Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELOMPOK KERJA KESEHATAN REMAJA

DIDUSUN WATES LOR DESA BALONGWONO

1. A. PENGKAJIAN

a. DATA KHUSUS

Remaja di Dusun Wates Lor

40%

60%

Mempunyai Remaja Tidak Mempunyai Remaja

Berdasarkan hasil kuesioner di Dusun Wates Lor dari 185 KK

terdapat 75 KK memiliki remaja atau 40,5%, dan yang tidak mempunyai

remaja 110 atau 59,5 %.

JENIS KELAMIN REMAJA

41%

59%

LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa dari 75 remaja (100%),

sebanyak 31 remaja laki-laki (41 %), dan sebanyak 44 remaja perempuan

(59 %) di dusun Wates Lor.

MEROKOK

26%

74%

TIDAK MEROKOK MEROKOK

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa dari 75 remaja (100%),

sebanyak 23 remaja (74%) mengatakan merokok, dan sebanyak 8 remaja

(26 %) tidak merokok.

KEAKTIFAN ORGANISASI

23%

77%

AKTIF TIDAK AKTIF


Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa dari 75 remaja (100%),

sebanyak 17 remaja (23 %) mengatakan aktif dalam organisasi, dan

sebanyak 58 remaja (77 %) belum aktif dalam kegiatan organisasi remaja.

MASALAH MENSTRUASI

14%

86%

DISMINORE TIDAK DISMINORE

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa dari 44 remaja

perempuan (100%), sebanyak 38 remaja (86 %) mengatakan mengalami

dismenore saat menstruasi, dan sebanyak 6 remaja (14 %) mengatakan tidak

mengalami dismenore saat menstruasi.

PENGETAHUAN PMS

15%

85%

MENGERTI TIDAK MENGERTI


Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa dari 75 remaja (100%),

sebanyak 64 remaja (85 %) mengatakan tidak mengerti tentang Penyakit

Menular Seksual (PMS), dan sebanyak 11 remaja (14 %) mengatakan

mengetaui tentang Penyakit Menular Seksual (PMS).


No Data Etiologi Masalah
1. Data subyektif : Kurang pengetahuan Resiko tinggi
Kader remaja tentang efek bahaya perubahan
mengatakan bahwa merokok pemeliharaan
terdapat remaja yang kesehatan pada
merokok di Dusun remaja
Wates Lor.

Data obyektif :
Berdasarkan hasil
angket didapatkan 23
remaja (74%)
mengatakan ada
yang merokok
2. Data subyektif : Rendahnya minat Kurangnya
Berdasarkan remaja dalam keaktifkan
wawancara pada 7 berorganisasi dalam
remaja di dusun mengikuti
wates lor, banyak organisasi
yang tidak mengikuti
organisasi

Data obyektif :
Berdasarkan hasil
angket didapatkan
sebanyak 17 remaja
(23 %) mengatakan
aktif dalam
organisasi
3. Data subyektif : Kurangnya informasi Kurangnya
Berdasarkan tentang penyebab dan pengetahuan
wawancara pada 10 penaganan dismenore tentang
remaja putri, mereka dismenore
mengatakan nyeri
haid saat menstruasi

Data obyektif :
Berdasarkan hasil
angket dari 44 remaja
perempuan (100%),
sebanyak 38 remaja
(86 %) mengatakan
mengalami
dismenore saat
menstruasi
4. Data Subyektif : Kurangnya informasi Kurangnya
Berdasarkan hasil tentang penyakit pengetahuan
wawancara pada 10 menular seksual tentang
remaja di dusun kesehatan
wates lor, reproduksi
mengatakan bahwa (penyakit
kurang mengetahui menular
tentang penyakit seksual)
menular seksual.

Data Subyektif :
Berdasarkan hasil
angket sebanyak 64
remaja (85 %)
mengatakan tidak
mengerti tentang
Penyakit Menular
Seksual (PMS).

B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya

merokok.

2. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi (penyakit menular

seksual) berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit

menular seksual.

3. Kurangnya pengetahuan tentang dismenore berhubungan dengan

kurangnya informasi tentang penyebab dan penanganan dismenore.

4. Kurangnya keaktifkan dalam mengikuti organisasi berhubungan dengan

rendahnya minat remaja dalam berorganisasi.

Anda mungkin juga menyukai