Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta petunjuk dan kekuatan
kepada penulis sehingga Proposal Kegiatan untuk Ujian Praktek Seni Budaya
bisa diselesaikan, walau masih banyak kekurangan kritik dan saran sangat
diharapkan penulis agar dapat lebih baik lagi dikemudian hari.

Proposal ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada.
Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
dalam belajar. Serta juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan
dalam berpikir dan bertindak. Mudah-mudahan dengan mempelajari proposal
ini, akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang
timbul dalam belajar. Dan dengan harapan semoga semua mampu berinovasi dan
berkreasi dengan potensi yang dimiliki serta bisa memahaminya.

Bojonegoro,

Penulis
DAFTAR ISI
Bab 1
Latar Belakang

Menggambar merupakan seni yang dapat mengekspresikan ide atau


pikiran dan bahkan dapat menggambarkan diri di atas kertas gambar atau kanvas.
Menggambar juga dapat menuangkan segala perasaan yang dirasakan, dan dapat
merubah suasana hati.
BAB II
Konsep karya
2.1 Pengertian Aliran Ekspresionisme

Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi


kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam
karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih
menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Ekspresionisme juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi bentuk dan warna


untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya
dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. Ekspresionisme menjajagi jiwa
dan menemukan ` Sturm und Drang’ dan pancarannya keluar merupakan media
yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

2.2 Sejarah Aliran Ekspresionisme


Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression
of human feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia. Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang
seniman ketika menciptakan suatu karya seni. erintis aliran ini Benedetto Croce
(1866-1952) menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan (
art is expression of impresion ). Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi.
Intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayalan
tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan.

2.3 Tokoh-tokoh Aliran Ekspresionisme


Berikut adalah beberapa nama tokoh-tokoh aliran naturalisme :
1. Gen Paul dan Chaim Soutine
2. Edvard Munch
3. Carl Eugen Keel
4. Affandi

2.4 Contoh Lukisan


2.5 Resensi Tokoh dan Karya Lukisan
Ekspresionisme
Basoeki Abdullah lahir di Surakarta, Jawa
Tengah, 25 Januari 1915 – meninggal 5 November
1993 pada umur 78 tahun, dia merupakan salah satu
pelukis maestro yang dimiliki Indonesia.Ia dikenal
sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah
diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka
Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana negara
dan kepresidenan Indonesia, karyanya juga koleksi
oleh para kolektor dari berbagai penjuru dunia.
Basoeki Abdullah terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis
wanita-wanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara yang cenderung
mempercantik atau memperindah seseorang ketimbang wajah aslinya. Selain
sebagai pelukis potret yang ulung, diapun melukis pemandangan alam, fauna,
flora, tema-tema perjuangan, pembangunan dan sebagainya.
Basoeki Abdullah banyak mengadakan pameran tunggal baik di dalam negeri
maupun di luar negeri, antara lain karyanya pernah dipamerkan di Bangkok -
Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, Portugal dan negara-negara lain.
Lebih kurang 22 negara yang pernah disinggahi untuk pameran karya lukisanya.
Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri diantaranya beberapa tahun
menetap di Thailand, dan sejak tahun 1974 Basoeki Abdullah menetap di Jakarta,
diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
John Amos Comenius seorang filsuf yang hidup pada abad ke-16, tepatnya
tahun 1592-1670, dianggap sebagai seorang filsuf yang pertama kali
memperkenalkan aliran naturalisme dalam pendidikan. Inilah mungkin awal
sejarah munculnya aliran naturalisme, terutama yang berkaitan dengan dunia
pendidikan.
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata,
artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis
seorang perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari.
Tokoh Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah adalah Raden Saleh.
Saat ini semisal Choirun Sholeh.

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang Seni Rupa dan
Keterampilan yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang
Seni Rupa dan Keterampilan dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun
sumber yang berhubungan dengan Seni Rupa dan Keterampilan.
Pendidikan seni rupa amatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk
mengembangkan bakat dan kreativitas anak. Oleh karena itu pendidikan seni
rupa perlu ditananmkan pada anak sejak usia dini, agar bakat yang dimiliki anak
dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan kreativitas yang dimiliki anak.

Anda mungkin juga menyukai