NIM : 20221666050
Matkul : Ilmu Resep
Prodi : S1 – Farmasi
Tugas 1
APA YANG DIMAKSUD DENGAN GOLONGAN OBAT
BERIKUT DAN SEBUTKAN MASING- MASING 3 CONTOH :
a. OBAT KERAS
adalah obat yang hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Tempat
penjualan di Apotek..
contoh : Simvastatin ( antikolesterol ), Metocloporamide ( antiemetik ),
Glimepiride
( antidiabet )
b. OBAT WAJIB APOTIK
adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep
dokter.
contoh : Asam Mefenamat ( antinyeri ), Amoksisilin ( antibiotik ), Bromheksin
( mukolitik )
c. OBAT KERAS TERTENTU (PSIKOTROPIKA)
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
contoh : Diazepam ( mengurangi kecemasan ), Nitrazepam, Domperidone
( antiemetik )
d. NARKOTIKA
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Untuk memperolehnya harus
dengan resep dokter dan apotek wajib melaporkan jumlah dan macamnya.
contoh : Codeine, Petidine ( analgesik ), Morfin ( analgesi )
Tugas 2
A. Obat Tetes hidung ( Otitis Media )
Obat tetes hidung merupakan obat tetes dengan bentuk larutan, suspensi, atau
emulsi yang digunakan dengan cara diteteskan ke rongga hidung untuk
memberikan efek secara lokal pada rongga hidung atau diserap melalui mukosa
hidung.
1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
menggunakan obat tetes hidung.
2. Bersihkan kotoran dan lendir pada hidung.
3. Berbaring di tempat tidur dengan kepala menggantung di tepi tempat tidur.
Alternatif lainnya adalah posisi berlutut atau berdiri dengan kepala menunduk ke
depan.
4. Teteskan obat ke dalam hidung dengan jumlah sesuai aturan pakai.
5. Pertahankan posisi kepala selama 2 menit agar cairan tetap berada di rongga
hidung dan tidak langsung keluar dari hidung atau turun ke tenggorokan.
6. Ulangi langkah 2-5 pada lubang hidung yang lain bila diperlukan.
C. Aerosol
aerosol adalah mampu mengantarkan obat secara langsung menuju ke saluran
pernapasan dalam waktu cepat, sehingga efek obat dapat segera bekerja setelah
terapi diberikan.
D. Inhaler
Inhaler adalah alat medis yang digunakan untuk mengantarkan obat ke paru-paru
melalui kerja pernapasan seseorang.
1. Berdiri atau duduk tegak
2. Lepaskan tutup inhaler lalu kocok inhaler selama 5 detik
3. Miringkan kepala sedikit ke belakang, lalu tarik napas dan embuskan napas
panjang
4. Masukkan inhaler di antara gigi dan tutup mulut hingga rapat
5. Tekan inhaler dengan cepat untuk melepaskan obat
6. Tarik napas segera setelah obat tersemprot keluar, lalu bernapaslah seperti
biasa selama 3–5 detik
7. Tahan napas selama 10 detik untuk membiarkan obat masuk ke dalam paru-
paru
8. Tunggu sekitar 30–60 detik sebelum mengambil isapan yang kedua
1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
menggunakan obat tetes telinga.
2. Hangatkan tetes telinga dengan cara digenggam selama beberapa menit agar
menyamai suhu tubuh.
3. Miringkan kepala sehingga posisi telinga yang sakit menghadap ke atas.
4. Tarik perlahan daun telinga agar saluran telinga terbuka lebar. Pada dewasa,
tarik telinga ke arah atas belakang sedangkan pada anak-anak tarik telinga ke
arah bawah belakang.
5. Teteskan obat ke lubang telinga dengan jumlah sesuai aturan pakai.
6. Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit untuk memastikan obat masuk ke
dalam telinga.
7. Ulangi langkah 3-6 untuk meneteskan obat pada telinga lainnya bila
diperlukan.
1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
menggunakan obat tetes mata.
2. Kocok botol obat tetes mata bila terdapat instruksi tersebut pada kemasan atau
etiket.
3. Lepas penutup obat tetes mata lalu pastikan ujung penetes bersih dan dapat
berfungsi baik.
4. Miringkan kepala ke belakang dan lihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah ke
arah bawah menggunakan jari sehingga membentuk cekungan.
5. Teteskan obat tetes mata pada cekungan kelopak mata dengan jumlah sesuai
aturan pakai.
6. Tutup mata selama 2-3 menit, jangan berkedip atau menggerakkan bola mata.
7. Saat mata tertutup, gunakan satu jari untuk memberikan tekanan lembut ke
sudut mata agar obat tidak mengalir ke saluran hidung.
8. Ulangi langkah 4-7 untuk meneteskan pada kelopak mata lainnya jika
diperlukan.
H. Salep mata
Salep mata adalah sediaan setengah padat (salep) yang digunakan dengan cara
dioleskan pada bagian mata.
I. Suppositoria
Supositoria adalah bentuk sediaan yang digunakan untuk memberikan obat
dengan cara dimasukkan ke dalam lubang tubuh di mana ia larut atau meleleh
untuk memberikan efek lokal atau sistemik.
1. Cuci tangan dan kuku anda dengan air dan sabun hingga bersih
2. Jika suppositoria melunak, masukan ke dalam lemari pendingin atau letakkan
di dalam air dingin selama 30 menit agar mengeras kembali
3. Buka kemasan supositoria dan basahi sedikit dengan air bersih
4. Miringkan tubuh anda, dan tarik kaki kanan anda setinggi perut dan bagian
kaki kiri dengan posisi lurus seperti pada gambar
5. Angkat pantat dengan tangan kanan agar area lubang anus terbuka untuk
menjangkau bagian anus
6. Masukkan supositoria dengan bagian yang runcing terlebih dahulu, lalu di
dorong dengan jari telunjuk sampai benar-benar masuk ke dalam anus sedalam
sekitar 2 cm dari lubang anus, sampai obat tidak terdorong keluar lagi
7. Luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 15 menit agar
supositoria tidak keluar kembali.