Anda di halaman 1dari 2

No.

1. Venugopal (1957) dalam Mardikanto (2010) mendefinisikan perencanaan program sebagai


suatu prosedur kerja bersama-sama
masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keadaan-keadaan yang belum
memuaskan) dan upaya pemecahan yang
mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan penerima manfaat yang ingin
dicapai.

Sedangkan Mueller (Dahama dan Bhatnagar, 1980) dalam Mardikanto (2010) mengartikan
perencanaan program sebagai upaya sadar
yang dirancang atau dirumuskan guna tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat)
masyarakat, untuk siapa program tersebut
ditujukan.

Menurut Suzetta (2007) perencanaan program adalah proses perencanaan yang dirancang
berdasarkan data dan hasil pengamatan kebutuhan masyarakat dari pengamat professional,
baik kelompok masyarakat yang terdidik yang walau tidak mengalami sendiri namun
berbekal pengetahuan yang dimiliki dapat menyimpulkan kebutuhan akan sesuatu barang
yang tidak dapat disediakan pasar, untuk menghasilkan persefektif akademis
pembangunan.
2. Bagian 1 Bagian 2
a. Sebagai acuan (apa dan a. Mencegah kesalahartian yaitu mencegah
bagaimana) yaitu untuk kesalahartian tentang tujuan akhir dan
memudahan semua pihak mengembangkan kebutuhan-kebutuhan
mengambil keputusan yang dirasakan maupun tidak dirasakan
b. Tersedianya acuan tertulis b. Kelangsungan dalam diri personal yaitu
yaitu untuk mencegah setiap personal yang terlibat dalam
terjadinya salah pengertian pelaksaan dan evaluasi pro gram selalu
dan dapat dikaji ulang setiap merasakan perlunya kontinuitas program
saat, sejak sebelum, selama sampai tercapainya tujuan yang
dan sesudah program tersebut diharapkan
dilaksanakan c. Pengembangan kepemimpinan yaitu
c. Program pengambilan dalam menggerakkan semua pihak yang
keputusan yaitu bermanfaat terlibat dan menggunakan sumberdaya
untuk penyempurnaan yang yang tersedia untuk tercapainya tujuan
baru yang dikehendaki
d. Memantapkan tujuan yaitu d. Menghindarkan pemborosan sumberdaya
untuk mengetahui seberapa yaitu tentang memicu adanya efisiensi
jauh tujuan yang telah dicapai, (tenaga, biaya dan waktu)
diperlukan pedoman yang jelas e. Menjamin kelayakan kegiatan yaitu
yang dapat diukur dan tentang kegiatan yang dilakukan dalam
dievaluasi setiap saat oleh masyarakat dan yang dilaksanakan oleh
siapapun masyarakat sendiri
e. Memberikan pengertian yang
jelas yaitu tentang (a)
kepentingan dari masalah
masalah insidental (yang dinilai
akan menuntut perlunya revisi
program) (b) pemantapan dari
perubahan sementara (jika
memang diperlukan revisi
terhadap program)

3. Contoh model pemberdayaan masyarakat


a. Pemberdayaan kelompok
Kelompok diyakini memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan keberdayaan individu yang bergabung dengannya, karena
adanya kemungkinan dukungan antar anggota. Kelompok juga dapat menjadi
penghalang apabila ia menciptakan kondisi
yang kurang demokratis.

Tahapan perencanaan program


a. Pengumpulan data keadaan
b. Analisis data keadaan
c. Identifikasi masalah
d. Pemilihan masalah yang akan dipecahkan
e. Perumusan tujuan tujuan

Tahapan perencaan program


a. Perumusan alternatig pemecahan masalah
b. Perumusan cara mencapai tujuan
c. Pengesahan program pemberdayaan
d. Rencana evaluasi
e. rekonsiderasi
4.
PERSIAPAN

PENGKAJIAN (ASSESMENT)

PERENCANAAN ALTERNATIF
PROGRIAM

PEMFORMULASIAN RENCANA
AKSI

PELAKSANAAN PROGRAM ATAU


KEGIATAN

EVALUASI

TERMINASI

Anda mungkin juga menyukai