Anda di halaman 1dari 26

L A P O R A N S T R U K T U R B A J A J E M B ATA N

Beban Angin
Pada Jembatan.
EWs & EWl
Definisi Beban
Angin.
Beban Angin adalah beban yang bekerja pada suatu struktur,
akibat pengaruh struktur yang mem-blok aliran angin, sehingga energi
kinetik angin akan dikonversi menjadi tekanan energi potensial, yang
menyebabkan terjadinya beban angin.
Efek beban angin pada suatu struktur bergantung pada berat
jenis dan kecepatan udara, sudut luas angin, bentuk dan kekakuan
struktur, dan faktor-faktor yang lain.
• Besarnya kecepatan angin berbeda-beda untuk setiap lokasi geografi. Kecepatan
angin rencana biasanya didasarkan untuk periode ulang 50 tahun. Karena
kecepatan angin akan semakin tinggi dengan ketinggian di atas tanah, maka
tinggi kecepatan rencana juga demikian. Selain itu perlu juga diperhatikan
apakah bangunan atau struktur itu terletak di perkotaan atau di pedesaan.
Seandainya kecepatan angin telah diketahui, tekanan angin yang bekerja pada
bagunan atau struktur dapat ditentukan dan dinyatakan dalam gaya statis
ekuivalen.
• Arah angin rencana harus diasumsikan horizontal, kecuali pada pasal 9.6.3.
Dengan tidak adanya data yang lebih tepat, tekanan angin rencana dalam Mpa
dapat ditetapkan dengan persamaan berikut :

𝑉𝐷𝑍 2
𝑃𝐷 = 𝑃𝐵 ( )
𝑉𝐵
Keterangan :
𝑉𝐷𝑍 = kecepatan angin rencana pada elevasi rencana, Z (km/jam)
𝑉𝐵 = kecepatan angin rencana yaitu 90 sampai 126 mm/jam pada elevasi 1000 mm
𝑃𝐵 = tekanan angin dasar
• Ketentuan 𝑃𝐵 seperti pada tabel

• Gaya total angin tidak boleh diambil kurang dari 4,4, kN/mm pada bidang tekan
dan 2,2 kN/mm pada bidang hisap pada struktur rangka dan pelengkung, serta
tidak kurang dari 4,4 kN/mm pada balok atau gelagar.
• Tekanan angin yang diasumsikan disebabkan oleh angin rencana dengan
kecepatan dasar (VB) sebesar 90 hingga 126 km/jam.
• Beban angin harus diasumsikan terdistribusi secara merata pada permukaan
yang terekspos oleh angin. Luas area yang diperhitungkan adalah luas area dari
semua komponen, termasuk sistem lantai dan railing yang diambil tegak lurus
terhadap arah angin. Arah ini harus divariasikan untuk mendapatkan pengaruh
yang paling berbahaya terhadap struktur jembatan atau komponen-
komponennya. Luasan yang tidak memberikan kontribusi dapat diabaikan dalam
perencanaan.
• Rumus umum beban angin

𝑉10 𝑍
𝑉dz= 2,5 𝑉𝑜 ( ) ln ( )
𝑉𝑏 𝑍0
Keterangan :
𝑉dz =Adalah kecepatan angin rencana pada elevasi rencana, Z (km/jam)
𝑉10 =Adalah kecepatan angin pada elevasi 10 m diatas permukaan tanah atau di atas
permukaan air rencana (km/jam)
𝑉𝐵 = Adalah kecepatan angin rencana yaitu 90 hingga 126 km/jam pada elevasi 10m
Z =Adalah elevasi struktur dari permukaan tanah atau muka air dimana beban angin dihitung
Vo =Adalah kecepatan gesekan untuk berbagai macam tipe permukaan hulu jembatan, dapat
dilihat pada tabel 2.10 (km/jam)
Zo =Adalah panjang gesekan di hulu jembatan, dapa dilihat pada tabel 2.10 (mm)
Vo dapat diperoleh dari :
A. Grafik kecepatan angin dasar untuk berbagai periode ulang
B. Survei angin pada lokasi jembatan
C. Jika tidak ada data yang lebih baik dapat diasumsikan Vo = VB
D. Tabel nilai Vo dan Zo untuk berbagai variasi kondisi permukaan hulu

Kondisi Lahan Terbuk Sub Urban Kota

Vo (km/jam) 13,2 17,6 19,3

Zo (mm) 70 1000 2500


Jenis Beban
Angin.
• Beban angin diasumsikan terdistribusi secara merata pada permukaan yang
terekspose oleh angin. Luas ara yang diperhitungkan adalah luas area yang
dari semua komponen termasuk system lantai dan railing yang diambil
tegak lurus terhadap angin.
• Beban dari struktur atas
Jika angin yang bekerja tidak tegak lurus struktur , maka tekanan
angin dasar ( 𝑃𝐵 ) untuk berbagai sudut serang. Arah sudut serang
ditentukan tegak lurus terhadap arah longitudinal. Arah angina untuk
perencanaan harus menghasilkan pengaruh yang terburuk pada
komponen jembatan yang ditinjau. Tekanan angina melintang dan
memanjang harus diterapkan secara bersamaan pada komponen
jembatan
Untuk sudut serang dapat mengikuti tabel berikut :

Sudut Serang Rangka, Kolom dan Pelengkung Gelagar


Derajat Beban Lateral Beban Beban Beban
longitudinal Lateral Longitudinal
MPa MPa MPa MPa
0 0,0036 0,0000 0,0024 0,0000
15 0,0034 0,0006 0,0021 0,0003
30 0,0031 0,0013 0,0020 0,0006
45 0,0023 0,0020 0,0016 0,0008
60 0,0011 0,0024 0,0008 0,0009
• Gaya angin yang langsung bekerja pada struktur bawah

Gaya melintang dan longitudinal yang langsung bekerja pada


struktur bawah harus dihitung dengan tekanan angin dasar 0,0019 Mpa.
Jika angin dan sudut serangnya tidak tegak lurus, maka harus diuraikan
menjadi komponen yang tegak lurus dan gaya-gaya tersebut harus
diterapkan bersamaan dengan beban angin pada struktur atas.
Gaya Angin Pada
Kendaraan.

Jembatan harus juga dapat memikul gaya akibat tekanan angin pada
kendaraan yang diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar 1,46
N/mm, dan bekerja 1800 mm tegak lurus di atas permukaan jalan. Jika
sudut serangnya tidak tegak lurus maka dapat menggunakan ketentuan
pada tabel berikut ini:

Sudut Komponen Tegak Komponen Sejajar


Lurus
Derajat N/mm N/mm
0 1,46 0,00
15 1,28 0,18
30 1,20 0,35
45 0,96 0,47
60 0,50 0,55
• Tekanan angin vertikal
• Jembatan harus mampu memikul gaya angin vertikal sebesar
−4
9.6 x 10 Mpa dikalikan lebar jembatan, termasuk parapet dan
trotoar. Gaya ini hanya untuk batas kuat III dan IV karna dianggap bekerja
tegak lurus terhadap sumbu memanjang jembatan. Gaya memanjang
tersebut memiliki titik tangkap pada seperempat lebar jembatan dan
bekerja bersamaan dengan beban angin horizontal.
• b. Instabilitas aeroelastik
• Pengaruh gaya aeroelastik harus diperhitungkan dalam
perencanaan jembatan dan komponen yang rentan terhadap beban
angin. Jembatan dengan rasio panjang bentang terhadap lebar
jembatan lebih besar dari 30 dianggap sebagai jembatan rentam
aeroelastik angin.
• c. Fenomena Aeroelastik
• Fenomena aeroelastik yang perlu ditinjau dalam perencanaan
berupa vortex, galloping, flutter dan divergensi.
• d. Pengendalian Respon Dinamik
• e. Uji terowongan angin
Tew : 0.006XCwXVXA

C koefisien seret
V kecepatan angin rencana
A luas bidang samping jembatan

T’ : 0,5 h X Tew
X jarak roda
h tinggikendaraan
Aplikasi Beban
Angin.
Data perencanaan
• Tipe Rangka : Tipe Warren
• Bentang Jembatan (L) : 50,00 meter
• Lebar Jembatan (B) : 9,00 meter (Lebar Jembatan Termasuk Lebar Trotoar)
• Tebal Pelat Lantai Kendaraan : 22,00 cm = 0,22 meter
• Kelas Muatan : I/A
• Mutu Baja : BJ. 50
Fy = 290 Mpa = 2900 kg/cm2
Fu = 500 Mpa = 5000 kg/cm2
• Tinggi Rangka (H) minimal : 4,75 + h’ (h’ < 1,25 meter)
h’ = 0,25 meter
H = 4,75 + 0,25 = 5,00 meter
• Sudut Batang Rangka Tepi (α) : 45°
(Syarat 45° s/d 70°)
• Jarak antara Gelagar Melintang (λ) : 5,0 meter
(Syarat 4,5 m s/d 6,5 m)
• Jarak antara Gelagar Memanjang (b) : 1,5 meter
(Syarat 1,25 m s/d 1,75 m)
• Lebar Trotoar (lt) : 1,0 meter
(Syarat 0,5 m s/d 2,0 m)
• Tebal Trotoar (dt) : 33 cm = 0,33 meter
• Lantai Kendaraan (lk) : 7,0 meter
• Modulus Elastisitas Baja (E) : 200000 Mpa = 2000000 kg/cm2
• Modulus Geser Baja (G) : 80000 Mpa = 800000 kg/cm2
• Tebal Aspal: 5 cm = 0,05 meter
• Jumlah Gelagar Memanjang (n): 5 buah
• Jumlah Gelagar Melintang (n) : 11 buah
C O N T O H PA D A
TUGAS BESAR

• Untuk mendapat 𝑉𝑑𝑧 untuk beban angin pada struktur harus mencari :
• Beban Angin Pada Rangka
• Mencari kecepatan Angin Rencana

𝑉10 𝑍
𝑉𝑑𝑧 = 2,5 ∗ 𝑉𝑜 ∗ ∗ ln
𝑉𝑏 𝑍𝑜
Vdz = Kecepatan angin rencana. Pada elevasi rencana, Z
Vo = 19,3 km/jam (kecepatan gesekan angin, dari tabel ,Kondisi :Kota)
Zo = 2500mm (panjang gesekan di hulu jembatan , dari tabel 28 Hal.55, Kondisi
:Kota)
V10 = 100km/jam (kecepatan angin pada ketinggian diatas 10000mm diatas
permukaan tanah, ambil antara 90-126km/jam)
Vb = 100km/jam (Vb = V10)
Z = 15000mm (elevasi struktur dihitung dari atas permukaan tanah, >10000mm)
100 15000
𝑉𝑑𝑧 = 2,5 ∗ 19,3 ∗ ∗ ln = 𝟖𝟔, 𝟒𝟓 𝒌𝒎/𝒋𝒂𝒎
100 2500
MENCARI BEBAN
A N G I N PA D A
STRUKTUR

𝑉𝑑𝑧 2
𝑃𝑑 = 𝑃𝑏 ∗
𝑉𝑏

Pd = Tekanan angin pada struktur


Pb = 0,0024 Mpa (Tekan) = 0,0012 Mpa (Hisap) , tekanan angin dasar dari
tabel , Komponen bangunan atas : Rangka, kolom dan pelengkung
Vb = 100km/jam (Vb = V10)
86,45 2
• 𝑃𝑑 = 0,0024 ∗ = 1,79 ∗ 10−3 𝑀𝑝𝑎 = 𝟏, 𝟕𝟗 𝒌𝑵/𝒎𝟐 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
100
86,45 2
• 𝑃𝑑 = 0,0012 ∗ = 8,97 ∗ 10−4 𝑀𝑝𝑎 = 𝟎, 𝟗𝟎 𝒌𝑵/𝒎𝟐 (𝑯𝒊𝒔𝒂𝒑)
100
Thank You
Our Members

B e lkis C a r d e n a s Sam Smith N i c o l e Sy R i c h a r d Ca rt e r

Chloe Anders John Puth Lyca F o r t h Jayka K u r t


Advocacy
A c c o r d i n g t o w i k i p e d i a , a d v o c a c y is a n a c t i v i t y b y a n i n d i v i d u a l
or g r o u p w h i c h a i m s t o i n f l u e n c e d e c i s i o n s w i t h i n p o l i t i c a l ,
e c o n o m i c , a n d social systems a n d i n s t i t u t i o n s .

MEDIA PUBLIC C O M M IS S I-
RESEARCH
C A M P A IG N S S P E A K IN G ONING
How does
student council help
the school?
ac c ordi ng t o wikipedia , t h e They o f t e n also h e l p raise funds for
s t u d e n t c ounc i l helps share s c hool - wi de activities , i n c l u d i n g
students ' ideas , interests , a n d social events , c o m m u n i t y projects ,
concerns w i t h teachers a n d helping people in need and
school principals . school reform .
The Mission
s houl d g u i d e t h e actions of an organization , spell o u t its overall goal ,
provide a path , a n d g u i d e decision - making .

The Vision
is a declaration of an organization ' s objectives , ideally based o n
e c o n o m i c foresight , i n t e n d e d t o g u i d e its internal decision - making .
Our Plans
To b e able t o h e l p every students t o their
p r o b l e m s ( mental l y or physically ).
To b e able t o m a k e this school f u n a n d
exc i tement .
To b e able t o h e l p teachers for cooperation .
To b e able t o teac h students p r o p e r values .
To b e able t o speak any c onc ern i n front of t h e
b o a r d of m e m b e r s as representative of t h e
students .
education is
learning what you
didn ' t even know
you didn ' t know.
DANIEL BOORSTIN
any concerns?
FIND US AT ROOM B16 EVERY5 - 6PM
Thank You

Anda mungkin juga menyukai