METODOLOGI PENELITIAN
“Desain Penelitian Eksperimen”
Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Sampul ........................................................................................................... i
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat .............................................................................................. 2
A. Pengertian ........................................................................................... 3
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain
penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun
serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih
dahulu segala sesuatu yang berkaitan dengan komponen-komponen eksperimen. Baik
perngertian maupun yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian
eksperimen, dan bentuk-bentuk desain atau model penelitian eksperimen
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu referensi untuk
mengetahui tentang desain penelitian ekperimen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
B. Komponen-Komponen Penelitian Eksperimen
Finstrbusch dan Motz (1980) sebagaimana dikutip oleh Hadi dan Mutrofin (2006).
Dijelaskan bahwa dalam desain ekperimental dua kelompok dikaji yakni kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Terdapat 5 komponen dalam penelitian eksperimen
yaitu :
Variabel kriteria dalah variabel yang terpengaruh oleh variabel bebas yang
merupakan tolak ukur dari keberhasilan perlakuan eksperimen sehingga
variabel kriteria dianggap yang paling utama dari keberhasilan perlakuan. Pada
eksperimen, perlakuan didesain secara teori (pengujian. Eksperimen berlaku
umum sedangkan action research tidak berlaku umum, tapi merupakan kasus.
Eksperimen dilakukan karena tuntutan yang mengilhami treatment adalah
veriabel kriteria misalnya, motivasi belajar, keberhasilan, prilaku dll.
4
b. Perlakuan (Treatment)
c. Desain
d. Instrumen
Harus ada alat ukur yang standard an harus valid karena kita mengukur.
5
C. Model-model Penelitian Eksperimen
X O
Perlakuan terhadap variabel Pengamatan atau pengukuran
independen (Treatment of terhadap variabel dependen
independent variable) (Observation or measurement of
dependent variable)
Dengan X: kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan O:
kejadian pengukuran atau pengamatan. Bagan tersebut dapat dibaca sebagai
berikut: terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya
diobservasi hasilnya. Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD (X)
terhadap hasil belajar siswa (O).
6
O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
Pengaruh perlakuan: O1-O2
c. Intact-Group Comparison
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang
satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain
tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan
muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap
subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara
acak.
X O1
O2
O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan O2: hasil
pengukuran grup yang tidak diberikan perlakuan.
7
Pengaruh perakuan O1-O2.
2. True-Experimental Design
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi,
validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011
: 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan
cara mengenakanperlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol
yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu
sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true
experiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random.
Dikemukakan 2 bentuk yaitu:
R X O1
R O2
8
Contoh : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH.
R O1 X O2
R O3 X O4
Contoh : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR
DENGAN BANTUAN MODUL DI SMK ISLAM YOGYAKARTA.
3. Factorial Design
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
Jadi O1 = O3 = O5 = O7
9
4. Quasi Experimental Design
Desain ini tidak dapat di pilih secara randum. Sebelum diberi perlakuan
kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui
keistabilan dan kejelasan kelompok sebelum di beri perlakuan. Bila hasil pretest
selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut
labil, dan konsisten.
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik
adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6 +
O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi
pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara
random.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Ary, D., Jacob, L.C. and Razavieh, A. (1985). Introduction to Research in Education.
3 rdEdition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application. 2nd
Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.
Ross, S.M., & Morrison, G.R. (2003). Experimental Research Methods. Ln D. Jonassen
(Ed.) Handbook of Research for Educational Communications and Technology.
(2nd Ed.). (pp 1021-1043). Mahwah Nj: Lawrence Erlbaum Associates.
12