3. Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain lembab dengan hati-hati, kemudian
dikeringkan.
4. Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya menggunakan tangan selama beberapa menit. Kocok
botol obat tetes.
5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat menghadap ke atas.
A. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
B. Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan
secara lembut kulit penutup kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat
mencapai dasar saluran telinga.
7. Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes.
8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
Menggunakan Obat Tetes Mata Dengan Benar
1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun
3.Condongkan kepala ke belakang, tarik kelopak bawah mata menggunakan jari telunjuk sehingga
kelopak mata membentuk kantung
4. Pegang botol tetes dengan menggunakan tangan yang lainnya sedekat mungkin dengan kelopak mata
tanpa menyentuhnya.
Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes cairan yang dibutuhkan masuk ke dalam kantung
kelopak bawah mata. Jangan mengedip
5. Tutup mata selama 2-3 menit. Bersihkan cairan berlebih pada wajah dengan menggunakan tisu.
8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
7. Tekuk kepala ke depan ke arah lutut dan gerakkan dengan pelan ke kiri dan kanan
8. Tetaplah dalam posisi ini selama beberapa menit
9. Bersihkan ujung penetes dengan air hangat. Segera tutup botol obat tetes
TETES MATA
Langkah 4 dan 5
Langkah 4 dan 5
TETES TELINGA
1. Hangatkan tetes telinga dengan cara digenggam dalam telapak tangan atau ketiak untuk beberapa menit.
Jangan menggunakan aliran air panas dari kran, karena suhunya menjadi tidak terkontrol
2. Kepala dimiringkan ke samping atau berbaring dengan posisi telinga ke atas
3. Tarik daun telinga sedemikian rupa sehingga lubang telinga terbuka lebar
4. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan
5. Tunggu lima menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
6. HANYA jika direkomendasikan untuk menutup telinga, gunakan kapas untuk menutup saluran lubang telinga
setelah meneteskan obat.
7. Obat tetes telinga seharusnya tidak menyebabkan rasa terbakar atau menyengat lebih dari beberapa menit
TETES HIDUNG
SEMPROT HIDUNG
TRANSDERMAL PATCH
1. Untuk letak penempelan patch lihat instruksi yang terdapat pada kemasan obat atau konsultasikan dengan
apoteker
2. Jangan ditempelkan pada kulit yang memar atau luka
3. Jangan ditempelkan dalam lipatan kulit atau di bawah pakaian ketat. Pindahkan tempat patchsetiap periode
tertentu.
4. Pasang patch dengan tangan yang bersih dan kering
5. Bersihkan dan keringkan tempat pemasangan patch.
6. Ambil patch dari wadah, jangan sentuh bagian obatnya.
7. Tempelkan pada kulit dan tekan kuat. Gosok bagian tepi agar menempel.
8. Lepaskan dan ganti sesuai petunjuk
Langkah 7 Langkah 8
AEROSOL
Langkah 4 Langkah 5
SUPOSITORIA
Langkah 6
1. Cuci tangan
2. Keluarkan tablet dari pembungkus
3. Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator
4. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar)
5. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan
6. Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas
7. Tarik aplikator
8. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai
9. Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan sabun dan air hangat jika bukan
merupakan alat sekali pakai
10. Cuci tangan
Langkah 4 dan 5 Langkah 6
Langkah 4 dan 5
Ada dua alasan utama untuk penggunaan sediaan injeksi. Pertama karena memang dibutuhkan efek
yang cepat, dan kedua karena injeksi adalah satu-satunya bentuk sediaan yang tersedia untuk
memenuhi efek yang dibutuhkan. Seorang dokter harus tahu benar cara penyuntikan bukan hanya pada
keadaan gawat darurat dan situasi lain dimana injeksi memang diperlukan, tetapi juga karena kadang-
kadang perlu untuk memberi instruksi kepada petugas kesehatan lain (misal : perawat) atau bahkan
kepada pasien.
Banyak sediaan injeksi diresepkan secara tidak perlu sedangkan sediaan tersebut dapat menimbulkan
efek yang berbahaya dan rasa yang tidak nyaman. Selain itu, hampir semua sediaan injeksi jauh lebih
mahal daripada tablet, kapsul dan bentuk sediaan lainnya. Pada setiap penggunaan sediaan injeksi,
pemberi resep harus mempertimbangkan manfaat risiko dari sediaan, dimana manfaat terapi harus
seimbang dengan risiko efek samping, ketidaknyamanan dan harga yang harus ditanggung.
Pada saat obat disuntikkan, efek-efek tertentu yang diharapkan maupun efek samping akan terjadi.
Orang yang memberikan injeksi harus menyadari hal ini dan harus menyiapkan antisipasi jika terjadi hal
yang tidak diinginkan. Hal ini berarti bahwa pemberian injeksi harus dilakukan oleh orang yang kompeten.
Pemberi resep juga bertanggunggjawab terhadap penanganan sisa buangan injeksi dan alat suntiknya
yang sudah terkontaminasi. Pasien yang melakukan injeksi di rumah juga harus mewaspadai hal ini.
PETUNJUK PRAKTIS PENYUNTIKAN
Terlepas dari teknik khusus dari penyuntikan, ada beberapa aturan umum yang perlu diperhatikan :
Tanggal kadaluarsa
Periksa tanggal kadaluarsa dari masing-masing item termasuk obat dan alat suntiknya.
Jika melakukan layanan panggilan darurat di rumah, periksa semua obat-obat secara teratur dan
yakinkan bahwa semuanya belum kadaluarsa
Obat
Pastikan bahwa ampul/vial berisi obat yang sesuai dengan kekuatan yang benar
Sterilitas
Selama prosedur penyiapan, sterilitas sediaan harus dijaga. Cuci tangan sebelum menyiapkan sediaan
injeksi. Lakukan proses desinfeksi pada lokasi penyuntikan, misal dengan alkohol 70%.
Gelembung udara
Pastikan tidak ada gelembung udara yang tertinggal pada alat suntik.
Penting terutama pada injeksi intravena
Kehati-hatian
Begitu tutup jarum suntik dilepas, diperlukan penanganan kehati-hatian.
Jarum suntik yang tutupnya sudah dilepas jangan tersentuh apapun. Setelah menyuntik, hati-hati jangan
sampai tertusuk jarum atau menusuk orang lain.
Limbah
Pastikan alat bekas pakai dibuang dengan benar agar tidak berbahaya bagi orang lain atau tidak
disalahgunakan.
MENYEDOT CAIRAN SUNTIK DARI AMPUL
(kaca, plastik)
INJEKSI SUBKUTAN
Teknik
1. Cuci tangan terlebih dahulu
2. Tenangkan pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan
3. Bersihkan lokasi penyuntikan (lengan atas, paha, dan perut)
4. Oleskan desinfektan pada kulit lokasi penyuntikan.
5. “Cubit” lipatan kulit
6. Suntikkan jarum bagian bawah dasar lipatan kulit dengan kemiringan 20 – 30 derajat.
7. Lepaskan cubitan
8. Tarik udara secara perlahan. Jika keluar darah, cabut jarum, pindahkan ke lokasi baru, jika mungkin, dan
mulai kembali dari langkah 4
9. Suntikkan secara perlahan (0,5 – 2 menit)
10. Tarik jarum suntik secara cepat
11. Tekan kapas steril pada bekas suntikan. Tempelkan dengan bantuan plester
12. Perhatikan reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
13. Bersihkan dan rapikan , buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan
INJEKSI INTRAMUSKULAR
INJEKSI INTRAVENA
A. Hilangkan udara di dalam pen melalui jarum. Hal ini untuk mengatur ketepatan pen dan jarum dalam
mengatur dosis insulin. Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit (pengaturan
dosis dengan cara memutar tobol).
B. Tahan pena dengan jarum mengarah ke atas. Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati
keluarnya insulin. Ulangi, jika perlu, sampai insulin terlihat di ujung jarum. Tombol pemutar harus
kembali ke nol setelah insulin terlihat di dalam pen.
Langkah 4 : Aktifkan tombol dosis insulin (bisa diputar-putar sesuai keinginan).
Pastikan posisi nyaman saat menyuntikkan insulin pen. Hindari menyuntik disekitar pusar.
Langkah 6 : Suntikkan insulin
A. Genggam pen dengan 4 jari, latekkan ibu jari pada tombol dosis.
D. Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis sampai berhenti (klep dosis akan kembali
pada nol). Biarkan jarum di tempat selama 5-10 detik untuk membantu mencegah insulin dari keluar dari
tempat injeksi.
Tarik jarum dari kulit. Kadang-kadang terlihat memar atau tetesan darah, tetapi itu tidak berbahaya. Bisa
di usap dengan tissue atau kapas, tetapi jangan di pijat pada daerah bekas suntikan.
Seri Swamedikasi 5 Obat Mata Mata merupakan organ yang sangat penting dalam menunjang kinerja
atau fungsi tubuh, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatannya.
Gangguan mata yang dapat diatasi dengan swamedikasi dibagi menjadi dua golongan besar yaitu
gangguan pada kelopak mata dan bagian sekitarnya dan gangguan pada bola mata. Gangguan Pada
Kelopak Mata Kelopak mata berfungsi melindungi bola mata dan mendistribusikan air mata ke seluruh
permukaan mata. Gangguan pada kelopak mata antara lain adalah iritasi, infeksi dan trauma karena
benda tumpul. Iritasi mata dapat disebabkan oleh kemasukan benda asing, kemasukan zat kimia,
blepharitis (peradangan pada pinggir kelopak mata). Benda asing seperti bulu mata, debu dan
sebagainya dapat melukai selaput lendir bola mata. Benda asing merupakan penyebab gangguan mata
yang paling sering dijumpai. Infeksi mata biasanya disebabkan oleh kuman Staphyllococcus aureus,
selain itu dapat juga disebabkan oleh jamur, virus dan bakteri lainnya. Trauma karena benda tumpul
dapat menyebabkan sekitar mata menjadi memar dan warna kulit berubah gelap. Penanganan pertama
yang dapat dilakukan pada trauma karena benda tumpul adalah sebagai berikut : • Mula-mula kompres
mata dengan es selama 24 jam. • Kemudian kelopak mata dihangatkan supaya suhunya kembali sama
dengan suhu tubuh. • Bila dengan cara ini tidak dapat ditanggulangi, segera hubungi dokter atau unit
pelayanan kesehatan. Gangguan Pada Bola Mata Gangguan pada bola mata antara lain adalah gangguan
pada sistem lakrimal (air mata), seperti defisiensi air mata (mata kering); konjungtivitis akibat virus;
edema (pembengkakan) kornea; iritasi ringan pada mata; penurunan fungsi makular karena faktor usia
(macular degeneration); konjungtivitis alergi; kemasukan benda asing; kontak dermatitis; dan terbakar
karena zat kimia. Obat mata yang dijual bebas pada dasarnya digunakan untuk meredakan gejala seperti
rasa pedih, gatal dan mata merah yang disebabkan karena iritasi ringan. Beberapa obat yang di jual
bebas yang dapat digunakan untuk swamedikasi pada gangguan mata antara lain adalah produk-produk
yang mengandung zat berkhasiat berikut: FENILEFRIN Fenilefrin digunakan pada pengobatan mata
berair, mengurangi mata merah karena iritasi ringan yang disebabkan oleh alergi, debu, asap rokok,
angin, berenang dan iritasi lainnya. Fenilefrin tidak boleh digunakan pada penderita dengan riwayat
glaukoma dan penderita yang alergi terhadap fenilefrin. Efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan
fenilefrin dapat muncul pada beberapa orang yaitu iritasi mata (tidak terus menerus) dan pembesaran
pupil. NAFAZOLIN Nafazolin digunakan pada pengobatan mata berair, mengurangi mata merah karena
iritasi ringan yang disebabkan oleh alergi, debu, asap rokok, angin, berenang dan iritasi lainnya.
Nafazolin tidak boleh digunakan pada penderita hipertensi, hiperglikemia, hipertiroid, bayi dan anak
karena dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, penderita dengan glaukoma sudut mata sempit dan
penderita yang alergi terhadap nafazolin. Efek yang tidak diinginkan berupa pembesaran pupil dan
kenaikan tekanan pada bola mata dapat terjadi. TETRAHIDOZOLIN Tetrahidozolin digunakan pada
pengobatan mata berair, mengurangi mata merah karena iritasi ringan yang disebabkan oleh alergi,
debu, asap rokok, angin, berenang dan iritasi lainnya. Tidak boleh digunakan pada penderita yang alergi
terhadap tetrahidrozolin. Tetrahidozolin tidak boleh digunakan pada penderita glaukoma kecuali bila di
bawah pengawasan dokter. Obat ini hanya digunakan untuk mengatasi iritasi ringan pada mata. Bila
sakit mata berat, disertai sakit kepala, perubahan penglihatan dengan cepat, mendadak mata
berkunang-kunang, kemerahan tiba-tiba pada mata, mata sakit bila disentuh, harus segera konsultasikan
ke dokter. Bila iritasi atau kemerahan disebabkan oleh keadaan yang lebih serius seperti infeksi, adanya
benda asing dalam mata atau trauma kornea yang disebabkan zat kimia, diperlukan bantuan dokter.
Untuk menghindari pencemaran, wadah obat harus ditutup rapat. Efek yang tidak diinginkan berupa
mata terasa pedih dan terbakar atau kemerahan dapat terjadi pada penggunaan yang berlebihan.
EFEDRIN HCL Efedrin HCL digunakan pada pengobatan mata berair, mengurangi mata merah karena
iritasi ringan yang disebabkan oleh alergi, debu, asap rokok, angin, berenang dan iritasi lainnya. Obat ini
hanya digunakan untuk mengatasi iritasi ringan. Bila iritasi atau kemerahan disebabkan oleh keadaan
yang lebih serius seperti infeksi, adanya benda asing dalam mata atau trauma kornea yang disebabkan
zat kimia, diperlukan bantuan dokter. Tidak boleh digunakan pada pasien katarak, mata keruh dan
radang pada kornea. DEKSTRAN 70 Dekstran 70 digunakan untuk defisiensi air mata. Hentikan
swamedikasi jika setelah menggunakan obat mata, mata 11 InfoPOM - Vol.13 No. 5 September-Oktober
2012 menjadi nyeri, terjadi perubahan penglihatan atau tidak ada perubahan yang terjadi atau kondisi
makin memburuk. HIPERMELOSE Hipermelose digunakan untuk defisiensi air mata. POLIVINIL ALKOHOL
Polivinil alkohol digunakan sebagai larutan pengganti air mata, dan untuk mengatasi kekeringan pada
mata. Jangan digunakan untuk lensa kontak lunak. Jangan digunakan bila warna larutan berubah atau
keruh. Cara Penggunaan Obat Tetes Mata Obat yang dijual bebas yang ditujukan untuk mengobati
gangguan mata biasanya tersedia dalam bentuk tetes mata dan salep mata. Seringkali absorbsi obat
tetes mata dan salep mata tidak optimal dikarenakan kesalahan dalam penggunaannya. Dalam
penggunaan obat tetes mata maupun salep mata terdapat bebarapa hal yang harus diperhatikan agar
absorbsi obat optimal, berikut adalah penjelasan mengenai cara penggunaan obat tetes mata dan salep
mata yang benar. Cara penggunaan obat tetes mata yang benar adalah : • Cuci tangan terlebih dahulu. •
Jangan menyentuh ujung penetes. • Mata melihat ke atas. • Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga
ada bagian “penampungan”. • Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan
diteteskan tanpa menyentuh mata. • Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan. • Tutup mata sekitar
dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat. • Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas
tissu. • Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu sedikitnya
lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan. • Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi
biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada
dokter atau apoteker. Gambar 1. Cara penggunaan obat tetes mata [sumber: yankes.itb. ac.id] Cara
penggunaan obat tetes mata pada anak yang benar adalah : • Minta anak bersandar dengan kepala
lurus. • Mata anak dalam keadaan tertutup. • Teteskan sesuai dosis yang ditentukan ke dalam sudut
dalam mata. • Jaga agar kepala tetap tegak. • Bersihkan cairan yang berlebih. Cara penggunaan salep
mata yang benar adalah : • Cuci tangan terlebih dahulu. • Ujung tube salep jangan tersentuh apapun. •
Kepala sedikit menengadah. • Pegang tube dengan satu tangan, dan tarik kelopak mata bagian bawah
dengan tangan lain sehingga terbentuk cekungan. • Oleskan sejumlah dosis yang telah ditentukan. •
Tutup mata selama dua menit. • Bersihkan kelebihan salep dengan kertas tissu. • Bersihkan bagian tepi
tube dengan kertas tissu lain Gambar 2. Cara Penggunaan Salep Mata [sumber: yankes.itb.ac.id] Hal
yang perlu menjadi perhatian dalam penggunaan obat mata adalah jangan digunakan jika sudah keruh,
berubah warna dan kadaluarsa. Masa kadaluarsa dari obat tetes mata yang telah dibuka segelnya adalah
30 hari sejak pertama kali dibuka, oleh karena itu meskipun masa kadaluarsa (expired date) yang
tercantum pada kemasan masih lama akan tetapi obat tersebut tidak boleh lagi digunakan. Pustaka:
Badan POM, 2011, Kompendia Obat Bebas, Jakarta: Badan POM RI. 1. Badan POM, 2008, Informatorium
Obat Nasional Indonesia, 2.
2. Hindari kontak langsung ujung tube dengan mata, tangan atau permukaan lainnya.
3. Condongkan kepala ke belakang, tarik kelopak bawah mata menggunakan jari telunjuk sehingga kelopak mata
membentuk kantong.
4. Pegang tube salep dengan menggunakan tangan yang lainnya sedekat mungkin dengan kelopak mata tanpa
menyentuhnya. Oleskan salep ke dalam kantong mata tersebut sepanjang kira-kira 1 cm.
5. Kedipkan mata secara perlahan, kemudian tutup selama 1-2 menit. Bersihkan salep mata berlebih pada wajah
dengan tisu.
6. Untuk menghindari kontaminasi, segera pasang kembali tutup tube. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun
untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
4. Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya menggunakan tangan selama beberapa menit. Kocok
botol obat tetes.
5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat menghadap ke atas.
A. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
B. Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan
secara lembut kulit penutup kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat
mencapai dasar saluran telinga.
7. Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes.
8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun. Jika ovula melunak, taruhlah di dalam air dingin atau masukkan ke
dalam lemari pendingin selama 30 menit supaya mengeras kembali sebelum dibuka bungkusnya. Buka bungkus
ovula.
2. Buka bungkus ovula
3. Jika menggunakan ovula aplikator, letakkan ovula pada lubang yang terdapat pada aplikator. Pastikan bahwa sisi
ovula yang ditaruh pada aplikator adalah sisi tumpul dari ovula.
4. Duduklah dengan satu tangan menopang berat tubuh anda dan tangan lainnya memegang aplikator yang sudah
dipasangi ovula. Kedua kaki ditekuk dengan posisi terbuka untuk mempermudah penggunaan ovula.
5. Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator ke lubang vagina. Setelah aplikator berada di dalam
vagina, tekan tombol pada aplikator untuk melepaskan ovula.
6. Jika tidak menggunakan aplikator, masukkan ujung lancip vagina kurang lebih sedalam telunjuk anda.
7. Rapatkan kedua kaki anda untuk beberapa detik. Tetaplah duduk sekitar 5 menit untuk mencegah ovula keluar
kembali.
8. Bersihkan aplikator dengan air hangat dan sabun, keringkan dan jagalah agar tetap bersih. Cucilah tangan anda
dengan sabun untuk membersihkan obat yang mungkin menempel.
4. Pegang botol tetes dengan menggunakan tangan yang lainnya sedekat mungkin dengan kelopak mata tanpa
menyentuhnya. Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes cairan yang dibutuhkan masuk ke dalam
kantung kelopak bawah mata. Jangan mengedip
5. Tutup mata selama 2-3 menit. Bersihkan cairan berlebih pada wajah dengan menggunakan tisu.
8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
3. Jika baru pertama kali menggunakan inhaler selama seminggu atau lebih, maka untuk penggunaan
pertama sebelum digunakan, semprotkan inhaler ke udara untuk mengecek apakah inhaler
berfungsi dengan baik.
4. Tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Lalu letakkan bagian mulut inhaler pada mulut
(diantara gigi atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir (jangan digigit).
5. Mulai dengan bernapas perlahan dan dalam melalui mulut inhaler, sambil bernapas secara
berbarengan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan obatnya. Satu kali tekan merupakan
satu kali semprotan obat.
6. Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-paru.
7. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang terasa) lalu buang
napas perlahan.
8. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok kembali inhaler,
ulangi langkah 4 sampai 7.
9. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan inhaler di tempat yang kering.
10. Setelah selesai, berkumur-kumur, dan catat dosis yang sudah terpakai.