Anda di halaman 1dari 10

PENGESAHAN PUBLIKASI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN


OPERASIONAL SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN SMP DI
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

Implementation of School Operational Aid (BOS) Program on Banjarmasin Junior


High School in 2015.

Oleh:

NURYADI
Nomor Pokok Mahasiswa: 14.530.226
Kekhususan : Manajemen Pendidkan

KOMISI PEMBIMBING

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Drs. H. Gerilyansyah B., MM., Ph.D. Drs. HM. Yahya, MS


NIDN. NIDN.

JURUSAN PASCASARJANA MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BINA BANUA
BANJARMASIN
2016
PUBLIKASI ILMIAH

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN


OPERASIONAL SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN SMP DI
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

Implementation of School Operational Aid (BOS) Program on Banjarmasin Junior


High School in 2015.

Oleh:

NURYADI
Nomor Pokok Mahasiswa: 14.530.226
Kekhususan : Manajemen Pendidkan

JURUSAN PASCASARJANA MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BINA BANUA
BANJARMASIN
2016
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
PADA JENJANG PENDIDIKAN SMP DI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

Implementation of School Operational Aid (BOS) Program on Banjarmasin Junior High


School in 2015.

Keywords: Implementation, School Program in Banjarmasin 2015 comes to


Operational Aid (BOS), Junior planning, use and reporting of BOS funds
High School budget in 2015 is more emphasis on
human resources involved and the
Drs. H. Gerilyansyah B., MM., Ph.D. socialization of BOS program more
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi effectively and efficiently. The impact of
the BOS program Banjarmasin in 2015
Drs. HM. Yahya, MS. has been to exempt students from school
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi fees and help the school operational
financing.
Nuryadi Keywords: Implementation, BOS
Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu (School Operational Aid) Program, Junior
Administrasi High School.
Ringkasan
Summary Nuryadi (2016) Implementasi
Nuryadi (2016) Implementation of Program Bantuan Operasional Sekolah
School Operational Aid Program On Pada Jenjang Pendidikan SMP di
Junior High Schools in Banjarmasin 2015. Pemerintah Kota Banjarmasin. Penelitian
This study aims to (1) determine the ini bertujuan untuk (1) mengetahui
implementation of the School Operational Implementasi kebijakan program Bantuan
Aid program at the level of junior high Operasional Sekolah pada jenjang
school in Banjarmasin 2015. (2) pendidikan SMP di Kota Banjarmasin
Evaluation of the implementation of the tahun 2015. (2) Evaluasi pelaksanaan
School Operational Aid program at the program Bantuan Operasional Sekolah
level of junior high school in Banjarmasin pada jenjang pendidikan SMP di Kota
2015 and (3) Impact of the implementation Banjarmasin tahun 2015 dan (3) Dampak
of the School Operational Aid program at pelaksanaan program Bantuan Operasional
the level of junior high school in Sekolah terhadap sekolah maupun
Banjarmasin 2015 to the school and the masyarakat di Kota Banjarmasin tahun
community. the method used in this 2015. Metode penelitian yang digunakan
research is the method of evaluation with a dalam penelitian in adalah metode evaluasi
descriptive evaluation design. The dengan rancangan penellitan evaluasi yang
population in this study are public and bersifat deskriptif. Populasi pada
private junior high school in Banjarmasin. penelitian ini adalah SMP negeri dan
The research sample using random swasta di Kota Banjarmasin. Sampel
sampling techniques SMP area and taken penelitian ini menggunakan teknik sampel
27 samples from five districts. acak area dan diambil 27 SMP sampel dari
From the findings, it seemed that the lima kecamatan.
implementation of BOS Program of Dari hasil penelitian terlihat bahwa
Banjarmasin in 2015 implemented by BOS implementasi pelaksanaan Program BOS
Management Team Management and APBD Kota Banjarmasin tahun 2015 yang
Junior High School Banjarmasin already dilaksanakan oleh Tim Manajemen BOS
well executed and programmed. Kota Banjarmasin dan Tim Manajemen
Evaluation of the implementation of BOS Sekolah di SMP kota Banjarmasin sudah
dilaksanakan dengan baik dan terprogram. maupun angka partisipasi murni (APM)
Evaluasi pelaksanaan Program BOS pada jenjang SMP rata-rata lebih rendah,
APBD Kota Banjarmasin tahun 2015 tingkat kelulusannya lebih rendah, rata-
menyangkut masalah perencanaan, rata nilai ujian nasional (UN) lebih rendah.
penggunaan dan pelaporan dana BOS Padahal salah satu indikator keberhasilan
APBD tahun 2015 lebih ditekankan pada program wajib belajar 9 tahun terletak
sumber daya manusia pelaksana dan pada tingginya APK dan APM. Olehkarena
sosialisasi program BOS APBD yang itu beberapa fakta di lapangan sangat
lebih efektif dan efisien. Dampak dari menarik untuk diketahui dandiungkapkan.
program BOS APBD Kota Banjarmasin (3) Banyak kepala daerah yang
tahun 2015 telah membebaskan siswa dari mewacanakan maupun telah
pungutan dan membantu meringankan mencanangkan program wajib belajar 12
sekolah dalam pembiayaan operasional. tahun (setingkat SMA). Hal ini
Kata Kunci : Implementasi, menimbulkan pertanyaan pada banyak
Program BOS APBD, SMP. kalangan (termasuk peneliti ), apakah
program wajib belajar pendidikan dasar 9
PENDAHULUAN tahun (di daerah tersebut) sudahberhasil
Latar Belakang Masalah dengan baik? Dari wacana tersebut peneliti
Visi Pendidikan Nasional adalah sangat tertarik memilih jenjang SMP
untuk mewujudkan sistem pendidikan (sebagai entri point) untuk mengetahui
yang kuat dan berwibawa untuk bagaimana arah kebijakan pendidikan di
memberdayakan semua warga negara daerah tersebut. (4) Secara praktis, jenjang
Indonesia agar berkembang menjadi SMP merupakan wilayah yang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu perhatian dan pembinaan dalam bidang
dan proaktif menjawab segala tantangan tugas (departemen) saya di Departemen
zaman yang sealu berubah. Pendidikan Nasional. Dengan demikian
Salah satu indikator penuntasan peneliti berharap dapat mengambil
program wajib belajar 9 tahun dapat diukur manfaat yang sebanyakbanyaknya dari
dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD penelitian ini untuk meningkatkan
dan SMP. Pada tahun 2015, APK SD telah profesionalitas.
mencapai 120,40% dan SMP mencapai
93,45% (BPS:2016) Perumusan Masalah
Implementasi pengelolaan BOS dan Berdasarkan latar belakang di atas,
subsidi BOS di SMP lebih menarik untuk terdapat banyak aspek yang semestinya
dikaji karena beberapa alasan antara lain : dijadikan sebagai rumusan masalah.
(1) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Namun diperlukan fokus pada
yang diberikan oleh Pemerintah Pusat pada penelitian,maka rumusan masalah pada
jenjang SMP relatif kecil, sehingga tujuan penelitian ini adalah:
pemberian dana yang terutama untuk 1. Implementasi program Bantuan
membantu masyarakat (orang tua murid) Operasional Sekolah pada jenjang
akan berdampak secara signifikan. Dari pendidikan SMP di Kota Banjarmasin
asumsi ini peneliti (saya) tertarik untuk tahun 2015.
mengetahui bagaimana subsidi BOS 2. Evaluasi pelaksanaan program Bantuan
tersebut diimplementasikan dan juga Operasional Sekolah pada jenjang
konsekuensi-konsekuensinya. (2) pendidikan SMP di Kota Banjarmasin
Kontribusi terhadap kendala yang dihadapi tahun 2015.
dalam program belajar pendidikan dasar 9 Dampak pelaksanaan program
tahun lebih banyak berasal dari jenjang Bantuan Operasional Sekolah terhadap
SMP atau yang sederajat. Dibandingkan sekolah maupun masyarakat di Kota
dengan SD, angka partisipasi kasar (APK) Banjarmasin tahun 2015.
Nanang Fattah (2002:23)
Tujuan Penelitian menambahkan biaya dalam pendidikan
Berdasarkan rumusan masalah meliputi biaya langsung (direct cost) dan
tersebut, maka tujuan dari penelitian biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya
ini adalah: langsung terdiri dari biaya-biaya yang
3. Untuk menilai implementasi dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
program Bantuan Operasional pengajaran dan kegiatan belajar siswa
Sekolah pada jenjang pendidikan seperti pembelian alat-alat pembelajaran,
SMP di Kota Banjarmasin tahun penyediaan sarana pembelajaran, biaya
2015 transportasi, gaji guru, baik yang
4. Untuk melakukan evaluasi dikeluarkan pemerintah, orang tua maupun
pelaksanaan program Bantuan siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak
Operasional Sekolah pada jenjang langsung berupa keuntungan yang
pendidikan SMP di Kota hilang (earning forgone) dalam bentuk
Banjarmasin tahun 2015 biaya kesempatan yang hilang
Untuk mengetahui dampak (opportunity cost) yang dikorbankan oleh
pelaksanaan program Bantuan Operasional siswa selama belajar, contohnya, uang
Sekolah terhadap sekolah tahun 2015. jajan siswa, pembelian peralatan sekolah
(pulpen, tas, buku tulis,dll).
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori Kebijakan BOS dalam APBN di
a. Pengertian Kebijakan Indonesia
Publik Secara umum program BOS
Dari berbagai kepustakaan dapat bertujuan untuk meringankan beban
diungkapkan bahwa kebijakan publik masyarakat terhadap pembiayaan dalam
dalam kepustakaan Internasional disebut rangka wajib belajar 9 tahun yang
sebagai public policy, yaitu suatu aturan bermutu, serta berperan dalam
yang mengatur kehidupan bersama yang mempercepat pencapaian Standar
harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh Pelayanan Minimal (SPM) pada satuan
warganya. Setiap pelanggaran akan diberi pendidikan. Secara khusus, program BOS
sanksi sesuai dengan bobot di SD dan SMP bertujuan untuk:
pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi 1. Membebaskan pungutan bagi seluruh
dijatuhkan didepan masyarakat oleh peserta didik SD/SDLB Negeri dan
lembaga yang mempunyai tugas SMP/SMPLB/SD-SMP Satap/SMPT
menjatuhkan sanksi (Nugroho R.,2004;7). Negeri terhadap biaya operasional
satuan pendidikan.
b. Pengertian Biaya 2. Membebaskan pungutan seluruh
Pendidikan peserta didik miskin dari seluruh
Biaya pendidikan menurut Dedi pungutan dalam bentuk apapun, baik di
Supriadi (2010:3) merupakan salah satu satuan pendidikan negeri maupun
komponen instrumental (instrumental swasta.
input) yang sangat penting dalam 3. Meringankan beban biaya operasi
penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). satuan pendidikan bagi peserta didik di
Biaya dalam pengertian ini memiliki satuan pendidikan swasta.
cakupan yang luas, yakni semua jenis Sasaran program BOS adalah semua
pengeluaran yang berkenaan dengan satuan Pendidikan SD/SDLB Negeri dan
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam SMP/SMPLB/SD-SMP Satap/SMPT
bentuk uang maupun barang dan tenaga Negeri baik negeri maupun swasta di
(yang dapat dihargakan uang) seluru provinsi di Indonesia yang sudah
terdata dalam Sistem Data Pokok
Pendidikan Dasar dan Menengah ditetapkan anggarannya pada awal Mei
(Dapodikdasmen). Khusus bagi satuan oleh Dinas Pendidikan.
pendidikan swasta juga harus memiliki Besaran Biaya BOS APBD
izin operasional. sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai
Besar dana BOS yang diterima oleh berikut:
satua pendidikan dihitung berdasarkan 1. SD Sederajat / siswa / tahun : Rp.
jumlah peserta didik dengan besar satuan 200.000,-
biaya sebaga berikut: 2. SMP Sederajat / siswa / tahun : Rp.
1. SD/SDLB: Rp 800.000,00 / siswa / 600.000,-
tahun
2. SMP/SMPLB/Satap/SMPT : Kerangka Konseptual
Rp. 1.000.000,00 / siswa / tahun 21
..
Kebijakan BOS dalam APBD di Kota
Banjarmasin K
Dalam Peraturan Daerah Kota E
Banjarmasin tentang penyelenggaraan B
Kebijakan BOS APBD Kota Banjarmasin
digambarkan bahwa: I
1) Pendidikan Gratis dilaksanakan pada J
sekolah Negeri maupun Swasta untuk A
jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA K
dan SMK Negeri/Swasta.
2) Bagi Sekolah Swasta yang tidak dapat A
melaksanakan program pendidikan N
gratis, dapat menyampaikan Dalam menyusun kerangka berpikir
pernyataan ketidakmampuannya dalam penelitian ini, peneliti melihat
kepada Pemerintah Daerah. beberapa hal yang menjadi kunci. Yang
3) Pendidikan Gratis berfungsi untuk pertama adalah konsep kebijakan
memberi kesempatan yang seluas- pembiayaan pendidikan yang tertuanf
luasnya kepada anak usia wajib belajar dalam PP Nomor 48 tahun 2008 yang
guna mendapatkan pendidikan yang merumuskan istilah dana pendidikan dan
layak dan bermutu. biaya pendidikan.
4) Pendidikan Gratis bertujuan untuk Pembiayaan pendidikan dalam
meringankan beban masyarakat, penelitian ini mengacu pada pengertian
peserta didik, orang tua/wali peserta menurut Dedi Supriadi (2010:3) yaitu
didik. Segala jenis pengeluaran dan pembiayaan
5) Program BOS APBD Kota yang berkenaan dengan penyelenggaraan
Banjarmasin bertujuan menunjang pendidikan, baik dalam bentuk uang
operasional sekolah yang belum maupun barang dan tenaga.
dibiayai oleh BOS APBN Pembiayaan pendidikan yang
Dalam pasal 4 Peraturan Walikota merupakan tanggung jawab pemerintah
Nomor 106 tahun 2014 dijelaskan bahwa dalam hal ini tanggung jawab pemerintah
besaran biaya satuan BOS APBD yang pusat dan daerah. Pemerintah pusat
diterima oleh sekolah dihitung berdasarkan memberikan alokasi dalam APBN berupa
jumlah siswa dengan ketentuan ditetapkan dana BOS APBN yang besarnya merata
pendataannya di awal Januari s/d Juli bagi seluruh siswa, sedangkan pemerintah
tahun berjalan, dengan memperhatikan daerah dalam hal ini pemerintah kota
kemampuan keuangan daerah yang Banjarmasin telah melakokasikan dana
APBD juga dalam bentuk dana BOS
APBD. Program BOS APBD Kota dan analisis dokumen terkait dana BOS
Banjarmasin inimerupakan bantuan APBD Kota Banjarmasin tahun 2015
Pemerintah Kota Banjarmasin kepada seperti Peraturan Walikota No 106 tahun
Sekolah Negeri maupn Swasta berdasarkan 2014, SK Manajemen Tim BOS, RKA
Peraturan Walikota Nomor 106 tahun BOS APBD Kota Banjarmasin tahun 2015,
2014. Peraturan Walikota ini merupakan dan SPJ BOS APBD Kota Banjarmasin
dasar hukum dan pedoman dalam tahun 2015.
mekanisme penggunaan dan
pertanggungjawaban BOS APBD Kota Hasil Penelitian
Banjarmasin Tahun 2015. Implementasi Pelaksanaan Program
Dengan dilaksanakannya program BOS APBD SMP Di Kota Banjarmasin
BOS APBD Kota Banjarmasin Tahun 2015 Tahun 2015
sebagai implementasi dari Peraturan Implementasi pelaksanaan Program
Walikota Nomor 106 Tahun 2014 BOS APBD di Kota Banjarmasin tahun
diharapkan dapat memberikan dampak 2015 merupakan kajian awal dari
terhadap sekolah pada umumnya dan siswa penelitian ini yang memperlihatkan
pada khususnya, yaitu pembebasan terlaksananya suatu program dan
pungutan kepada siswa dan dapat bagaimana program tersebut dapat
meringankan operasional sekolah dijalankan secara efektif dan efisien.
Metode Penelitian Efektivitas menurut Dunn yaitu berkenaan
Penelitian ini menggunakan metode dengan apakah suatu alternatif mencapai
evaluasi dengan rancangan penelitian hasil (akibat) yang diharapkan atau
evaluasi yang bersifat deskriptif, mencapai tujuan dari diadakannya
pendekatan dalam penelitian ini tindakan. Definisi tersebut menjelaskan
menggunakan pendekatan fenomenologik, bahwa tindakan merupakan kebijakan
yaitu memungkinkan untuk mengungkap yangdibuat pemerintah Kota Banjarmasin
realita yang mendeskripsikan situasi secara dalam rangka menciptakan pendidikan
komprehensif dengan konteks yang yang berkualitas. Selain itu apabila setelah
sesungguhnya tentang evaluasi pelaksanaan kebijakan publik ternyata
implementasi kebijakan Program BOS dampaknya tidak mampu memecahkan
APBD di Kota Banjarmasin tahun 2015 masalah yang tengah dihadapi masyarakat
maka dapat dikatakan bahwa suatu
Populasi dan Sampel Penelitian kebijakan tersebut telah gagal. Suatu
Populasi yang ada dalam penelitian kebijakan publik juga bisa mengalami
ini yang menjadi objek penelitian ini ketidakefektifan dalam jangka pendek
adalah SMP Negeri dan Swasta di kota disebabkan karena beberapa faktor
Banjarmasin dengan jumlah 62 sekolah diantaranya evaluasi yang dilakukan tidak
yang terdiri atas 34 SMP Negeri dan 28 optimal dan detail.
SMP Swasta Dalam hal pelaksanaan atau
Sampel dibagi dalam 5 kecamatan. implementasi program, khususnya dalam
Yaitu Banjarmasin Utara, Banjarmasin program BOS APBD Kota Banjarmasin
Selatan, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin tahun 2015, Dinas Pendidikan Kota
Timur dan Banjarmasin Barat. Setiap Banjarmasin telah merencanakan langkah-
kecamatan, peneliti menarik sampel langkah kerja yang telah tersusun dan
sebanyak 50% dari jumlah SMP Negeri diatur dalam pedoman pelaksanaan yang
dan Swasta. telah dibuat dan tertuang dalam
PeraturanWalikota Banjarmasin No 106
Sumber Data tahun 2014.
Data penelitian diambil dalam bentuk
wawancara langsung terhadap responden
Evaluasi Pelaksanaan Program BOS dimanfaatkan sesuai dengan pos-pos yang
APBD SMP Di Kota Banjarmasin telah tertuang dalam RKAS yang telah
Tahun 2015 dibuat sebelumnya dan sesuai dengan
petunjuk penggunaan yang telah
Dari hasil wawancara terhadap 27 disosialisasikan sebelumnya
SMP yang menjadi sampel penelitian,
diperoleh hasil bahwa sekolah telah Dampak Pelaksanaan Program BOS
membuat rencana anggaran dalam bentuk APBD SMP Di Kota Banjarmasin
RKAS dan RKA sekolah yang dibuat Tahun 2015
antara bulan September 2014 – Januari Dari hasil wawancara kepada SMP
2015. Dalam membuat rencana anggaran, yang menjadi sampel, diperoleh hasil
sekolah melibatkan pihak Guru, wakil bahwa dana BOS APBD Kota Banjarmasin
kepala sekolah, komite, Tim Pengembang sangat membantu sekolah dalam hal:
Sekolah, dan Pihak Yayasan bagi sekolah 1. Membantu siswa dalam proses belajar
swasta. Dalam membuat rencana anggaran, mengajar. Hal ini terlihat dengan
sekolah mengacu kepada Peraturan dianggarkannya alat dan bahan belajar
Walikota No 106 tahun 2014, Juknis BOS, siswa di dalam rencana anggaran dan
Evaluasi Diri Sekolah dan RKA tahun lalu telah direalisasikan dengan baik dan
sebagai acuan awal. tepat.
Dari hasil temuan bahwa seluruh 2. Membantu kegiatan ekstrakurikuler di
SMP di Kota Banjarmasin telah menyusun sekolah. Banyak bidang
RKAS 2015 dengan baik hal ini ekstrakurikuler yang pendanaan
dikarenakan pada sistem verifikasi yang operasionalnya dibiayai dari dana BOS
dilakukan pada tingkatan Tim Manajemen APBD Kota Banjarmasin seperti PMR,
BOS Kota Banjarmasin. Rebana, English Club, dan lain lain.
Dari hasil wawancara terhadap SMP 3. Membebaskan biaya bagi siswa
sampel, peneliti menemukan fakta bahwa miskin.
sekolah sudah mengalokasikan dana BOS 4. Sekolah memiliki sarana dan prasarana
APBD Kota Banjarmasin tahn 2015 yang lebih baik dari sebelumnya
dengan proporsional dan sesuai dengan
kondisi di sekolah. Seluruh sekolah Saran-Saran
mengalokasikan dana BOS APBD Kota Berdasarkan penelitian yang telah
Banjarmasin tahun 2015 terhadap pos dilakukan dalam dalam pengelolaan dana
berikut: bantuan operasional sekolah, maka peneliti
a. Kegiatan Pengelolaan Manajemen mengajukan beberapa saran yaitu :
Sekolah 1. Sebaiknya Tim Manajemen BOS Kota
b. Kegiatan Pembinaan Ekstrakurikuler. Banjarmasin menambah sumber daya
c. Belanja Bahan Habis Pakai Kantor pelaksana kegiatan dan melaksanaan
d. Belanja Jasa Kantor sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
e. Belanja Cetak dan Penggandaan pelaporan BOS APBD lebih efektif dan
f. Belanja Konsumsi efisien kepada sekolah-sekolah secara
g. Belanja Jasa Non PNS merata
h. Belanja Perbaikan Ringan / 2. Sebaiknya pihak sekolah membuat
Pemeliharaan SOP dalam penlaksanaan dana bantuan
i. Membantu Siswa Miskin operasional sekolah, agar dalam
j. Pembiayaan Pengelolaan BOS mengimplementasikan program, para
Dalam hal penggunaan dana BOS pelaksana dan obyek yang dituju
APBD pada SMP di Kota Banjarmasin mengerti serta memahami tujuan
tahun 2015, hasil temuan menunjukkan pelaksanaan tugas dan kewajiban.
bahwa dana yang diterima sekolah sudah Untuk itu, pelaksana harus membuat
Sandard operasional program (SOP) Dunn, William N, 2000. Pengantar
yang berupa pembagian tugas masing- Analisis Kebijakan Publik (edisi ke
masing dewan guru serta mekanisme II), Yogyakarta: Universitas Gadjah
pelaksanaan. Karena kejelasan Mada.Easton.
mengenai tugas dan fungsi mesing-
masing pihak serta mekanisme Dwi Nurani. 2009. “Analisis program
pelaksanaan akan memepermudah Bantuan Operasional Sekolah
aparat pelaksana untuk menjalankan (BOS) pada Sekolah Dasar Negeri
program dana bantuan operasional di Kota Jakarta Selatan”. Tesis,
sesuai dengan tujuan dan sasaran. Administrasi dan Kebijakan
3. Pihak yang tidak terkait dalam Pendidikan, Universitas Indonesia,
pelaksanaan dana BOS harus intens Jakarta.
melakukan pengawasan terhadap
jalanya pelaksanaan program dana Dwidjowijoto Riant Nugroho, 2004,
bantuan operasional sekolah, dengan Kebijakan Publik, Formulasi,
adanya pengawasan yang intens maka Implementasi dan Evaluasi, PT
pelaksanaan program akan berjalan Elex Media Komputindo,
sesuai dengan racanangan awal Gramedia, Jakarta.
pembuatan kegiatan. Pihak yang
dimaksud misalanya, komite atau wali Dye, Thomas R. 1992. Understanding
murid serta dewan guru yang tidak Public Policy. New Jersey:
terlibat dalam melaksanakan program Englewood.
dan bantuan operasional sekolah
Edwards III, George C. 2005.
DAFTAR PUSTAKA Implementing Public Policy.
Washinton: Cogressional
Abidin,Said Zaenal, 2004, Kebijakan Quaerterly Inc.
Publik Edisi Revisi Cetakan
Kedua, Pancur Siwah, Jakarta. Fatah, Nanang. 2012. Standar
Pembiayaan Pendidikan. Bandung.
Anderson, James E. , 1979, Public Policy 2012
Making. Holt, New York : Rinehart
and Winston. Hill, Michael. (ed.). 1993. The Policy
Process: A Reader. New York:
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Harvester-. Wheatsheaf.
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hoogerwerf, A. 2003. Ilmu Pemerintahan.
Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Pengkajian Efektifitas BOS Islamy , Irfan M, 2000, Prinsip-Prinsip
Pendidikan Dasar dan Menengah. Perumusan Kebijaksanaan
Jakarta : Badan Penelitian dan Negara. Jakarta :Bumi Aksara
Pengembangan.
Lexy J. Moleong, 2001, Metode Penelitian
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kualitatif, cetakan keempatbelas,
Pengkajian Pembiayaan Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Pendidikan BOS. Jakarta : Badan (anggota IKAPI).
Penelitian dan Pengembangan. Luqman Hakim, 2008. “Analisis
Pemantauan Outcome Program
Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) Di Madrasah Tsanawiyah
Gresik”. Tesis Magister Kebijakan Van Meter, Donal S. & Carl E. Van Horn.
dan Pengembangan Pendidikan, 2005. The Policy Implementation
Universitas Muhammadiyah Process: A Conceptual Framework.
Malang. London: Sage Publications Inc.

Mas’oed Mochtar & Colin mac Andrew. Wahab, Solichin Abdul, 2002, Analisis
1993. Perbandingan Sistem Kebijaksanaan, dari Formulasi ke
Kebijakan . Yogyakarta: UGM Implementasi Kebijaksanaan
Press. Negara, Edisi Kedua, Jakarta.:
Bumi Aksara.
Miles, Matthew B.and Hubberman. 1984.
Qualittaive Data Analysis. London: Wibawo Samudra, Cs, 1998, Evaluasi
SAGE Pub. Kebijakan Publik, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Siagian P. Sondang. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.

Sthevany, Novita. 2010. “Analisis


Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Pendidikan Swasta
Di Kota Cirebon Tahun 2009”.
Skripsi, Jurusan Ilmu
Pemerintahan, Univertas
Diponegoro, Semarang.

Subarsono, 2005, Analisis Kebijakan


Publik, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.

Suharto, Edi, 2005, Analisis Kebijakan


Publik, Panduan Praktis Mengkaji
Masalah Kebijakan Soasial, CV
Alfabeta, Bandung.

Sunggono, Bambang, 1994, Hukum dan


Kebijaksanaan Publik, Jakarta:
Sinar. Grafika.

Tachan. 2003. Implementasi Kebijakan


Publik. Bandung: Truen RTH.

Taliziduhu Ndraha. 2003. Budaya


organisasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Tjokroamidjojo, Bintoro dan


Mustopadidjaya. 1999. Teori
Strategi Pembangunan Nasional.
Jakarta: GunungAgung

Anda mungkin juga menyukai