Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL Nomor Bagian : FLH/1.1/LUB-2016


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Terbit/Revisi : 1/0
POLBAN Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 Tanggal Terbit : 1-Sep-16
Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat Nomor Uji : 2.5
Materi : Pengujian Kadar Butir Lolos Ayakan No.200 Halaman :

I. REFERENSI
1. SNI ASTM C 117:2012Metode Uji Bahan yang lebih halus dari saringan no.200
dalam Agregat Mineral dengan penucian
2. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3, Divisi 6.3.

II. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Dapat memahami manfaat dari pengujian jumlah bahan agregat halus dan agregat
kasar yang lolos saringan no.200 dengan pencucian,dan persyaratan mutu agregat
berdasarkan jumlah bahan yang lolos saringan no.200 yang dijelaskan dalam dasar
teori,
2. Dapat mengenali dan menyebutkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam uji
bahan yang lebih halus dari saringan no.200 dalam agregat dengan pencucian.
3. Dapat menggunakan peralatan uji bahan yang lebih halus dari saringan no.200
dalam agregat dengan pencucian
4. Dapat menjelaskan prosedur pengujian uji bahan yang lebih halus dari saringan
no.200 dalam agregat dengan pencucian,
5. Dapat menghitung bahan yang lebih halus dari saringan no.200 dalam agregat
dengan pencucian,
6. Dapat menganalisa bahan yang lebih halus dari saringan no.200 dalam agregat
dengan cara membandingkannya terhadap standar.

III. DASAR TEORI


Agregat yang digunakan sebagai bahan jalan harus bersih, bebas dari zat-zat asing
seperti tumbuhan, butiran lunak, gumpalan tanah liat (lempung) atau lapisan tanah liat
(lempung). Biasanya berada dalam atau melekat pada agregat yang terjadi apabila
agregat disimpan diatas permukaan tanah atau bila dalam agregat terhadap agregat
lunak yang mudah hancur. Agregat yang kotor akan memberikan pengaruh buruk pada
kinerja perkerasan, seperti berkuangnya ikatan aspal dengan agregat yang disebabkan
karna banyaknya mengandung lempung pada agregat tersebut sehingga tidak
dipanaskan dengan suhu tinggi lempung akan menjadi abu jika campuran beraspal
mudah mengalami retak akibat dari rendahnya ikatan antara agregat degan aspal.

Teknik Konstruksi Sipil – 2A 1


LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL Nomor Bagian : FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Terbit/Revisi : 1/0
POLBAN Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 Tanggal Terbit : 1-Sep-16
Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat Nomor Uji : 2.5
Materi : Pengujian Kadar Butir Lolos Ayakan No.200 Halaman :

Kebersihan agregat dapat dilihat secara visual namun dengan suatu analisa saringan
disertai pencucian agregat akan memberikan hasil yang lebih akurat untuk menentukan
tingkat kebersihan atau tidaknya agregat tersebut.
Besarnya kandungan bahan yang lolos saringan no.200 dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut :
(𝑊1 − 𝑊2)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐿𝑜𝑙𝑜𝑠 𝑁𝑜. 200 = × 100% … … . (1.1)
𝑊1
Keterangan :
W1 = Berat Awal Agregat Kering Oven
W2 = Berat Agregat Tertahan Saringan No.200 setelah dicuci Kering Oven
Persyaratan teknis kadar lolos no.200 agregat untuk bahan campuran aspal beton
berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3 divisi 6.3 Tabel 2.4.1
Tabel 2.4.1 Persyaratan Kadar Lolos Saringan No.200 agregat untuk campuran beton
aspal
Spesifikasi
Jenis Pengujian Jenis Bahan Metoda Uji
Teknis
SNI ASTM
Agregat Halus
Maks.10%
Aspal Lolos Ayakan no.200 C117:2012
Agregat Kasar SNI 03-24142-1996 Maks 2%

Berat benda uji kadar lolos no.200 sangat tergantung terhadap besar butir
maksimum,seperti terlihat pada Tabel 2.4.2
Tabel 2.4.2 Ketentuan berat kering minimum benda uji
Ukuran Maksimum Agregat
Berat Kering Agregat (gr)
No.Saringan Mm
8 2.36 100
4 4.75 500
3/8" 9.5 1000
3/4" 19 2500
1.5" 37.5 5000
ALAT DAN BAHAN
2.1 Peralatan

Teknik Konstruksi Sipil – 2A 2


LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL Nomor Bagian : FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Terbit/Revisi : 1/0
POLBAN Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 Tanggal Terbit : 1-Sep-16
Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat Nomor Uji : 2.5
Materi : Pengujian Kadar Butir Lolos Ayakan No.200 Halaman :

No. Nama Alat Utama Gambar Alat


Saringan terdiri dari dua
ukuran yang bagian bawah
dipasang saringan
1
no.200(0,075 mm) dan
diatasnya , saringan
no.16(1,18 mm)

Timbangan Kapasitas 15 kg
2
dengan ketelitian 0,1 kg

Oven yang dilengkapi


dengan pengatur suhu untuk
3
memanasi sampai
(110+5)˚C

Wadah cuci,kapasitas yang


mampu menampung benda
uji sehingga pada waktu
4 pengadukan (pelaksanaan
pencucian) benda uji dan air
pencuci tidak mudah
tumpah.

Sample Splitter (Alat


5
pemisah contoh)

No. Nama Alat Bantu Gambar Alat

1 Kuas

Teknik Konstruksi Sipil – 2A 3


LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL Nomor Bagian : FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Terbit/Revisi : 1/0
POLBAN Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 Tanggal Terbit : 1-Sep-16
Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat Nomor Uji : 2.5
Materi : Pengujian Kadar Butir Lolos Ayakan No.200 Halaman :

2 Cawan

2.2 Bahan
3. Agregat kasar yang terdiri dari; split dan screen
4. Agregat halus yang terdiri dari; abu batu dan pasir

IV. PROSEDUR PENGUJIAN


1. Siapkan alat dan bahan
2. Keringkan dalam oven pada suhu (110±5)˚C, sampai berat tetap selama 24 jam
3. Lakukan sampling dan timbang berat benda uji agregat kasar sesuai dengan berat
minimal berat benda uji yang diisyaratkan pada tabel 2.4.2 (Gambar 1)
4. Masukan agregat kedalam ember, kemudian tambahkan air hingga agregat
terendam lalu aduk benda uji dalam ember, sehingga menghasilkan pemisah yang
sempurna antara butir kasar dengan lolos 0,075 mm (Gambar 2)
5. Tuangkan air pencuci dengan segera keatas susunan saringan no.16 dan no.200
(Gambar 3)
6. Lakukan pekerjaan no.4 dan 5 hingga tuangan air pencuci jernih

(Gambar 1) (Gambar 2) (Gambar 3)

Teknik Konstruksi Sipil – 2A 4


LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL Nomor Bagian : FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Terbit/Revisi : 1/0
POLBAN Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 Tanggal Terbit : 1-Sep-16
Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat Nomor Uji : 2.5
Materi : Pengujian Kadar Butir Lolos Ayakan No.200 Halaman :

7. Semprot agregat didalam saringan no.16 dan 200 dengan air untuk
menghilangkan butiran halus yang menempel pada agregat yang tertahan di
saringan no.16 dan 200 (Gambar 5)
8. Masukan agregat didalam ember ke cawan gunakan semprotan air untuk
mempermudah mengeluarkan agregat dari ember. Begitu juga dengan agregat
yang tertahan di saringan no.16 dan 200 (Gambar 6)
9. Keringkan cawan yang berisi benda uji di oven pada suhu (110±5)˚C sampai berat
tetap, lalu dingin kan pada suhu ruang dan timbang beratnya (W2) (Gambar 7)
10. Hitung presentase nilai bahan lolos no.200 menggunakan persamaan 1.1

(Gambar 5) (Gambar 6) (Gambar 7)

V. DATA DAN HASIL PERHITUNGAN


Berdasarkan pengujian yang dilakukan di Laboratorium Uji Bahan, maka diperoleh
hasil seperti berikut :
Agregat Kasar SPLIT SCREEN

Nomor Contoh I II I II

Berat benda uji kering oven sebelum dicuci (gram) W1 2258.0 2157.0 1486.0 1525.5

Berat benda uji kering oven setelah dicuci (gram) W2 2149.6 2064.2 1450.0 1490.5

W1 - W2 4.80 4.30 2.42 2.29


Kadar butir lolos ayakan No.200 (%) X 100%
W1 4.55 2.36

Keterangan Melebihi Persyaratan Maks 2%

Teknik Konstruksi Sipil – 2A 5


LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL Nomor Bagian : FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Terbit/Revisi : 1/0
POLBAN Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 Tanggal Terbit : 1-Sep-16
Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat Nomor Uji : 2.5
Materi : Pengujian Kadar Butir Lolos Ayakan No.200 Halaman :

Agregat Halus
Nomor Contoh I II III IV

Berat benda uji kering oven sebelum dicuci (gram) W1 1393.1 1339.3

Berat benda uji kering oven setelah dicuci (gram) W2 1278.0 1246.9

W1 - W2 8.26 6.90
Kadar butir lolos ayakan No.200 (%) X 100%
W1 7.58

Keterangan Memenuhi persyaratan Maks.10%

VI. ANALISAN HASIL


Maka data pengujian tersebut dapat kita bandingkan dengan Spesifikasi Umum Bina
Marga 2010 revisi 3 divisi 6.3 pada dasar teori. Didapatkan data agregat halus yang
diuji sebesar 7.58% < 10% ,maka layak digunakan. Dan data agregat kasar yang diuji
sebesar 4.55% (split) dan 2.36% (screen), dikarnakan melebihi persyaratan sebesar
maks. 2% maka agregat tidak layak, dan harus dicuci terlebih dahulu sebelum
pencampuran bahan.
Bandung, 12 Maret 2018
Pembimbing, Penanggung Jawab Laporan,

Rochaeti, ST.,MT Belva Zahran


NIP. 19540602 198903 2 001 NIM. 161121006

Anggota Kelompok,

Dewi Mukti H
NIM. 161121010

Kelas KS – 2A

Teknik Konstruksi Sipil – 2A 6

Anda mungkin juga menyukai