Anda di halaman 1dari 14

HERNIA DIAFRAGMA

PADA ANAK

Oleh,
ADE LESTIANI LIMARETHA
P1337420615045
Apa itu Hernia Diafragma?
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan
organ perut ke dalam rongga dada melalui
suatu lubang pada diafragma. Akibat penonjolan
viscera abdomen ke dalam rongga thorax
melalui suatu pintu pada diafragma. Terjadi
bersamaan dengan pembentukan sistem organ
dalam rahim.
Hernia diafragmatika termasuk kelainan
bawaan yang terjadi karena tidak terbentuknya
sebagian diafragma, sehingga ada bagian isi
perut masuk kedalam rongga torak.
Apa Penyebabnya?

Pada neonatus hernia ini disebabkan oleh gangguan pembentukan


diafragma. Seperti diketahui diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu
membran pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari
tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada. Gangguan pembentukan
itu dapat berupa kegagalan pembentukan sebagian diafragma,
gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan otot. Pada
gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubanghernia, sedangkan
pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis
dan menimbulkan eventerasi.
Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ
berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara minggu ke-7
sampai 10 minggu kehamilanPada hernia tipe Morgagni, otot yang
seharusnya berkembang di tengah diafragma tidak berkembang
secara wajarPada Hernia kongenital gangguan difusi bagian sentral
dan bagian kostal diafragma di garis median mengakibatkan defek
yang disebut foramen Morgagni.
Patofisiologi
Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membran
pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan
dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada.
Gangguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan
pembentukan seperti diafragma, gangguan fusi ketiga
unsur dan gangguan pembentukan seperti
pembentukan otot.
Pada gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi
lubang hernia, sedangkan pada gangguan
pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis
dan menimbulkan eventerasi (usus menonjol ke depan
dari dalam abdomen). Para ahli belum seluruhnya
mengetahui faktor yang berperan dari penyebab hernia
diafragmatika, antara faktor lingkungan dan gen yang
diturunkan orang tua.
Manifestasi Klinis

1. Gangguan pernapasan yang berat


2. Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen)
3. Takipneu (laju pernapasan yang cepat)
4. Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris)
5. Takikardia (denyut jantung yang cepat)
6. Perut kecil dan cekung
7. Suara nafas kadang tidak terdengar karena terdesak isi
perut.
8. Terdengar bising usus di daerah dada
9. Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan
karena terdorong oleh isi perut.
Pemeriksaan penunjang
Foto thoraks akan memperlihatkan adanya
bayangan usus di daerah toraks.
Bila didapatkan abnormalitas pada pemeriksaan
foto thorak, selanjutnya dilakukan pemeriksaan CT
Scan atau USG FAST untuk memastikan diagnosis
rupture diafragma dan hernia diafragma.
Foto zat kontras kadang diperlukan jika kolon
tersangkut didalamnnya.
Kadang-kadang diperlukan fluoroskopi untuk
membedakan antara paralisisdiafragmatika
dengan eventerasi (usus menonjol ke depan dari
dalam abdomen)
Gambar Anteroposterior (AP) Foto CT Scan thorak irisan
pada pasien dengan Hernia koronal tampak herniasi dari
diafragmatika congenital gaster dan omentum masuk
menunjukkanherniasi di ke kavum thorak sebelah kiri
hemithirax kiri
Terapi atau Penatalaksanaan
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pada hernia diafragmatika dada tampak menonjol, tetapi
gerakan nafas tidak nyata
2. Perut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid
3. Pada hernia diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser
sehingga kadang-kadang terletak di hemitoraks kanan
4. Bila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan
berkurang
5. Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris
6. Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
7. Bising usus terdengar di dada
8. Perut terasa kosong
9. Pemeriksaan penunjang, seperti foto thoraks dan fluoroskopi
B. Perencanaan
Apabila pada anak dijumpai adanya kelainan kelainan yang
biasa mengarah pada hernia diafragmatika, maka anak perlu
segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera bisa
ditangani dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Tindakan yang bisa dilakukan sesuai dengan masalah dan
keluhan-keluhan yang dirasakan adalah :
Anak ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipa
nasogastrik yang dengan teratur dihisap
Diberikan antibiotika profilaksis dan selanjutnya anak
dipersiapkan untuk operasi. Organ perut harus dikembalikan
ke rongga perut dan lubang pada difragma diperbaiki.
Indikasi Operasi
Esophagitis refluks gastroesofageal
Abnormal PH monitoring pada periksaan monometrik
Kelainan pada foto upper GI
Adanya hernia paraesofageal dengan gejala mekanis
Esophageal stricture
Tindakan operatif pada Barretts esophagus
Kegagalan terapi medikal yang adekuat
Ruptur diafragma pada hernia traumatika
C. Pemeriksaan Penunjang
Yang dapat dilakukan seorang bidan atau perawat,
khususnya perawat maternitas bila menemukan bayi baru
lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu :
Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru.
Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau
sesudah operasi agar tekanan dariisi perut terhadap
paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak
bebas.
Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut
terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi.
Lakukan informed consent dan informed choice untuk
rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
Pengobatan

Hernia diafragmatika diatasi dengan


pembedahan darurat. Organ perut harus
dikembalikan ke rongga perut dan lubang
pada diafragma diperbaiki.
Komplikasi
Pada hernia diafragmatika dapat terjadi penyulit
berupa perdarahan dan obstruksi. Bila hernia besar
mungkin terjadi insufisiensi kardiovaskular yang
dapat mengancam jiwa. Komplikasi yang paling
membahayakan adalah strangulasi isi hernia.
Lambung, usus danbahkan hati dan limpa
menonjol melalui hernia. Jika hernianya besar,
biasanya paru-parupada sisi hernia tidak
berkembang secara sempurna. Setelah lahir, bayi
akan menangis danbernafas sehingga usus segera
terisi oleh udara. Terbentuk massa yang
mendorong jantung sehingga menekan paru-paru
dan terjadilah sindroma gawat pernafasan.
Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi pada
penderita hernia diafragmatika tipe
Bockdalekantara lain 20 % mengalami kerusakan
kongenital paru-paru dan 5 16 % mengalami
kelainan kromosom.
Prognosis
Prognosis dari hernia diafragma traumatika ini
tergantung dari kecepatan dalam mendiagnosis dan
pemilihan terapi yang tepat. Prognosis akan
menjadi lebih buruk bila didapatkan tanda-tanda
shock hemoragik pada saat pasien datang dan
didapatkan trauma skor yang tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai