Dosen Pengampu :
Drs. Mami Hajaroh M.Pd.
Disusun Oleh :
Muhammad Jamaludin Farij (16503241041)
i
KATA PENGANTAR
Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur ke hadirat
Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan
laporan observasi ini.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 13
B. Implikasi .................................................................................................................... 13
C. Saran .......................................................................................................................... 14
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”.
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena
yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada
dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian
dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi
harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan
(Diunduh dari http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunaan-
teknik.html , diakses pada Selasa, 13 Nopember 2012). Berangkat dari konsep tersebut,
dalam mendeskripsikan hasil kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara detail dan
sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam setting observasi.
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana disertai dengan kegiatan
observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berbagai teori belajar yang
telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui diskusi dan
pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi pembelajaran. Kegiatan
observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran di kelas pada jenjang
pendidikan tertentu.
Dalam kegiatan perkuliahan yang telah diajarkan seperti aplikasi teori belajar di
lembaga pendidikan, dalam hal ini di sekolah, harus disesuaikan dengan aspek-aspek yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aspek-aspek tersebut seperti; usia
peserta didik, karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran,
kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar, dan lain sebagainya.
1
ini praktek pembelajaran tidak tercakup dalam teori-teori belajar. Sebenarnya pendidik telah
mengaplikasikan teori-teori belajar dalam pembelajaran yang diampunya.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi teori belajar
yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat dari kegiatan
pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran IPS di
kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang
diterpakan dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam observasi yang dilaksanakan secara individu ini pada awalnya membatasi
ruang lingkup kegiatan observasi pada pengamatan pembelajaran di kelas dengan metode non
partisipate obsevation, yang kemudian berkembang menjadi partisipate observation. Non
partisipate observation adalah kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri sebagai ‘orang
luar’ dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Observer hanya melihat, mengamati,
mencatat, dan membuat dokumentasi observasi. Sedangkan partisipate observation adalah
kegiatan pengamatan dimana pengamat selain mengamati situasi yang terjadi, juga
melakukan keterlibatan langsung dalam latar yang diamati. Partisipate observation dilakukan
setelah mendapat ijin dari pembimbing bersangkutan.
2
Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran dilakukan seminimal mungkin
agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran yang mengacu pada teori belajar tententu.
Dilihat dari porsi intensi dan eksistensi observer dengan keterlibatan observer secara minimal
merupakan kategori surface observation. Keterlibatan observer antara lain adalah berbaur
dengan peserta didik dan memberikan pertanyaan pada peserta didik yang sedang
mempresentasikan hasil praktik nya.
Pada saat peserta didik mengerjakan lembar pelatihan, observer berbaur dengan para
peserta didik, mengikuti peserta didik dalam praktik dan ikut berdiskusi dengan peserta didik
dalam pelatihan. Pertanyaan yang dilakukan dalam diskusi yaitu dengan memberikan
pertanyaan umpanan, memberikan informasi tambahan yang berkaitan dengan tugas, tidak
dengan memberikan jawaban soal latihan. Pertanyaan yang dilakukan observer sama dengan
yang dilakukan oleh pembimbing yang bersangkutan. Pertanyaan yang diajukan oleh
observer pada saat kelompok siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya, dimaksudkan
untuk menarik perhatian audience agar turut aktif dalam diskusi kelas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model pembelajaran kontekstual –
aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata situasi dan kondisi
tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan tambahan wawasan bagi observer
mengenai praktek pembelajaran di lembaga pelatihan pengembangan produktivitas.
4
didik agar nantinya bisa bersaing di dunia kerja. Kegiatan pembelajaran Software Komputer
meliputi pelatihan microsoft, corel draw, photoshop, dan software akutansi. Pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran praktik dilakukan dengan secara bertahap. Artinya
bilamana dalam satu minggu pertama mempelajari dan mendalami software microsoft, pada
minggu ke dua selama satu minggu mempelajari dan mendalami software corel draw dan
begitu seterusnya untuk photoshop dan software akutansi . Berikut penjelasan dalam bentuk
tabel:
Bulan / Minggu
Juni Juli
No Mapel Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-1 s/d
ke-4
1 Software Microsoft
2 Corel Draw
3 Photoshop
4 Software Akutansi
5 Magang Kerja
Tabel 1. Ilustrasi pembagian waktu tatap muka pelatihan Software Komputer di BLKPP DIY.
Diakui pula oleh guru pembimbing praktik, bahwa pengaturan waktu tatap muka
tersebut sudah cukup efektif dan efisien.
Dalam observasi yang dilakukan, guru dengan jujur menyampaikan bahwa, yang
bersangkutan belum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga pada
bagian lampiran laporan ini, tidak terdapat RPP. RPP memiliki fungsi penting dalam kegiatan
pembelajaran, karena deskripsi mengenai persiapan – pelaksanaan – penilaian proses
pembelajaran tercantum dalam RPP. Namun demikian, hal ini tidak menjadi permasalahan
yang signifikan dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Oleh karenanya, dalam hasil
observasi ini, penjabaran RPP tidak berasal dari RPP yang dimiliki dan disusun oleh guru,
tetapi merupakan refleksi dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pembelajaran yang
diobservasi.
5
Refleksi yang dimaksud adalah penjabaran proses pembelajaran yang akan
dideskripsikan secara runtut, sistematis, dan lengkap sebagaimana pengamatan yang
dilaksanakan. Ini berarti ada peleburan istilah, bukan RPP (bukan rencana) tetapi pelaksanaan
pembelajaran yang dideskripsikan secara naratif. Harapannya agar laporan observasi ini
tersusun secara lengkap, disamping memudahkan kelompok observer dalam melakukan
analisis yang dikaitkan dengan aplikasi teori belajar.
Pada waktu observasi dilakukan pelatihan yang di pelajari adalah software Microsoft
Word yaitu membuat bagan jadwal keseharian yang dilakukan oleh peserta, contoh :
05:30
Bangun Pagi
06:00 Sarapan
06:30 Sekolah
16:00 Futsal
18:00 Belajar
21:00
Tidur
6
Tugas membuat bagan jadwal keseharian adalah untuk mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam menggunakan menu pada microsoft word terutama pada bagian “insert”,
tujuan dari pelatihan tersebut antara lain juga untuk mengembangkan produktivitas dan
kemahiran peserta didik dalam menggunakan microsoft word pada dunia kerja nantinya.
Karena pelatihan di BLKPP DIY tidak menggunakan SK/SD maka observer hanya
menanyakan kepada pembimbing mengenai tujuan, materi, isi kegiatan (dari pembuka sampai
penutup), dan media pembelajaran. Berikut ini saya laporkan hasil tanya-jawab dengan
pembimbing mengenai apa saja kegiatan pelatihan di BLKPP DIY :
Catatan :
7
IV. Metode, Media, dan Sumber Pembelajaran
1. Metode Pelatihan :
a. Ceramah singkat dan penjelasan materi.
b. Penugasan individu.
c. Pelatihan untuk mensave hasil pelatihan.
2. Media Pelatihan :
a. Komputer.
b. Software Microsoft Word 2010.
c. Proyektor.
d. Internet.
3. Sumber pembelajaran :
a. –
Sebelum membahas mengenai hasil analisis observasi pelatihan komputer dengan aplikasi
teori belajar tertentu, perlu digambarkan bagan mengenai alur pelaksanaan pembelajaran
secara garis besar. Bagan tersebut untuk mempermudah analisis aplikasi teori belajar pada
tiap bagian dalam proses pembelajaran yang diobservasi. Berikut adalah bagan yang
menggambarkan alur pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi:
Penutup
8
Selanjutnya dalam menganalisis pelaksanaan pembelajaran tersebut sesuai dengan teori
belajar tertentu, analisis akan difokuskan pada kegiatan inti. Analisis tidak hanya secara
deskriptif naratif tetapi akan dideskripsikan dengan skema dan foto-foto yang diperoleh saat
observasi dilaksanakan. Tujuannya, selain untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan
jenis teori belajar yang relevan dimaksudkan juga agar hasil analisis dapat memberikan
gambaran riil pelaksaan pelatihan Software Komputer yang telah diamati.
Kenyataan bahwa dalam suatu proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas, yang
hanya memiliki alokasi waktu 240 menit tidak hanya melibatkan penerapan satu teori belajar
saja, terbukti dalam pembelajaran software Komputer yang telah diobservasi oleh observer.
Dalam setiap tahapan kegiatan inti, kegiatan belajar dapat dikategorikan dalam teori belajar
yang berbeda. Berikut analisis detailnya:
Gambar 1. Peserta didik melakukan pelatihan sesuai dengan lembar kerja yang
diberikan
2
Penjelasan materi oleh guru pembimbing
dengan lisan dan membimbing peserta
didik yang kesulitan dalam mengerjakan
lembar kerja.
9
3
Peserta didik saling berdiskusi dan saling
membantu teman yang kesulitan dan tidak
paham dalam melakukan pelatihan sesuai
lembar kerja.
Pada tahap ini tampak bahwa peserta didik yang sudah menguasai pelatihan
tersebut membantu guru pembimbing dalam melakukan penjelasan dan mengarahkan
teman yang lain yang kesulitan dalam melakukan pelatihan sesuai lembar kerja. Pada
dasarnya, peserta didik dapat memperoleh pemahaman melalui penjelasan yang di
paparkan oleh guru pembimbing pada saat awal pembelajaran. Akan tetapi melalui
penjelasan teman, dimaksudkan agar peserta didik yang belum mengerti dan belum
paham akan menjadi mengerti dan paham karena melalui sesama teman peserta didik
tidak akan canggung dalam bertanya kepada temannya satu sama lain. Selain itu siswa
yang telah paham akan menjadi lebih jelas dengan konsep-konsep materi yang
diajarkan.
2. Latihan Individu
Tahap selanjutnya adalah pemberian latihan individu. Setelah guru pembimbing
menjelaskan secara lisan dan disertai dengan tanya jawab ringan, peserta didik
diminta untuk mengerjakan lembar kerja. Lembar kerja menggambarkan keseluruhan
substansi penjelasan materi oleh guru mengenai software microsoft word. Bisa
dikatakan bahwa pada tahap ini terjadi prinsip pengulangan materi. Perbedaannya,
jika sebelumnya melalui penjelasan guru secara lisan, pada tahap ini siswa mendalami
materi dengan cara mengerjakan latihan secara individu.
Dalam menjawab mengerjakan lembar pelatihan, peserta didik tidak dibatasi
untuk mengikuti gambaran pada lembar kerja akan tetapi disuruh untuk berkreativitas
dengan caranya masing-masing, siswa diperbolehkan saling bertanya, membuka
internet, dan bahkan bekerja sama dalam mengerjakan lembar kerja. Ini artinya pada
tahap ini selain terjadi aplikasi teori belajar disiplin mental, juga telah diterapkan teori
belajar sosial dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
10
Peserta didik mengerjakan lembar kerja secara
individu sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Pada tahap ini terjadi aplikasi teori belajar disiplin mental dan teori belajar konstruktivistik
serta sosial. Berikut dijelaskan dalam bagan mengenai posisi masing-masing:
11
Masih menurut Piaget, proses belajar untuk membangun kognisi seseorang, terdiri
atas tiga tahapan, antara lain:
a. Asimilasi, yaitu pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah
ada.
b. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur ke dalam situasi baru.
c. Equilibrasi adalah penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil analisis aplikasi teori belajar dengan observasi
yang telah dilakukan di BLKPP DIY, terhadap pembelajaran pelatihan software komputer,
telah mengaplikasikan perpaduan antara teori belajar disiplin mental, teori belajar
konstruktivisme, dan teori belajar sosial. Ternyata dalam satu kali tatap muka pembelajaran
software komputer di kelas penerapan teori belajar tidak hanya meliputi satu aplikasi teori
belajar saja, tetapi bisa lebih dari satu. Kreativitas guru pembimbing dan inovasi
pembelajaran menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran di kelas, agar pembelajaran
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang diampu oleh guru dinilai berjalan
secara dinamis dan menyenangkan, dilain sisi pengaturan waktu dan penguasaan materi dapat
tercapai dengan baik.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mempelajari teori-teori belajar akan lebih optimal jika dilengkapi dengan pelaksanaan
observasi pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi sangat membantu para mahasiswa untuk
mengenali, mengidentifikasi, serta melakukan analisis terhadap aplikasi teori-teori belajar.
Secara khusus, observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran Software Komputer
di jenjang Pelatihan Pengembangan dan Produktivitas untuk dunia kerja.
B. Implikasi
13
C. Saran
Setiap pendidik agar senantiasa melakukan personal – quality control untuk menjamin
mutu pengajaran dan pembelajaran sebagai bagian penting kewajiban seorang guru.
Penggunaan teori belajar untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan
di kelas harus melihat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti peserta didik, materi
pembelajaran, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran memberikan makna bagi
perubahan perilaku peserta didik. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
tidak hanya meningkatkan kemapuan kognitif siswa, tetapi juga mampu mendorong
perkembangan afeksi dan psikomotor siswa.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Pengertian dan Penggunaan Teknik Pengumpulan Data Penelitian. Diunduh dari
http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunaan-teknik.html,
diakses pada Selasa, 13 Nopember 2012.
15
LAMPIRAN
16
17