Anda di halaman 1dari 41

KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN

Compiled by I Gede Purnawinadi


Faculty of Nursing, Universitas Klabat
 Pendidikan kesehatan di masyarakat merupakan salah satu
modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan
bangsa.
 Untuk mewujudkan hal ini secara optimal diselenggarakan
upaya kesehatan
 Dalam pendidikan kesehatan akan menemukan masalah
yang dapat menghambat proses belajar pendidikan
kesehatan bagi individu, keluarga, kelompok ataupun
masyarakat.
 Salah satu bentuk pemecahan masalah pendidikan
kesehatan tersebut adalah dengan pendekatan pendidikan
kesehatan dan dengan melakukan upaya pendidikan
kesehatan dalam meningkatkan kemampuan atau perilaku
untuk mencapai pendidikan kesehatan secara optimal.
Definisi pendidikan kesehatan
• Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau
kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat
yang kondusif untuk kesehatan.
• Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar
masyarakat menyadari atau mengetahui
bagaimana cara memelihara kesehatan mereka,
bagaimana menghindari atau mencegah hal – hal
yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan
orang lain, kemana seharusnya mencari
pengobatan jika sakit, dan sebagainya.
(Notoatmodjo, 2007)
Definition of Health Education

• Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu


WHO meningkatkan dan memperbaiki kesehatan mereka.

• Pendidikan kesehatan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan


untuk mempengaruhi orang yang lain baik individu, kelompok ataupun
Soekidjo masyarakat sehingga mereka malakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan.

• Health education is a process related to health decisions and practice.


L.Green
Knowledge, values, perceptions and motivation are of course, causes
behavior, but the lingkages between them is amatter of probability
Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat
dilihat dari berbagai dimensi:
1. Sasaran pendidikan kesehatan
2. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
3. Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan
• Pendidikan kesehatan individual dengan
sasaran individu
• Pendidikan kesehatan kelompok dengan
sasaran kelompok
• Pendidikan kesehatan masyarakat dengan
sasaran masyarakat
Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan

• Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di


sekolah dengan sasaran murid, yang
pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya
kesehatan sekolah (UKS)
• Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan,
dilakukan di pusat kesehatan masyarakat, balai
kesehatan, rumah sakit umum maupun khusus
dengan sasaran pasien dan keluarga pasien
• Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja
dengan sasaran buruh atau karyawan.
Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan

Dalam dimensi tingkat pelayanan kesehatan,


pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan
lima tingkat pencegahan (five levels of prevention)
dari Leavel dan Clark, yaitu:
1. Promosi kesehatan (health promotion)
2. Perlindungan khusus (specific protection)
3. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment)
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Promosi kesehatan (health promotion)

• Pada tingkat ini


pendidikan kesehatan
diperlukan misalnya
dalam kebersihan
perorangan, perbaikan
sanitasi lingkungan,
pemeriksaan kesehatan
berkala, peningkatan
gizi, dan kebiasaan
hidup sehat.
 Kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut
membantu/mendukung terhadap apa yang diinginkan.
 Pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan diberbagai sektor, tingkat sehingga para pejabat mau
mendukung program kesehatan yang diinginkan.
 Kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui  Bentuk dukungan Kebijakan: UU, PP, SK, Surat Intruksi .
tokoh-tokoh masyarakat (formal/non formal)   Bentuk kegiatan formal: presentasi, seminar, usulan program.
sebagai jembatan antara sektor kesehatan  Bentuk kegiatan informal: lobying,
(sebagai pelaksana program) dengan masyarakat
(penerima program)
 Bentuk kegiatan pelatihan, lokakarya, bimbingan,
dll.

Pemberdayaan Masyarakat:
 Upaya mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri.
 Bentuk kegiatan penyuluhan, pengorganisasian
masyarakat (koperasi, income generating skill),
polindes, pos obat desa.
LATAR BELAKANG PROMKES
• Kesehatan adalah karunia Tuhan.
• Kesehatan adalah hak asazi manusia.
• Kesehatan adalah investasi.
• Masalah perilaku (kebiasaan, budaya) tidak
mudah diatasi.
• Promkes merupakan program unggulan, untuk
mencapai Indonesia Sehat.
Perlindungan khusus (specific protection)

• Pada tingkat ini


pendidikan kesehatan
diperlukan untuk
meningkatkan kesadaran
masyarakat. Misalnya
tentang pentingnya
imunisasi sebagai cara
perlindungan terhadap
penyakit, pada anak,
maupun orang dewasa.
Diagnosa dini dan pengobatan segera
(early diagnosis and prompt treatment)
• Pada tingkat ini
pendidikan kesehatan
diperlukan karena
rendahnya tingkat
pengetahuan dan
kesadaran masyarakat
akan kesehatan dan
penyakit yang terjadi
dimasyarakat.
Pembatasan cacat (disability limitation)
• Pada tingkat ini pendidikan
kesehatan diperlukan karena
masyarakat sering didapat tidak
mau melanjutkan pengobatannya
sampai tuntas atau tidak mau
melakukan pemeriksaan dan
pengobatan penyakitnya secara
tuntas.
• Pada tingkat ini kegiatan meliputi
perawatan untuk menghentikan
penyakit, mencegah komplikasi
lebih lanjut, serta fasilitas untuk
mengatasi cacat dan mencegah
kematian.
Rehabilitasi (rehabilitation)
• Pada tingkat ini pendidikan
kesehatan diperlukan karena
setelah sembuh dari suatu
penyakit tertentu, seseorang
mungkin menjadi cacat.
• Untuk memulihkan kecacatannya
itu diperlukan latihan – latihan.
Untuk melakukan suatu latihan
yang baik dan benar sesuai
program yang ditentukan,
diperlukan adanya pengertian dan
kesadaran dari masyarakat yang
bersangkutan.
Metode pendidikan kesehatan
a. Metode pendidikan individual (perorangan)
 Dalam pendidikan kesehatan, metode
pendidikan yang bersifat individual ini
digunakan untuk membina perilaku baru, atau
seseorang yang telah mulai tertarik kepada
suatu perubahan perilaku atau inovasi.
 Dasar digunakannya pendekatan individual ini
disebabkan karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan yang berbeda – beda
sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut.
 Bentuk dari pendekatan ini antara lain 1)
bimbingan dan penyuluhan (guidance and
counseling), 2) wawancara (interview).
b. Metode pendidikan kelompok
 Dalam memilih metode
pendidikan kelompok harus
mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan
formal pada sasaran.
 Untuk kelompok yang besar
metodenya akan lain dengan
kelompok kecil.
 Efektifitas suatu metode akan
tergantung pula pada besarnya
sasaran pendidikan.
Metode pendidikan kelompok
1) Kelompok besar
• Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila
peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang
baik untuk kelompok besar ini antara lain ceramah dan
seminar.
2) Kelompok kecil
• Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang disebut
kelompok kecil. Metode – metode yang cocok untuk
kelompok kecil ini antara lain diskusi kelompok, curah
pendapat (brain storming), bola salju (snow bolling),
kelompok kecil – kecil (bruzz group), memainkan peran
(role play), permainan simulasi (simulation game).
c. Metode pendidikan massa (public)
• Metode pendidikan (pendekatan) massa
untuk mengkomunikasikan pesan – pesan
kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau
public, maka cara yang paling tepat
adalah pendekatan massa.
• Pada umumnya bentuk pendekatan (cara)
massa ini tidak langsung. Biasanya
menggunakan atau melalui media massa.
Contoh metode ini antara lain: ceramah
umum (public speaking).
Prinsip Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas,
tetapi merupakan kumpulan pengalaman dimana saja dan
kapan saja selama dapat mempengaruhi pengetahuan
sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan

Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan


oleh seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya
sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah
kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.

pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah
sikap dan tingkah lakunya sendiri.

Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran


pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat)
sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
STATUS KESEHATAN

Genetic Lingkungan

Hendry
L.
Bloom
(1974):
Pelayanan
kesehatan Perilaku
Perilaku Lawrence Green (1980)
Kesehatan  menganalisis
Pendidikan perilaku manusia dari
Kesehatan tingkat kesehatan.
dan Kesehatan seseorang
Perilaku atau masyarakat
Kesehatan dipengaruhi oleh 2
Teori faktor pokok:
behavior causes
Perilaku
non behavior causes.

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon


seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan serta
lingkungan
BEHAVIOR= FACTOR ( PF, EF AND RF)

 PF  Predisposising Factors
 EF  Enabling Factors
 RF  Reinforcing Factors
faktor-faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang,
antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.

faktor-faktor yang memungkinkan atau yang


memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang
dimaksud dengan faktor pemungkin adalah
sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan.

faktor-faktor yang mendorong dan memperkuat


terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas
kesehatan, sikap tokoh masyarakat, dukungan
suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dsb
Snehandu B. Karr dalam Notoatmojo (2005), mengidentifikasi
adanya lima determinan perilaku, yaitu:
 Adanya niat, (intention) seseorang untuk bertindak sehubungan objek
atau stimulus diluar dirinya.
 Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya (social support). Di dalam
kehidupan di masyarakat, perilaku seseorang cenderung memerlukan
legitimasi dari masyarakat sekitarnya. Apabila perilaku tersebut
bertentangan atau tidak memperoleh dukungan dari masyarakat, maka ia
akan merasa kurang atau tidak nyaman, paling tidak untuk berperilaku
kesehatan tidak menjadi gunjingan atau bahan pembicaraan masyarakat.
 Terjangkaunya informasi (accessibility of information), adalah tersedianya
informasi-informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil seseorang.
 Adanya otonomi atau kebebasan pribadi (personal autonomy) untuk
mengambil keputusan. Di Indonesia, terutama ibu-ibu, kebebasan
pribadinya masih terbatas, terutama lagi di pedesaan. Seorang istri dalam
mengambil keputusan masih sangat bergantung kepada suami.
 Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan (action situation). Untuk
bertindak apapun memang diperlukan kondisi dan situasi yang tepat.
Kondisi dan situasi yang tepat mempunyai pengertian yang luas, baik
fasilitas yang tersedia serta kemampuan yang ada.
WHO merumuskan determinan perilaku, ada empat alasan
pokok (determinan), yaitu:
 Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling). Hasil pemikiran-
pemikiran dan perasaan-perasaan seseorang atau lebih tepat
diartikan pertimbangan-pertimbangan pribadi terhadap objek atau
stimulus, merupakan modal awal untuk bertindak atau berperilaku.
Didasarkan pertimbangan untung ruginya, manfaatnya dan sumber
daya atau uang yang tersedia dan sebagainya.
 Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang
dipercayai (personnal references). Di dalam masyarakat, di mana
sikap paternalistic masih kuat, maka perubahan perilaku masyarakat
bergantung acuan kepada tokoh masyarakat setempat.
 Sumber daya (resources) yang tersedia merupakan pendukung
terjadinya perubahan perilaku. Dalam teori Green, sumber daya ini
adalah sama dengan faktor enabling (sarana, prasarana, fasilitas).
 Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat kita lihat
dari perilaku tiap-tiap etnis berbeda-beda, karena memang masing-
masing etnis mempunyai budaya yang berbeda yang khas.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam


membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
WHO 1954 dalam Notoatmodjo 1997 memperinci tujuan pendidikan
kesehatan sebagai berikut:
• Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai dimasyarakat
• Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat
• Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada
• Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan
pendidikan adalah mengembangkan atau
meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif
(cognitive domain), afektif (affective domain),
dan psikomotor (psychomotor domain).

Pendidikan Kesehatan Proses Belajar


BELAJAR
• Belajar adalah perubahan yang relatif permanen
dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil
dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
• Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon.
• Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
• Menurut teori ini dalam belajar yang penting
adalah:

INPUT (Stimulus) PROSES OUTPUT Respon


• Kata kunci dari belajar adalah:
perubahan perilaku

• menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi


sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam
kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor,
beserta tingkatan aspek-aspeknya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai