1. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama/nama panggilan : An. Z
2. Tempat tanggal lahir/usia : 24 April 2018
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : pejeruk
7. Tanggal masuk : 11-02-2019
8. Tanggal pengkajian : 11-02-2019
9. Diagnosa medik : Meningitis
10. Rencana terapi :-
2. KELUHAN UTAMA
Kejang dan tremor
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien mengatakan anaknya demam, kejang dan temor sejak usia 4
bulan. Orang tua kemudian membawa anaknya ke puskesmas ampenan dan
kemudian di rujuk ke rumah sakit kota. Anak sempat di rawat inap selama ± 2
minggu di Rumah sakit Kota dengan keluhan demam dan sesak. Anak juga pernah
di fisiotrapi di Rumah Sakit Kota namun sering tidak dilakukan karna anak
kejang.
6. RIWAYAT NUTRISI
a. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : sejak lahir
2. Cara pemberian : diberikan langsung oleh ibu.
3. Lama pemberian : 30 menit
b. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :-
2. Jumlah pemberian :-
3. Cara pemberian :-
c. Pola perubahan nutrisi tiap usia sampai nutrisi saat ini
7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Anak tinggal di : anak tinggal di rumah dengan orang tua
b. Lingkungan berada di : kota
c. Apakah rumah dekat dengan :
d. Apakah ada tangga yang berbahaya : tidak ada
e. Apakah anak punya ruang bermain : klien punya ruang bermain sendiri
f. Hubungan antar anggota keluarga : hubungan antar anggota keluarga klien
baik
g. Pengasuh anak siapa : pengasuh anak orang tua
8. RIWAYAT SPIRITUAL
keluarga klien hanya bisa berdo’a demi kesembuhan anaknya
9. REAKSI HOSPITALISASI
a. Pemahaman orang tua tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : keluarga klien mengatakan An.
Z dikeluhkan demam, kejang dan tremor sejak umur 4 bulan
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anaknya : keluarga klien
mengatakan iya
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : keluarga klien mengatakan
sangat cemas dan khawatir dengan kondisi anaknya saat ini
- Apakah orang tua selalu berkunjung :-
- Siapa yang akan tinggal dengan anaknya : kedua orang tuanya
d. Istirahat tidur
- Sebelum sakit :Tidak ada gangguan tidur
- Saat sakit : Tidur terganggu, tidak nyenyak ketika
ibu melepas dari gendongan anak mulai terbangun
e. Personal hygiene
- Sebelum sakit:Ibu mengatakan tetap memandikan
anaknya 2 kali/hari pada pagi dan sore hari
- Saat sakit : Ibu mengatakan tetap mandikan
anaknya 2 kali/ hari namun jika demam ibu hanya
menyeka saja.
f. Aktivitas/mobilitas fisik
- Sebelum sakit :
- Saat sakit : keluarga klien mengatakan anak
tidak mampu mengangkat kepala, miring kiri &
kanan, tengkurap, dan duduk, anak bedres total.
Pengkajian kecemasan
No Pertanyaan skor
1 Perasaan ansietas 3
2 Ketegangan 2
3 Ketakutan 2
4 Gangguan tidur 2
5 Gangguan kecerdasan 0
6 Perasaan depresi 2
7 Gejala somatik (otot) 1
8 Gejala somatik (sensori) 0
9 Gejala kardiovaskuler 0
10 Gejala respiratori 0
11 Gejal gastrointestinal 0
12 Gejala urogenital 0
13 Gejala otonom 0
14 Tingkah laku pada wawancara 2
Total 14
Keterangan
Skor
0 : tidak ada
1 : ringan
2 : sedang
3 : berat
4 : sangat berat
Total skor
Kurang dari 14 : tidak ada kecemasan
14-20 : kecemasan ringan
21-27 : kecemasan sedang
28-41 : kecemasan berat
42-56 : kecemasan sangat berat
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Nama : An “ z”
Tgl pemeriksaan : 22- 01-2019
KIMIA KLINIK
SGOT 22 U/I 0-40
SGPT 26 U/I 0-41
Protin totala 6,4 g/ dl 6,4-8,3
Albumin 4,2 mg/dl 3,8-5,4
ELEKTROLIT
Natrium (serum) 135 Mmol/L 135-146
Kalium (serum) 5.0 Mmol/L 3.4-5.4
Klorida (serum) 102 Mmol/L 95-108
Kalsium (Ca) 10.68 mg/dl 8.60- 10.30
Magnesium ( Mg) 2.50 Mmol/L 1.70-2.40
Ds : klien mengatakan
anaknya tumbuh
kembangnya terlambat.
Malabsorbsi/infeksi
Do :
anoreksia
- Motorik kasar :
keluarga klien
Intake kurang dari
mengatakan anak kebutuhan
belum bisa melakukan
pergerakan seperti Keterlambatan
defisiensi protein dan
mengangkat kepala, pertumbuhan dan
kalori
perkembangan
tengkurap, duduk
tanpa pegangan dan
asam amino esensial
pegangan serta tidak menurun dan produksi
mampu bangkit untuk albumin menurun
berdiri tanpa
pegangan maupun atropi/ pengecilan otot
dengan pegangan
- Motorik halus :
klien belum mampu keterlambatan
memegang pertumbuhan dan
perkembangan
mengambil kubus dan
mememegang dengan
ibu jari dan jari.
- Bahasa anak :
klien tidak mampu
bereaksi atau menoleh
terhadap
suara/lonceng, tidak
mengoceh maupun
meniru bunyi kata-
kata mama papa
secara tidak spesifik
dan spesifik.
- Sosial anak
: klien belum mampu
melakukan tepuk
tangan menyatakan
keinginan dan dag-
dagdengan tangan.
-hasil DDST
MK : D8C2
MH : D7C1
Bahasa : D5C3
Perilaku Sosial: D3C0
Ds :
keluarga klien Peradangan pada otak
mengatakan sangat
Perabuhan status
cemas dan khawatir kesehatan anak
dengan kondisi anaknya
kurang pengetahuan Ansietas
saat ini orang tua
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko injuri berhubungan dengan kejang dan tremor yang di tandai dengan
kelamahan otot, suhu : 36,8 ºC.
2. Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan asam amino esensial menurun
dan produksi albumin menurun dan atropi/pengecilan otot yang ditandai dengan anak
belum bisa miring kiri miring kanan secara mandiri, belum bisa duduk, belum bisa
merangkak, belum bisa mengangkat kepala.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan anak ditandai dengan
keluarga klien mengatakan sangat cemas dan khawatir dengan kondisi anaknya saat ini
INTERVENSI KEPERAWATAN
HARI
NO.
/TANGGAL/ IMPLEMENTASI RESPON HASIL PARAF
DX
WAKTU
Senin, 1 1. Memonitor kejang pada 1. Pasien masih tremor
10/2/2019 dan kejang.
tangan, kaki, mulut dan
10.00 2. Keluarga sudah
otot-otot muka lainnya menyiapakan
2. Mempersiapkan lingkungan yang aman
bagi anaknya.
lingkungan yang aman
3. Pasien tetap bedrest
seperti batasan ranjang, selama dirumah.
4. Dilakukan fisioterapi
papan pengaman, dan
alat suction selalu berada
dekat pasien.
3. Mempertahankan bedrest
total selama fase akut
4. Memberikan terapi
sesuai advis dokter
seperti; diazepam,
Phenobarbital
takutnya
6. Memberikan penjelasan
pada pasien / keluarga
jika terjadi kerusakan
otak itu tidak terjadi
permanen maka kejang
akan hilang bersamaan
dengan adanya proses
penyembuhan .
Selasa , 1 1. Memonitor kejang 1. Pasien masih
11/02/2019 tremor dn kejang.
pada tangan, kaki,
2. Keluarga sudah
mulut dan otot-otot menyiapakan
lingkungan yang
muka lainnya
aman bagi
2. Mempersiapkan
anaknya.
lingkungan yang 3. Pasien tetap
bedrest selama
aman seperti batasan
dirumah.
ranjang, papan
pengaman, dan alat
suction selalu berada
dekat pasien.
3. Mempertahankan
bedrest total selama
fase akut
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi