Anda di halaman 1dari 2

truktur Jantung

Jantung atau Cor merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi untuk
memompa darah agar dapat tersuplai ke seluruh tubuh. Jantung terdiri atas 2 pompa
yang terpisah, yakni jantung kanan (Cor Dextra) dan jantung kiri (Cor Sinistra). Jantung
kanan bertugas untuk memompa darah ke paru atau pulmo, sedangkan jantung kiri
bertugas untuk memompa darah ke organ-organ perifer atau ke seluruh tubuh. Setiap
bagian jantung tersebut memiliki satu atrium dan satu ventrikel. Atrium berfungsi
sebagai pompa primer yang lemah bagi ventrikel. Sedangkan ventrikel menyediakan
tenaga utama untuk memompa darah keluar jantung, baik ke sirkulasi pulmonal
maupun sirkulasi perifer.

Jantung juga memiliki struktur katup yang memisahkan bilik jantung yang satu dengan
bilik jantung lainnya maupun memisahkan bilik jantung dengan rongga pembuluh darah
besar. Katup AV atau katup Atrioventrikular, terdiri atas katup Trikuspid (memisahkan
atrium kanan dengan ventrikel kanan) dan katup Mitral (memisahkan atrium kiri dengan
ventrikel kiri). Katup AV berfungsi untuk mencegah darah di dalam ventrikel mengalami
aliran balik menuju ke atrium selama fase kontraksi jantung. Sedangkan katup
Semilunar terdiri atas katup Pulmonal (memisahkan ventrikel kanan dengan Arteri
Pulmonalis) dan katup Aorta (memisahkan ventrikel kiri dengan Aorta). Katup
Semilunar berfungsi untuk mencegah aliran balik darah dari dalam Aorta dan Arteri
Pulmonalis kembali ke ventrikel selama fase relaksasi jantung. Katup-katup tersebut
menutup dan membuka secara pasif, katup akan menutup sewaktu gradien tekanan
balik mendorong darah kembali ke belakang, dan katup tersebut akan membuka
sewaktu gradien tekanan mendorong ke arah depan.

Fungsi Atrium Sebagai Pompa Primer


Dalam keadaan normal, darah mengalir secara terus-menerus dari pembuluh darah vena
menuju ke atrium. Sekitar 75% dari darah tersebut akan mengalir langsung melewati
atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi.
Selanjutnya, kontraksi atrium biasanya menyebabkan penambahan pengisian ventrikel
sebesar 25%. Oleh sebab itulah, atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa primer yang
meningkatkan efektivitas pompa ventrikel sebanyak 25%.
Fungsi Ventrikel Sebagai Pompa
1. Ventricular Filling
Sejumlah besar darah dari vena berkumpul di dalam atrium karena katup AV tertutup.
Setelah tekanan ventrikel menurun, tekanan yang cukup tinggi di dalam atrium akan
mendorong katup AV agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke
dalam ventrikel. Periode pengisian tersebut berlangsung pada sepertiga pertama dari
fase diastolik. Kemudian selama sepertiga kedua dari fase diastolik, biasanya hanya ada
sedikit darah yang mengalir ke dalam ventrikel (merupakan darah yang terus mengalir
masuk dari vena ke atrium yang kemudian langsung masuk ke ventrikel). Selama
periode sepertiga akhir dari fase diastolik, atrium berkontraksi dan memberikan
dorongan tambahan terhadap aliran darah dari atrium masuk ke dalam ventrikel.

2. Isovolumic Contraction
Segera sesudah ventrikel mulai berkontraksi, tekanan ventrikel
meningkat secara tiba-tiba sehingga menyebabkan katup AV menutup.
Selanjutnya, diperlukan beberapa waktu bagi ventrikel agar dapat
membentuk tekanan yang cukup untuk mendorong katub Semilunar.
Sebenarnya selama periode ini hanya terjadi kontraksi di dalam
ventrikel, namun belum ada pengosongan ventrikel. Periode ini disebut
sebagai periode kontraksi Isometrik atau Isovolemik, yang berarti ada
kenaikan ketegangan di dalam otot namun tidak terjadi pemendekan
serat-serat otot yang dapat menimbulkan kontraksi.

3. Ventricular Ejection
Bila tekanan pada ventrikel kiri meningkat di atas 80 mmHg dan tekanan
ventrikel kanan meningkat di atas 8 mmHg, maka tekanan ventrikel ini
akan segera mendorong katup semilunar supaya terbuka, diikuti dengan
mengalir keluarnya darah dari ventrikel. Sekitar 70% dari proses
pengosongan terjadi selama sepertiga pertama dari periode ejeksi dan
30% sisanya terjadi selama dua pertiga berikutnya. Waktu sepertiga
pertama disebut sebagai periode ejeksi cepat dan waktu dua pertiga
terakhir disebut sebagai periode ejeksi lambat.

4. Isovolumic Relaxation

Relaksasi ventrikel mulai terjadi secara tiba-tiba sehingga tekanan


intraventrikular menurun dengan cepat. Peninggian tekanan di dalam
arteri besar yang berdilatasi akan segera mendorong darah kembali ke
ventrikel, di mana hal tersebut menyebabkan aliran darah tersebut
menutup katup Semilunar dengan keras. Selama periode ini, tekanan
intraventrikular menurun dengan cepat sekali ke tekanan diastoliknya
yang sangat rendah. Selanjutnya katup AV akan terbuka untuk memulai
siklus pemompaan ventrikel yang baru.

Anda mungkin juga menyukai