Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah Kabupaten Pasaman

zaman Belanda Kabupaten Pasaman termasuk Afdeling Agam, afdeling ini


dikepalai oleh seorang asisten residen. Afdeling Agam terdiri atas 4 onder afdeling,
yaitu :

1. Agam Tuo

2. Maninjau

3. Lubuk Sikaping

4. O p h i r

Setiap onder afdeling dikepalai oleh seorang Contreleur, setiap contreleur dibagi lagi
menjadi Distrik. Tiap Distrik dikepalai oleh seorang Demang (Kepala Pemerintahan),
setiap Distrik dibagi lagi menjadi Onder Distrik (Asisten Demang). Onder Afdeling
Lubuk Sikaping terdiri dari Distrik Lubuk Sikaping dan Distrik Rao. Onder Afdeling
Ophir terdiri dari Distrik Talu dan Distrik Air Bangis.

1
* Distrik Lubuk Sikaping terdiri dari
- Onder Distrik Lubuk Sikaping
- Onder Distrik Bonjol

* Distrik Rao Mapat Tunggul terdiri dari


- Onder Distrik Rao
- Onder Distrik Silayang

* Distrik Talu terdiri dari

- Onder Distrik Talu


- Onder Distrik Suka Menanti

* Distrik Air Bangis terdiri dari

- Onder Distrik Air Bangis


- Onder Distrik Ujung Gading

Sesudah kemerdekaan Onder Afdeling Agam Tuo dan Maninjau digabung menjadi
Kabupaten Agam dan Onder Afdeling Lubuk Sikaping dan Ophir dijadikan satu
susunan pemerintahan menjadi Kabupaten Pasaman dengan dibagi menjadi 3
Kewedanaan yaitu :

1. Kewedanaan Lubuk Sikaping


2. Kewedanaan Talu
3. Kewedanaan Air Bangis

dengan pusat pemerintahan Kabupaten Pasaman di Talu. Pada Agustus 1947 sewaktu
Basyrah Lubis menjadi Bupati maka ibu kota Kabupaten Pasaman dipindahkan ke
Lubuk Sikaping.

2
Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam percepatan pelayanan pemerintahan,
maka wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pasaman dimekarkan menjadi 2
(dua) wilayah pemerintahan kabupaten yang ditetapkan dengan Undang-Undang No: 36
Tahun 2003, yaitu Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.

Hari Jadi Pasaman

Melihat dari perkembangan pembentukan Kabupaten Pasaman dari zaman Belanda


hingga zaman Kemerdekaan, maka dibentuk suatu Tim untuk merumuskan hari jadi
Kabupaten Pasaman. Dengan mengacu pada perkembangan sejarah, dalam menjalankan
roda pemerintahan, pernah dikeluarkan keputusan Residen Sumatera Barat No. R.I/I
tanggal 8 Oktober 1945 menetapkan sebagai berikut :

- Luhak Kecil Talu : Abdul Rahman gelar Sutan Larangan.


Mengacu pada keputusan tersebut, Tim yang dibentuk merumuskan dan DPRD
Kabupaten Pasaman mengeluarkan keputusan No.11 /KPTS /DPR/PAS/ 1992 tanggal
22 Pebruari 1992 dilanjutkan surat keputusan Bupati Kabupaten Pasaman no.
188.45/81/BUPAS/1992 tanggal 26 Pebruari 1992 ditetapkanlah hari jadi Kabupaten
Pasaman pada tanggal 8 Oktober 1945.

3
B. Kependudukan

Pengetahuan mengenai penduduk merupakan dasar utama dalam melakukan


kegiatan pembangunan baik perencanaan maupun evaluasi.Jumlah penduduk Kabupaten
pasaman pada tahun 2009 sebesar 263.780 jiwa ,terdiri dari 130.730 jiwa laki-laki dan
133.050 jiwa penduduk perempuan yang tersebar di 12 kecamatan kabupaten Pasaman.
Jumlah penduduk terbesar berada pada kecamatan Lubuk Sikaping dengan jumlah
45.726 jiwa sedangkan sebaran jumlah penduduk paling kecil berada pada kecamatan
Mapat Tunggul Selatan dengan jumah 7.203 jiwa sedangkan di tahun 2014 jumlah
penduduk sebesar 266.888 jiwa terdiri dari 132.227 jiwa laki-laki dan 134.661 jiwa
penduduk perempuan yang tersebar di 12 kecamatan kabupaten Pasaman jumlah
penduduk terbesar berada di Kecamatan Lubuk Sikaping dengan jumlah 44.118 jiwa
sedangkan sebaran jumlah penduduk paling kecil berada pada kecamatan Mapat
Tunggul dengan jumlah 4.583 jiwa.

1.Jumlah penduduk menurut perkecamatan dari tahun 2005,2010,dan 2012 di Kota


Padang.

Kecamatan
2005 2009 2014

Tigo Nagari 22.355 23.891 25.229


Bonjol 24.685 25.991 25.876
Simpang Alahan Mati 9.808 10.006 11.405
Lubuk Sikaping 42.103 45.726 44.118
Dua Koto 26.892 28.583 26.024
Panti 26.191 34.014 37.260
Padang Gelugur 27.868 21.961 23.004
Rao 22.082 23.458 23.224
Rao Utara 9.961 10.312 10.360
Rao Selatan 22.493 24.056 22.094
Mapat Tunggul 8.196 8.579 9.111
Mapat Tunggul Selatan 7.018 7.203 9.183
Sumber: Badan Pusat Statistik 2005,2010,dan 2012 Kota Padang.

4
Analisis tabel: Jumlah penduduk menurut perkecamatan dari tahun
2005,2009,dan 2014:

Dapat di lihat dari tabel perbandingan jumlah penduduk menurut perkecamatan


di atas bahwa kecematan Tigo Nagari, Simpang Alahan Mati, Panti, Rao Utara, Mapat
Tunggul, Mapat Tunggul Selatan merupakan jumlah penduduk yang mengalami
kenaikan jumlah penduduk dari tahun ke tahun.

2..Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dari tahun 2005,2009 dan 2014 di
Kabupaten Pasaman

136

134

132

130

128
laki laki
126
perempuan
124

122

120

118
2005 2009 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik 2005, 2009 dan 2014 di Kabupaten Pasaman

Analisis tabel: Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2005, , 2009
dan 2014.

Dapat di lihat dari diagaram batang perbandingan di atas bahwa jumlah


penduduk perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki dan
mengalami kenaikan di setiap tahunnya.

5
3. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2005,2009,dan 2014 di
Kabupaten Pasaman

Kelompok 2005 2009 2014


umur L P L P L P
0-4 15.323 14.671 1.708 1.584 16.312 15.925
5-9 15.537 14.748 1.606 1.538 15.197 14.806
10-14 14.577 14.177 1.462 1.335 13.942 13.694
15-19 13.743 13.802 1.345 1.271 12.594 11.834
20-24 10.448 10.763 1.067 1.203 9.938 9.611
25-29 9.345 9.597 9.98 9.47 10.782 10.138
30-34 8.039 8.152 7.74 7.35 8.988 9.393
35-39 7.736 8.476 7.63 7.97 8.763 8.852
40-44 7.303 7.899 6.09 6.01 7.874 8.144
45-49 6.191 6.248 4.77 4.95 7.734 8.044
50-54 4.805 4.642 4.81 3.75 6.280 6.940
55-59 2.751 2.983 2.04 1.91 5.161 5.486
60-64 3.033 3.319 2.83 2.22 3.701 4.004
65-69 1.837 2.284 1.24 1.31 2.336 2.727
70-74 1.550 2.057 1.53 1.56 1.566 2.177
75+ 1.405 2.211 1.25 1.41 1.459 2.706
JUMLAH 123.623 126.029 12.179 11.712 132.227 134.661
Sumber: Badan Pusat Statistik 2005, 2009,dan 2014 di Kabupaten Pasaman

Analisis tabel: Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2004,
2009,dan 2014 di Kabupaten Pasaman

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh gambaran yaitu dapat dilihat pada tabel
bahwa jumlah kelompok usia muda lebih tinggi dari pada usia kelompok umur tua
sehingga dapat di simpulkan bahwa angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan
angka kematian yang lebih rendah.

6
4.Perbandingan DR dan Sex Rasio Kota Padang tahun 2005, 2009,dan 2014 di
Kabupaten Pasaman

180 98
98 98
160
140
120
100
SR
80 67.24
67.08 DR
62.26
60
40
20
0
2005 2009 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik tahun 2005, 2009,dan 2014 di Kabupaten Pasaman

Analisis tabel: Perbandingan DR dan Sex Rasio tahun 2005, 2009,dan 2014 di
Kabupaten Pasaman

Berdasarkan data diatas dapat digambarkan bahwa perbandingan Sex Ratio dan
Depedensi Ratio untuk tahun 2005,2009 dan 2014 mengalami penetapan yang di mana
Sex Ratio untuk tahun 2005,2009 dan 2014 mengalami penetapan setiap tahunnya yaitu
dari 100 orang perempuan terdapat 98 orang laki-laki pada tahun 2005,2009 dan 2014

Sedangakan untuk Depedensi Ratio nya untuk tahun 2005,2009,dan 2014


mengalami penurunan pada tahun 2005 yaitu dari beban ketergantungannya adalah
67,24 orang dimana dari 100 orang produktif menanggung beban 67,24 orang yang
tidak produktif ,dan mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 67.08 dan kembali
mengalami penurunan pada tahun 2014 beban ketergantungannya menjadi 62,26 orang.

7
5.Tabel perbandingan lahir hidup,lahir mati pada bayi pada tahun 2005,2009 dan 2014
di lubuk sikaping

Bulan 2005 2009 2014


L.Hidup L.Mati L.Hidup L.Mati L.Hidup L.Mati
Januari 11 7 7 4 42 18
Februari 31 15 5 - 45 6
Maret 28 11 6 2 107 10
April 37 6 13 4 45 8
Mei 30 2 4 5 74 21
Juni 29 11 4 7 66 15
juli 26 6 6 3 72 12
Agustus 31 4 9 7 87 12
September 23 14 4 6 74 10
oktober 37 9 4 4 85 16
November 14 5 5 7 73 17
Desember 33 20 13 8 65 15
jumlah 330 110 80 57 835 160
Sumber: Badan Pusat Statistik 2005,2009,dan 2014 Kabupaten Pasaman.

Analisis tabel: Tabel perbandingan lahir hidup,lahir mati pada bayi pada tahun
2005,2009 dan 2014 Berdasarkan Kecamatan Lubuk Sikaping.

Berdasarkan data dari tabel diatas dapat di gambarkan bahwa dapat dilihat
banyaknya bayi yang lahir hidup ,lahir mati, yang terbesar atau yang paling tinggi
terdapat pada tahun 2014 sehingga dapat di simpulakan bahwa jumlah kelahiran lebih
tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian bayi yang artinya adalah meningkatnya
pertambahan jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping.

8
6.Tabel perbandingan jumlah nikah,dan cerai pada tahun 2005,2009,dan 2014
Kabupaten Pasaman

2005 2009 2014


Kecamatan
Nikah cerai Nikah Cerai Nikah Cerai
Bonjol 384 - 216 - 274 -
Lubuk
354 - 427 - 395 -
Sikaping
Tigo Nagari 171 - 245 - 208 -
Panti 521 - 394 - 269 -
Dua Koto 246 1 266 - 316 -
Rao 478 - 249 - 212 -
Mapat Tunggul 81 - 45 - 54 -
Mapat Tunggul
44 - 35 - 69 -
Selatan
Rao Utara - - 117 - 203 -
Rao Selatan - - 204 - 207 -
Padang
- - 262 - 303 -
Gelugur
Simpang
- - 110 - 97 -
Alahan mati
jumlah 2.279 1 2.570 - 2.607 -
Sumber: Badan Pusat Statistik 2005,2009,dan 2014

. Analisis tabel: Tabel perbandingan jumlah nikah, dan cerai pada tahun
2005,2009,dan 2014 Kabupaten Pasaman

Berdasarkan pada tabel di atas dapat di gambarkan bahwa jumlah nikah yang
terdapat di Kabupaten Pasaman pada tahun 2005,2009,dan 2014 yang paling tinggi
terdapat pada kecamatan Lubuk Sikaping dengan jumlah nikah yang paling tinggi yaitu
pada tahun 2009 dan yang paling rendah terdapat pada kecamatan Mapat Tunggul
Selatan pada tahun 2009 dan angka cerai yang paling tinggi juga terdapat di kecamatan
dua Koto pada tahun 2005.

9
6. Tabel perbandingan Akseptor KB Aktif Kabupaten Pasaman

Tahun Alat Kontrasepsi


PUS IUD pil Kondom
2005 38.074 1.500 7.384 184
2009 42.588 1.518 8.561 1.354
2014 50.486 2.142 9.348 2.600
jumlah 96,878 5.159 25.923 4.138

Sumber: Badan Pusat Statistik tahun 2005,2009,dan 2014.

Analisis tabel: Perbandingan Akseptor KB Aktif Kota Padang.

Berdasarkan tabel di atas jumlah akseptor KB aktif menurut alat kontrasepsinya


pada tahun 2005,2009,dan 2014 Kabupaten Pasaman yang tertinggi yaitu pada tahun
2014,dengan penggunaan Alat Kontrasepsi yang paling banyak dan yang terendah yaitu
terdapat pada tahun 2005.

10
C.Pemerintahan

Kabupaten Pasaman memiliki 12 Kecamatan dan 102 kelurahan, bahwa di


kelurahan tersebut rumah tangga terbanyak atau padat.Dapat di jelaskan pada tabel di
bawah ini.

Kelurahan
Kecamatan

Bonjol 12
Lubuk Sikaping 18
Tigo Nagari 11
Panti 10
Dua Koto 12
Rao 6
Mapat Tunggul 6
Mapat Tunggul Selatan 4
Rao Utara 4
Rao Selatan 8
Padang Gelugur 6
Simpang Alahan Mati 5
Jumlah 102
Sebagai negara demokrasi yang berdasarkan pancasila maka sarana azas
pelaksanaan Kedaulatan Rakyat,salah satunya adalah pemilihan uum
(Pemilu).Semenjak masa orde baru pemilihan umum telah dilaksanakan sebanyak 8 kali
yaitu tahun 1971,1977,1982,1992,1997,1999 dan terakhir tahun 2004.Pada pemilu yang
dilaksanakan tahun 2004, di kabupaten Pasaman tercatat sebanyak 586 TPS dengan
jumlah pemilh sebanyak 151.300 orang.Jika diperhatikan distribusi dari TPS dan jumlah
pemilih,tercatat sebanyak 96 TPS dengan 27.062 orang pemilih berada di Kecamatan
Lubuk Sikaping (sekitar 16,40% TPS dan 17,90% pemilih ).Sementara untuk TPS
dengan jumlah pemilih yang relatif sedikit terdapat di kecamatan Mapat Tunggal
Selatan ,yakni sebanyak 19 TPS (3,20%) dan 4.110 orang pemilih (2.70%).

11
D.Ketenagakerjaan

Dari jumlah penduduk tahun 2009 yang tercatat sebesar 263.780 orang,sekitar
121.043 orang (45,89 persen) merupakan Angkatan Kerja (AK).Dari jumlah tersebut
sekitar 115.482 orang atau 95,40 persen adalah penduduk yang mempunyai
pekerjaan/bekerja, selebihnya adalah penduduk yang mencari kerja.Pada tahun 2008
TPAK telah mencapai 60,62 persen dan pada tahun 2009 tidak mengalami banyak
perubahan yaitu 60,59 persen.

Sekitar 77 persen dari tenaga kerja di Sektor pertanian yaitu mencapai 88.956
orang, diikuti sektor perdagangan,hotel, dan restoran 7,6 persen.Sementara itu sektor
industri terlihat belum berkembang di Kabupaten Pasaman, lapangan usaha di sektor ini
hanya menyerap 3.503 orang atau hanya sekitar 3,03 persen. Menurut status pekerjaan
penduduk Kabupaten Pasaman masih didominasi oleh pekerja keluarga yaitu sekitar
25,27 persen.sementara itu yang berusaha dengan buruh tidak tetap sebesar 24,36
persen.Hal ini karena banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian yang
biasanya dibantu oleh pihak keluarga.Jam kerja sebagian besar penduduk yang bekerja
anatara 35 sampai 44 jam perminggu (37.836 orang)

Uraian 2007 2008 2009


TPAK (%) 60,57 60,62 60,59
Bekerja (%) 95,57 95,49 95,40
Bekerja di sektor 77,03 77,02 77,03
pertaniam (%)
Bekerja di sektor 77,62 7,61 7,61
perdagangan (%)
Bekerja di sekor 6,22 6,22 6,20
jasa-jasa (%)

Sumber: Pasaman Dalam Angka 2010.

12
E .Kemiskinan

Searah dengan pergerakkan penduduk miskin nasional,persentase penduduk


miskin Kota Padang sejak tahun 2006 cenderung turun. Pada tahun 2008 ,persentase
penduduk miskin Kota Padang sebesar 19,23 persen,turun menjadi 17,72 pada tahun
2009.

Perbandingan persentase kemiskinan Kota Padang dengan Nasional.

45
22.19
40 20.43
19.23
35 17.72
30

25
Kota Padang
20 17.75 16.58
15.15 Nasional
14.15
15

10

0
2006 2007 2008 2009

Sumber: Statistik Daerah Kota Padang.

Dari sisi penyebaran ,persentase penduduk miskin di perdesaan lebih banyak


dari pada persentase penduduk miskin perkotaan. Pada tahun 2009,persentase penduduk
miskin pedesaan sebesar 19,89 persen,sedangkan perkotaan sebesar 15,41 persen.

13
F. Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang


berperan meningkatkan kualitas hidup manusia.Angka Melek Huruf menggambarkan
persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang mampu baca tulis.Pada tahun 2009
angka melek huruf Kabupaten Pasaman adalah sebesar 98,40 persen atau lebih tinggi
0,04 persen dari tahun sebelumnya.Dari 8 Kabupaten di Sumatera Barat.kabupaten
Pasaman berada pada peringkat ke4.Nilai Angka melek Huruf ini berarti masih ada
sekitar 1.60 persen penduduk yang belum terbebas dari buta huruf.

Rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Pasaman sudah mencapai 7,58


tahun atau memutuskan berhenti sekolah ketika kelas 2 SMP , tetapi terdapat lima
kecamatan yang memiliki angka rata-rata sekolah di atas angka kabupaten Pasaman
yaitu Kecamatan Lubuk Sikaping (8,60 tahun),Kec.Padang Gelugur (8,06
tahun),Kec.Rao (7,85tahun), Kec. Duo Koto (7,76 tahun) dan Kec.Bonjol 97,59
tahun).Besaran angka partisipasi sekolah pada setiap jenjang pendidikan dapat
ditunjukan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM).APK untuk Sekolah Dasar sebesar 108,17 persen artinya ada penduduk yang
berusia di luar kelompok umur 7-12tahun yang masih bersekolah di Sekolah Dasar.Nilai
APM 89,63 persen berarti masih ada penduduk berumur 7-12 tahun sebesar 10,37
persen yang tidak sedang bersekolah di SD.

Terdapat 239 Sekolah Dasar di Kabupaten Pasaman, satu diantaranya sekolah


dasar swasta, begitu juga dengan SLTP hanya terdapat satu sekolah swasta dan 33
negeri.Sementara itu SLTA ada 16 sekolah dan 5 diantaranya SLTA swasta.tahun 2009
terjadi peningkatan jumlah guru di sekolah dasar hampir 42,57 persen dari tahun 2008
dengan jumlah murid 39.281 orang di dapat ratio murid sekolah 164, artinya bahwa
rata-rata tiap sekolah dasar menampung 164 orang murid.Dengan membandingkan
antara jumlah murid, guru dan ruang kelas, kita bisa melihat gambaran mutu pendidikan
atau kualitas pelajar di kabupaten pasaman.Ratio murid ruang kelas menunjukan rata-
rata jumlah murid per orang guru dalam menghadapi beberapa murid pada masing-
masing jenjang.

14
Banyaknya Persentase SD,SLTP,SLTA yang Lulus di Kabupaten Pasaman
dari tahun ke tahun

kecamatan SD SLTP SLTA


2005(%) 2009(%) 2014(%) 2005(%) 2009(%) 2014(%) 2005(%) 2009(%) 2014(%)
Tigo nagari 99,15 99 100 99,69 52,11 98,37 99,15 43,09 100,00
Bonjol 100,00 100 100 98,71 83,43 100,00 100,00 87,54 100,00
Simpang 99,44 100 100 97,93 100,00 100,00 99,44 - -
alahan mati
Lubuk 99,71 100 100 96,20 82,90 100,00 99,71 92,81 100,00
sikaping
Dua koto 94,27 99 100 95,60 90,64 96,73 94,27 - 100,00
panti 99,68 100 100 99,72 99,30 100,00 99,68 93,66 100,00
Padang 100,00 100 100 100,00 99,25 99,64 100,00 70,44 100,00
gelugur
Rao 99,39 100 100 98,15 97,29 99,68 99,39 89,46 100,00
Rao utara 99,16 99 100 98,25 94,62 99,00 99,16 - -
Rao selatan 99,66 98 100 98,25 95,62 99,64 99,66 91,89 100,00
Mapat 99,08 99 100 97,96 100,00 100,00 99,08 - -
tunggul
Mapat 100,00 100 100 - - 100,00 100,00 - -
tunggul
selatan
JUMLAH 99,06 99 100 97,80 89,92 99,43 99,06 84,71 100,00

15
G. Kesehatan

Angka Harapan Hidup Kabupaten Pasaman pada tahun 2009 adalah 67,10
artinya kemampuan rata-rata seseorang untuk dapat mempertahankan hidupnya sampai
pada usia 67,10 tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya
yaitu 66,76 tahun.

Di Kabupaten Pasaman hanya terdapat dua buah rumah sakit umum (RSU) satu
terdapat di Kecamatan Panti merupakan RSU Swasta,dan satu lagi di Kecamatan Lubuk
Sikaping merupakan RSU pemerintah.Di semua kecamatan sudah memiliki
puskesmas.Pada tahun 2009 jumlah puskesmas di Kabupaten Pasaman bertambah 3
buah , sementara itu juga terdapat 38 pustu yang tersebar di seluruh kecamatan ,pada
tahun 2008 praktek dokter belum tersebar secara merata, hanya ada lima kecamatan dan
terjadi penumpukan di Kecamatan Lubuk Sikaping yaitu terdapat 15 dokter praktek

Banyaknya sarana Kesehatan di Kabupaten Paasaman tahun 2005,2009


dan 2014

No Sarana kesehatan 2005 2009 2014


1 RSU 2 2 1
2 Puskesmas 9 16 16
3 Pustu 38 38 51
4 Toko obat 23 23 36
5 Apotik 5 8 9
6 PP.ABRI - - -
7 Klinik Bersalin 2 - -
JUMLAH 79 87 113

Dari Sarana Kesehatan di Kabupaten Pasaman bisa kita lihat bahwa dari tahun ke tahun
sarana Kesehatan mengalami Peningkatan.

16
H.Pariwisata

Kabupaten Pasaman merupakan Kabupaten yang terletak paling Utara dari propinsi
Sumatera Barat. dengan luas daerah 3.947,63 Km2 atau setara dengan 9,33% dari luas
Propinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 12 kecamatan, 32 jorong dan 209 nagari.
Kabupaten Pasaman memiliki banyak tempat wisata yang potensial dan menarik untuk
dikembangkan. Selain objek wisata alam, Pasaman juga memiliki objek wisata sejarah.
Objek-objek wisata tersebut adalah sebagai berikut :

1.Rimbo Panti

Kawasan objek wisata Rimbo Panti,berada di lintasan jalan Sumatera yang membuat
daya tarik tersendiri bagi wisatawan, letaknya yang sangat strategis membuat wisatawan
mudah menjangkau daerah ini. Objek wisata rimbo panti ini memiliki banyak spesies
tanaman pohon yang mampu dikelola secara optimal untuk menjadi daya tarik
pengunjung. Selain itu disana juga mempunyai kolam pemandian air panas dengan suhu
100 derjat celcius.

17
2. Museum Tuanku Imam Bonjol

Museum Tuanku Imam Bonjol terletak di kecamatan Bonjol tepat pada garis lintang
Khatulistiwa. Pada museum tersebut terdapat benda-benda peninggalan sejarah berupa
keris, pedang, kitab-kitab yang menggambarkan perjuangan Tuanku Imam Bonjol
sewaktu memimpin perang Padri

18
3. Benteng Bukit Tajadi
Merupakan benteng terakhir kaum paderi dibawah Tuanku Imam Bonjol ketika
melawan tentara kolonial Belanda.

4. Candi Tanjung Medan


Dusun Tanjungmedan, Kecamatan Panti, di pinggir Batang Sumpur, berupa dua candi
peninggalan purbakala yang terbuat dari bata merah.

19
5. Ikan Banyak Lubuk Bunta
Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Bonjol, dengan ikan-ikan besar jenis Garing yang
berkeliaran di air yang sangat dalam.

6. Masjid Tuanku Imam Bonjol


Kecamatan Bonjol, 200 m dari simpang tiga tugu Bonjol, yang pernah menjadi pusat
dakwah dan perjuangan Tuanku Imam Bonjol.

20
7. Tugu Equator
Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, di depan Museum Tuanku Imam Bonjol,
dimana antara 21 – 23 Maret dan 21 – 23 September terjadi titik kulminasi matahari.

8.Bukit Teletubbies (Bukik Tujuah)

Kecamatan Rao Selatan, kawasan perbukitan yang dikenal dengan Bukik Tujuah atau
Bukit Teletubbies.

21
22
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Masalah yang ada di Kabupaten Pasaman ialah fertilitas yang masih
tinggi,faktor-faktor yang mengakibatkan fertilitas di antaranya yaitu tingkat lahir
hidup bayi yang sangat tinggi yang menyebabkan terjadinya banyak kelahiran di
Kabupaten Pasaman.
Dalam bidang Pendidikan Kabupaten Pasaman kebanyakan masyarakat disana
pendidikannya masih rendah di karenakan banyaknya murid putus sekolah salah
satunya karna biaya ekonomi.

B.Saran
Dengan makalah ini kita dapat memahami masalah fertilitas yang ada di
dalam Kabupaten Pasaman dan bagaimana pemerintah mengatsi masalah
tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman,Sumatera Barat 2005


2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman,Sumatera Barat 2009
3. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman,Sumatera Barat 2014

24

Anda mungkin juga menyukai