Anda di halaman 1dari 3

TIPOLOGI RUMAH ADAT JAWA 2.

Rumah Kampung
Tipologi rumah atau tempat tinggal yang digunakan sebagai tempat bernaung Ciri – ciri:
bagi masyarakat di pulau jawa disebut “omah”. Dimana kehidupan orang jawa • Rumah dengan denah empat persegi panjang
mencakup 3 syarat sebagai ungkapan pengertian hidup yaitu mencakup : • Bertiang empat dengan dua buah atap persegi panjang pada sisi
• Sandang (pakaian yang wajar) samping atas ditutup dengan tutup keyong
• Pangan (minum dan makan ) dan • Rumah ini kebanyakan dimiliki oleh orang kampung atau orang jawa
• Papan ( tempat tinggal ). menyebutnyadesa
Untuk syarat yang ketiga yaitu kebutuhan akan rumah tinggal haruslah terpenuhi
untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.
Bentukan rumah yang sederhana adalah ungkapan kesederhanaan hidup
masyarakat jawa. Hal itu dapat terlihat dari penggambaran bentuk denah yang cukup
sederhana. Biasanya bentuk denah yang diterapkan adalah berbentuk persegi yaitu bujur
sangkar dan persegi panjang. Hal tersebut sesuai dengan estetika hidup orang jawa yang
mempunyai ketegasan prinsip dalam menjalankan tanggung jawab terhadap hidupnya.

5 MACAM DASAR BENTUK RUMAH ADAT JAWA


1. Rumah Panggangpe
Ciri – ciri:
• Bangunannya berbentuk sederhana
• Mempunyai bentuk pokok berupa tiang atau “saka” sebanyak 4 atau 6
buah
• Pada bagian sisi sekelilingnya diberi dinding yang hanya sekedar untuk
menahan hawalingkungan sekitar atau dapat dikatakan sebagai bentuk
perlindungan yang lebih bersifatprivat dari gangguan alam
Rumah Kampung

3. Rumah Limasan
Ciri – ciri:
• Dinamakan Limasan, karena jenis rumah tradisional ini mempunyai
denah empat persegi panjang atau berbentuk limas
• Pada masa lalu rumah jenis ini kebanyakan dimiliki oleh masyarakat
dengan status ekonomi menengah
• Terdiri dari empat buah atap, dua buah atap bernama kejen/ cocor
sertadua buah atap bernama bronjong yang berbentuk jajaran genjang
sama kaki
• Sistim dari kostruksi bangunannya dapat dibongkar pasang (knock
down) tanpa merusak keadaan rumah tersebut
• Menggunakan material kayu jati secara keseluruhan pada sistem
konstruksinya
Rumah Panggangpe • Selain dari Kontruksi utamanya yang terbuat dari kayu, konstruksi
dinding pengisi juga terbuat dari lembaran kayu solid dengan bukaan-
bukaan jendela yang juga terbuat dari kayu
Rumah Joglo
Rumah Limasan

4. Rumah Tajug
Ciri – ciri:
4. Rumah Joglo • Dipakai sebagai rumah ibadah
Ciri – ciri: • Tajuk adalah pada langgar tanpa pananggap berkeliling serta payonnya
• Bentuk denah persegi panjang gathuk (bertemu-beradu)
• Memakai pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi • Rumah ini mempunyai denah bujursangkar, dan bentuk inilah yang
dari tanah di sekelilingnya. Diatas bebatur ini dipasang umpak yang masih mempertahankan bentuk aslinya hingga sekarang
sudah diberi purus wedokan.
• Terdapat 4 saka guru sebagai penahan atap brunjung yang membentuk
ruang pamidangan yang merupakan ruang pusat dan 12 saka
pananggap yang menyangga atap pananggap (tiang pengikut), masing-
masing saka ditopang oleh umpak menggunakan sistem purus
• Memakai blandar, pengeret, sunduk, serta kilil. masing-masing blandar
dan pengeret dilengkapi dengan sunduk dan kili sebagai stabilisator.
• Menggunakan tumpang dengan 5 tingkat. Balok pertama disebut
pananggap, balok kedua disebut tumpang, balok ke tiga dan empat
disebut tumpangsari, dan balok terakhir merupakan tutup kepuh
yang berfungsi sebagai balok tumpuan ujung-ujung usuk atap.
• Uleng/ruang yang terbentuk oleh balok tumpang di bawah atap ada 2
(uleng ganda)
• Terdapat godhegan sebagai stabilisator yang biasanya berbentuk ragam
hias ular-ularan.
• Menggunakan atap sistem empyak. 4 sistem empyak yang digunakan :
brunjung dancocor pada bagian atas,serta pananggap dan penangkur Rumah Tajug
di bagian bawah
SKETSA HASIL TIPOLOGI

Anda mungkin juga menyukai