Anda di halaman 1dari 1

Nama : Putu Santi Pridayanti

NIM : 1970121001
SGD : 2
RESUME JURNAL
“Epidemiologi DBD”

Artikel ilmiah yang berjudul “Epidemiologi DBD” disusun oleh Qinlong Jing dan Min Wang
pada tahun 2019 yang merupakan jurnal Kesehatan Global. Demam dengue (Dengue
Fever/DF) adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam dengue disebabkan oleh virus
dengue yang dikenal dengan DENV. Siklus hidup virus dengue yaitu pada bagian virus yang
matur akan menempel pada sel host, kemudian masuk ke dalam sel melalui endositosis. Di
dalam sel host, virus akan melepaskan genom RNA nya. Kemudian terjadi translasi protein
NS. Protein NS yang dilepaskan menuju ke tempat replikasi di RE untuk menginisiasi
transkripsi Kemudian virion akan dilepaskan dari sel host bersama dengan peptida pr dan
menginfeksi sel lainnya.
Umumnya infeksi DENV ditermukan di wilayah tropis dan sub tropis di seluruh
dunia. Demam dengue merupakan penyakit endemis di banyak negara di Asia Tenggara,
termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya, sekitar 50 – 100 juta orang terinfeksi DENV di
dunia. Di Indonesia, kasus infeksi DENV mencapai kurang lebih 15.000 kasus setiap
tahunnya. Penyebaran DENV dipengaruhi factor lingkungan, seperti iklim tropis, musim
hujan, suhu, kelembaban, kebersihan dan sanitasi yang buruk. Proses perkembangan infeksi
DENV diawali dengan inkubasi ekstrinsik DENV menginfeksi nyamuk, dan nyamuk yang
terinfeksi DENV tersebut menginfeksi manusia. Kemudian terjadi inkubasi intrinsik 4-7 hari
setelah terinfeksi yang menimbulkan gejala awal (viremia) dan manusia tersebut dapat
mentransmisikan DENV pada nyamuk yang mengambil darahnya. Nyamuk terinfeksi akibat
darah yang diambilnya dari manusia yang terinfeksi DENV. Ada beberapa patofisiologi yang
dapat disebabkan oleh virus DENV, seperti permeabilitas vascular, trombositopenia,
koagulopati, dan pembesaran liver (hepatomegaly).
Untuk mendiagnosis demam dengue (dengue fever/DF) dapat dilakukan melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Ada empat derajat diagnosis yang
juga harus ditentukan terutama pada keadaan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang paling
membutuhkan diagnosis akurat karena bersifat membahayakan dan dapat mengancam nyawa.
Penatalaksanaan demam dengue yang sifatnya self-limited hanya membutuhkan rehidrasi dan
antipiretik. Apabila kondisi memburuk, diperlukan monitoring dan bahkan pasien terkadang
perlu dimasukkan dalam ICU pada kondisi dengue shock syndrome.

Referensi:
Jing, Q. and Wang, M. (2019) ‘Dengue epidemiology’, Global Health Journal. Elsevier B.V.,
3(2), pp. 37–45. doi: 10.1016/j.glohj.2019.06.002.

Anda mungkin juga menyukai