Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey atau pengkajian yang dimulai pada tanggal 28 Januari – 16
Februari 2019 didapatkan beberapa masalah kesehatan di kelompok komunitas SDN Jatimulyo
III Jl. Bunga Srigading No. 29. Untuk mendapatkan data yang lebih valid diperlukan format
pengkajian komunitas yang disusun dalam bentuk kuesinoner, format wawancara dan observasi
yang merupakan alat bantu dalam mengkaji ancaman kesehatan dalam komunitas SDN
Jatimulyo III, sebagai tindak lanjut dari format pengkajian keperawatan komunitas tersebut telah
dilakukan pengumpulan data dan dilakukan analisa data. Dari analisa data tersebut akan
dipresentasikan hasil pengkajian data-data yang bermasalah dalam komunitas untuk dicarikan
solusinya.
Pada tanggal 11 Februari 2019 dilakukan musyawarah masyarakat sekolah (MMS)
dengan kepala sekolah dan perwakilan guru SDN Jatimulyo III serta dari pihak puskesmas
Kendalsari. Dari hasil musyawarah tersebut di dapatkan beberapa masalah di komunitas tersebut
yaitu Pengetahuan tentang kebersihan diri yang kurang, Pemeliharaan fasilitas dasar sekolah
yang kurang, dan Kurangnya pemeliharaan kesehatan siswa. Kemudian didapatkan beberapa
intervensi yaitu penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan 6 langkah,
gosok gigi serta melakukan demonstrasi cuci tangan 6 langkah dan gosok gigi, mendistribusikan
alat pelindung diri untuk penjamah kantin, serta membentuk kader jumantik untuk
mengobservasi jentik-jentik tiap dua hari sekali.
Setelah dilakukan serangkaian kegiatan penyuluhan dan demonstrasi cuci tangan 6
langkah dan gosok gigi dengan benar. Seluruh Warga SDN Jatimulyo III sangat senang dengan
acara tersebut dan bisa mengaplikasikan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga
dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Dari beberapa masalah yang ditemukan dan kegiatan yang telah dilakukan terdapat satu
intervensi yang masih belum terlaksana yaitu pemberian abate, kendala yang didapatkan adalah
pihak puskesmas belum memberikan abate. Rencana tindak lanjut dari permasalahan tersebut
adalah terlaksananya pemberian abate oleh pihak puskesmas.
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan bagi pihak-pihak
terkait antara lain:
1. Institusi Sekolah Dasar
Penting bagi guru untuk memperhatikan perkembangan emosi dan sosial dari masing-
masing peserta didiknya. Guru juga diharapkan memperhatikan fasilitas-fasilitas sekolah
seperti kamar mandi, UKS, serta fasilitas penunjang kebutuhan dasar siswa lainnya.

2. Bidang Keperawatan
Pelayanan kesehatan komunitas diharapkan dapat membina hubungan kerjasama yang baik
dengan pihak sekolah serta pihak-pihak yang terkait lainnya. Pelayanan kesehatan
komunitas hendaknya secara berkala membantu guru dalam memantau pertumbuhan dan
perkembangan serta kesehatan anak usia sekolah sesuai dengan teori yang sudah didapatkan
di bangku perkuliahan.

3. Puskesmas
Dengan adanya pratikum mahasiswa dalam bidang keperawatan komunitas diharapkan dapat
membantu puskesmas setempat dalam pemantauan kesehatan di wilayah kerja. Sehingga
puskesmas dapat dengan optimal memberikan intervensi sebagai rencana tindak lanjut
kepada komunitas terkait setelah berakhirnya praktikum mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Sarayati, S. 2016. Analisis Faktor Perilaku Seksual Pada Anak Sd Di Sdn Dukuh Kupang II–
489 Kecamatan Dukuh Pakis Kelurahan Dukuh Kupang Surabaya. (daring) ,
(http://repository.unair.ac.id/29636/1/FKP. N. 40-16) , diakses pada 10 Februari 2019

Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Efendi, F., dkk. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Keperawtan.
Jakarta : Salemba Merdeka.

Swarjana, I, K. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: CV. ANDI

Anda mungkin juga menyukai