Anda di halaman 1dari 4

g.

Retribusi air bersih

h. Retribusi pengujian kendaraan bermotor

i. Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran

j. Retribusi penggantian biaya cetak peta

k. Retribusi pengujian kapal perikanan

2. Retribusi jasa usaha, adalah sebgai berikut.

a) Retribusi pemakaian kekayaan daerah.


b) Retribusi pasar grosis dan/atau pertokoan.
c) Retribusi terminal
d) Retribusi tempat khusus parkir
e) Retribusi tempat penitipan anak
f) Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/vila
g) Retribusi penyedotan kakus
h) Retribusi rumah potong hewan
i) Retribusi tempat pendaratan kapal
j) Retribusi tempat rekreasi dan olah raga
k) Retribusi penyeberangan di atas air
l) Retribusi pengolahan limbah cair
m) Retribusi penjualan produksi usaha daerah

3. Retribusi perizinan tertentu, adalah sebagai berikut.


a) Retribusi izin peruntukan penggunaan tanah
b) Retribusi izin mendirikan bangunan
c) Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol
d) Retribusi izin gangguan
e) Retribusi izin trayek
f) Retribusi izin pengambilan hasil hutan ikutan

Cara Perhitungan Retribusi


Perhitungan retribusi dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Tingkat Penggunaan Jasa x Tarif Retribusi

Tingkat penggunaan jasa diukur dengan:


1. kuantitas pengguanaan jasa, misalnya berapa kali/jam parkir; atau
2. ditaksir dengan rumus, misalnya untuk izin bangunan berdasarkan luas tanah/bangunan, jumlah
tingkat dan rencana penggunaan

Tarif retribusi diukur dengan:


1. nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan; atau
2. dapat ditentukan seragam atau diadakan pembedaan sesuai prinsip dan sasaran tarif.

Peraturan Daerah tentang Retribusi


Retribusi ditetapkan dengan peraturan daerah dan Peraturan Daerah tentang retribusi tersebut tidak
berlaku surut.
Peraturan daerah tentang retribusi sekurang-kurangnya mengatur ketentuan mengenai:
1. Nama, objek, dan subjek retribusi;
2. Golongan retribusi;
3. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan;
4. Prinsip yang yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi;
5. Sturktur dan besarnya tarif retribusi;
6. Wilayah pemungutan;
7. Tata cara pemungutan;
8. Sanksi administrasi;
9. Tata cara penagihan; dan
10. Tanggal mulai berlakunya

Peraturan daerah tentang retribusi dapat mengatur ketentuan mengenai:

1. Masa retribusi;
2. Pemberian keringanan, pengurangan, dan pembebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok
retribusi dan/atau sanksinya; dan
3. Tata cara penghapusan piutang retribusi kadaluwarsa

Peraturan daerah untuk jenis-jenis retribusi yang tergolong dan Retribusi Peizinan Tertentu
harus terlebih dahulu disosialisasikan dengan masyarakat sebelum ditetapkan. Ketentuan untuk
mengatur tata cara dan mekanisme pelaksanaan sosialisasi peraturan daerah ditetapkan oleh kepala
daerah.
Untuk melakukan pengawasan terhadap peraturan daerah maka peraturan daerah harus
disampaikan kepada pemerintah paling lama 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan. Jika peraturan
daerah yang dibuat bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi maka pemerintah dapat membatalkan peratruan daerah dimaksud.
Pembatalan dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya peraturan perundnag-undangan
yang berlaku.

Prinsip dan Sasaran Penentuan Tarif


Retribusi Jasa Umum
Ditetapkan berdaarkan kebijkan daerah dengan mempertimbankan biaya penyedaan jasa yang
bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.
Retribusi Jasa Usaha
Ditentukan berdasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.
Retribusi Perizinan Tertentu
Ditentukan berdasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan
pemberian izin yang bersangkutan.
Sistem Pemungutan Retribusi
Sistem pemungutan retribusi daerah adalah sistem official assessment, yaitu pemungutan retribusi
daerah berdasarkan penetapan kepala daerah dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi
Daerah (SKRD) atau dokumen lainnya yang dipersamakan. Wajib retribusi setelah menerima SKRD
atau dokumen lain yang dipersamakan tinggal melakukan pembayaran menggunakan Surat Setoran
Retribusi Daerah (SSRD) pada kantor pos atau bank persepsi. Jika wajib retribusi tidak atau kurang
membayar akan ditagih mengunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD).
Kadaluwarsa Retribusi Daerah
Batas kedaluwarsa dari retribusi daerah adalah tiga tahun, kecuali wajib retribusi melakukan tindak
pidana retribusi daerah. Jangka waktu tiga tahun ditangguhkan jika:
1. Diterbitkan surat teguran; atau
2. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Keberatan
1. Keberatan dapat diajukan Wajib Pajak Daerah atau Wajib Retribusi Daerah kepada Kepala
Daerah terhadap suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD); atau
b. pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga
2. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan
yang jelas
3. Jangka pengajuan surat keberatan untuk Pajak Derah adalah tiga bulan sejak diterimanya
Surat Ketetapan Pajak (SKP). Untuk retribusi daerah dua bulan sejak diterimanya Surat
Ketetapan Retribusi Daerah
4. Kepala Daerah harus mengambil keputusan dalam jangka waktu 12 bulan untuk Pajak Daerah
dan 6 bulan untuk Retribusi Daerah. Jika dalam jangka waktu tersebut Kepala Daerah tidak
mengambil keputusan maka keberatan Wajib Pajak/Wajib Retribusi dianggap diterima
5. Keputusan dari keberatan dapat berupa:
a) Ditolak;
b) Diterima; dan
c) menambah
Pembentulan, Pembatalan, dan Pengurangan Ketetapan
Kepala Daerh karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak/Wajib Retribusi dapat membatalkan
atau mengurngkan ketetapan pajak yang tidak benar, membetulkan SKP yang salah tulis, salah
hitung, atau keliru menerapkan peraturan perundangan
Penghapusan atau Pengurangan Sanksi Administrasi
Kepala Daerah dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi pajak yang menurut
peraturan perundang-undangan pajak daerah yang berlaku dalam hal sanksi tersebut dikenakan
karena kekhilafan Wajib Pajak atau karena bukan kesalahannya.
Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Atas kelebihan pembayaran pajak atau retribusi, Wajib Pajak atau Wajib Retribusi dapat mengajukan
permohonan pengembalian kepada Kepala Daerah. Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan sejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaran retribusi harus memberikan
keputusan.
Apabila jangka waktu yang ditetapkan telah dilampaui dan Kepala Daerah tidak memberikan
suatu keputusan, permohonan pengembalian pembayaran pajak atau retribusi dianggap sikabulkan
dan Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar
harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama (satu) bulan.
Untuk Wajib Pajak atau Wajib Retribusi yang mempunyai utang pajak atau utang retribusi
lainnya, kelebihan pembayaran pajak atau retribusi langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih
dahulu utang pajak atau utang retribusi tersebut
Pembukuan
Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu wajib menyelenggarakan pembukuan. Kriteria yang
berlaku saat ini adalah Wajib Pajak yang melakukan usaha, antara lain jasa dagang dengan lebih
besar dari Rp300 juta per tahun
Pemeriksaan
Kepalda Daerah berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan Wajib pajak dalam
pemenuhan kewajiban Pajak Daerah
Kewajiban Wajib Pajak jika diperiksa:
1. Memperlihatkan/meminjamkan perpajakan daerah dan retribusi;
2. Memberikan kesempatan untuk memasuki ruangan/tempat tertentu; dan
3. Memberikan keterangan yang diperlukan

Anda mungkin juga menyukai