Laporan Spektrofotometri
Laporan Spektrofotometri
KIMIA DASAR
SPEKTROFOTOMETRI
PENDAHULUAN
Salah satu metode sederhana untuk menentukan zat organik dan anorganik
dan sinar tampak. Prinsip kerjanya berdasarkan penyerapan cahaya atau energi
radiasi oleh suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi radiasi yang diserap
visual di mana studi yang lebih terperinci mengenai penngabsorpsian energi cahaya
oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan
pengukuran jauhnya pengabsorpsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu
penentuan senyawa dalam jumlah yang sangat kecil (Triyati, 1985). Bagian dari
molekul yang paling cepat bereaksi dengan sinar tersebut adalah elektron-elektron
spektrofotometer.
spektrofotometer.
spektrofotometer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
memungkinkan pengukuran rasio kekuatan radiasi dari dua balok, persyaratan untuk
keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada
instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang
paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000
nm (Suhartati, 2017).
750 nm. Double-beam instrument mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh
potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama
melewati larutan blanko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel (Suhartati,
2017).
Sumber sinar polikromatis, untuk sinar UV adalah lampu deuterium,
UV-Vis digunakan lensa prisma dan filter optik. Sel sampel berupa kuvet yang
terbuat dari kuarsa atau gelas dengan lebar yang bervariasi. Detektor berupa detektor
foto atau detektor panas atau detektor dioda foto, berfungsi menangkap cahaya yang
diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik (Suhartati, 2017).
yang berupa larutan, gas, atau uap. Pada umumnya sampel harus diubah menjadi
suatu larutan yang jernih Untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan
2.2 CuSO4
Tembaga (II) sulfat terjadi di alam sebagai kristal biru besar, larut dalam air
dan mengandung lima molekul air [CuSO4. 5H2O]. Tembaga (II) sulfat umumnya
dikenal sebagai "vitriol biru" atau "batu biru". Digunakan untuk keperluan pertanian
sebagai pestisida dan industri kulit dan cat. Tembaga sulfat ini merupakan jenis
logam, dan untuk manusia dinilai sebagai senyawa yang cukup beracun. CuSO4
adalah agen pengoksidasi kuat, yang korosif terhadap membran mukosa. Pekat
2.3 Pengenceran
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah
panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat.
Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam
asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan
air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu
aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan
berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
BAB III
METODE PERCOBAAN
CuSO4 yang belum diketahui konsentrasinya dan kertas grafik atau program excel.
blanko atau referens. Dimasukkan larutan CuSO4 ke dalam kuvet (1) dan aquadest
ke dalam kuvet (2) dengan volume masing-masing ¾ sel (kuvet). Dimasukkan kuvet
yang berisi aquadest ke dalam tempat sel alat, atur hingga serapan (A) menunjukkan
nol (0). Selanjutnya diganti blanko dengan kuvet yang berisi larutan CuSO4, diukur
serapannya pada panjang gelombang awal 400 nm. Dilakukan cara diatas untuk
pengukuran absorbansi larutan pada deretan panjang gelombang 400-700 nm. Dibuat
Dibuat deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,05; 0,10; 0,15; 0,20 dan
0,25 M. Bila serapan larutan tersebut terlampau tinggi, dibuat larutan lebih encer,
atau bilamana serapan larutan terlampau rendah, maka dibuat deretan larutan baru
yang sedikit lebih pekat. Diukur serapan masing-masing deretan larutan tersebut
Dimasukkan larutan tesebut ke dalam kuvet, lalu diukur serapannya pada panjang
serapan blanko atau referens diatur hingga menunjukkan angka nol (0). Plot serapan
ditunjukkan hasil plot tersebut adalah konsentrasi CuSO4 dalam larutan atau gunakan
persamaan regresi linier pada kurva untuk mengetahui konsentrasi larutan tersebut.
BAB IV
4.3 Perhitungan
Pengenceran
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran