Anda di halaman 1dari 5

Beberapa tahun lalu muncul film yang bertemakan 3 Hati, 2 Dunia dan 1 Cinta yang

dibintangi oleh Reza Rahardian, Laura Basuki dan Arumi Bachsin, para bintang-bintang
top tersebut berakting yang disutradarai oleh Benny Setiawan , cerita yang memunculkan
tentang pluralisme ini menimbulkan diskusi dari para tokoh-tokoh agama.

Tapi Penulis bukan ingin bercerita mengenai film 3 hati, 2 dunia dan 1 cinta tersebut, tapi
penulis hanya meniru judul dari film yang dikaitkan dengan kebutuhan kader bagi IMM
saat ini. Mungkin juga pembaca tidak akan menemukan keterkaitan tulisan ini dengan
judul film yang disebutkan tadi. Tapi semoga ada hal positif yang dapat diambil dari judul
yang hampir sama dengan film yang dimaksud.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)


Menarik beberapa waktu lalu Ikhwanul Fitri Nasution menulis di Gerakan Laskar Merah
bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan satu kesatuan , maka jangan
dipenggal-penggal Gerakan Laskar Merah Facebook (20/5), Kesimpulannya memang
ikatan ini berbeda dengan organisasi mahasiswa lain, kita mempunyai induk yaitu
Muhammadiyah.

Maka Munculah pertanyaan, apakah tujuan kita bergabung sebagai kader IMM Adalah
Muhammadiyah?
Kembali lagi melihat tujuan IMM yang kita kenal yaitu,” Menciptakan Akademisi Islam yang
Berakhlak Mulia demi Terwujudnya Cita-Cita Muhamadiyah” Setelah Muktamar di medan,
kalau tidak salah tujuan ini sudah mengalami perubahan, akan tetapi memiliki makna yang
sama.

Benar Tujuan kita secara teks memang mengarahkan kita pada Muhammadiyah, akan
tetapi kita kembali melihat tujuan Muhammadiyah “menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, Nah,
dibentuknya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada 1964 bertujuan untuk dakwah
Muhammadiyah ditingkat mahasiswa.

Oleh karena itu IMM adalah lini dakwah Muhammadiyah, untuk menegakkan dan
menjunjung tinggi masyarakat Islam yang sebenar-benarnya ditataran Mahasiswa disertai
dengan pengamalan kecerdasan intelektual. Jadi meskipun itu namanya IMM tetap tujuan
utamanya adalah Islam sebagai agama yang harus didakwahkan pada masyarakat .

Otomatis dalam hal mendakwahkan nilai-nilai Muhammadiyah pada masyarakat perlu


kristalisasi jati diri kader Muhammadiyah, sehingga perluny perkaderan yang baik dan
terarah agar para pelangsung perjalanan Muhammadiyah tidak lari dari tujuan. Dakwah
yang telah disebutkan tadi berkaitan dengan Islam, masyarakat dalam negara, dan
persyarikatan yang tertuang di enam penegasan IMM yang disebutkan Kh.Ahmad Badawi.

Enam Penegasan IMM


Pertama, Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan Islam , seperti sudah dijelaskan tadi
bahwa tujuan kita adalah dakwah Islam melalui persyarikatan ini, maka Gerakan dakwah
IMM ditempatkan pada posisi dakwah intelektual di lini mahasiswa.Hal ini timbul karena
ketika itu persaingan organisasi Islam dengan Organisasi Sekuler sangatlah tinggi, dan
sangat berdampak besar jika Muhammadiyah tidak mengambil gerakan dakwah di lini
mahasiswa, karena jelas mahasiswa sosok intelektual yang akan menjadi penerus
bangsa.

Kedua, Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan


IMM, mewujudkan kepribadian Muhammadiyah merupakan hal yang harus dibentuk
terutama untuk kader IMM sendiri, kepribadian tersebut mencakup
“Berjuang dan beramal untuk keadilan dan kesejahteraan, Memperbanyak kawan
dari Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah,Lapang dada, Luas Pandangan dan
mememagang teguh ajaran Islam, Bersifat keagamaan dan
kemasyarakatan,Mengindahkan segala hukum, undang-undang dan falsafah Negara
yang sah, Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
yang baik, Aktif dalam pembangunan masyarakatdengan maksud pembangunan
sesuai dengan ajaran Islam, Kerjasama dengan golongan manapun dalam usaha
menyiarkan islam serta membela kepentingannya Membantu pemerintah untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang Di ridhoi,Bersifat adil serta korektif
dalam keluarga,
jumlah keseluruhanya ada sepuluh yang diusahakan bagi kader IMM untuk dapat
mencapainya, dan dapat dijadikan sebagai nilai dakwah di lini mashasiswa.

Ketiga, Menegaskan bahwa IMM adalah Eksponen Mahasiswa dalam Muhammadiyah,


sudah jelas IMM adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipenggal-penggal, maka khusus
IMM penting sekali meningkatkan kecerdasan intelektual dalam mengemban amanah
persyarikatan, karena namanya mahasiswa adalah agent of change yang memerlukan
konsep dalam mengemban amanah ummat dan bangsa kedepan.

Keempat, Menegaskan IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dan mengindahkan
segala hukum, undang-undang peraturan, serta dasar dan falsafah Negara, Tidak perlu
menggantikan IMM menjadi IMMI dengan menambahkan Indonesia dibelakang
Muhammadiyah, sudah jelas penegasan IMM adalh untuk Bangsa, maka tidaklah perlu
diragukan lagi dan didalam sifat kepribadian Muhammadiyah juga telah disebutkan.

Kelima, Menegaskan bahwa Ilmu adalah Amaliyah, mahasiswa yang menuntut ilmu, baik
secara akademik maupun secara empiris, menjadikan ilmunya sebagai amalan, yaitu amal
jairiyah sebagai pelindung tiap kader di yaumil akhir nanti, serta ilmu tersebut akan
bermanfaat bagi kemaslahatan ummat sebagai bukti bahwa IMM berdakwah karena Islam
Rahmatan Lil A’lamin.

Keenam, Menegaskan bahwa amal IMM adalah Lillahi ta’ala dan senantiasa diabadikan
untuk kepentingan rakyat, penegasan kelima dan keenam saling berkaitan dengan slogan
IMM Ilmu adalah Amaliyah dan Amal adalah Ilmiah, amal IMM selalu diciptakan dan dikaji
untuk kemaslahatan ummat terutama untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Keenam penegasan yang telah disebutkan dan dijelaskan itu adalah hal yang seharusnya
dilakukan oleh kader IMM, dan dari 3 penegasan tersebut dapat diklasifikasi hubungan-
hubungannya seperti penegasan yang pertama dan kedua dikelaskan ditataran
keagamaan, penegasan yang ketiga dan keempat dikelaskan ditataran Kemahasiswaan,
dan kelima serta keenam dikelaskan ditataran kemasyarakatan.

3 Kader
Setelah dijelaskan enam penegasan tadi kita mendapatkan bahwa IMM memiliki tiga
tempat gerakan seperti yang tertera di dalam Nilai Dasar Ikatan, yaitu Keagamaan ,
Kemahasiswaan , dan Kemasyarakatan, ataupun trilogi IMM yang merupakan patokan
modal dari gerakan IMM yaitu Religiusitas. Intelektualitas dan Humanitas landasan ini
berkaitan dengan 3 gerakan kader tadi.

Yang dimaksudkan dengan 3 Kader dari sub judul diatas adalah 3 gerakan kader yang
harus dijalankan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang bermodalkan Religiusitas,
Intelektualitas dan Humanitas dan diletakkan pada tempat gerakan Keagamaan,
Kemahasiswaan dan Kemasyarakatan. Maka perlunya kiat-kiat penting dalam
membangun gerakan tersebut.

Sudah saatnya IMM memunculkan kader-kader tersebut, mengamalkan enam penegasan


IMM sangatlah penting meskipun hal tersebut hanya ada di konsep gerakan IMM, akan
tetapi IMM harus berusaha menjadikan konsep tersebut menjadi figur yang tepat dalam
mengamalkan gerakan IMM, kemudian mendakwahkan apa yang didapatkannya kepada
kader yang lain.

Perlu waktu panjang agar hal tersebut dapat ditanamkan di jiwa kader-kader IMM, maka
edukasi klasifikasi sangat penting saat ini, kemungkinan kita yang baik adalah mencari
potensi kader tersebut. Pengembangan kader religius dimasifkan dengan melakukan
kegiatan-kegiatan keagamaan , menanamkan sifat kepribadian Muhammadiyah, dan hal
ini diperlukan tenaga dari sosok-sosok orang yang faham mengenai dakwah
Muhammadiyah, seperti da’i-da’i yang dimiliki Muhammadiyah.

Gerakan fastabiqul khairat sangat tepat dalam kita menjalankan setiap gerakan ini, dalam
hal keagamaan kita harus berusaha menjadikan amalan di Muhammadiyah sebagai alat
kita untuk mendapatkan Ridha Allah Swt, dengan tidak menyalahkan gerakan dakwah lain
diluar Muhammadiyah kita lakukan perlombaan bahwa Muhammadiyah memiliki gerakan
dakwah yang baik.

Ditataran gerak mahasiswa, kader IMM harus memiliki nalar intelektual yang tinggi yang
memiliki falsafah yang jelas, sehingga kemampuan intelektual kader IMM sangat terkait
dengan tujuan ilmu yang dimiliki setelah melihat kenyataan empiris yang terjadi berkaitan
dengan ilmu tersebut dan kemudian kejelasan penerapan yang dilakukan oleh
keintelektualan yang dimiliki kader IMM, maka kader IMM muncul sebagai mahasiswa
yang memiliki keintelektualan dari mahasiswa lainnya.

Pembahasan gerak IMM ditataran masyarakat akan mencakup keseluruhan trilogi IMM,
dalam hal memberikan pencerdan masyarakat dibutuhkan keintelektualan dan
kerelegiusitasan yang dapat membawa masyarakat jauh dari keterpurukan, lebih berkaitan
lagi dengan IMM yang memiliki sikap humanis yang tinggi.

Sikap Humanis akan berdampak pada kader, yang mengedepankan sikap memanusiakan,
manusia sebagai objek transendensi kita kepada Allah Swt. Masalah-masalah yang terjadi
di masyarakat mewajibkan kader-kader IMM melakukan segala daya upaya dalam
melakukan pembelaan mereka sebagai makhluk ciptaan Allah, hal ini ada di dalam Nilai
Dasar IMM yang berupaya menerapkan islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin.

Apa sajakah Nilai dasar ikatan itu, karena segala tulisan ini berkaitan dengan Nilai dasar
tersebut, ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan diamalkan kader IMM
Pertama, IMM adalah gerakan mahasiswa yang bergerak ditiga bidang, Keagamaan,
Kemahasiswan dan Kemasyarakatan, seperti yang telah kita ungkapkan diatas sehingga
membuat tulisan ini berkaitan dengan Nilai dasar tersebut.

Kedua, Segala bentuk gerakan IMM tetap berlandaskan agama Islam yang hanif dan
berkarakterRahmatan Lil ‘Alamin, sudah semakin jelas tulisan ini sangat berkaitan dengan
Nilai Dasar IMM, karena peran kader adalah upaya dalam menjalankan Islam agama
rahmat secara universal, tidak memandang kaya dan miskin, tampan atau buruk, tinggi
jabatan atau kaum mustadh a’fin, dan tidak mendikotomi agama dalam hal untuk
kebaikan, akan tetapi sebagai langkah fastabiqul khairat.

Ketiga, Segala bentuk ketidak adilan, kesewenangan dan kemungkaran adalah lawan
besar gerakan IMM, dan segala perlawanan tersebut harus dijalankan setiap kader IMM.
Kata diawal kalimat semakin menjelaskan pada penjelasan Nilai Dasar kedua bahwa
melakukan perlawanan tidak memandang jenis apakah manusia, hal ini bertujuan untuk
menciptakan Ummatan Washatah, Ummat yang berkeadilan.

Keempat, Sebagai gerakan mahasiswa yang berdasarkan islam dan beranggotakan


individu-individu mukmin, maka kesadaraan melaksanakan syariat Islam adalah suatu
kewajiban dan sekaligus mempunyai tanggung jawab mendakwahkan kebenaran ditengah
masyarakat, hal inilah yang membuktikan kita sebagai Organisasi Islam yang memiliki
intelektual menjalankan syariat Islam wajib dilakukan, bukanlah menjalankan produk politik
yang dikatakan sebagai syariat Islam, dan juga harus memandang nilai-nilai kemanusiaan
seperti Rasulullah Saw, pada masa hidupnya.

Kelima, Kader IMM merupakan inti masyarakat utama, yang selalu menyebarkan cita-cita
kemerdekaan, kemuliaan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan semangat
pembebasan dan pencerahan yang dilakukan Rasululah Saw.Hal ini sangat terkait dengan
theologi pembebasan yang diterapkan Rasulullah Saw, maka segala bentuk penjajahan
baik fisik maupun fikiran harus menjadi tugas utama kader IMM untuk melepaskannya.
Kembali ketiga gerak kader atau yang penulis sebut dijudul Tiga Kader tadi sangat erat
kaitan dengan penegasan dan Nilai dasar IMM , ketika tiga kader ini terwujud dan dapat
tampil ditengah masyarakat yang membutuhkannya maka karya nyata akan terwujud
secara universal, dan menunjukkan Islam sebagai Rahmatan lil’alamin.

2 Karya
Dengan modal trilogi yang ketika berhasil dimunculkan, maka munculnya karya kader IMM
yaitu, memunculkan Ummatan Washatah, dan Tsauratul Hadhlarah yang berdampak pada
perjalanan dunia kedepan. Penulis juga menguraikan kenapa karya tersebut dapat muncul
ketika kader IMM se telah kompleks dengan Triloginya.

Ummatan Washatah
Ketika gerak kader IMM meliputi keagamaan, kemahasiswaan dan kemsayarakatan dan
modal Religiusitas, Intelektualitas serta humanitas dimiliki kader IMM ketika gerakan
tersebut ada maka karya yang akan muncul pertama adalah Ummatan Washatah yaitu
ummat yang adil.

Allah menciptakan manusia dengan beragam jenis ada perempuan, laki-laki, buruk rupa,
cacat, tampan, cantik, mutan, dan lain sebagainya sehingga hal ini selalu menjadi
permasalahan yang membuat manusia menjadi angkuh atau minder tanpa menyadari
kalaulah kita ini sama-sama citaan tuhan. Manusia juga tidak memiliki peruntungan nasib
yang sama, ada yang kaya miskin, berkuasa, mustadh’afin, Buruh, Budak, Pelacur dan
lain sebagainya.

Hal tersebutlah yang membuat ketidak adilan sangat erat kaitannya dengan kehidupan
manusia. Ketika orang-orang kaya memendam harta kekayaannya dengan tidak
sedikitpun mempedulikan kaum mustadha’fin, atau dalam teori yang dipaparkan karl marx
antara kaum borjuis dan proletar, ketika penguasa berbuat semena-mena terhadap rakyat
ditempatnya berkuasa.Ini menjadi kebobrokan sifat manusia yang sangat sulit dirubah dan
akan berlangsung hingga akhir zaman nanti, Disinilah tugas kader-kader IMM yang telah
memiliki kompetensi trilogi untuk ditempatkan disetiap gerak IMM.

Kader IMM harus menebarkan kebaikannya lewat perintah Allah seperti di dalam surat Al
Ma’un, maka konsep keadilan dapat muncul di Surat Al Ma’un tersebut. Ketika Kh. Ahmad
mengulang-ulang pengajian dengan muridnya tentang surat Al Maun sampai empat bulan,
muncullah kejenuhan para murid yang belum mengamalkan ayat itu, seketika juga Ahmad
Dahlan menyuruh muridnya untuk mengamalkan ayat itu .

Mengembangkan konsep diri sebagai filantropi sangatlah penting dalam membangun


keadilan, maka modal religiusitas sangat penting ketika karya ini ingin tercipta, karena jiwa
filantropi yang akan kita bangun semata-mata karena perintah Allah Swt yang kita akui
sebagai pencipta langit dan bumi beserta dengan isinya.

Mengamalkan intelektualitas untuk membuat karya keadilan ditengah manusia akan


sangat penting, karena modal intelektual kita akan berjalan dengan nilai kritis melalui
pemandangan empiris ketika ketidak adilan terjadi, dan sebagai hasilnya nalar intelektual
kita membuat suatu konsep yang memberikan bagi kaum-kaum termarginalkan akan
ketidak adilan.

Jiwa Humanis kita akan timbul juga setelah pertimbangan nalar intelektual kita bekerja
yang membuat kita bersikap filantropi, dan melawan semua bentuk ketidak adilan yang
ada yang selama ini menjadi borok setiap manusia baik Islam maupun diluar islam , maka
trilogy tersebut dapat muncul sebagai karya nyata ketika trilogy tersebut dapat kita miliki
sebagai modal dari gerakan kita.

Tsauratul Hadlarah
Paparan sebelumnya yang menyatakan bahwa keadilan ditengah manusia itu sulit tercipta
telah jelas, tapi itu akan dijadikan sebuah karya ktika trilogi IMM dimiliki oleh semua kader
Ikatan, Tasuratul Hadlarah yang berart Revolusi Peradaban sebagai karya nyata jika
Trilogi tersebut ada dalam modal kader IMM dan diterapkan di setiap geraknya
Revolusi peradaban ini tercipta ketika kader IMM yang telah mapan akan trilogi melakukan
pergerakan-pergerakan yang luar biasa , maka pemberontkan akan setiap ketidak adilan
akan muncul dan berakibat peradaban baru akan dimulai setelah direvolusi, munculnya
masyarakat yang adil merupakan hasil dari revolusi ini.

Minim penindasan, penguasaan yang semata-mata karena Allah dan juga akan
munculnya manusia-manusia yang lebih beradap, memandang sama antar manusia/
masyarakat, juga manusia yang memiliki kecerdasan kritis yang akan menjadi senjata
atau tameng agar ketidak adilan itu tetap minim di permukaan Bumi ini.

Itulah karya yang akan muncul ketika kader IMM mau bergerak dan mengembangkan
terus modal triloginya , meskipun IMM hanya besar di Indonesia dan juga IMM hanya
berada di lini mahasiswa tapi karya yang dihasilkan IMM akan besar secara Universal dan
berdampak pada peradaban baru Dunia yang mana karya itu hanya memiliki satu tujuan.

1 Tujuan
Dengan karya yang ada kembali lagi bahwasannya kader IMM bergerak hanya untuk satu
tujuan yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terciptanya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya diambil dari tujuan Muhammadiyah dan IMM
sebagai organisasi otonom tidak lepas dari Muhammadiyah, maka hal inilah tujuan akhir
IMM.

Satu tujuan tersebut adalah Islam Rahmatan Lil A’lamin dapat diterapkan di muka bumi
sebagaimana kita adalah khalifah dimuka bumi ini. Ketika masyarakat yang berkeadilan
dan Revolusi perdaban yang ada maka , muncullah Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Al amin.
Islam sebagai pedoman hidup bagi setiap manusia.

Karya yang dihasilkan kader IMM ini menjadikan Islam sejatinya agama penyelamat
seluruh makhluk, seperti dari asal katanya keselamatan, maka selamatlah bagi manusia
yang mengikuti ajaran Islam, selamatlah manusia dari laknat Allah di akhirat, karena
Tujuan Islam adalah untuk menyelamatkan semua Makhluk Allah, maka teruslah
berfatabiqul Khairat bagi kader IMM agar Trilogi dapat berkembang disetiap kader IMM
dan memunculkan karya, dan karya itu dapat menjadi penyelamat manusia dan makhluk
lainnya.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah satu
kesatuan yang tidak dapat dipenggal-penggal , bermula dari Tujuan IMM untuk
Muhammadiyah , Tujuan muhammadiyah untuk Islam dan Islam bertujuan untuk
menyelamatkan semua makhluk secara universal dan kembali kepada Allah Swt, dalam
ketaqwaan. Tentramlah kita selama dibumi Allah tanpa ada penindasa yang berawal dari
ketidak adilan, Islamlah yang menjawabnya.

Billahi fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis Adalah
Ketua Umum PC IMM Kota Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai