Anda di halaman 1dari 1

Nama : Putu Santi Pridayanti

NIM : 1970121001
SGD : 4

GLOBAL WARMING

Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidaksetaraan lingkungan global


akibat peningkatan permukaan udara, laut, dan daratan. Saat ini, pemanasan global adalah
salah satu tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi dunia. Pemanasan global terlibat
dalam proses yang meningkatkan pemanasan global. Peningkatan suhu ini menyebabkan
adanya radiasi matahari di atmosfer yang sebagian diubah menjadi energi berupa udara dan
sinar infra merah yang diserap dari permukaan.
Penyebab pemanasan global adalah bahwa suhu rata-rata global hampir dua kali lipat
dalam 50 tahun. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa penyebab utama pemanasan
global adalah munculnya karbon dioksida sebagai efek rumah kaca oleh aktivitas manusia.
Efek rumah kaca terjadi ketika atmosfer rumah kaca kehilangan sebagian panas matahari,
membuat bumi menjadi planet yang lebih hangat. Pada siang hari, sinar matahari masuk ke
atmosfer dan menghangatkan bumi, pada malam hari mendingin lagi. Namun penurunan suhu
ini tidak cepat, karena sebagian suhu tetap terperangkap di udara.
Pemanasan global adalah peningkatan emisi gas rumah kaca oleh aktivitas manusia
yang meningkatkan efek rumah kaca. Telah terbukti bahwa beberapa mikroba tidak berfungsi
pada suhu rendah karena pemanasan global, dan wabah berbagai penyakit telah menyebar
dengan cepat selama dua dekade terakhir. Begitu suhu naik, itu menyebar dengan cepat. Para
ilmuwan telah mengidentifikasi dan mencurigai sejumlah penyakit menular selama 20 tahun
pemanasan global. Jika karbon dioksida telah meningkat atau empat kali lipat dalam 100
tahun sejak 1990, lautan akan naik sekitar 0,25 m.
Ada hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah overheating. Yang
pertama adalah pengurangan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Daripada menggunakan mobil pribadi, gunakan transportasi umum seperti KRL atau MRT
untuk mengurangi emisi. Hemat listrik dengan mematikan lampu setiap keluar rumah dan
matikan listrik. Misalnya, jika mandi di bak mandi, cobalah mandi dengan pancuran.
Kelilingi penghijauan dengan menanam dan merawat pohon.

Referensi:
Bandung, P. W. B. P. (2020). Pengantar ilmu lingkungan.
Palittin, I. D., & Hallatu, T. G. R. (2019, February). Sar: Kanume tribal culture in
environmental conservation to reduce global warming effects. In IOP Conference
Series: Earth and Environmental Science (Vol. 235, No. 1, p. 012062). IOP
Publishing.
Sagala, R., NUANGCHALERM, P., SAREGAR, A., & EL ISLAMİ, R. A. Z. (2019).
Environment-friendly education as a solution to against global warming: A case study
at Sekolah Alam Lampung, Indonesia. Journal for the Education of Gifted Young
Scientists, 7(2), 87-97.

Anda mungkin juga menyukai