Anda di halaman 1dari 4

Tugas Sejarah

Perbedaan Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi

Nama : Ilham Rafid Andito


Kelas : XII IPA 2
No. Absen : 11
A. Sistem Politik
Orde Lama
(1945-1959)
1. Partai politik sangat dominan menentukan arah bagi perjalanan negara melalui badan
perwakilan.
2. Eksekutif berada pada posisi lemah karena sering jatuh bangun akibat adanya mosi
partai.
3. Adanya kebebasan pers yang relatif cukup baik, bahkan pada periode ini peraturan
sensor dan pembredelan yang diberlakukan sejak zaman Belanda dicabut.
(1959-1966)
1. Partai politik sangat lemah, kekuatan politik ditandai dengan adanya tarik tambang
antara Presiden, Angkatan Darat, dan PKI;
2. Kedudukan badan eksekutif sangat kuat, Presiden merangkap sebagai Ketua DPA
yang dalam praktiknya menjadi pembuat dan selektor produk legislatif;
3. Kebebasan pers sangat terkekang, bahkan terjadi suatu tindakan antipers yang
jumlahnya sangat spektakuler.

Orde Baru
1. Partai politik lemah karena adanya kontrol yang ketat oleh eksekutif dan lembaga
perwakilan penuh dengan intervensi tangan-tangan eksekutif.
2. Kedudukan eksekutif (pemerintahan Soeharto) sangat kuat, mengintervensi kehidupan
partai-partai politik, serta menentukan spektrum politik nasional.
3. Kebebasan pers terkekang dengan adanya lembaga SIT yang selanjutnya diganti
dengan SIUPP.

Era Reformasi
1. Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuhi
2. Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi
3. Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah
4. Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
5. Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)
6. Gaya politik – pragmatic
7. Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi
8. Partisipasi massa – tinggi
9. Keterlibatan militer – dibatasi

B. Perkembangan Ekonomi
Orde Lama
1. Adanya blokade ekonomi dari Belanda menyebabkan Indonesia tidak bias
melakukan ekspor maupun impor, bahkan saat itu kondisi kas negara kosong.
2. Indonesia menutup diri dari pihak barat, yang diduga sebagai salah satu sebab
ekonomi tidak membaik.

Orde Baru
1. Kondisi politik yang tidak stabil menyebabkan inflasi melonjak 650%
2. Indonesia mulai membuka diri kepada pihak Barat dengan menerima bantuan dari
IMF dan bank dunia lainnya.
3. Pembentukan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
4. Awal masa orde baru, ekonomi Indonesia tumbuh secara stabil. Namun pada 1990-
1998, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan kewajaran.
5. Terjadi krisis moneter pada tahun 1998

Era Reformasi
1. Indonesia berhasil keluar dari krisis dengan bantuan IMF dibawah pimpinan BJ
Habibie.
2. Menetapkan Bank Indonesia sebagai bank yang independen
3. Bekerja sama dengan sector swasta untuk membangun good corporate governance
4. Penutupan dan pengalihan Bank yang tidak sehat dan melanggar ketentuan
5. Membuat UU tentang kepailitan yang memberikan kepastian hukum pada pihak
debitur dan kreditur

C. Sosial Budaya dan Pendidikan


Orde Lama
1. Banyak generasi muda yang disekolahkan di luar negeri dengan tujuan agar mereka
kelak dapat kembali ke tanah air untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapat
2. Tidak ada halangan ekonomis yang merintangi seseorang untuk belajar di sekolah
karena diskriminasi dianggap sebagai tindakan kolonialisme.

Orde Baru
1. Lulusan terdidik banyak tetapi kualitas tidak diperhatikan
2. Lahirnya EBTANAS, UMPTN
3. Kesetaraan dalam Pendidikan tidak dapat diciptakan karena unsur dominatif dan
submisif masih sangat kental dalam pola pendidikan
4. Pemerintahan mengeluarkan kebijakan yang bersifat diskriminatif, yang meneybutkan
bahwa masyarakat keturunan Cina harus mengubah namanya.

Era Reformasi
1. Bentuk kurikulum menjadi berbasis kompetensi. Bentuk pelaksanaan pendidikan
berubah dari sentralistik menjadi desentralistik
2. Pendidikan digiring pada pengembangan lokalitas, di mana keberagaman sangat
diperhatikan
3. Pendidikan belum sepenuhnya berhasil karena pemerintah belum memberikan
kebebasan sepenuhnya untuk mendesain pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan local
D. Pembangunan Nasional
Orde Lama
1. TAP MPRS No.I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik republik Indonesia sebagai
Garis-Garis Besar Haluan Negara
2. TAP MPRS No.II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berencana 1961-1969,
3. Ketetapan MPRS No.IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-Pedoman Pelaksanaan Garis-
Garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan.
4. Pada tahun 1947 Perencanaan pembangunan di Indonesia diawali dengan lahirnya
“Panitia Pemikir Siasat Ekonomi”
5. Sekitar tahun 1960 sampai 1965 proses sistem perencanaan pembangunan mulai
tersndat-sendat dengan kondisi politik yang masih sangat labil

Orde Baru
1. Pola umum yang digunakan adalah GBHN
2. Prioritasnya adalah program swasembada
3. REPELITA I-VII
4. Proses pembangunan nasional terus digarap untuk dapat meningkatkan kapasitas
masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Pendapatan perkapita juga meningkata
dibandingkan dengan masa orde lama

Era Reformasi
1. UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak
Sehat
2. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
3. pembangunan dapat di kontrol langsung oleh rakyat, dan kebijakan pembangunanpun
didasari demokrasi yang bebunyi dari, oleh dan untuk rakyat, sehingga dengan dasar
ini partisipasi rakyat tidak terkekang seperti pada masa orde baru, kehidupan
perekonomian Indonesia dapat didorong oleh siapa saja

Anda mungkin juga menyukai