Pembimbing
Oleh :
Presentasi Kasus
Oleh :
Disetujui,
Pembimbing,
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
A. Alloanamnesis
1. Identitas Narasumber
Nama:Tn. B
Alamat: Purbalingga
Usia: 48 th
Pendidikan: SD
B. Keluhan Utama :
C. Keluhan Tambahan :
dengan keluhan marah tanpa sebab yang jelas. Keluhan ini timbul sejak
sekitar 3 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien suka marah marah
senyum sendiri. Selain itu, pasien juga suka telanjang sambil menari-nari
dan merasa banyak ditonton orang. Pasein sering melamun, tatapan mata
Menurut keluarga, pasien juga jarang tidur, tidur malam hari bangun dini
pada tahun 2014. Saat itu keluhan yang dialami pasien yaitu pasien suka lari
tanda adanya perubahan perilaku seperti suka bangun tengah malam karena
pasien merasa ada yang bertamu. Saat keluhan tersebut muncul keluarga
tidak segera membawa pasien ke psikiater, pada tahun 2014 baru dibawa ke
Saat itu keluahan dirasa membaik, namun karena ada kebijakan BPJS pasien
awalnya pasien merupakan Ibu Rumah Tangga saat itu pasien harus bekerja
ART dan kerja serabutan lainnya hingga sang anak bisa menghidupi
kebutuhan sendiri. Pada sekitar tahun 2000 an sampai tahun 2005 pasien
pengakuan anak, sang ibu pernah bercerita bahwa ibunya pernah ditaksir
Ketika itu pasien sering lari larian hingga ke pasar, merasa dirinya akan
dibunuh. Keluhan tersebut sejak akhir tahun 2005 ketika pasien pulang
merantau dari Jakarta. Namun, saat itu pasien hanya berobat ke orang pintar,
sekitar tahun 2014 pasien baru dibawa ke RSJ Magelang. Menurut keluarga
G. Silsilah Keluarga:
30 th
Keterangan:
H. Riwayat Pribadi:
2. Masa Kanak-Kanak
3. Masa Remaja
5. Riwayat Pendidikan
jawab atas anak anaknya ketika suami sudah meninggal. Pasien jarang
8. Aktivitas sosial
a. Dalam keluarga
b. Dengan tetangga
marah tanpa sebab yang jelas, berbicara sendiri, berkelakuan aneh (telanjang
sambil menari). Keluhan muncul sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Sebelumnya pasien pernah dirawat di RSJ Magelang pada tahun 2014 dengan
keluhan pasien sering lari lari karena merasa ingin dibunuh. Pasien masih
kontrol ke poli jiwa hingga keluhan terakhir muncul. Riwayat kelahiran dan
SIC IV LPSD
Auskultasi : S1>S2 Reguler, murmur (–) gallop (–)
Pulmo
Inspeksi : Jejas (-) Simetris kanan-kiri
Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru,
Auskultasi : SD vesikuler (+/+), tidak ada suara tambahan
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising Usus Normal
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Palplasi : Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada defans muscular, Tidak
V. PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Kesan umum : Seorang perempuan, sesuai usia, tampak sakit
ketenangan.
b. Langkah Kedua: Keputusan untuk memulai pemberian obat.
30mg/hari.
b) Aripriprazol, dosis 9,75 mg/injeksi (dosis maksimal
29,25mg/hari), intramuskulus.
c) Haloperidol, dosis 5mg/injeksi, intramuskulus, dapat
20mg/hari.
d) Diazepam 10mg/injeksi, intravena/intramuskulus,
2016).
2. Psikoedukasi
Tujuan Intervensi adalah mengurangi stimulus yang
kondisi akut, pertama kali, terapi diberikan sampai dua tahun, bila
Fatemi, 2015).
2. Psikoedukasi
Tujuan Intervensi adalah mempersiapkan pasien kembali
terdapat gejala psikotik atau agresif atau sulit tidur yang parah.
2010).
1. Antipsikotik tipikal
Obat antipsikotik tipikal disebut juga antipsikotik
dan dopamine pada badan nigra pada otak, akan memberikan efek
antipsikotik dan ekstrapiramidal. Pada penggunaan benzamide
Untuk pasien kronik yang tidak patuh untuk terapi oral, setiap 2
E. Terapi Psikososial
Meskipun obat antipsikotik merupakan pilihan utama dari
(Hawari, 2016).
Pada kebanyakan system kesehatan, program manajemen
X. PROGNOSIS
A. Premorbid
Faktor yang mempengaruhi Prognosis
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Baik
Stressor psikososial Ada Buruk
Sosial ekonomi Ada Buruk
Riwayat penyakit yang sama Ada Buruk
B. Morbid
Faktor yang mempengaruhi Prognosis
XI. KESIMPULAN
Pasien Ny. S datang dengan keluhan sering marah tanpa sbebab,sering
berbicara sendiri, sering telanjang dan menari nari sendiri. Pasien pernah
dirawat di RSJ Magelang pada tahun 2014 dan rutin kontrol ke poli jiwa
goeteng sampai keluhan terakhir muncul. Saat ini pasien mendapatkan obat