Anda di halaman 1dari 1

Nama : Putu Santi Pridayanti

NIM : 1970121001
SGD : 2
RESUME JURNAL
“Gastroenteritis Bakterial”

Jurnal ilmiah yang berjudul “Gastroenteritis Bakterial” membahas mengenai etiologi,


epidemiologi, patofisiologi, pathogenesis, gejala klinis, tes diagnostik, dan tata laksana dari
gastroenteritis. Gastroenteritis (muntaber) merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan
usus yang disebabkan oleh infeksi. Terdapat tiga klasifikasi bakteri yang dapat menyebabkan
gastroenteritis berdasarkan manifestasi klinis yang ditimbulkan, yaitu intoksikasi
(Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus), diare berkonsistensi cair (Vibrio cholerae,
Escheria coli, dan Campylobacter spp), serta disentri (Shigella spp dan Yersinia spp).
Setiap tahunnya angka kematian akibat gastroenteritis di dunia mencapai 1,5 – 2,5
juta kasus. Di Indonesia angka kejadian gastroenteritis mencapai dua juta kasus pertahunnya.
Gastroenteritis dapat menginfeksi semua usia, yang penularannya dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Penularan gastroenteritis dapat melalui pencemaran pada
air dan makanan. Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
gastroenteritis, seperti sanitasi yang buruk, kebersihan diri dan lingkungan yang kurang,
imunitas yang buruk, penyakit lain yang diderita, serta usia.
Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah kehilangan air dan elektrolit,
serta gangguan asam basa yang dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik, dan
hypokalemia. Selain itu ada beberapa patofisiologi gastroenteritis, seperti gangguan sirkulasi
darah berupa syok hypovolemik, serta gangguan gizi akibat pengeluaran cairan yang
berlebihan saat muntah dan diare, sehingga terjadi penurunan berat badan. Terdapat tiga
mekanisme yang ditimbulkan oleh bakteri sehingga menyebabkan terjadinya gastroenteritis,
yaitu pertama produksi toksin yang menghasilkan sitotoksin dan enterotoksin, kedua adhesi
yang dapat menyebabkan perubahan konsentrasi, dan ketiga invasi yang dapat menimbulkan
gejala sistemik.
Terdapat beberapa gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh gastroenteritis, seperti
diare, mual dan muntah, nyeri perut, demam, tenesmus, penurunan nafsu makan dan berat
badan. Hal utama dalam diagnosis gastroenteritis adalah penilaian diare dan status dehidrasi
pasien yang dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang (uji laboratorium, pemeriksaan
radiologis, dan PCR). Penata laksanaan gastroenteritis dapat dilakukan melalui upaya
preventif dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta upaya kuratif dengan
pemberian antibiotic dan nutrisi yang cukup

Referensi:
Barrett, J. and Fhogartaigh, C. N. (2017) ‘Bacterial gastroenteritis’, Medicine (United
Kingdom). Elsevier Ltd, 45(11), pp. 683–689. doi: 10.1016/j.mpmed.2017.08.002.

Anda mungkin juga menyukai