Anda di halaman 1dari 2

Fotosintesis dan respirasi merupakan bagian dari metabolisme sel.

Di dalam metabolisme sel


terdapat proses katabolisme dan anabolisme.

Katabolisme merupakan proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Proses ini menghasilkan energy yang dapat digunakan oleh makhluk hidup sehingga
disebut reaksi eksergonik. Contoh proses katabolisme pada makhluk hidup adalah respirasi sel.
Reaksi kimia pada respirasi sebagai berikut

C6H12O6 + 602 menghasilkan 6CO2 + 6H20 + 36 ATP

Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Proses ini membutuhkan energy sehingga disebut reaksi endergonic. Contoh proses
anabolisme pada makhluk hidup adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses penyusunan
bahan organic (karbohidrat) pada tumbuhan berklorofil dari H2O dan CO2 dengan bantuan energy
cahaya. Proses fotosintesis digambarkan dalam reaksi kimia sebagai berikut:

6CO2 + 6H20 menghasilkan C6H12O6 + 602

Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi gelap dan reaksi terang. Reaksi terang terjadi
di dalam membrane tilakoid yang terdapat dua pusat reaksi yaitu aliran electron siklik dan aliran
electron non siklik. Sedangakan reaksi gelap terjadi di dalam stroma yang berlangsung dalam tiga
tahap yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi (sintesis)

Pada percobaan fotosintesis dan respirasi menggunakan satu jenis tanaman air yang sama yaitu
Hydrilla. Pada percobaan tersebut dilakukan 2 perlakuan yaitu dalam reaksi terang dan reaksi gelap
yang masing-masing keaadaan terdapat 2 pengulangan. Dalam reaksi terang, medium dibungkus
plastic berwarna putih dan diletakkan dibawah cahaya matahari. Sedangkan dalam reaksi gelap,
medium dibungkus plastic berwarna hitam dan diletakkan dibawah sinar matahari.

Pada percobaan reaksi gelap, ……

Pada percobaan reaksi terang, terdapat 2 pengulangan. Pengulangan 1, pada 30 menit pertama
gelembung yang dihasilkan sedikit dan warna larutan masih tetap berwarna biru. Pada 30 menit
kedua, gelembung yang dihasilkan banyak dan warna larutan yang semula berwarna biru kini mulai
memudar. Pada 30 menit ketiga, gelembung yang dihasilkan sangat sedikit dan warna larutan yang
pudar menjadi semakin pudar. Pengulangan 2, pada 30 menit pertama gelembung yang dihasilkan
sedikit dan warna larutan masih tetap berwarna biru. Pada 30 menit kedua, gelembung yang
dihasilkan masih sedikit dan warna larutan yang semula berwarna biru kini mulai memudar. Pada 30
menit ketiga, tidak menghasilkan gelembung dan warna larutan yang pudar menjadi semakin pudar.

Seharusnya, dari waktu ke waktu gelembung yang dihasilkan semakin banyak. Tetapi pada percobaan
kami tidak sesuai dengan teorinya karena disebabkan oleh beberapa factor yaitu: Pertama, kami
melakukannya pada sore hari yang mana cahaya mataharinya semakin sore semakin menghilang dan
menyebabkan medium percobaan kami kekurangan cahaya matahari sehingga tidak dapat
melakukan proses fotosintesis dan respirasi dengan baik. Kedua, pemindahan medium percobaan di
beberapa tempat. Kami melakukannya karena medium percobaan kami mengalami kekurangan
cahaya matahari sehingga kami memindah-mindahkan medium agar mendapat cahaya yang cukup
untuk berfotosintesis. Ketiga, seringnya medium terhalangi oleh orang-orang yang berdiri di dekat
medium sehingga medium terhalangi untuk menerima cahaya matahari.

Selain itu ada juga beberpa factor yang mempengaruhi laju fotosintesis. Factor dari dalam antara
lain, umur daun, keadaan stomata, dan jenis tumbuhan. Factor dari luar antara lain, karbondioksida,
ketersediaan air, kelembaban dan suhu udara, keadaan cahaya

Anda mungkin juga menyukai