Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN PEREMPUAN DARI ANAK-ANAK HINGGA USIA LANJUT

Disusun oleh:
NUR RIZQI
NIM. 1810104365

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Psikologi perkembangan sabagai cabang ilmu psikologi menelaah berbagai perubahan
intra individu dan perubahan-perubahan interindividu yang terjadi di dalam perubahan intra
individu. Bahkan kita selalu berkembanh dari dalam kandungan sampai terlahir kealam dunia, dari
kecil hingga besar dan dari anak-anak hingga dewasa. Tanpa kita sadari banyak perkembangan
yang telah kita lewati dan kita lalui mungkin banyak yang tidak menyadari itu.
Beberapa psikologi perkembangan mempelajari perubahan dalam perkembangan yang
mencakup seluruh rentang kehidupan dari pembuahan sampai akhir hayat. Pada periodeisasi
perkembanagn ada beberapa bagianya yaitu masa prenatal, bayi baru lahir, masa bayi, masa kanak-
kanak awal dan akhir, masa puber, masa remaja, masa dewasa dini dan madya, masa lanjut usia.
Pubertas (puberty) adalah sebuah periode dimana kematangan fisik berlangsung cepat,
yang melibatkan perubahan hormonal dan tubuh, yang terutama berlangsung di masa remaja awal
(Santrock, 2012). Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya
berkembang dalam sisi psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahanperubahan fisik yang terjadi
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikologis
muncul sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan-perubahan fisik, yang
terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja, yang salah satunya di alami oleh remaja
putri adalah mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yang ditandai dengan haid atau menarche dan
tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh.

B. Rumusan masalah
Bagaimana menganalisis perkembangan perempuan dari anak anak hingga usia lanjut?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui analisis psikologi perkembangan perempuan dari anak-anak hingga
usia lanjut
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian perkembangan dari anak-anak hingga usia lanjut
b. Mengetahui masalah-masalah psikologis perkembangan dari usia anak-anak hingga
usia lanjut
BAB II
PEMBAHASAN

A. MASA KANAK
Masa kanak-kanak dimulai setelah masa melewati masa bayi yang penuh ketergantungan,
yakni kira-kira usia dua tahun samapai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas
tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka
ia disebut remaja. Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan saat
dimana individu relative tidak berdaya dan tergantung pada orang lain.

1. Ciri-ciri Awal Masa Kanak-Kanak


Salah satu cirri tertentu masa bayi merupakan ciri khas yang membedakan dengan
periode-periode lain dalam rentngan kehidupan, demikian pula halnya dengan ciri tertentu
dari periode awal masa kanak-kanak.
o Sebutan yang Digunakan Orang Tua
o Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
o Sebutan yang Digunaka Para Ahli Psikilogi
2. Sosialisa Pada Awal Masa Kanak-kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak-kanak yang penting adalah
memperoleh latihan dan pengalam pendahuluan yang diperlukan untuk menjadi anggota
”kelompok”dalam akhir masa kanak-kanak.
o Pola Sosialisasi Awal
o Bentuk Perilaku Awal dalam Berbagai Situasi Sosial
o Teman-taman
o Teman pengganti
o Pemimpin Pada Masa Awal Kanak-Kanak

3. Perkembangan Kepribadian pada Awal kanak-Kanak


Pola keperibadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai terbentuk dalam
awal masa kanak-kanak.
• Kondisi-kondisi yang Membentuk Konsep Diri pada Awal Masa Kanak-kanak
o Meningkatnya Individualitas
4. Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Seperti halnya bahaya pada masa bayi, bahaya pada masa kanak-kanak dapat bersifat fisik,
psikologis atau keduanya.
o Bahaya Fisik
o Bahaya Psikologis
5. Kebahagian Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Awal masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode yang bahagia dalam
kehidupan, dan hal ini harus tetap demikian.
6. Masa Kanak-Kanak Akhir
Masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam bulan samapi tiba
saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhirny, akhir masa kanak-
kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaiaan sosial anak.
Permukaan akhir masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu,
hal yang wajib untuk anak yang berusia enam tahun di Amerika saat ini. Bagi sebagian
besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak
yang telah pernah mengalami situasi pra sekolah selam satu tahun.
7. Ciri Akhir Masa Kanak-Kanak
Orang tua, pendidik dan ahhli psikologi memberikan berbagai label kepada periode
ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting dari periode akhir masa kanak-
kanak ini.
o Label yang Digunakan Oleh Orang Tua
o Label yang Digunakan Oleh Para Pendidik
o Label yang Digunakan Ahli Psikologi

8. Tugas Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak


Untuk memperoleh tempat didalam kelompok sosial, anak yang lebih besar harus
menyelesaikan bebagai tugas dalam perkembangan.
9. Emosi Dan Ungkapan-Ungkapan Emosi
Anak segera mengetahui bahwa ungkapan emosi terutama emosi yang kurang baik,
secara sosial tidak diterima oleh teman-taman sebaya.
o Pola Emosi yang Umum pada Akhir Masa Kanak-kanak
o Periode meningginya Emosi
10. Pengelompokkan Sosial Dan Perilaku Sosial pada Masa Akhir Kanak-Kanak
Akhir masa kanak-kanak sering sisebut sebagai “usia berkelompok” karena ditandai
dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang
kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompo.
o Ciri geng Anak-Anak
o Efek dari keanggotaan kelompok
o Teman pada Masa Akhir Kanak-Kanak
o Status Sosiometris
o Pemimpin pada Akhir masa Kanak-Kanak

11. Perubahan-perubahan Kepribadian


Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, factor-faktor
baru mulai mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.
o Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
o Perkembangan konsep Diri Ideal
o Mencari Identitas

12. Bahaya Pada Akhir Masa Kanak-kanak


Beberapa bahaya yang umum merupakan kelanjutan dari bahaya tahu-tahun sebelumnya,
meskipun lain bentuknya.
o Bahaya Fisik
o Penyakit
o Kegemukkan
o Bentuk Tubuuh yang Tidak Sesuai
o Kecelakaan
o Ketidakmapuan Fisik
o Kecanggungan
o Kesederhanaan
o Bahaya Fisikologis
B. MASA REMAJA
Istilah adolescence atau remaja, saat ini mempuyai arti yang lebih luas yang mencakup
kematangan mental, emosional, social, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (121)
dengan mengatakan, “Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat
orang – orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang –
kurangnya dalam masalah hak… Transformasi intelektual yang khas dari masa remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang
kenyatannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.”
Ciri – ciri masa remaja ialah sebagai berikut

1. Masa remaja sebagai periode yang penting, akibat perubahan fisik dan psikologis akan
berpengaruh pada sikap da perilaku.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan, periode masa remaja berada diantara masa
remaja dan masa dewasa dimana remaja aka mulai mencari nilai dan sifat yang paling
sesuai denga dirinya.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan,yang meliputi meningginya emosi, perubahan
tubuh, perubahan minat dan pola perilaku, sebagian ada yag bersifat ambivalen terhadap
perubahan.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, ketidakmampuan remaja utuk mengatasi
masalahnya sendiri tak diimbangi oleh keinginannya yang ingin menjadi mandiri dalam
menyelesaikan permasalahan.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, remaja berusaha unutk mencari tahu siapa
dirinya, apa perananannya dalam masyarakat.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, “Banyak anggapan popular
tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai, dan sayangnya, banyak diantaranya
yang bersifat negatif.” - Majeres
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis, cenderung memandang kehidupan
melalui kaca berwarna merah jambu.
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, mulai memusatkan diri dengan perilaku
yang berhubungan dengan status dewasa.
1. Perkembangan Fisik Masa Remaja
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam
masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 tahun dan remaja wanita 18 tahun
keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.Mengalami keadaan
sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk
memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang,
wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.

Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih
awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular.
Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi
sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki
mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia
19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan
perempuan pada usia 13 – 14 tahun.

Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi,
serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan
gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia
bayi dan kanak-kanak.Pertumbuhan badan merupakan batas optimal, kecuali
pertambahan berat badan.Keadaan badan dan anggota-anggotanya menjadi berimbang,
muka berubah menjadi simetris sebagaimana layaknya orang dewasa.

Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi
aktif bekerja dalam sisitem endokrin. Pituitari yang terletak didasar otak mengeluarkan
dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa
remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya
perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang
merangsang gonad -- yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa
lama sebelum saat remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan pada
saat remaja semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan
yang terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang
dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk
merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak.

2. Perkembangan Psikoseksual Masa Remaja


Fase Genital (usia 12/13 – dewasa)

Fase ini dimulai dengan perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja.
Sistem endoktrin memproduksi hormon-hormon yang memicu pertumbuhan tanda-
tanda seksual sekunder (suara, rambut, buah dada, dll) dan pertumbuhan tanda seksual
primer. Impuls pregenital bangun kembali dan membawa aktivitas dinamis yang harus
diadaptasi, untuk mencapai perkembangan kepribadian yang stabil. Pada fase falis,
kateksis genital mempunyai sifat narkistik, individu mempunyai kepuasan dari
perangsangan dan manipulasi tubuhnya sendiri, dan orang lain diinginkan hanya karena
memberikan bentuk - bentuk tambahan dari kenikmatan jasmaniah. Pada fase genital,
impuls seks itu mulai disalurkan ke obyek di luar, seperti; berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok, menyiapkan karir, cinta lain jenis, perkawinan dan keluarga. Terjadi
perubahan dari anak yang narkistik menjadi dewasa yang berorientasi sosial, realistik
dan altruistik.

3. Perkembangan Identitas Masa Remaja


Ada beberapa ciri individu yang memiliki identitas diri, yaitu individu tersebut
haruslah memiliki karakteristik seperti : (Dariyo, 2004 : 80)

1. Konsep diri ; yakni gambaran diri tentang aspek fisiologis maupun psikologis yang
berpengaruh pada perilaku individu dalam penyesuaian diri dengan orang lain.
2. Evaluasi diri ; yakni penerimaan dan kekurangan yang ada pada diri individu yang
baik, berarti ia memiliki kemampuan untuk menilai, mengevaluasi potensi dirinya
sendiri.
3. Harga diri ; yakni sejauh mana individu dapat menghargai diri sebagai seorang
pribadi yang memiliki kemandririan, kemauan, kehendak, dan kebebasan dalam
menentukan perilaku dalam hidupnya.
4. Efikasi diri ; yakni kemampuan untuk menyadari, menerima dan
mempertanggungjawabkan semua potensi, ketrampilan atau keahlian secara tepat.
5. Kepercayaan diri ; yakni keyakinan terhadap diri sendiri bahwa ia memiliki
kemampuan dan kelemahan, dan dengan kemampuan tersebut ia merasa optimis dan
yakin akan mampu menghadapi masalahnya dengan baik.
6. Tanggung jawab ; yakni rasa tanggung jawab terhadap apa yang menjadi hak dan
kewajibannya.
7. Komitmen ; yakni tekad atau dorongan internal yang kuat untuk melaksanakan suatu
janji, ketepatan hati yang telah disepakati sebelumnya, sampai benar-benar selesai
dengan baik.
8. Ketekunan ; yakni didalam diri individu muncul etos kerja yang pantang menyerah
sebelum segala sesuatunya selesai. Ketekunan tidak mengenal putus asa, dalam arti
bahwa apa yang dilakukannya selalu berorientasi kemasa depan.
9. Kemandirian ; yakni sifat yang tidak bergantung pada orang lain. Individu akan
berusaha menyelesaikan masalah dalam hidupnya sendiri. Semua karakteritik
tersebut tidak dapat dipisah-pisah antara satu dengan yang lainnya.
4. Perkembangan Sosial Masa Remaja
Dalam hidup bermasyarakat remaja dituntut bersosialisasi.Dalam masa Remaja
cakrawala interaksi sosial telah meluas dan kompleks.Selain berkomunikasi dengan
keluarga juga dengan sekolah dan masyarakat umum yang terdiri atas anak-anak
maupun orang dewasa dan teman sebaya pada khususnya.Bersamaan dengan itu remaja
mulai memperhatikan mengenai norma-norma yang berlaku serta melakukan
penyesuaian diri kedalam lingkungan social.
Pada mulanya saat melakukan interaksi sosial remaja meninggalkan rumah dan
bergaul secara lebih luas dalam lingkungan sosialnya.Pergaulan meluas mulai dari
terbentuknya kelompok-kelompok teman sebaya (peer group) sebagai suatu wadah
penyesuaian.Didalamnya timbul persahabatan yang merupakan ciri khas pertama dan
sifat interaksinya dalam pergaulan.
Sangat penting dalam pergaulan remaja ini adalah di dalamnya remaja mendapat
pengaruh yang kuat dari teman sebaya.Ini dapat dilihat dari remaja yangmengalami
perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha penyesuaian.
Dan dibawah ini merupakan kelompok-kelompok sosial pada remaja:
1. Kelompok Chums
Yaitu sekelompok individu dengan ikatan persahabatan yang kuat.Jumlah anggota
biasanya terdiri atas 2-3 orang dengan jenis kelamin sama,mempunyai
minat,kemampuan serta kemauan-kemauan yang hampir sama.Karena beberapahal
yang mirip itu mereka sangat akrab meskipun dapat terjadi perselisihan,namun
secara mudah dapat dilupakan dan akrab lagi.
2. Kelompok Cliques
Yaitu sekelompok remaja yang biasanya terdiri atas 4-5 orang yang mempunyai
minat,kemampuan,dan kemauan yan g relatif sama.Baik Kelompok Chums maupun
Kelompok Cliques ini pada mulanya terdiri atas anak-anak remaja awal.Namun
pada Kelompok Cliques mulai beralih terdiri atas campuran dan makin kuat
bagiremaja akhir.Aktivitas mereka berupa: rekreasi bersama,pesta,nonton
film,nonton pameran,saling menelpon dan jenisnya yang menyita waktu dan
kadang-kadang merupakan penyebab terjadinya pertentangan dengan orang tua
atau orang lain disekitarnya.
3. Kelompok Crowds
Terdiri atas banyakanggota,berarti terdiri atas sekelompok remaja yang lebih besar
dari kelompok cliques.Terdiri atas jenis kelamin campuran baik laki-laki maupun
perempuan.Demikian pula kemampuan,minat,dan kemauanya berbeda.Para
anggotanya sangat ingin diterima dan mendapat pengakuan crowds itu.
4. Kelompok yang diorganisir
Umumnya yang mengorganisir kelompok ini adalah orang dewasa.Misalnya
organisasi sekolah,yayasan agama dan sebagainya.Orang dewasa membentk
organisasi kelompok remaja ini biasanya dengan kesadaran bahwa remaja
membutuhkan penyesuaian pribadi dan sosial dalam stu wadah.Keanggotaanya
bebas maksudnya mungkin sudah menjadi kelompok persahabatan yang tak
terorganisir.
5. Kelompok Gangs
Keanggotan gangs biasanya berasal dari kelompok-kelompok yang
menolaknya.Berarti mereka gagal ke dalam kelompok karena ditolak,tak puas atau
tak dapat menyesuaikan diri.Sesuai dengan keinginan dan kadang-kadang
mengganggu atau balas dendam kepada kelompok lain atau terdahulu.Meskipun
demikian gangs itu mempunyai corak yang cenderung kalem dan agresif.
C. Definisi Lanjut Usia
Menurut world health organization (WHO) membagi menjadi 3 tahap pada lansia, yaitu:
a. Lanjut usia (Elderly) = antara 60-74 tahun;
b. Lanjut usia tua (Old) = antara 75-90 tahun;
c. Usia sangat tua (Very Old) = diatas 90 tahun.
Teori Aging Process, Ilmu yang mempelajari fenomena bersamaan dengan proses
kemunduran. Menua (Menjadi tua: aging) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normal sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Depkes RI, 2003 tentang kesehatan dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang
telah mencapai usia lebih dari 60 tahun, dengan klasifikasi:
a. Lansia Potensial. Lansia yang masih mampu melakukan aktifitas 60-70 tahun
b. Lansia Tidak potensial. Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain > 70 tahun
Karakteristik Perkembangan Lanjut Usia

Menurut Papalia dan Old’s (2001), perkembangan pada dewasa akhir, meliputi tiga
periode perkembangan yaitu:
a. Perkembangan fisik: kemampuan fisik (berjalan, lari) dan kesehatan pada tahap ini
sedikit demi sedikit menurun, hal ini dikarenakan faktor usia. Reaksinya semakin
lambat dalam berespon.
b. Perkembangan kognitif: intelligence dan memory pada dewasa akhir (lansia) akan
menurun dibeberapa area, kebanyakan orang akan menemukan cara untuk
mengimbangi seperti membaca buku untuk mendapatkan pengetahuan dan lainnya.

c. Perkembangan psikososial: individu pada periode ini membutuhkan untuk


menanggulangi kekurangan secara personal dan kematian yang akan datang.
Menjalin hubungan kepada famili dan teman dekat dapat memberikan dukungan
yang sangat penting bagi dirinya.
Havighurst dan Duvall (dalam Qiang, 2005), Matthias, Lubben, Atchison, and
Stuart (1997), menguraikan tujuh jenis perkembangan (developmental task) selama
hidup yang harus dilaksanakan oleh lanjut usia, yaitu:
a. Penyesuaian terhadap penurunan fisik dan psikis.
b. Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapatan.
c. Menemukan makna kehidupan.
d. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
e. Menemukan kepuasan hidup dalam berkeluarga.
f. Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal dunia.
g. Menerima dirinya sebagai seorang lanjut usia.
Hasil penelitian Matthias, Lubben, Atchison, and Stuart (1997), mengemukakan
bahwa perubahan mental yang terjadi pada lanjut usia adalah perubahan pada sikap
yang semakin egosentris, mudah curiga dan bertambah pelit atau tamak bila memiliki
sesuatu. Sikap umum yang di temukan pada hampir setiap lanjut usia, yakni keinginan
berumur panjang, tenaganya sedapat mungkin di hemat. Mengharapkan tetap diberi
peranan dalam masyarakat. Ingin mempertahankan hak dan hartanya, serta ingin tetap
berwibawa dan jika meninggal pun, mereka ingin meninggal secara terhormat dan
masuk surga.
BAB III
PENUTUP

A. KASUS

1. Menstruasi seharusnya merupakan hal yang sangat natural bagi perempuan, namun
sejumlah perempuan muda (termasuk anak-anak sekolah dasar) Kurangnya edukasi dini
menjadikan menunjukkan bahwa menstruasi masih menjadi momok bagi mereka dan
begitu banyak ketidaktahuan serta mitos meliputi menstruasi. Sehingga perlu adanya
pengertian keapada perempuan mengenai perubahan terhadap dirinya.
2. Pada Perempuan perubahan-perubahan psikologis muncul akibat dari perubahan fisik yang
daialami sebagai contoh Ketika wanita sudah mencapai umur 20an, datang bulan akan jadi
makin teratur karena mereka berada pada puncak potensi fertilitasnya akan tetapi saat
sudah berusia lanjut wanita akan mengalami menopause dimana akan terjadi pula gejala
gejal fisik yang menjadikan hal tersebut tidak nyaman
3. Contoh lain yaitu mencapai kemandirian secara emosional antara lain, belajar menghargai
perbedaan yang ada, seperti perbedaan pendapat serta mampu mengenali emosi dan
menempatkannya secara tepat.dulu pada saat masih anak-anak dan remaja seorang
perempuan lebih bergantung pada kedua orang tuanya, setelah ia menikah ia harus
bergantung pada suaminya tanpa perlu terlalu banyak bergantung pada orangtua.
4. Pada saat masih anak-anak kulit masih terlihat mulus, setelah remaja mulai timbul jerawat.
Penyebab jerawat masa remaja dan masa dewasa ternyata tetap sama: hormon. Memasuki
usia 20an, seorang wanita biasanya mengalami gelombang besar hormon estrogen dan
progesteron dalam siklus menstrualnya. Hal ini menyebabkan terjadinya jerawat.Alasan
lain yang mungkin jadi penyebab jerawat di usianya yang memasuki 20an tahun, adalah
mereka sudah mulai memakai makeup, namun belum banyak memahami soal skincare.
Sehingga pada masa tua akan menimbulkan beberapa perubahan seperti akan segera
berkerut di usia 40, dan muncul flek di usia 60.
DAFTAR PUSTAKA
Monks, dkk., (2006). Psikologi Perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya,
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006
Desmita. (2008). Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Yuliani Elfi, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Teras, 2005).
Jahja, Yudrik. (2011).Psikologi Perkembangan. Jakarta:Prenada Media
Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2011). Life-Span Developement (Perkembangan Masa Hidup).Jakarta:
Erlangga.
Santrock, John W. (2007). Remaja (Edisi 11). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai