Anda di halaman 1dari 5

BENJOLAN LIPAT PAHA

Kuliah 16
PENDAHULUAN HERNIA
Benjolan lipat paha yang sering (80%) adalah hernia. Hernia terjadi di
inguinal (lipat paha). Groin Hernia (Lipatan Paha) :
 Hernia Inguinalis Lateralis/HIL
 Hernia Inguinalis Medialis/HIM
 Hernia Femoralis
Definisi Hernia
 Henia adalah penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah
yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Penonjolan disebabkan
oleh karena organ intraabdominal, melalui daerah dinding abdomen yang lemah dan diliputi oleh dinding. Organ
intraabdominal masuk ke kantong hernia.
 Komponen hernia :
1. Cincin hernia → cincin yang terlalu lama digunakan akan menyebabkan tekanan. Jepitan akan terjadi bila organ
mengalami pembesaran sehingga timbulah komplikasi.
2. Kantong hernia → berupa peritoneum
3. Isi hernia → berupa organ yang ada pada intraabdominal seperti usus, omentum
Pembagian Hernia
Pembagian secara umum :
1. Eksternal : penonjolan abnormal organ intra abdominal lewat lokus minoris resistensie di
dinding perut yang masih dibungkus peritoneum. Terlihat dari luar (mata telanjang melihat
ada benjolan pada dinding abdomen)
 Epigastrika → terletak di midline (diatas umbilikus)
 Umbilikal → terletak di umbilikus
 Incisional hernia → hernia yang disebabkan oleh bekas insisi/operasi sehingga dinding
abdomen menjadi lemah
 Inguinalis dan femoralis
2. Internal : penonjolan viscera abdomen lewat fossa atau lobang yang ada dalam rongga
abdomen. Tidak bisa dilihat dari luar, terjadi di dalam intraabdominal dan tak kasat mata
namun gejala dapat dilihat berupa ileus obstruktif (ex : hernia obturator → usus memasuki
foramen obturator, hernia diafragmatika)
 Diafragmatik → penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga dada lewat lobang yang normal atau abnormal
dari diafragma. Organ intraabdominal (usus) masuk ke dalam kavum thorakal melalui diafragmatika sehingga
terjadi pertemuan antara usus dan paru-paru
Anatomi Regio Inguinal
Kanalis inguinalis
 Anterior : dibatasi oleh aponeurosis muskulus obliqus abdominis eksternus dan
1/3 lateralnya muskulus obliqus internus.
 Posterior: dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang
bersatu dengan fasia transversalis dan membentuk dinding posterior dibagian
lateral. Bagian medial dibentuk oleh fasia transversa dan konjoin tendon.
 Superior : dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus internus dan
muskulus transversus abdominis dan aponeurosis.
 Inferior : Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare.
Perjalanan Hernia
 Ligamentum ingunale (putih) terbentang antara SIAS dan os pubis. Diatas ligamentum
inguinale disebut dengan kanalis inguinalis (merupakan tempat lewatnya funiculus
spermatikus atau nervus ilioinguinal) → tetapi kanalis inguinalis pada hernia menjadi
saluran jalan hernia
 Kanalis inguinalis (sebuah saluran/kanal) menjadi tempat lewatnya HIL. Tempat masuknya
HIL disebut dengan anulus inguinalis internus/internal inguinal ring dan keluar menuju
anulus externus/external inguinal ring kemudian memasuki skrotum
 Trigonum hesselbach’s (berbentuk segitiga) terletak di lateral dinding muskulus rectus
abdominis sedangkan pada bagian atas terdapat arteri epigastrika inferior dan dibagian
bawah ada ligamentum inguinale. Trigonum hesselbach’s merupakan tempat keluarnya
HIM. Hernia inguinalis medialis tidak melewati saluran (tidak berupa kanal hanya berupa
pintu saja) seperti hernia inguinalis lateralis.
 Dibawah ligamentum inguinale terdapat fossa femoralis (merupakan tempat keluarnya

dwtywdnyn
hernia femoralis). Disebelah lateral fossa femoralis terdapat arteri dan vena femoralis.
 Disebut HIL karena ada lateral → tempat keluarnya HIL terletak dilateral arteri epigastrika
inferior. Disebut HIM karena ada medial → terletak pada medial arteri epigastrika inferior.
Patokan disebut HIL atau HIM adalah arteri epigastrika inferior
 HIL disebut juga dengan indirect : tidak langsung keluar karena harus melewati suatu kanal
(anulus internus-kanalis inguinalis-anulus externus-skrotum)
 HIM disebut juga dengan direct : karena langsung keluar melewati suatu pintu (trigonum
hesselbach’s)
Ligamentum Inguinale
 Merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis muskulus obliqus eksternus.Terletak mulai
dari Sias sampai ke ramus superior tulang publis.
Segitiga Hasselbach
 Tempat keluarnya HIM
 Hasselbach tahun (1814) mengemukakan dasar dari segi tiga yang dibentuk oleh pekten pubis
dan ligamentum pektinea. Segitiga ini dibatasi oleh:
1. Supero-lateral : Pembuluh darah epigastrika inferior
2. Medial : Bagian lateral rektus abdominis.
3. Inferior : Ligamentum ingunale.
Annulus internus
 Merupakan tempat keluarnya funikulus spermatikus dari cavum abdomen ke kanalis inguinalis. Terletak diantara
SIAS dan Tuberkulum pubicum (± 1- 1,5cm diatas ligamentum inguinale)
Annulus eksternus
 Merupakan keluarnya n.Illioinguinalis dan funikulus spermatikus ke scrotum.(pada wanita berupa round ligament)
Kanalis Femoralis
 Lubang berbentuk oval dengan diameter kurang dari 4  Tempat keluar hernia femoralis
cm  Terletak dibawah ligamentum inguinale
 Terletak medial dari vena femoralis
HERNIA INGUINALIS LATERALIS
 Hernia ingunalis indirek (lateralis), isi hernia keluar dari peritoneum melalui anulus inguinalis internus → kanalis
inguinalis → anulus inguinalis eksternus
 Disebut Hernia Inguinalis Lateralis karena menonjol di lateral pembuluh epigastrika inferior.
 Disebut Indirek keluar melalui dua pintu yaitu anulus internus dan eksternus dan saluran kanalis inguinalis.
 Keluar dari anulus internus → melewati kanal kanalis inguinalis dan memasuki skrotum. Bentuk HIL adalah
lonjong/memanjang karena mengikuti bentuk kanal inguinalis

HERNIA INGUINALIS MEDIALIS


 Hernia ingunalis direk (Medialis), isi hernia menonjol langsung melalui ligamentum Hasellbach, biasanya berbentuk
½ bola, terpisah dari funikulus spermatikus.
 Disebut Hernia Medialis karena melewati medial pembuluh darah epigastrika interior.
 Disebut direk karena langsung menonjol melalui segitiga hesselbach.
 Biasanya bilateral (kanan dan kiri). Berbentuk bulat karena hanya melewati suatu anulus, tidak melewati kanal.
Hanya melewati trigonum haesselbach’s saja, berbeda dengan HIL yang melewati kanal. Disebut hernia medialis
karena terletak di medial arteri/vasa epigastrika inferior

dwtywdnyn
HERNIA FEMORALIS
 Banyak pada wanita tua oleh karena anulus femoralis berbentuk lebih lebar dibanding laki laki dan
panggul lebih lebar, sehingga kemungkinan keluarnya organ intraabdomen lebih tinggi dibandingkan
laki-laki. Panggul wanita lebih lebar dibandingkan pria.
 Sering terletak dibawah ligamentum inguinale (khas), pada bagian lateral ada arteri dan vena femoralis
 Perjalanan hernia femoralis : anulus femoralis – menuju kanalis femoralis – keluar dari fossa ovalis.
 Anulus adalah lubang dalam, kanal adalah saluran dan fossa ovalis adalah bagian luar dari lubang
keluarnya benjolan
 Klinisnya : bentuk bulat di bawah ligamentum inguinalis, penderita sering datang dengan ileus obstruksi
oleh karena hernia inkarserata
 Perempuan penyakit perut periksa pelipatan paha (P6) → ada perempuan tua dan sakit perut jangan lupa periksa
pelipatan paha karena pada hernia femoralis sering mengalami jepitan pada usus sehingga menyebabkan sakit perut.

Etiologi Hernia
 Prosesus vaginalis yang terbuka Prosesus tidak terbuka adalah suatu kelainan kongenital. Secara
embriologis → testis seorang laki-laki awalnya terletak di
pinggang/plank, pada kehamilaan 7-8 minggu maka testis akan turun
hingga skrotum. Tempat turunannya testis dan peritoneum disebut
prosesus vaginalis. Pada keadaan normal prosesus vaginalis akan
tertutup (obliterasi) tapi pada keadaan tertentu prosesus tidak menutup
sehingga ada hubungan antara kavum abdomen dengan testis (terbentuk
saluran antara kavum abdomen dan skrotum). Hernia bisa terjadi pada
bayi baru lahir karena tidak menutupnya prosesus vaginalis
 Peningkatan tekanan intra abdomen → tekanan dalam perut meningkat sehingga menyebabkan pendesakan organ
intraabdomen hingga keluar.
1. Obesitas 4. Kehamilan → terisi bayi pada intraabdominal
2. Mengangkat benda berat → buruh angkat pasir/beras, sehingga tekanan meningkat
binaragawan/olahragawan 5. Batuk kronik → PPOK
3. Mengejan terlalu keras → prostat (saat buang air
kecil harus mengedan)
 Kelemahan dinding abdomen sehingga organ intraabdomen sering keluar dari tempatnya → sering terjadi pada orang
tua karena otot mengalami atrofi sehingga dinding abdomen melemah. Contohnya orang tua sering mengalami hernia
medialis oleh karena :
(1) Sering menderita penyakit prostat/PPOK (3) Peningkatan tekanan intraabdomen
(2) Otot melemah
 Trauma inguinal yang berat kerusakan otot di daerah inguinal → bekas luka menjadi lokus minoris sehinggga
menyebabkan hernia
Klasifikasi Hernia
Menurut Sifatnya terdiri atas :
 Hernia reponibel → isi hernia dapat keluar-masuk. Penjelasan : pada saat pasien berdiri/beraktifitas maka hernia akan
masuk ke dalam kantung, tetapi saat pasien tidur maka organ hernia akan kembali ke dalam kavum abdomen
sehingga salah satu ciri khas pasien hernia adalah adanya benjolan yang bisa keluar masuk.
 Hernia ireponibel → isi hernia tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut. Penjelasan : tidak bisa keluar
dan masuk karena ada perlekatan antara isi kantung dan kantung (contoh usus/omentum dengan kantung) → awalnya
bisa masuk namun karena terlalu lama didalam dapat menyebabkan perlekatan
 Hernia inkaserata/strangulata → isi hernia terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak
dapat kembali ke dalam rongga perut. Penjelasan : salah satu komplikasi dari hernia, terjadi oleh karena ring hernia
mencekik usus/omentum yang ada didalam kantung sehingga terjadi komplikasi.
 Hernia Richter → strangulasi hanya menjepit sebagian dinding usus
Diagnosis Hernia
Anamnesis
 Benjolan pada lipatan paha/inguinal, skrotum (laki-laki), ataupun labia mayor (perempuan)
 Benjolan dapat keluar dan masuk
 Kadang-kadang nyeri (kemeng) → karena usus terjepit pada kantung/ring
 Perut kembung, obstipasi → karena usus masuk kantung sering mengalami kompresi usus dan penjepitan
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi → buktikan bahwa benjolann dapat kelaur masuk
1. Saat pasien berdiri, mengejan atau batuk benjolan timbul di regio inguinal → hernia akan terlihat. Jika tidak ada
benjolan terlihat suruh pasien mengedan/valsava maka benjolan akan keluar
2. Saat pasien tidur benjolan menghilang (masuk cavum abdomen) → hernia masuk

dwtywdnyn
Sebelum melakukan test tentukan ligamentum inguinale terlebih dahulu (dari SIAS → os pubis) buat garis khayal. Tentukan
anulus internus (pertengahan ligamentum inguinale, kira-kira 1-1,5cm diatas ligamentum inguinale). Diatas os pubis dan
bawah anulus internus ada anulus externus, dibawah ligamentum inguinale ada fossa ovalis (tempat keluarnya hernia
femoralis).
 Palpasi :
1. Pada anak-anak didapatkan tanda-tanda Silk Glove sign (meraba/palpasi spermatic cord seperti meraba sutra)
2. Zieman Test
- Hernia kanan diperiksa tangan kanan
- Penderita disuruh batuk/valsava dan rasakan pada jari keberapa terasa ada tonjolan ketika batuk
- Jari ke 2 (hernia inguinalis lateralis), jari ke 3 (hernia inguinalis medialis), jari ke 4 (hernia femoralis)
- Teraba benjolan pada jari kedua→ HIL, jari ketiga → HIM, jari keempat →H.Femoralis

3. Finger Test
- Menggunakan jari ke 2 atau ke 5
- Telunjuk dimasukkan lewat skrotum melalui annulus eksternus ke canalis inguinalis. Penderita disuruh batuk
- Bila bagian benjolan hernia menyentuh ujung jari → hernia inguinalis lateralis
- Bila impuls benjolan teraba dari samping → hernia inguinalis medialis

4. Thumb Test
- Annulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan
- Bila keluar tonjolan → hernia inguinalis medialis
- Bila tidak keluar tonjolan → hernia inguinalis lateralis

Diagnosis Banding Hernia


 Hidrokokel (pada laki-laki)  Abses inguinal  Tumor Testis
 Limfadenitis  Lipoma funikuli  Orchitis
 Varikokel (biasanya pada sisi  Torsio testis
skrotum kiri)  Testis ektopik
Komplikasi Hernia
 Hernia irrepondible → perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan
kembali
 Hernia Inkarserata
1. Penekanan pada cincin hernia akibatnya makin banyak usus yang masuk. Ring bisa
menjepit usus → dan menyebabkan sumbatan usus yang berefek terjadi ileus
obstruktif.
2. Terjadi jepitan pada usus mengakibatkan ileus obstruktif → disebut dengan hernia
inkarserata. Hernia inkarserata adalah :
a. Hernia tidak bisa dimasukan kembali karena terjadi penjepitan oleh ring
(diameter usus akan mengecil karena penjepitan)

dwtywdnyn
b. Ada tanda ileus obstruktif oleh karena terdapat penyempitan sumbatan usus
 Hernia Strangulata
1. Jepitan usus menyebabkan jepitan pada pembuluh darah
2. Terjeratnya usus disertai dengan gangguan vaskularisasi yang menyebabkan iskemia → nekrosis
→ perforasi usus (lubang) → peritonitis (feses memasuki kavum abdomen)→ sepsis →
meninggal
3. Gejala nyeri hebat → gejala adanya iskemia oleh karena nekrosis
Penatalaksanaan Hernia
Penatalaksanaan hernia strangulata/inkarserata → merupakan kasus emergency dan harus ditangani agar tidak terjadi
komplikasi.
 Mengurangi nyeri dengan memberikan sedasi
 Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut → posisi bokong/lutut harus lebih tinggi daripada
badan sehingga usus dapat masuk secara gravitasi ke dalam kavum abdomen
 Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-20° terhadap hernia inguinalis → dada/abdomen harus
lebih tinggi dari kaki, sehingga usus dapat masuk ke dalam cavum abdomen
 Kompres dengan kantung dingin untuk mengurangi pembengkakan dan menimbulkan proses analgesia
 Penanganan definitif → diazepam (muscle relaxant dan penenang )/analgetik untuk merileksasikan ring. Pasien harus
tenang agar ring hernia rileks dan kendor. Dengan analgetik pasien tidak nyeri maka kontraksi akan berkurang dan
jepitan akan lebih longgar
 Operasi herniatomy cito → operasi untuk membebaskan jepitan yang terjadi
Kesimpulan Hernia
HIL HIM Hernia Femoralis
1 Usia Semua umur (bayi-tua) → bayi Hanya orang tua → karena Dewasa dan wanita tua →
terjadi karena tidak menutupnya peningkatanan tekanan intraabdominal jarang pada laki-laki dan anak-
prosesus vaginalis sehingga dan kelemahan dinding abdomen. anak
mengalami hernia. Pemeriksaan Orang tua sering mengalami BPH dan
ziemen/thumb/finger tidak PPOK sehingga terjadi peningkatan
diperlukan pada bayi karena tekanan intraabdomen
kelainan kongenital
2 Bentuk Tonjolan berbentuk lonjong, Tonjolan bulat, bilateral → karena Benjolan lunak di lipat paha di
jarang bilateral kelemahan dinding abdomen terjadi bawah ligamentum inguinale di
pada kanan dan kiri, peningkatan medial vena femoralis dan
tekanan intraabdomen menyebar ke lateral tuberculum pubikum
kanan dan kiri
3 Lokasi  Diatas ligamentum  Diatas ligamentum inguinale  Dibawah ligamentum
inguinale  Diatas lipatan abdominokrural inguinale
 Diatas lipatan  Dibawah lipatan
abdominokrural abdominokrural
4 Strangulasi Hampir selalu → karena harus Jarang/hampir tidak pernah → hanya Sering
dan melewati kanalis dan melewati melewati 1 pintu saja sehingga resiko
inkarserata 2 ring (anulus eksternus dan strangulasi dan inkarserata kecil
internus) sehingga
kemungkinan jepitan pada
kedua ring lebih besar
5 Pemeriksaan Teraba dorongan pada jari ke-2 Teraba dorongan pada jari ke-3 Teraba dorongan pada jari ke-4
zieman test
6 Pemeriksaan Teraba dorongan pada ujung Teraba dorongan pada sisa jari
finger test jaring
7 Pemeriksaan Tidak/keluar benjolan Keluar benjolan Keluar benjolan
thumb test

dwtywdnyn

Anda mungkin juga menyukai