Anda di halaman 1dari 12

HERNIA

DIAFRAGMATIKA

Lianawati
2016.16.008
Hernia diafragmatika, adalah suatu
kelainan bawaan, berupa adanya lubang
pada otot diafragma, yang menyebabkan
isi rongga perut bisa masuk ke dalam
rongga dada. Kelainan ini terjadi karena
adanya gangguan pada saat
perkembangan diafragma bayi di dalam
masa kehamilan.
Diafragma terdapat dua sisi, yaitu
sisi kiri dan sisi kanan. Kelainan hernia
diafragmatika ini dapat mengenai sisi
kiri (87persen), sisi kanan (11persen)
maupun kedua sisi. Bila mengenai kedua
sisi biasanya bayi tidak dapat bertahan
hidup.
Penyebab hernia diafragmatika
adalah cacat lahir bawaan yang ditandai
dengan adanya lubang yang abnormal
pada diafragma akibat penyatuan yang
tidak sempurna dari struktur-struktur
diafragma selama perkembangan janin..
Pada hernia diafragmatika, lubang
yang terbentuk pada diafragma tersebut
membuat organ-organ perut dapat
memasuki rongga dada, yang mana hal
ini dapat menyebabkan kesulitan
bernafas yang berat, kulit berwarna
kebiruan, denyut jantung dan nafas yang
cepat ketika bayi lahir.
• gejala hernia diafragmatika adalah :
• Gangguan sesak nafas yang berat
• Sianosis (warna kulit kebiruan akibat
kekurangan oksigen)
• Takipneu (laju pernafasan yang cepat
• Bentuk dinding dada kiri dan kanan
tidak sama (asimetris)
• Takikardia (denyut jantung yang
cepat).
• pada penyakit hernia di tipe Bockdalek,
diafragma biasanya berkembang dengan tidak
wajar atau juga usus yang terjebak di dalam
rongga dada disaat diafragma sedang
berkembang. Sedangkan pada kasus penyakit
hernia diafragma tipe Margagni, otot yang
semestinya berkembang di tengah-tengah
diafragma maka otot tersebut tidak
berkembang dengan wajar.
Komplikasi yang terjadi dari hernia diafragmatika adalah
akan menyerang usus, lambung hati dan juga limpa yang
menonjol lewat hernia. Jika hernia mengalami
pembesaran, maka biasanya paru-paru yang terjadi di sisi
hernia tidak akan berkembang dengan cara yang
sempurna. Dan setelah lahir, bayi biasnaya akan menangis
dan kemudian akan bernafas sehingga usus akan segera
di isi oleh udara. Dan setelah itu terbentuk dengan massa
yang mendorong masuk ke dalam jantung sehingga
kemudian akan menekan paru-paru dan baru setelah itu
terjadilah sindrom gawat pernapasan.
• Komplikasi lain penyebab hernia
diafragmatika adalah :
• Terjadinya penurunan jumlah alvieoli dan juga
pembentukan dari bronkus.
• Bayi yang biasanya mengalami distress
respirasi berat yang terjadi di usia beberapa
jam pertama setelah bayi lahir.
• Muntah akibat dari terjadinya obstruksi usus.
• Kolaps respirasi yang berat dalam waktu 24
jam pertama
• Tidak adanya suara nafas
• Yang bisa dilakukan seorang bidan jika menemukan
kasus bayi lahir dengan penyakit hernia
diafragmatika adalah :
• Memberikan oksigen jika bayi nampak terlihat
pucat atau juga terlihat biru.
• Memposisikan bayi semifowler atau juga fowler
sebelum dan sesudah melakukan operasi agar
tekanan yang ada di dalam isi perut ke paru menjadi
berkurang dan agar diafragma bisa bergerak
dengan bebas.
• Mengawasi bayi jangan sampai muntah, jika bayi
muntah maka segeralah tegakkan bayi agar tidak
mengalami aspirasi.
• Melakukan informed consent dan informed choice
untuk merujuk bayi pada tempat yang lebih baik
pelayanan kesehatannya.
•Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai