Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An “Z”

DENGAN DIAGNOSA MEDIS MENINGITIS DI RUANG


POLI TUMBANG RSUD PROVINSI NTB

1. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama/nama panggilan : An. Z
2. Tempat tanggal lahir/usia : 24 April 2018
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : pejeruk
7. Tanggal masuk : 11-02-2019
8. Tanggal pengkajian : 11-02-2019
9. Diagnosa medik : Meningitis
10. Rencana terapi :-

B. IDENTITAS ORANG TUA


1. Ayah
a. Nama : Tn. R
b. Usia : 37 Tahun
c. Pendidikan : SMK
d. Pekerjaan : Swasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Pejeruk
2. Ibu
a. Nama : Ny. S
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : SMK
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Pejeruk

C. IDENTITAS SAUDARA KANDUNG

No Nama Usia Hubungan Status kesehatan

Zahwa 5,5 tahu kakak Sehat

2. KELUHAN UTAMA
Kejang dan tremor

3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien mengatakan anaknya demam, kejang dan temor sejak usia 4
bulan. Orang tua kemudian membawa anaknya ke puskesmas ampenan dan
kemudian di rujuk ke rumah sakit kota. Anak sempat di rawat inap selama ± 2
minggu di Rumah sakit Kota dengan keluhan demam dan sesak. Anak juga pernah
di fisiotrapi di Rumah Sakit Kota namun sering tidak dilakukan karna anak
kejang.

b. Riwayat kesehatan lalu


1. Prenatal care
a. Pemeriksaan selama kehamilan : 1 x sebulan
b. Keluhan saat hamil : mual, muntah
c. Riwayat minum obat :-
d. Kenaikan BB selama hamil : 10 kg (50 kg-60 kg)
e. Imunisasi TT : 1 kali
f. Golongan darah : ayah : O
Ibu :O
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Rumah sakit
b. Jenis persalinan : normal
c. Penolong persalinan : bidan & dokter
d. Cara untuk memudahkan persalinan :-
e. Komplikasi waktu lahir :-
3. Post natal
a. Kondisi bayi : baik
b. Apakah bayi mengalami
- Penyakit yang pernah dialami
: keluarga klien mengatakan An.
Z pernah mengalami demam dan
kejang, dan di rawat di rumah
sakit pada usia 7 bulan
- Kecelakaan yang pernah dialami
: keluarga klien mengatakan An.
Z tidak pernah mengalami
kecelakaan
- Pernah alergi : keluarga
klien mengatakan An. Z tidak
mempunyai alergi makanan atau
obat
c. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan keluarga tidak mempunyai penyakit menular
(seperti : TBC, HIV AIDs, Hepatitis, dll) dan penyakit menurun (seperti : DM,
hipertensi, asma, dll)
4. RIWAYAT IMUNISASI

No Jenis imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah


(mgg/bln) pemberian
1 BCG 2 bulan
2 DPT (I, II, III) 2 bulan, 3 bulan
3 Polio ((I, II, III, IV) 1 bulan, 2 bulan
4 Campak Tidak diberikan
imunisasi
5 Hepatitis 0 bulan (baru lahir)

5. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


a. Pertumbuhan anak
1. Berat badan
- Sebelum sakit : 5,8 kg
- Saat sakit : 6,1 kg
2. Tinggi badan
- Sebelum sakit : 68 cm
- Saat sakit : 68 cm
3. Waktu tumbuh gigi : -
4. Tanggal gigi :-
b. Perkembangan anak tiap usia
1. Motorik kasar : keluarga klien mengatakan
anak belum bisa melakukan pergerakan seperti
mengangkat kepala, tengkurap, dan duduk.
2. Motorik halus :
3. Bahasa anak :
4. Sosial anak :

6. RIWAYAT NUTRISI
a. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : sejak lahir
2. Cara pemberian : diberikan langsung oleh ibu.
3. Lama pemberian : 30 menit
b. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :-
2. Jumlah pemberian :-
3. Cara pemberian :-
c. Pola perubahan nutrisi tiap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis nutrisi Lama pemberian


1. 0-6 bulan ASI
2. 6-12 bulan Bubur
3. Saat ini ASI + Bubur

7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Anak tinggal di : anak tinggal di rumah dengan orang tua
b. Lingkungan berada di : kota
c. Apakah rumah dekat dengan :
d. Apakah ada tangga yang berbahaya : tidak ada
e. Apakah anak punya ruang bermain : klien punya ruang bermain sendiri
f. Hubungan antar anggota keluarga : hubungan antar anggota keluarga klien
baik
g. Pengasuh anak siapa : pengasuh anak orang tua

8. RIWAYAT SPIRITUAL
keluarga klien hanya bisa berdo’a demi kesembuhan anaknya

9. REAKSI HOSPITALISASI
a. Pemahaman orang tua tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : keluarga klien mengatakan An.
Z dikeluhkan demam, kejang dan tremor sejak umur 4 bulan
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anaknya : keluarga klien
mengatakan iya
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : keluarga klien mengatakan
sangat cemas dan khawatir dengan kondisi anaknya saat ini
- Apakah orang tua selalu berkunjung :-
- Siapa yang akan tinggal dengan anaknya : kedua orang tuanya

10. AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Nutrisi
- Sebelum sakit: keluarga klien mengatakan anak makan
3x sehari dengan habis
- Saat sakit : keluarga klien mengatakan anakn
makan 3-4x sehari menghabiskan 3-6 sendok makan
b. Cairan
- Sebelum sakit: keluarga klien mengatakan anak minum
ASI langsung melalui ibu.
- Saat sakit : keluarga klien mengatakan anak
minum ASI langsung melalui ibu.
c. Eliminasi (BAK & BAB)
- Sebelum sakit : BAB 1 kali/hari BAK 4-5 kali/hari
- Saat sakit :BAB 1 kali/hari BAK 4-5 kali/hari

d. Istirahat tidur
- Sebelum sakit :Tidak ada gangguan tidur
- Saat sakit : Tidur terganggu, tidak nyenyak ketika
ibu melepas dari gendongan anak mulai terbangun
e. Personal hygiene
- Sebelum sakit:Ibu mengatakan tetap memandikan
anaknya 2 kali/hari pada pagi dan sore hari
- Saat sakit : Ibu mengatakan tetap mandikan
anaknya 2 kali/ hari namun jika demam ibu hanya
menyeka saja.
f. Aktivitas/mobilitas fisik
- Sebelum sakit :
- Saat sakit : keluarga klien mengatakan anak
tidak mampu mengangkat kepala, miring kiri &
kanan, tengkurap, dan duduk, anak bedres total.

g. Rekreasi dan bermain :-

11. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum : lemah
b. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,8 ºC
- Nadi : 126 x/menit
- Respirasi : 24 x/menit
- Tekanan darah :-
c. Antropometri
- Tinggi badan : 68 cm
- Berat badan : 6,1 kg
- LILA : 14 cm
- Lingkar kepala : 39 cm
- Lingkar dada : 42 cm
- Lingkar perut : 36 cm
d. Sistem pernafasan
I : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
P : tidak ada nyeri tekan
P : terdengar sonor
A : terdengar vesikuler
e. Sistem kardiovaskuler
I : ictus cordis tidak tampak
P : tidak ada nyeri tekan
P : redup, batas jantung normal
A : reguler, tidak ada bunyi tambahan
f. Sistem pencernaan
Abdomen
I : bentuk abdomen normal, tidak ada asites
A : terdengar bising usus 8x/menit
P : terdengar suara timfani
P : tidak ada nyeri tekan
g. Sistem indra
- Mata : bentuk mata normal, simetris, konjungtiva tidak
anemis
- Hidung : bentuk hidung normal, tidak ada pernafasan
cuping hidung
- Telinga : bentuk normal, bersih tidak ada serumen
h. Sistem saraf :
i. Sistem muskuloskeletal :
j. Sistem integumen : kulit lembab, teraba hangat
k. Sistem endokrin : tidak ada gangguan pada sistem endokrin
l. Sistem perkemihan : tidak ada gangguan pada sistem perkemihan
m. Sistem reproduksi : tidak ada gangguan pada sistem reproduksi, genitalia
tampak bersih
n. Sistem imun :

Pengkajian kecemasan

No Pertanyaan skor
1 Perasaan ansietas 3
2 Ketegangan 2
3 Ketakutan 2
4 Gangguan tidur 2
5 Gangguan kecerdasan 0
6 Perasaan depresi 2
7 Gejala somatik (otot) 1
8 Gejala somatik (sensori) 0
9 Gejala kardiovaskuler 0
10 Gejala respiratori 0
11 Gejal gastrointestinal 0
12 Gejala urogenital 0
13 Gejala otonom 0
14 Tingkah laku pada wawancara 2
Total 14

Keterangan
Skor
0 : tidak ada
1 : ringan
2 : sedang
3 : berat
4 : sangat berat
Total skor
Kurang dari 14 : tidak ada kecemasan
14-20 : kecemasan ringan
21-27 : kecemasan sedang
28-41 : kecemasan berat
42-56 : kecemasan sangat berat

Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Nama : An “ z”
Tgl pemeriksaan : 22- 01-2019

JENIS PEMERIKSAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

KIMIA KLINIK
SGOT 22 U/I 0-40
SGPT 26 U/I 0-41
Protin totala 6,4 g/ dl 6,4-8,3
Albumin 4,2 mg/dl 3,8-5,4
ELEKTROLIT
Natrium (serum) 135 Mmol/L 135-146
Kalium (serum) 5.0 Mmol/L 3.4-5.4
Klorida (serum) 102 Mmol/L 95-108
Kalsium (Ca) 10.68 mg/dl 8.60- 10.30
Magnesium ( Mg) 2.50 Mmol/L 1.70-2.40

HASIL EEG : abnormal


Hasil CT-Scan : gambaran meningitis
Analisa Data

Symptom Etiologi Problem


Ds : Peningkatan muatan listrik
pada sel-sel saraf motorik
Ibu pasien mengatakan
anaknya kejang dan
tremor.
Do :
Peningkatan kontraksi otot
Resiko cidera
Keadaan umum lemah,
anak kejang dan
tremor,kelamahan otot.
Suhu : 36,8 ºC Resiko cidera
Nadi :126 x/menit
Respirasi: 24 x/menit

Ds : klien mengatakan
anaknya tumbuh
kembangnya terlambat.
Malabsorbsi/infeksi
Do :
anoreksia
- Motorik kasar :
keluarga klien
Intake kurang dari
mengatakan anak kebutuhan
belum bisa melakukan
pergerakan seperti Keterlambatan
defisiensi protein dan
mengangkat kepala, pertumbuhan dan
kalori
perkembangan
tengkurap, duduk
tanpa pegangan dan
asam amino esensial
pegangan serta tidak menurun dan produksi
mampu bangkit untuk albumin menurun

berdiri tanpa
pegangan maupun atropi/ pengecilan otot
dengan pegangan
- Motorik halus :
klien belum mampu keterlambatan
memegang pertumbuhan dan
perkembangan
mengambil kubus dan
mememegang dengan
ibu jari dan jari.
- Bahasa anak :
klien tidak mampu
bereaksi atau menoleh
terhadap
suara/lonceng, tidak
mengoceh maupun
meniru bunyi kata-
kata mama papa
secara tidak spesifik
dan spesifik.
- Sosial anak
: klien belum mampu
melakukan tepuk
tangan menyatakan
keinginan dan dag-
dagdengan tangan.

-hasil DDST
MK : D8C2
MH : D7C1

Bahasa : D5C3
Perilaku Sosial: D3C0
Ds :
keluarga klien Peradangan pada otak
mengatakan sangat
Perabuhan status
cemas dan khawatir kesehatan anak
dengan kondisi anaknya
kurang pengetahuan Ansietas
saat ini orang tua

Do : stressor bagi orang tua


tentang penyakit
Keluarga tampak sedih
namun berusaha untuk koping tidak efektif
terlihat tegar, saling
mendukung dengan Cemas
keluarga yang lain,
saling memberikan
motivasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko injuri berhubungan dengan kejang dan tremor yang di tandai dengan
kelamahan otot, suhu : 36,8 ºC.
2. Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan asam amino esensial menurun
dan produksi albumin menurun dan atropi/pengecilan otot yang ditandai dengan anak
belum bisa miring kiri miring kanan secara mandiri, belum bisa duduk, belum bisa
merangkak, belum bisa mengangkat kepala.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan anak ditandai dengan
keluarga klien mengatakan sangat cemas dan khawatir dengan kondisi anaknya saat ini

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/ Dx Tujuan/Kriteria NIC Rasional


Jam Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Monitor kejang 1. Gambaran
tindakan keperawatan pada tangan, kaki, tribalitas sistem
saraf pusat
selama 3 x 24 jam di mulut dan otot-otot
memerlukan
harapkan pasien bebas muka lainnya evaluasi yang
2. Persiapkan sesuai dengan
dari injuri yang
lingkungan yang intervensi yang
disebabkan oleh
tepat untuk
aman seperti
kejang dan penurunan mencegah
batasan ranjang, terjadinya
kesadaran dengan,
papan pengaman, komplikasi.
Kriteria Hasil :
dan alat suction
1. Klien bebas dari 2. Melindungi
selalu berada dekat pasien bila kejang
cedera.
pasien. terjadi
2. keluarga mampu
3. Pertahankan
memodifikasi
bedrest total 3. Mengurangi
lingkungan untuk resiko jatuh /
selama fase akut
mencegah 4. Berikan terapi terluka jika
terjadinya cedera sesuai advis dokter vertigo, sincope,
seperti; diazepam, dan ataksia
Phenobarbital
4. Untuk mencegah
atau mengurangi
kejang

2. Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui


tindakan keperawatan tumbuh kembang tingkat tumbuh
selama 3 x 24 jam anak kembang anak
2. Berikan
diharapkan secara dini untuk
lingkungan yang
keterlambatan menentukan
aman untuk anak
pertumbuhan dan intervensi yang
3. Berikan aktifitas
perkembangan dapat tepat
yang sesuai,
2. Menjaga
berkurang dengan
menarik, dan dapat
keselamatan dan
kriteria hasil :
dilakukan oleh
1. Anak dapat miring keamanan anak
anak 3. Aktivitas yang
kiri miring kanan
4. Rencanakan
menarik akan
secara mandiri.
bersama anak
2. Anak berfungsi menambah
aktivitas dan
optimal sesuai kemauan untuk
sasaran yang
tingkatanya. mencapai aktivitas
3. Keluarga mampu memberikan
tersebut.
menggunakan kesempatan untuk 4. Untuk mendorong
koping terhadap keberhsilan. kerjasama dan
5. Berikan
tantangan karena citra diri yang
pendidikan
adanya positif
kesehatan stimulasi 5. Untuk
ketidakmampuan
tumbuh kembang memperkuat
anak pada keluarga stimulasi tumbuh
kembang anak

3 setelah dilakukan 1. Kaji status mental 1. Gangguan


tidakan dan tingkat kesadaaran
keperawatanan 1x1 ansietaas dari dapat
jam dapat ansietas pasien. mempengarui
2. Memberikan
dapata berkurang ekspresi rasa
penjelasan
dengan kriteria hasil : takut untuk
berhubungan
1. Mengikuti dan kepentigan
antara proses
mendiskusikan data subjektif
penyakit dan
rasa takut
2. Mengungkapk gejalanya.
3. Jawab semua
an keakuratan
pertanyaan dengan
pengetahuan
penuh perhatian
tentang situasi
3. Orang tua dan berikan
tampak rileks informasi tentang
penyakitnya.
4. Ajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam
5. Beikan kesempatan
pasien untuk
mengungkapkan isi
pikiran dan
perasaan takutnya
6. Berikan penjelasan
pada pasien /
keluarga jika
terjadi kerusakan
otak itu tidak
terjadi permanen
maka kejang akan
hilang bersamaan
dengan adanya
proses
penyembuhan .
IMPLEMENTASI

HARI
NO.
/TANGGAL/ IMPLEMENTASI RESPON HASIL PARAF
DX
WAKTU
Senin, 1 1. Memonitor kejang pada 1. Pasien masih tremor
10/2/2019 dan kejang.
tangan, kaki, mulut dan
10.00 2. Keluarga sudah
otot-otot muka lainnya menyiapakan
2. Mempersiapkan lingkungan yang aman
bagi anaknya.
lingkungan yang aman
3. Pasien tetap bedrest
seperti batasan ranjang, selama dirumah.
4. Dilakukan fisioterapi
papan pengaman, dan
alat suction selalu berada
dekat pasien.
3. Mempertahankan bedrest
total selama fase akut
4. Memberikan terapi
sesuai advis dokter
seperti; diazepam,
Phenobarbital

2 1. Mengkaji tingkat 1. Anak tidak bisa


tumbuh kembang anak melakukan aktifitas
2. Memberikan lingkungan secara mandiri, belum
bisa duduk, tengkurap,
yang aman untuk anak hanya bisa
3. Memberikan aktifitas mengangkat kepala
yang sesuai, menarik, tapi tidak bertahan
lama.
dan dapat dilakukan oleh
2. Sudah tersedia
anak lingkungan yang aman
4. Merencanakan bersama untuk anak
anak aktivitas dan 3. –
4. –
sasaran yang 5. Ibu pasien menerima
memberikan kesempatan pendidikan kesehatan
yang diberikan oleh
untuk keberhasilan. perawat.
5. Memberikan pendidikan
kesehatan stimulasi
tumbuh kembang anak
pada keluarga
3 1. Mengkaji status mental 1. Keluarga sudah tidak
dan tingkat ansietaas cemas tapi masih
merasa sedih dengan
dari pasien. kondisi anaknya
2. Memberikan penjelasan sekarang
berhubungan antara 2. Pasien menerima
penjelasan dari
proses penyakit dan perawat
gejalanya. 3. Ibu pasien sedikit
3. menjawab semua memahami tentang
penyakit anaknya
pertanyaan dengan
4. Ibu pasien mengikuti
penuh perhatian dan instruksi perawat dan
berikan informasi merasa lebih tenang
5. Ibu pasien
tentang penyakitnya. mengungkapkan
4. Mengajarkan teknik sebagian rasa sedih
relaksasi nafas dalam dan perasaannya
5. Memberikan terkait sakit yang di
derita
kesempatan pasien untuk
6. Pasien memahami
mengungkapkan isi yang di jelaskan
pikiran dan perasaan perawat.

takutnya
6. Memberikan penjelasan
pada pasien / keluarga
jika terjadi kerusakan
otak itu tidak terjadi
permanen maka kejang
akan hilang bersamaan
dengan adanya proses
penyembuhan .
Selasa , 1 1. Memonitor kejang 1. Pasien masih
11/02/2019 tremor dn kejang.
pada tangan, kaki,
2. Keluarga sudah
mulut dan otot-otot menyiapakan
lingkungan yang
muka lainnya
aman bagi
2. Mempersiapkan
anaknya.
lingkungan yang 3. Pasien tetap
bedrest selama
aman seperti batasan
dirumah.
ranjang, papan
pengaman, dan alat
suction selalu berada
dekat pasien.
3. Mempertahankan
bedrest total selama
fase akut

2 1. Mengkaji tingkat 1. Anak tidak bisa


tumbuh kembang melakukan
aktifitas secara
anak mandiri, belum
2. Memberikan bisa duduk,
lingkungan yang tengkurap, hanya
bisa mengangkat
aman untuk anak
kepala tapi tidak
3. Memberikan
bertahan lama.
aktifitas yang sesuai, 2. Sudah tersedia
menarik, dan dapat lingkungan yang
aman untuk anak
dilakukan oleh anak 3. –
4. Merencanakan 4. –
bersama anak 5. Ibu pasien
menerima
aktivitas dan sasaran pendidikan
yang memberikan kesehatan yang
diberikan oleh
kesempatan untuk
perawat.
keberhsilan.
5. Memberikan
pendidikan
kesehatan stimulasi
tumbuh kembang
anak pada keluarga

Rabu, 1 1. Memonitor kejang 1. Pasien tidak


13/03/2019 kejang tapi masih
pada tangan, kaki,
tremor
mulut dan otot-otot 2. Keluarga sudah
menyiapakan
muka lainnya
lingkungan yang
2. Mempersiapkan
aman bagi
lingkungan yang anaknya.
3. Pasien tetap
aman seperti batasan
bedrest selama
ranjang, papan dirumah.
4. Dilakukan
pengaman, dan alat
fisioterapi
suction selalu berada
dekat pasien.
3. Mempertahankan
bedrest total selama
fase akut
4. Memberikan terapi
sesuai advis dokter
seperti; diazepam,
Phenobarbital

2 1. Mengkaji tingkat 1. Anak tidak bisa


tumbuh kembang melakukan
aktifitas secara
anak mandiri, belum
2. Memberikan bisa duduk,
lingkungan yang tengkurap, hanya
bisa mengangkat
aman untuk anak
kepala tapi tidak
3. Memberikan
bertahan lama.
aktifitas yang sesuai, 2. Sudah tersedia
menarik, dan dapat lingkungan yang
aman untuk anak
dilakukan oleh anak 3. –
4. Merencanakan 4. –
bersama anak 5. Ibu pasien
menerima
aktivitas dan sasaran pendidikan
yang memberikan kesehatan yang
diberikan oleh
kesempatan untuk
perawat.
keberhsilan.
Berikan pendidikan
kesehatan stimulasi
tumbuh kembang
anak pada keluarga
EVALUASI

Hari/ No Evaluasi Paraf


tanggal DX
1 S : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak kejang tapi
masih tremor tremor.
O: Keadaan umum lemah, anak kejang dan
tremor,kelamahan otot.
- Suhu : 36,8 ºC
- Nadi :126 x/menit
- Respirasi: 24 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2 S : : ibu klien mengatakan anaknya tumbuh kembangnya
terlambat
O: Motorik kasar : klien belum bisa melakukan
pergerakan seperti mengangkat kepala, tengkurap, duduk
tanpa pegangan dan pegangan serta tidak mampu bangkit
untuk berdiri tanpa pegangan maupun dengan pegangan

- Motorik halus : klien belum mampu memegang


mengambil kubus dan mememegang dengan ibu jari
dan jari.
- Bahasa anak : klien tidak mampu bereaksi atau
menoleh terhadap suara/lonceng, tidak mengoceh
maupun meniru bunyi kata-kata mama papa secara
tidak spesifik dan spesifik.
- Sosial anak : klien belum mampu
melakukan tepuk tangan menyatakan keinginan dan
dag-dagdengan tangan.
- Anak dapat miring kiri miring kanan secara mandiri.
A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
3 S: Keluarga sudah tidak cemas tapi masih merasa sedih
dengan kondisi anaknya sekarang
O: 1. Keluarga tampak sedih namun berusaha untuk
terlihat tegar, saling mendukung dengan keluarga
yang lain, saling memberikan motivasi.
2. Mengikuti dan mendiskusikan rasa takut
3. Mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang
situasi
4. Orang tua belum tampak rilex

A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai