
prill yang selanjutnya dikirim ke
air dan plant air, cooling water dan
bagging plant
listrik dari generator gas turbin

Ammonia Plant Text Here


Bagging Plant
Unit yang menghasilkan output
berupa ammonia dan ouput Urea yang dihasilkan dari urea
samping berupa karbon plant selanjutnya masuk ke
dioksida yang selanjutnya akan bagging plant untuk dikemas
dialirkan ke urea plant sebagai atau dikantongkan sebelum
input bahan dasar pembuatan dikirim ke konsumen
urea
Terfokus dalam urea plant itu sendiri,
tahapannya terbagi menjadi empat bagian
proses utama:

UNIT
SINTESA

• Ammonia dan karbon dioksida ini bereaksi


1st secara eksotermik membentuk amonium
karbamat
• Amonium karbamat mengalami dehidrasi
secara endotermik dan menghasilkan urea
dan air, sehingga jika panas yang diberikan
berlebih, maka laju pembentukan biuret akan
semakin tinggi
• Reaksi sintesa berlangsung secara reversibel
dan dipengaruhi oleh temperatur, tekanan,
perbandingan bahan baku, jumlah air serta
waktu reaksi berlangsung.
Terfokus dalam urea plant itu sendiri,
tahapannya terbagi menjadi empat bagian
proses utama:

UNIT
DEKOMPOSISI
ATAU
PURIFIKASI

• Hasil reaksi pada unit sintesa dihasilkan


biuret, ammonium karbamat, air, dan
kelebihan ammonia (excess ammonia) dari
larutan urea
• Hasil reaksi tersebut perlu dipisahkan,
sebelum dialirkan ke crystallyzer melalui
tiga tahapan dekomposisi, mulai dari

2nd tekanan 17 kg/cm2g (High Pressure


Dekomposer), 2.5 kg/cm2g (Low Pressure
Decomposer), dan tekanan atmosfer (Gas
Separator)
Terfokus dalam urea plant itu sendiri,
tahapannya terbagi menjadi empat bagian
proses utama:

UNIT
RECOVERY

Recovery Karbamat
3rd • Gas gabungan dari gas separator dan oxidizing
column dikondensasi di dalam shell side off gas
condensor
• Cairan dari hasil kondensasi ditampung di off gas
absorbent tank dan diencerkan dengan kondensat
• Gas yang tidak terkondensasi dialirkan ke bagian
bawah off gas absorber
• Larutan ammonium karbamat dari LPA dipompakan
ke bagian atas high pressure absorber untuk
diserap seluruhnya sehingga menjadi ammonium
karbamat
Terfokus dalam urea plant itu sendiri,
tahapannya terbagi menjadi empat bagian
proses utama:

UNIT
RECOVERY

Recovery Ammonia
3rd • Gas ammonia dari puncak HPA dikondensasi di
dalam shell side ammonia condensor, cairan hasil
kondensasi turun ke ammonia reservoir
• Gas inert yang tidak terkondensasi dan sedikit
ammonia mengalir ke ammonia recovery absorber
• Campuran gas masuk melalui pipa sparger yang
terendam cairan menuju ke absorber paling bawah
• Gas ammonia yang tidak terserap akan naik
absorber hingga mencapai susunan paling atas,
gas ammonia ini diserap dengan condensate
dingin sehingga membentuk aqua ammonia
selanjutnya digunakan sebagai absorber di HPA
Terfokus dalam urea plant itu sendiri,
tahapannya terbagi menjadi empat bagian
proses utama:

UNIT
KRISTALISASI
ATAU
PEMBUTIRAN
• Larutan urea dari gas separator pada unit dekomposisi
dikirim ke crystallizer untuk dikristalisasi secara vakum
menggunakan
• Kristal yang terbentuk dipisahkan oleh centrifuge agar
terpisah antara larutan urea dan kristal urea
• Kristal urea dikeringkan hingga mencapai 0,3% kandungan
air
• Kristal urea dilelehkan dalam melter dengan uap sebagai
pemanas (steam)
• Kristal urea yang sudah meleleh mengalir melalui
distributor dan di spray membentuk tetesan-tetesan yang

4th memadat karena adanya pendingin udara dalam prilling


towerPrill urea yang didapat dari prilling system ini dikirim
ke bulk storage
PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
DALAM PROSES INDUSTRI UREA
Pengertian Limbah Limbah Padat
Menperindag RI No. • Limbah padat berupa debu urea
231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang • Debu urea merupakan butiran
prosedur impor limbah, menyatakan halus dari berbagai macam
bahwa Limbah adalah bahan/barang ukuran yang dikeluarkan oleh
sisa atau bekas dari suatu kegiatan puncak menara pembutir (prilling
atau proses produksi yang fungsinya tower) atau unit granulator ke
sudah berubah dari aslinya. Limbah Cair udara di sekitar sebagai emisi.

Limbah Udara dan


Limbah Cair Kebisingan
• Berasal dari hasil buangan pada • Berasal bagian purifikasi
sistem pengolahan air, bocoran terdapat gas amoniak dan gas
dari pompa atau dari tangki karbon dioksida
Limbah
penyimpanan bahan. Udara dan • Sumber kebisingan yaitu
Limbah
• Dalam limbah cair yang Padat
Kebisingan dihasilkan oleh pabrik amoniak
dihasilkan mengandung seperti pada venting-venting gas
senyawa-senyawa seperti yang merupakan sumber-sumber
ammonium, karbon dioksida dan bunyi
urea.
Penanganan dan Pengolahan Limbah

Limbah Udara dan


Kebisingan
• Menggunakan menara absorben
• Memasangkan alat peredam suara Limbah Padat
Limbah Cair di setiap pabrik
• Menggunakan Dust Separator Sy
• Equalisasi, meminimalisir atau mengatur fluktu stem Wet Scrubber, digunakan un
asi dari air limbah yang diproses tuk menangani limbah debu urea
yang dihasilkan melalui bagian at
• Netralisasi, menetralkan air limbah yang memi
as menara pembutir.
liki sifat asam atau basa
• Pengendapan, agar padatan yang tersuspensi
pada air limbah berkurang
• Pengolahan limbah cair secara biologi, yaitu
memanfaatkan aktivitas mikroba aerobik untuk
mendegradasi zat/bahan dalam limbah cair
Thank You

Anda mungkin juga menyukai