Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN

PREEKLAMSI/EKLAMSI MENJELANG PERSALINAN

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Ujian Akhir program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh ;
Lianaati
NIM 2016.16.008

AKADEMI KEBIDANAN AN NUR


PURWODADI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari
dalam uterus dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
menggunakan alat pada saat pertolongan pada usia kehamilan 37-40
minggu atau berat badan bayi lebih dari 2500 gram atau persalinan kurang
dari 24 jam yang dibantu dengan kekuatan kontraksi uterus dan kekuatan
tenaga saat mengejan. (Saifudin, 2009)
Sedangkan menurut World health Organization (WHO), persalinan
adalah yang di mulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir) beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi
belakang kepala di usia kehamilan 37-42 minggu dan setelah persalinan
ibu dan bayi berada dalam kondisi sehat dan baik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
peristen pada pembuluh darah arteri, dimana tekanan darah sistolik sama
dengan atau diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sama dengan
atau diatas 90 mmHg. Seorang dengan kedua orang tuanya mengidap
tekanan darah tinggi akan memiliki resiko terserang penyakit tekana darah
tinggi dua kali lebih besar dari pada mereka yang tidak memiliki ppenyakit
darah tinggi. Jika ibu memiliki hipertensi, maka 50% akan diturunkan
kepada anaknya, sedangkan apabila dalam keluarga yang terkena
hipertensi adalah ayah maka 80% akan diturunkan kepada anaknya karena
faktor resiko dalam keluarga tidak dapat dikontrol. (LeMone, Burke dan
Bauldoff,2013:WHO 2013).
Faktor resiko terjadinya hipertensi antara lain nulipara <20 tahun,
hipeplasentasi (mola, gameli, DM, hydros fetalis, bayi besar), umur
ekstrim (>35 tahun), riwayat DM (resiko lebih tinggi hampir 4x lipat),
riwayat penyakit jantung, obesitas gizi kurang dan anemia, riwayat
keluarga preeklamsi/eklamsi.(kurniawati dan mirzanie, 2009)
Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema
dan proteinurea yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya
terjadi pada trimester ketiga kehamilan. (Prawirohardjo, 2015). Salah satu
faktor predisposisi terjadinya preeklamsi atau eklamsia adalah adanya
riwayat hipertensi kronis, atau penyakit vaskuler hipertensi sebelumnya
atau hipertensi esensial. (Rozikan.2007). Kondisi tekanan darah tinggi
juga dapat menyebabkan eklamsia dan preeklamsi yang menyebabkan
kelahiran tidak normal, prematur hingga kematian ibu dan bayi akibat
proses persalinan. (prawirohardjo, 2008)
Wanita hamil yang menderita hipertensi memiliki resiko 60% lebih
tinggi melahirkan anak autis. Penelitian yang melibatkan 1.001 anak yang
terdiri dari penderita autis, penderita keterlambatan perkembangan, dan
juga anak normal. Dan dari penelitian tersebut diketahui bahwa keluarga
dengan riwayat hipertensi, ternyata dapat meningkatkan resiko kelahiran
keturunan autis. (Bobak, 2008).
Persiapan proses persalinan pada penderita hipertensi sebaiknya
telah dilakukan sejak masa awal kehamilan, dan umumnya menggunakan
cara yang berbeda-beda tergantung kondisi hipertensi. Seorang ibu hamil
dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darah 140/90 mmHg
hingga 150/100 mmHg. Pada kondisi tersebut ibu hamil diberikan obat-
obatan untuk menurunkan tekanan darah, namun akan diminta untuk
mengurangi konsumsi garam dan juga aktivitas fisik dengan tujuan
mengontrol tekanan darah agar tidak terus melonjak. Untuk ibu hamil
dengan tekanan darah 150/100 mmHg di anjurkan untuk mengkonsuumsi
obat hipertensi, seperti metildopa dan hidralazin. (wiknjosastro, 2008).
Sedngkan untuk ibu hamil yang mempunyai tekanan darah 180/110
mmHg, perlu dilakukan perawatan khusus pra persalinan untuk mencegah
pembengkakan otak dan tidak mempengaruhi kesehatan bayi saat
persalinan. (Sarwono, 2010).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2010, menegaskan
setiap tahun diseluruh dunia 358.000 ibu meninggal saat hamil atau
bersalin dengan riwayat hipertensi mencapai 355.000 ibu (99%) berasal
dari negara berkembang termasuk Indonesia. Rasio kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di
negara maju, yaitu 14 kematian per 100.000 kelahiran hidup. (Depkes
RI,2011).
Berdasarkan survei Demografi Kesehatan Indonesia angka
kematian ibu (AKI) merupakan masalah kesehatan yang masih perlu
dibenahi dan mendapat perhatian khusus di Indonesia karena AKI
mencapai 102/100.000 pada tahun 2015. Sedangkan AKI yang berkaitan
dengan kehamilan, persalinan dan nifas mencapai 359/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2014. Sedangkan di provinsi Jawa Tengah pada tahun
2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 126.55/100.000
kelahiran hidup dan mengalami peningkatan di bandingkan pada tahun
2013 sebesar 118.62/100.000. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2014).
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu masalah
kesehatan yang masih perlu dibenahi dan dapat perhatian khusus di
Indonesia khususnya untuk kejadian preeklamsi. Preeklamsi terjadi pada
kurang lebih 5% dari seluruh kehamilan, 10% pada kehamilan anak
pertama dan 20-25% pada perempuan hamil dengan riwayat hipertensi
kronik sebelum hamil. (yusdasmara, 2012). Riwayat hipertensi adalah ibu
yang pernah mengalami hipertensi sebelum hamil atau sebelum umur
kehamilan 20 minggu. Ibu yang mempunyai riwayat hipertensi beresiko
lebih besar mengalami preeklamsi serta meningkatkan morbiditas dan
mortalitas maternal dan neonatal lebih tinggi. (Cunningham, 2006).
Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ Hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian
preeklamsi/eklamsi menjelang persalinan” pada tahun 2018.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya Tulis ini adalah Apakah Hubungan riwayat
hipertensi dengan kejadian preeklamsi/eklamsi menjelang persalinan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan dalam menyusun karya Tulis Ilmiah meliputi :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dengan preeklamsi
menjelang persalinan.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu mengetahui masalah yang terjadi pada ibu bersalin
dengan hipertensi.
b. Penulis mampu mengetahui bahwa riwayat keturunan hipertensi
berpengaruh dengan kejadian preeklamsi/eklamsi menjelang
persalinan.
D. Manfaat Penelitian
Dalam karyz tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Secara praktisi
a. Bagi bidan
Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi
riwayat hipertensi dengan kejadian preeklamsi/ eklamsi menjelang
persalinan.
b. Bagi petugas kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan kesehatan
masyarakat terutama pada riwayat hipertensi dengan kejadian
preeklamsi/eklamsi menjelang persalinan.
c. Bagi pasien
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang bahaya riwayat
keturunan dengan kejadian preeklamsi/eklamsi menjelang
persalinan.
2. Secara akademis
a. Bagi penulis
Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan
tentang hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian
preeklamsi/eklamsi menjelang persalinan.
b. Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai wacana serta dapat digunakan sebagai
bahan masukan dan informasi bagi mahasiswa Akademi kebidanan
An Nur Purwodadi.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini mencakup hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian
preeklamsi/eklamsi menjelang persalinan.
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Permata Bunda
Purwodadi
3. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan november-desember 2018
F. Keaslian Penelitian
No. Nama Peneliti/judul Metode Hasil penelitian
penelitian penelitian
1. Anik Sulistiyani Jenis penelitian Dimana riwayat
(2014), hubungan antara deskriptif keturunan ibu
riwayat keturunan ibu analitik dengan hipertensi dengan
hipertensi dengan kejadian desain kejadian hipertensi
hipertensi pada saat penelitian pada saat bersalin
bersalin. pendekatan memiliki resiko
cross sectional. lebih besar
dibandingkan
dengn yang tidak
memiliki riwayat
keturunan
hipertensi.

2. Rosmiati (2014), faktor- Metode yang Untuk mengetahui


faktor yang berhubungan digunakan faktor-faktor yang
dengan riwayat keturunan adalah metode berhubungan
ibu hipertensi di rumah kuantitatif dengan riwayat
sakit umum daerah dengan keturunan ibu
manggala kabupaten tilang rancangan cross hipertensi.
bawang tahun 2013. sectional.

3. Nelawati radjamuda Metode Untuk mengetahui


(2013), faktor-faktor yang penelitian ini kejadian hipertensi
berhubungan dengan adalah analitik pada ibu hamil
kejadian hipertensi pada kolerasi dengan dengan faktor-
ibu hamil di rumah sakit pendekatan faktor yang
jiwa di kota manado. retrospektik. mempengaruhi
hipertensi pada saat
bersalin.
4. Nanien indriani (2011), Observasional Gambaran
analisa fsktor-faktor yang analitik dengan hubungan antara ib
berhubungan dengan desain kasus bersalin dengan
preeklamsi/eklamsi pada kontrol. preeklamsi/eklamsi.
ibu bersalin di rumah sakit
umum daerah tegal.

5. Erlinawati, Rela haryanti Observasi Gambaran


(2013), hubungan riwayat analitik dengan hubungan riwayat
hipertensi pada ibu desain kasus hipertensi pada ibu
bersalin dengan kejadian case kontrol. bersalin dengan
preeklamsi di RSUD kejadian
bangkinang 2013. preeklamsi.

Anda mungkin juga menyukai