PENDAHULUAN
1
Adapun penyakit yang terbanyak berdasarkan data dari rekam medis
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
No 10 KASUS TERBANYAK TAHUN 2015 JML
1 Dengue Hemorrhagic Fever 403
2 Gastritis Akut 301
3 Cataract Senilis 277
4 Gastroentritis 225
5 Bronchopneumonia 146
6 Heart Failure 144
7 Hernia Inguinalis 134
8 Diabetus Mellitus 129
9 Kemoterapi 102
10 Appendicitis 90
Ruang Khadijah
No 10 KASUS TERBANYAK TAHUN 2015 JML
1 Ca Cervix 27
2 Tumor Mammae 27
3 Menometrorarrghia 27
4 Ca Ovari 22
5 Cyste Ovarium 12
6 Female Pelvic Infections 7
7 Vaginal Bleeding 7
8 Ca Endometrium 6
9 Cyste Bartholine 4
10 Utero Vaginal Prolaps 4
2
Unit Kamar Bedah
No 10 KASUS TERBANYAK TAHUN 2015 JML
1 Hernia Inguinalis 134
2 Appendisitis Akut 90
3 Atheroma 61
4 Fibroadenoma Mammae 54
5 Cleft Lips 35
6 Ganglion 32
7 Clavus 27
8 Cleft Palate 23
9 Appendisitis Akut 22
10 Abses Mammae 19
Ruang Ali
No 10 KASUS TERBANYAK TAHUN 2015 JML
1 Pneumonia 131
2 Tbc Paru 55
3 Asthma Bronchiale 28
4 Ae Copd 24
5 Ca Paru 11
6 Effusi Pleura 10
7 Tumor Paru 7
8 Sequelae Tb 6
9 Bronchitis Acute 5
10 Bronchitis Acute 6
3
Ruang Hamzah
No 10 KASUS TERBANYAK TAHUN 2015 JML
1 Heart Failure 144
2 Hhd+Chf 75
3 Unstable Angina Pectoris 72
4 Infak Myocaria Acute 57
5 Cogestive Heart Failure 42
6 Left Ventricle Failure 26
7 Angina Pectoris 23
8 Hypertension Essential 15
9 Pneumoia 14
10 Coronary Atrial Disease 15
4
2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam melaksanakan pendidikan kesehatan rumah
sakit di RSI Aisyiyah Malang agar pasien, keluarga dan kelompok-
kelompok masyarakat dapat mandiri dalam mempercepat penyembuhan
dan rehabilitasinya, dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan dan
mencegah masalah-masalah kesehatan yang ada
5
b.Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pasien dan keluarga
pasien RSI Aisyiyah Malang terhadap masalah kesehatan yang
dialami.
2. Membantu pasien dan keluarga pasien di RSI Aisyiyah Malang
dalam membuat keputusan terhadap perawatannya.
3. Meningkatkan keterlibatan pasien dan keluarga dalam program
pengobatan.
1.3.1 Pendidikan kesehatan ini diberikan mulai pasien masuk rumah sakit, selama
mendapatkan perawatan, dan sampai pasien keluar dari rumah sakit.
1.3.2 Pendidikan kesehatan diberikan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, yaitu :
a. Di dalam gedung rumah sakit :
Di ruang pendaftaran, yaitu tempat dimana pasien mendaftar
sebelum mendapatkan pelayanan rumah sakit.
Di pelayanan Rawat Jalan , seperti Poliklinik Anak, Bedah,
Poliklinik Paru,dll.
Di pelayanan Rawat Inap (termasuk ICU, Kamar Bersalin,
Perinatal, ruang operasi, ruang kasir/pembayaran dan IGD)
Di pelayanan Penunjang Medis, seperti Laboratorium, Radiologi,
dll.
Di tempat-tempat umum seperti di ruang-ruang tunggu rumah
sakit , di masjid rumah sakit.
b. Di luar rumah sakit
Pendidikan kesehatan juga dilakukan diluar gedung rumah sakit yaitu :
Komunitas yang mendukung pendidikan kesehatan berkelanjutan
dan pendidikan untuk pencegahan penyakit yaitu di komunitas
jantung dan komunitas diabetes.
6
Di Tempat Pendaftaran :
1. Hak dan kewajiban pasien
2. Fasilitas kamar yang ditempati
3. Perkiraan biaya perawatan sesuai kamar yang ditempati
4. Kesediaan dijenguk*
Di fasilitas sosial yaitu di posyandu lansia, lembaga
permasyarakatan.
1.3.3 Materi Informasi dan Pendidikan
a. Materi Informasi
Materi informasi yang diberikan antara lain :
1. Di tempat pendaftaran
a. Hak dan kewajiban pasien
b. Fasilitas kamar yang ditempati
c. Perkiraan biaa perawatan sessuai kamar yyang ditempati
d. Kesediaan dijenguk
e. Kartu Penunggu
2. Di UGD
a. Nama Dokter DPJP
b. Gelang identitas
c. Tindakan rutin, berkaitan dengan pengambilan darah untuk pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan x-ray, injeksi (im, iv, sc), pemasangan infus,
dan cateter
3. Di Ruang Rawat Inap
a. Waktu visite dokter
b. Orientasi ruangan
c. Jalur evakuasi
d. Hand hygiene
e. Lain-lain seperti biaya pemeriksaan lainnya yang diperlukan
b. Materi-materi pendidikan :
1. Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
2. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
3. Alat kesehatan adalah instrumen, set partus, mesin dan atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
8
memulihkan kesehatan pada manusia, dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
4. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.
5. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan masyarakat.
6. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat pendidikan kesehatan.
7. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit.
8. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin.
9. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan pasien setelah menjalani perawatan di
rumah sakit ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
10. Pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga adalah pemberian
informasi dan pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga sesuai
yang dibutuhkan pasien dan keluarga agar pasien dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami.
9
1.5. Landasan Hukum
1.5.1. Regulasi Nasional
1. Undang – undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang – undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. KEPMENKES Nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Pendidikan Kesehatan
4. Permenkes Nomor : 983/Menkes/SK/IX/92 tanggal 12 November 1992
tentang pedoman organisasi rumah sakit
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 462/Menkes/SK/V/2002 tentang
berlakunya safe community (Masyarakat Hidup Sehat dan Aman)
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 004 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Pendidikan Kesehatan
8. Permenkes RI No. 12/tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit Bab
Pendidikan Pasien dan Keluarga
1.5.2 Regulasi Rumah Sakit
1. SK Direktur Nomor : F-3 057/B.SK-PKRS/I/2016 tentang Kebijakan
Pendidikan Pasien dan Keluarga.
2. SK Direktur Nomor : F-3 067/B.SK-PKRS/I/2016 tentang
Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian PKRS
3. SK Direktur Nomor : F-3 066/B.SK-PKRS/I/2016 tentang
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan PKRS
10
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
11
2.2 Distribusi Ketenagaan
Tim Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang terdiri dari
perwakilan dari semua profesi yang memberikan asuhan kepada pasien, yaitu :
1. Ketua Tim PKRS adalah seorang dokter umum yang memiliki pengalaman di
bidang pendidikan kesehatan
2. Sekretaris Tim PKRS adalah seorang sarjana keperawatan yang memiliki
pengalaman dibidang pendidikan kesehatan
3. Anggota Tim PKRS adalah seseorang yang diberi tugas oleh Ketua PKRS
dalam mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan yang terkait dan
mem-follow up pelaksanaan dan penerapan program kerja PKRS dalam
masing-masing unit kerja yang terdiri dari perwakilan masing-masing profesi
pemberi asuhan yaitu dokter umum, dokter gigi, perawat, nutrisionis klinik,
apoteker, fisioterapis, radiografer, analis kesehatan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
12
berupa komputer, laptop, LCD, leaflet, dan poster dan adanya berbagai macam
alat peraga.
3.1. Denah Ruang
Ruang Siaran
. Ruang pertemuan
MEJA
APOTEK
KEUANGAN
PINTU MASUK
13
6. Pointer 1
7. Alat perekam suara 1
8. Kabel gulung 1
9. Televisi 1
10. Pesawat telepon 1
11. Chanel TV 1
12. Meja kantor 1
13. Kursi 1
14. Sofa 1
15. Meja 1
16. Leaflet Keterangan tersendiri
17. Poster, brosur Keterangan tersendiri
18. Alat peraga demonstrasi 5
19. Filling cabinet 5
Daftar Brosur
No Tema Keterangan
1. Matikan rokok sekarang di ruang tunggu radiologi
Daftar Booklet
14
Booklet Inform concent di semua unit rawat inap, rawat jalan, IGD dan kamar
bedah.
NO TEMA
1. DHF
2. Diabetes Mellitus
3. Hipertensi
4. Stroke
5. Hernia
6. Appendicitis
7. Kemoterapi
8. Gastroenteritis
9. Asma
10. TBC
11. Haemoroid
12. Thypoid
13. BPH
15. Katarak
15
8. Thypoid
9. Katarak
10. ASI
11. Metode Kangguru
12. Imunisasi
13. Hyperbilirubin
NO Deskripsi
1 Pneumonia
2 Tbc Paru
3 Asthma Bronchiale
4 Ae Copd
5 Ca Paru
6 Effusi Pleura
7 Tumor Paru
8 Sequelae Tb
9 Bronchitis Acute
10 Bronchitis Kronis
16
7 Hernia Inguinalis
8 Gastritis Akut
9 Hepatitis
10 Bronchopneumonia
17
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
18
a. Pemberdayaan
Pemberdayaan dilakukan terhadap setiap pasien. Pasien akan
mendapatkan pendidikan dari profesional pemberi asuhan yaitu dokter,
perawat, apoteker, nutrisionis klinik dan fisioterapis. Materi pendidikan
yang diberikan berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus
dikonsumsinya. Proses pemberian materi pendidikan dapat berlangsung di
di ruang pemeriksaan atau di ruang tunggu.
b. Bina Suasana
Sasaran pendidikan yang diberikan rumah sakit bukan hanya
pasien, tapi juga keluarganya, untuk itu disediakan berbagai media
komunikasi dipoliklinik, khususnya diruang tunggu, perlu dipasang
poster-poster, disediakan leaflet, dipasang televisi dan speaker kontrol
yang dirancang untuk menayangkan informasi kesehatan/penyakit dan
materi dakwah Al Islam. Dengan mendapatkan informasi yang benar
mengenai penyakit yang diderita pasien yang diantarnya, keluarga
diharapkan dapat membantu rumah sakit memberikan juga penyuluhan
kepada pasien, bahkan jika pasien yang bersangkutan dapat ikut
memperhatikan leaflet, poster atau tayangan yang disajikan, maka seolah-
olah ia berada dalam suatu lingkungan yang mendorongnya untuk
berprilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan
yang dideritanya dapat segera diatasi.
c. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan diperlukan untuk menunjang proses pemberian
pendidikan kepada pasien dan keluarganya. Sarana pendidikan antara lain
berupa leaflet, poster, atau materi pendidikan yang disiarkan melalui audio
visual seperti televise dan speaker control.
19
4.2 Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien Rawat Inap
20
- Penggunaan materi-materi pendidikan yang mudah dipahami dan
komunikatif sebagai sarana untuk memudahkan pasien memahami materi
pendidikan yang dibutuhkan.
b. Bina suasana
Pendidikan kesehatan yang diberikan pada keluarga, pengunjung atau
pengantar pasien diberikan dengan tujuan agar mereka bisa turut
memberikan penyuluhan kepada pasien dan juga bisa mendorong pasien
untuk berperilaku sesuai dengan yang dikehendaki sehingga penyakit atau
masalah kesehatan yang dideritanya segera diatasi.
c. Pendekatan Keagamaan
Suasana yang mendukung terciptanya perilaku untuk mempercepat
penyembuhan penyakit juga dapat dilakukan dengan pendekatan
keagamaan. Ini bisa dilakukan dengan doa bersama, maupun pembagian
materi pendidikan terkait keagamaan secara tertulis maupun audio visual.
a. Di Pelayanan Laboratorium
Di pelayanan laboratorium, selain dapat dijumpai pasien (orang sakit),
juga klien (orang sehat), dan para pengantarnya. Kesadaran yang ingin
diciptakan dalam diri mereka adalah pentingnya melakukan
pemeriksaan laboratorium, yaitu:
- bagi pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan
oleh dokter.
- bagi klien atau mereka yang sehat lainnya adalah untuk memantau
kondisi kesehatan, agar dapat diupayakan untuk tetap sehat.
Pada umumnya pasien, klien atau pengantarnya tidak tinggal terlalu
lama di pelayanan laboratorium. Oleh karena itu, di kawasan ini
sebaiknya dilakukan pendidikan kesehatan dengan media swalayan
21
(self service) seperti poster-poster yang ditempel di dinding atau
penyediaan leaflet.
b. Di Pelayanan Radiologi
Sebagaimana di pelayanan laboratorium, di pelayanan radiologipun
umumnya pasien, dan keluarganya tidak tinggal terlalu lama. Di sini
kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka pun serupa dengan di
pelayanan laboratorium, yaitu pentingnya melakukan pemeriksaan rontgen:
- Bagi pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh
dokter.
- Bagi klien atau mereka yang sehat lainnya adalah untuk memantau
kondisi kesehatan, agar dapat diupayakan untuk tetap sehat.
c. D i Pelayanan Obat/Apotik
Di pelayanan obat/apotik juga dapat dijumpai baik pasien, maupun
keluarganya. Sedangkan kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri
mereka adalah terutama tentang :
- cara minum obat dan frekuensinya
- efek samping obat dan potensi interaksi antar obat-obatan maupun
dengan makanan dan minuman
- Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai
dengan petunjuk dokter.
22
untuk mempertahankan kesehatannya, perubahan perilaku kesehatan, dan juga
untuk bina suasana kepada pasien. Pada klien sehat, pendidikan kesehatan bisa
dilakukan dengan penyuluhan kesehatan, penyebaran media pendidikan baik
tertulis maupun audio visual.
23
BAB V
LOGISTIK
24
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
25
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
26
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
27
BAB IX
PENUTUP
Bagi para staf pendidikan kesahatan rumah sakit (PKRS) diharapkan Buku
Pedoman ini dapat membantu memberi gambaran kegiatan, hal-hal apa saja
yang dilaksanakan dan upaya-upaya peningkatan kinerja sehingga tercapai
tujuan yang diharapkan.
Buku ini masih akan terus dievaluasi, sehingga kami harapkan adanya
saran dan masukan yang berharga bagi penyempurnaan buku pedoman ini
dimasa mendatang.
28