Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yaitu penelitian
experimen yang juga menguji hipotesis, tetapi tidak memberikan perlakuan
tertentu karena sesuatu sebab untuk memberikan perlakuan. Biasanya karena
alasan etika manusiawi atau gejala atau peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin
menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya.
Penelitian survey merupakan penelitian yang mempunyai fokus dari hasil survey
atau kunjungan ke suatu lokasi tertentu untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen formal, standar dan bersifat
mengukur. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah
permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat
menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian
adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variabel
independent (variabel yang mempengaruhi) dan dependent (dipengaruhi).
Variabel independent dalam penelitian ini program literasi sekolah (X1) dan minat
belajar (X1). Variabel dependent adalah prestasi belajar system starter (Y1)

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gombong, adapun waktu
atau lamanya penelitian disesuaikan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:
117). Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah semua siswa kelas XI
program studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Gombong yang

1
berjumlah 144 siswa. Adapun jumlah populasi dapat diperlihatkan dalam tabel
berikut :
Table 1.
Jumlah Populasi

No Kelas NI
1. TKR-1 36
2. TKR-2 36
3. TKR-3 36
4. TKR-4 36
Jumlah 144
NI : jumlah populasi tiap kelas
b. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2012: 118). Sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah Pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu dalam
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Teknik
sampling yang digunakan adalah menggunakan simplerandom sampling
dengan cara diundi. Dari populasi 144 siswa, menurut Tabel jumlah sampel
menurut Sugiyono (2015:128) berdasarkan rumus Isaac dan Michael pada
tingkat signifikansi 5% maka sampel 105 orang.
Table 2.
Penentuan Jumlah Sampel Pada Taraf Signifikan 5%

Jumlah sampel pada


No Populasi
taraf signifikan 5%
1 120 89
2 130 95
3 140 100
4 150 105
5 160 110

2
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan angka 144 lebih dekat ke
populasi 140, sehingga jumlah sampel ditentukan sebanyak 100 orang.

D. Variabel Penelintian
Variabel adalah objek yang menjadi titik fokus pengamatan pada suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 161). Variabel-variabel tersebut
dikelompokan menjadi dua kelompok variabel, yaitu variabel bebas (independen
variable) dan variabel terikat (dependen).
1. Independen Variable (variabel bebas)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel depeden (terikat). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah program literasi sekolah (X1) dan minat belajar
(X2).
2. Dependent Variable (Variabel Terikat)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi
belajar system starter
3. Paradigma variabel penelitian

X1

X2

Gambar 1.
Paradigma penelitian

Keterangan :
X1 : Program Literasi Sekolah
X2 : Minat Belajar
Y : Prestasi Belajar System Starter

3
E. Definisi Operasional
1. Program Literasi Sekolah
Literasi dalam konteks Program Literasi Sekolah adalah kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai ktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/atau berbicara. Program Literasi Sekolah (PLS) merupakan
sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Program Literasi Sekolah di ukur dengan indikator :
a. Membiasakan membaca senyap 15 menit sebelum kegiatan jam
pelajaran.
b. Membudayakan membaca bersama-sama bagi guru dan peserta didik
(guru menjadi contoh)
c. Mendisiplinkan membaca karya sastra sampai selesai dengan membuat
daftar buku yang sudah selesai dibaca.
d. Membudayakan membaca di setiap kesempatan.
e. Membiasakan untuk berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca,
menuliskan kembali/membuat resensi, dan presentasi.
f. Membuat karya atau menuliskan kesan atau rangkuman setelah selesai
membaca.
g. Membudayakan/meramaikan mading dan atau buletin/majalah peserta
didik di setiap sekolah.
h. Mewajibkan setiap guru bidang studi untuk menerapkan metode
diskusi dan presentasi pada beberapa kegiatan pembelajaran.
i. Menyediakan sudut buku kelas.
j. Mendokumentasikan karya peserta didik (cerpen, puisi, dll.) ke dalam
bentuk buku.
k. Memberikan penghargaan nonakademik terhadap kebiasaan membaca.
l. Mengadakan perayaan literasi sepanjang tahun dan pameran buku, baik
nasional maupun internasional.

4
2. Minat belajar siswa
Minat adalah kecenderungan yang mengarahkan manusia terhadap
bidangbidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari
siapapun. Minat pula yang mengarahkan manusia untuk ' berprestasi dalam
berbagai hal atau bidang yang ia sukai dan tekuni. J adi minat belajar
adalah adalah kecenderungan untuk mengarahkan siswa untuk belajar
tanpa paksaan dan akhir dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Minat belajar dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
a. Perasaan senang
b. Ketertarikan siswa
c. Perhatian siswa
d. Ketertibatan siswa
3. Prestasi belajar.
Prestasi belajar dalam penelitian ini adakah nilai mata pelajaran sistem
starter pada raport semester 1 siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan.

F. Pengumpulan Data
Untuk tujuan tersebut, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Teknik angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
program literasi sekolah (X1) dan minat belajar (X2).
2. Teknik dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar (Y ) pada
kompetensi menggunakan alat ukur yang berupa nilai. Data ini diambil dari
catatan prestasi menggunakan alat ukur siswa kelas XI program studi Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Gombong. Data diperoleh dari buku

5
legger nilai dan daftar nilai SMK Negeri 1 Gombong program studi Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) di kelas XI.

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran.
Instrumen sebagai alat bantu pengambilan data harus dapat memberikan informasi
tentang responden sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, atau dengan kata
lain instrumen harus dapat memberikan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Angket digunakan untuk mengungkap data variabel
aktifitas siswa, kreatifitas siswa, dan motivasi belajar siswa. Skala yang
digunakan adalah menggunakan dua pilihan Jawaban, dan skor setiap altematif
seperti pada tabel di bawah ini
Table 3.
Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor positif Skor negatif


Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Kurang Setuju (KS) 2 3
Tidak Setuju (TS) 1 4

H. Kisi - Kisi penyusunan instrumen


Kisi-kisi angket penyusunan instrumen disajikan seperti pada tabel
dibawah ini :
Table 4.
Kisis - kisi angket Program Literasi Sekolah

Jumlah
Variabel Indikator Nomor item
item
Program a. Membaca senyap 15 menit 3 1,2,3
Literasi b. membaca bersama guru
3 4,5,6
Sekolah sebagai contoh

6
Jumlah
Variabel Indikator Nomor item
item
c. membaca karya sastra 3 7,8,9
d. Membudayakan membaca di
3 10,11,12
setiap kesempatan
e. berdiskusi tentang buku yang
3 13,14,15
sudah dibaca
f. Membuat rangkuman setelah
3 16,17,18
selesai membaca
g. meramaikan mading dan atau
3 19,20,21
buletin
h. menerapkan metode diskusi
3 22,23,24
dan presentasi
i. Menyediakan sudut buku kelas 3 25,26,27
j. Mendokumentasikan karya
3 28,29,30
peserta didik
k. Memberikan penghargaan
3 31,32,33
nonakademik
l. perayaan literasi sepanjang
3 34,35,36
tahun dan pameran buku
Jumlah 36

Table 5.
Kisis - kisi angket Minata Belajar

Jumlah
Variabel Indikator Nomer item
item
Minat
a. Mengingat 3 1,2,3
Belajar
b. Kebanggaan/kepuasan 3 4,5,6
c. Perasaan senang 3 7,8,9
d. Ketertarikan siswa 3 10,11,12

7
Jumlah
Variabel Indikator Nomer item
item
e. Perhatian siswa 3 13,14,15
f. Ketertiban siswa 3 16,17,18
Jumlah 18

I. Uji coba instrumen


1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:168). Uji validitas
instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian
mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur.
Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan
keseluruhan isi atau sifat bangun konsep (konstruk teori) yang menjadi
dasar penyusunan instrumen. Untuk Pengujian ini digunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2010: 213)
sebagai berikut :

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi suatu butir
𝑁 = cacah objek
𝑋 = Skor butir
𝑌 = Skor total

8
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga
benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen
valid jika mampu mengukur apa yang ingin diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Apabila
rhitung lebih besar dari rtabel (df = n-2), maka instrumen tersebut valid dan
layak digunakan untuk mengambil data dan sebaliknya.
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas (keandalan) adalah Ketetapan atau ketelitian suatu alat
evaluasi. Dalam mencari realibilitas instrumen ini peneliti menggunakan
rumus Alpha Cronbach (Arikunto 2010: 223) sebagai berikut :

𝑘 ∑ 𝑆𝑏 2
𝑟𝑢 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝜎𝑡 2

Keterangan :
𝑟𝑢 = Koefisien reabilitas instrumen
𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑡 2 = Jumlah variabel butir
𝜎𝑡 2 = Variabel total

Menurut Nunnaly dalam Ghozali (2005:234) menyatakan


Instrumen dianggap reliabel jika reliabilitas instrumen minimal 0,60.

9
J. Analisis Data
Langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini untuk
pengujian hipotesis adalah analisis regresi berganda.
1. Teknik Analisis
a. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian
dicari harga merata, simpangan baku, mean, modus, dan median.
b. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan
analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas,
uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskesdastisitas.
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi data penelitian. Uji normalitas data penelitian
ini menggunakan uji normalitas “Goodness of Fit” dari
Kolmogorov-Smirnof. Suatu model regresi memiliki distribusi data
normal apabila nilai asym Sig (2-tailed) lebih Pesat dari 0,05.
2) Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik
(Gliozali, 2005: 80). Dengan uji ini akan diperoleh informasi
apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Ada
beberapa metode yang dilakukan untuk melakukan pengujian
linearitas, tetapi dalam penelitian untuk melakukan pengujian
linearitas menggunakan metode Lagrange Multiplier yang
merupakan uji alternatif dari Ramsey test yang dikembangkan oleh
Engle (1982). Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk
mendapatkan nilai 𝑥 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau (n X R2).
Langkah-langkah pengujiannya adalah:

10
a) Meregresikan persamaan awal
U = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑒𝑖
b) Jika dianggap persamaan awal tersebut yang benar
spesifikasinya, maka nilai residualnya harus dihubungkan
dengan nilai kuadrat variabel bebas, sehingga persamaan
menjadi:
U = a + b1 x1 2 + b2 x2 2 + 𝑒𝑖
c) Dapatkan nilai R2 untuk menghitung x2hitung > x2tabel, maka
hipotesis yang menyatakan model linear ditolak, atau
sebaliknya jika x2hitung < x2tabel, maka hipotesis yang
menyatakan model linear diterima.

3) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah korelasi linier yang perfect (100 %)
atau eksak di antara variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam
model. Jika di antara variabel penjelas ada yang memiliki korelasi
tinggi maka hal ini mengindikasikan adanya problem
multikolinieritas.
Dalam uji multikolinieritas melalui print out komputer, terlihat
adanya hasil collinierity diagnosis dan coefficient correlation.
Apabila nilai koefisien korelasi variabel bebas mendekati angka 1,
menunjukkan adanya multikolinieritas. Demikian Juga nilai
toleransi mendekati nol. Atau mlai Variance Inflaction Factor
(VIF) cenderung besar atau mendekati 10 (Ghozali, 2005 : 134).

2. Uji Hipotesis
a. Menen tukan Persamaan Regresi Dua Prediktor
Regfesi dua prediktor untuk mengetahui persamaan regresi
program literasi sekolah dan minat belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar kompetensi alat ukur. Persamaan umum
regresi dua prediktor (Sugiyono, 2015: 283) adalah:

11
Y = a + b1 x1 + b2 x2
Keterangan :
Y = subyek dalam variable dependent yang diprediksikan
a = harga Y Bila X=0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi
x = subyek pada variabel independent
b. Uji t statistik
Uji t statik digunakan untuk menguji apakah variabel bebas
(independent) program literasi sekolah (X1) dan minat belajar (X2)
secara parsial berdampak terhadap variabel terikat (dependent)
prestasi belajar (Y). Pengujian ini dilakukan dengan asumsi bahwa
variabel-variabel lain adalah nol. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :

𝑛−𝑘
𝑡 = 𝑟√
𝑙−𝑟

Kriteria penerimaan dan pengolakan hipotais adalah jika pada


taraf signifikan 5% ternyata thitung > ttabel atau p<0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima (ada hubungan signifikan, dan jika jika thitung < ttabel
atau p>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada hubungan
signifikan).
c. Uji F Statistik
Uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independent program literasi sekolah (X1) dan minat belajar (X2),
secara simultan berdampak tahadap variabel dependent pretasi belajar
(Y). Rumus uji F yang digunakan seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2004:47), sebagi berikut:
𝑅 2 (𝑁 − 𝑚 − 1)
𝐹𝑟𝑒𝑔 =
𝑚(1 − 𝑅 2 )

12
Keterangan :
N = Banyak sampel
m = Banyak prediktor
R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan preditor
Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan apabila Fhitung >
Ftabel , dengan derajat signifikan 5%.
d. Koefisien Korelasi Ganda
Menurut Sugiono (2015 : 266) menyatakan bahwa untuk mencari
koefisien korelasi ganda dengan dua prediktor dapat digunakan rumus
sebagai berikut:

𝑟𝑦𝑥 2 + 𝑟𝑦𝑥2 2 − 2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1 𝑥2


𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = √ 1
1 − 𝑟𝑥1 𝑥2 2

Keterangan :
𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
𝑟𝑦𝑥1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y
𝑟𝑦𝑥2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y
𝑟𝑥1 𝑥2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2
e. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Untuk
menentukan besarnya sumbangan prediktor terhadap kriterium atau
peran variabel bebas terhadap variabel terikat.

f. Sumbangan Prediktor
Menurut Budiyono (2004 : 293) Sumbangan prediktor di gunakan
untuk mengetahui berapa sumbangan (kontribusi) masing-masing
variabel bebas. Ada dua jenis sumbangan, yaitu sumbangan efektif dan
sumbangan relatif. Jumlah sumbangan efektif untuk semua variabel

13
sama dengan koefisien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan
relatif untuk semua variabel bebasnya sama dengan 1 atau 100%.
1) Sumbangan relatif
Sumbangan relatif dapat dicari menggunakan rumus sebagai
berikut:
a) Sumbangan relatif program literasi sekolah
𝑆𝐸(𝑋1 )%
𝑆𝑅(𝑋1 )% = x 100%
𝑅2
b) Sumbangan relatif minat belajar siswa
𝑆𝐸(𝑋2 )%
𝑆𝑅(𝑋2 )% = x 100%
𝑅2

2) Sumbangan Efektif
Sumbangan efektif dapat dicari menggunakan rumus sebagai
berikut :
a) Sumbangan program literasi sekolah
𝑆𝐸(𝑋1 ) = 𝛽𝑋1 x rxy1 x 100%
b) Sumbangan minat belajar siswa
𝑆𝐸(𝑋2 ) = 𝛽𝑋2 x rxy2 x 100%

14

Anda mungkin juga menyukai