PEMBAHASAN
1. Agam Tuo
2. Maninjau
3. Lubuk Sikaping
4. O p h i r
Setiap onder afdeling dikepalai oleh seorang Contreleur, setiap contreleur dibagi lagi
menjadi Distrik. Tiap Distrik dikepalai oleh seorang Demang (Kepala Pemerintahan),
setiap Distrik dibagi lagi menjadi Onder Distrik (Asisten Demang). Onder Afdeling
Lubuk Sikaping terdiri dari Distrik Lubuk Sikaping dan Distrik Rao. Onder Afdeling
Ophir terdiri dari Distrik Talu dan Distrik Air Bangis.
1
* Distrik Lubuk Sikaping terdiri dari
- Onder Distrik Lubuk Sikaping
- Onder Distrik Bonjol
Sesudah kemerdekaan Onder Afdeling Agam Tuo dan Maninjau digabung menjadi
Kabupaten Agam dan Onder Afdeling Lubuk Sikaping dan Ophir dijadikan satu
susunan pemerintahan menjadi Kabupaten Pasaman dengan dibagi menjadi 3
Kewedanaan yaitu :
dengan pusat pemerintahan Kabupaten Pasaman di Talu. Pada Agustus 1947 sewaktu
Basyrah Lubis menjadi Bupati maka ibu kota Kabupaten Pasaman dipindahkan ke
Lubuk Sikaping.
2
Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam percepatan pelayanan pemerintahan,
maka wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pasaman dimekarkan menjadi 2
(dua) wilayah pemerintahan kabupaten yang ditetapkan dengan Undang-Undang No: 36
Tahun 2003, yaitu Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
3
B. Kependudukan
Kecamatan
2005 2009 2014
4
Analisis tabel: Jumlah penduduk menurut perkecamatan dari tahun
2005,2009,dan 2014:
2..Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dari tahun 2005,2009 dan 2014 di
Kabupaten Pasaman
136
134
132
130
128
laki laki
126
perempuan
124
122
120
118
2005 2009 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik 2005, 2009 dan 2014 di Kabupaten Pasaman
Analisis tabel: Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2005, , 2009
dan 2014.
5
3. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2005,2009,dan 2014 di
Kabupaten Pasaman
Analisis tabel: Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2004,
2009,dan 2014 di Kabupaten Pasaman
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh gambaran yaitu dapat dilihat pada tabel
bahwa jumlah kelompok usia muda lebih tinggi dari pada usia kelompok umur tua
sehingga dapat di simpulkan bahwa angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan
angka kematian yang lebih rendah.
6
4.Perbandingan DR dan Sex Rasio Kota Padang tahun 2005, 2009,dan 2014 di
Kabupaten Pasaman
180 98
98 98
160
140
120
100
SR
80 67.24
67.08 DR
62.26
60
40
20
0
2005 2009 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik tahun 2005, 2009,dan 2014 di Kabupaten Pasaman
Analisis tabel: Perbandingan DR dan Sex Rasio tahun 2005, 2009,dan 2014 di
Kabupaten Pasaman
Berdasarkan data diatas dapat digambarkan bahwa perbandingan Sex Ratio dan
Depedensi Ratio untuk tahun 2005,2009 dan 2014 mengalami penetapan yang di mana
Sex Ratio untuk tahun 2005,2009 dan 2014 mengalami penetapan setiap tahunnya yaitu
dari 100 orang perempuan terdapat 98 orang laki-laki pada tahun 2005,2009 dan 2014
7
5.Tabel perbandingan lahir hidup,lahir mati pada bayi pada tahun 2005,2009 dan 2014
di lubuk sikaping
Analisis tabel: Tabel perbandingan lahir hidup,lahir mati pada bayi pada tahun
2005,2009 dan 2014 Berdasarkan Kecamatan Lubuk Sikaping.
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat di gambarkan bahwa dapat dilihat
banyaknya bayi yang lahir hidup ,lahir mati, yang terbesar atau yang paling tinggi
terdapat pada tahun 2014 sehingga dapat di simpulakan bahwa jumlah kelahiran lebih
tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian bayi yang artinya adalah meningkatnya
pertambahan jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping.
8
6.Tabel perbandingan jumlah nikah,dan cerai pada tahun 2005,2009,dan 2014
Kabupaten Pasaman
. Analisis tabel: Tabel perbandingan jumlah nikah, dan cerai pada tahun
2005,2009,dan 2014 Kabupaten Pasaman
Berdasarkan pada tabel di atas dapat di gambarkan bahwa jumlah nikah yang
terdapat di Kabupaten Pasaman pada tahun 2005,2009,dan 2014 yang paling tinggi
terdapat pada kecamatan Lubuk Sikaping dengan jumlah nikah yang paling tinggi yaitu
pada tahun 2009 dan yang paling rendah terdapat pada kecamatan Mapat Tunggul
Selatan pada tahun 2009 dan angka cerai yang paling tinggi juga terdapat di kecamatan
dua Koto pada tahun 2005.
9
6. Tabel perbandingan Akseptor KB Aktif Kabupaten Pasaman
10
C.Pemerintahan
Kelurahan
Kecamatan
Bonjol 12
Lubuk Sikaping 18
Tigo Nagari 11
Panti 10
Dua Koto 12
Rao 6
Mapat Tunggul 6
Mapat Tunggul Selatan 4
Rao Utara 4
Rao Selatan 8
Padang Gelugur 6
Simpang Alahan Mati 5
Jumlah 102
Sebagai negara demokrasi yang berdasarkan pancasila maka sarana azas
pelaksanaan Kedaulatan Rakyat,salah satunya adalah pemilihan uum
(Pemilu).Semenjak masa orde baru pemilihan umum telah dilaksanakan sebanyak 8 kali
yaitu tahun 1971,1977,1982,1992,1997,1999 dan terakhir tahun 2004.Pada pemilu yang
dilaksanakan tahun 2004, di kabupaten Pasaman tercatat sebanyak 586 TPS dengan
jumlah pemilh sebanyak 151.300 orang.Jika diperhatikan distribusi dari TPS dan jumlah
pemilih,tercatat sebanyak 96 TPS dengan 27.062 orang pemilih berada di Kecamatan
Lubuk Sikaping (sekitar 16,40% TPS dan 17,90% pemilih ).Sementara untuk TPS
dengan jumlah pemilih yang relatif sedikit terdapat di kecamatan Mapat Tunggal
Selatan ,yakni sebanyak 19 TPS (3,20%) dan 4.110 orang pemilih (2.70%).
11
D.Ketenagakerjaan
Dari jumlah penduduk tahun 2009 yang tercatat sebesar 263.780 orang,sekitar
121.043 orang (45,89 persen) merupakan Angkatan Kerja (AK).Dari jumlah tersebut
sekitar 115.482 orang atau 95,40 persen adalah penduduk yang mempunyai
pekerjaan/bekerja, selebihnya adalah penduduk yang mencari kerja.Pada tahun 2008
TPAK telah mencapai 60,62 persen dan pada tahun 2009 tidak mengalami banyak
perubahan yaitu 60,59 persen.
Sekitar 77 persen dari tenaga kerja di Sektor pertanian yaitu mencapai 88.956
orang, diikuti sektor perdagangan,hotel, dan restoran 7,6 persen.Sementara itu sektor
industri terlihat belum berkembang di Kabupaten Pasaman, lapangan usaha di sektor ini
hanya menyerap 3.503 orang atau hanya sekitar 3,03 persen. Menurut status pekerjaan
penduduk Kabupaten Pasaman masih didominasi oleh pekerja keluarga yaitu sekitar
25,27 persen.sementara itu yang berusaha dengan buruh tidak tetap sebesar 24,36
persen.Hal ini karena banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian yang
biasanya dibantu oleh pihak keluarga.Jam kerja sebagian besar penduduk yang bekerja
anatara 35 sampai 44 jam perminggu (37.836 orang)
12
E .Kemiskinan
45
22.19
40 20.43
19.23
35 17.72
30
25
Kota Padang
20 17.75 16.58
15.15 Nasional
14.15
15
10
0
2006 2007 2008 2009
13
F. Pendidikan
14
Banyaknya Persentase SD,SLTP,SLTA yang Lulus di Kabupaten Pasaman
dari tahun ke tahun
15
G. Kesehatan
Angka Harapan Hidup Kabupaten Pasaman pada tahun 2009 adalah 67,10
artinya kemampuan rata-rata seseorang untuk dapat mempertahankan hidupnya sampai
pada usia 67,10 tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya
yaitu 66,76 tahun.
Di Kabupaten Pasaman hanya terdapat dua buah rumah sakit umum (RSU) satu
terdapat di Kecamatan Panti merupakan RSU Swasta,dan satu lagi di Kecamatan Lubuk
Sikaping merupakan RSU pemerintah.Di semua kecamatan sudah memiliki
puskesmas.Pada tahun 2009 jumlah puskesmas di Kabupaten Pasaman bertambah 3
buah , sementara itu juga terdapat 38 pustu yang tersebar di seluruh kecamatan ,pada
tahun 2008 praktek dokter belum tersebar secara merata, hanya ada lima kecamatan dan
terjadi penumpukan di Kecamatan Lubuk Sikaping yaitu terdapat 15 dokter praktek
Dari Sarana Kesehatan di Kabupaten Pasaman bisa kita lihat bahwa dari tahun ke tahun
sarana Kesehatan mengalami Peningkatan.
16
H.Pariwisata
Kabupaten Pasaman merupakan Kabupaten yang terletak paling Utara dari propinsi
Sumatera Barat. dengan luas daerah 3.947,63 Km2 atau setara dengan 9,33% dari luas
Propinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 12 kecamatan, 32 jorong dan 209 nagari.
Kabupaten Pasaman memiliki banyak tempat wisata yang potensial dan menarik untuk
dikembangkan. Selain objek wisata alam, Pasaman juga memiliki objek wisata sejarah.
Objek-objek wisata tersebut adalah sebagai berikut :
1.Rimbo Panti
Kawasan objek wisata Rimbo Panti,berada di lintasan jalan Sumatera yang membuat
daya tarik tersendiri bagi wisatawan, letaknya yang sangat strategis membuat wisatawan
mudah menjangkau daerah ini. Objek wisata rimbo panti ini memiliki banyak spesies
tanaman pohon yang mampu dikelola secara optimal untuk menjadi daya tarik
pengunjung. Selain itu disana juga mempunyai kolam pemandian air panas dengan suhu
100 derjat celcius.
17
2. Museum Tuanku Imam Bonjol
Museum Tuanku Imam Bonjol terletak di kecamatan Bonjol tepat pada garis lintang
Khatulistiwa. Pada museum tersebut terdapat benda-benda peninggalan sejarah berupa
keris, pedang, kitab-kitab yang menggambarkan perjuangan Tuanku Imam Bonjol
sewaktu memimpin perang Padri
18
3. Benteng Bukit Tajadi
Merupakan benteng terakhir kaum paderi dibawah Tuanku Imam Bonjol ketika
melawan tentara kolonial Belanda.
19
5. Ikan Banyak Lubuk Bunta
Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Bonjol, dengan ikan-ikan besar jenis Garing yang
berkeliaran di air yang sangat dalam.
20
7. Tugu Equator
Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, di depan Museum Tuanku Imam Bonjol,
dimana antara 21 – 23 Maret dan 21 – 23 September terjadi titik kulminasi matahari.
Kecamatan Rao Selatan, kawasan perbukitan yang dikenal dengan Bukik Tujuah atau
Bukit Teletubbies.
21
22
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Masalah yang ada di Kabupaten Pasaman ialah fertilitas yang masih
tinggi,faktor-faktor yang mengakibatkan fertilitas di antaranya yaitu tingkat lahir
hidup bayi yang sangat tinggi yang menyebabkan terjadinya banyak kelahiran di
Kabupaten Pasaman.
Dalam bidang Pendidikan Kabupaten Pasaman kebanyakan masyarakat disana
pendidikannya masih rendah di karenakan banyaknya murid putus sekolah salah
satunya karna biaya ekonomi.
B.Saran
Dengan makalah ini kita dapat memahami masalah fertilitas yang ada di
dalam Kabupaten Pasaman dan bagaimana pemerintah mengatsi masalah
tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
24