Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

CARI CARA PENGGUNAAN OBAT-OBAT KHUSUS

A. Salep Mata

Bentuk sediaan salep mata merupakan sediaan steril, sehingga untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat
tidak boleh terkena permukaan lain dan ditutup rapat setelah digunakan. Sediaan ini tidak dianjurkan untuk
bergantian dengan orang lain meskipun dalam satu rumah. Cara penggunaan salep mata yang benar adalah
dengan mencuci tangan terlebih dahulu, ujung tube salep tidak boleh tersentuh apapun, kepala sedikit
menengadah, pegang tube dengan satu tangan dan tarik kelopak mata bagian bawah dengan tangan lain
sehingga terbentuk cekungan, tekan wadah salep hingga salep keluar sejumlah dosis yang ditentukan, oleskan
secara langsung pada cekungan mata yang telah terbentuk, tutup mata selama 2 menit, bersihkan kelebihan
salep dengan kertas tisu, bersihkan bagian tepi tube dengan kertas tisu lainnya. Salep mata yang telah terbuka
dan dipakai tidak boleh disimpan lebih dari 30 hari untuk digunakan kembali, dikarenakan adanya
kemungkinan sediaan salep sudah terkontaminasi oleh kuman [2].

B. Tetes Mata

Tetes mata merupakan sediaan steril yang dapat berupa larutan ataupun suspensi, digunakan untuk mata,
dengan cara meneteskan pada obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata [2]. Obat
yang telah terbuka dan dipakai tidak boleh disimpan lebih dari 30 hari untuk digunakan lagi, karena obat
mungkin sudah terkontaminasi kuman. Penggunaan obat tetes mata tidak boleh digunakan lebih dari 1 orang.
Cara penggunaan obat tetes mata yang benar yaitu: mencuci tangan hingga bersih, miringkan kepala ke
belakang, dengan lembut pegang kelopak luar bawah tepat di bawah bulu mata dan tarik kelopak mata jauh dari
mata, letakkan penetes sedekat mungkin dengan bagian mata tanpa menyentuh bagian mata, setelah
memberikan satu tetes, lihat ke bawah selama beberapa detik, lepaskan kelopak mata perlahan, menjaga mata
tertutup selama 1-2 menit, dengan jari, tekan dengan lembut di atas pembukaan saluran air mata di bagian
dalam sudut mata, hapus cairan berlebih dari sekitar mata [5].

C. Tetes Telinga

Obat tetes telinga berguna tidak hanya untuk melunakkan kotoran telinga, tetapi juga untuk melawan infeksi
pada telinga Anda. Namun, tahukah Anda bahwa ada cara khusus dalam menggunakan obat tetes telinga. Ya,
meneteskan obat pada telinga yang bermasalah tidak boleh sembarangan supaya tidak menimbulkan gangguan
lainnya. Berikut ini cara menggunakan obat tetes telinga yang perlu kita perhatikan ; untuk pemakaian obat
tetes telinga usia dewasa dengan cara memiringkan kepala hingga telinga menghadap keatas, lalu tarik daun
telinga ke atas dan kebelakang. Pada anak-anak dimiringkan kepala anak atau dalam keadaan posisi tidur
miring menghadap kesamping sehingga telinga menghadap keatas lalu tarik daun telinga ke bawah dan
kebelakang [3].

D. Suppositoria

Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam
anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria uretra). Suppositoria
terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung obat. Suppositoria rektal bertindak secara sistemik, atau
sebagai alternatif dari obat-obat oral (misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat melalui
mulut). Suppositoria terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung obat. Suppositoria rektal akan hancur
atau larut dalam suhu tubuh, dan akan menyebar secara bertahap ke lapisan usus rendah (rektum), dimana
disana ia akan diserap oleh aliran darah [3].

Suppositoria
1. Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
2. Buka bungkus suppositoria. Lalu, oleskan pelumas berbahan air pada bagian ujungnya atau
celupkan obat ini ke dalam air.
3. Cari posisi yang nyaman. Anda bisa berdiri dengan menyangga satu kaki di atas kursi atau
berbaring miring dengan satu kaki menekuk ke perut.
4. Lebarkan kaki Anda secara perlahan. Dengan hati-hati, masukkan obat ke dalam anus dan tekan
kira-kira sedalam 2,5 sentimeter ke dalam.
5. Rapatkan kembali kaki Anda dan tunggulah selama 15 menit hingga obat larut.
6. Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
Ovula
Berikut langkah-langkah penggunaan suppositoria vagina.
1. Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
2. Buka bungkus obat, lalu pasangkan ke aplikator.
3. Cari posisi yang nyaman. Anda dapat berbaring dengan menekuk lutut ke arah dada maupun
berjongkok.
4. Masukkan aplikator ke dalam vagina Anda secara perlahan-lahan. Tekan sejauh mungkin tanpa
menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada vagina.
5. Tekan pendorong pada ujung aplikator agar obat terlepas. Setelah itu, keluarkan aplikator secara
perlahan.
6. Berbaringlah selama sekitar 10 menit hingga obat larut.
7. Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
Uretral
Sebelum menggunakan suppositoria uretra, Anda sebaiknya mengosongkan kandung kemih terlebih dulu
dengan buang air kecil. Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
2. Buka bungkus obat dan penutup aplikator.
3. Regangkan penis Anda sepenuhnya untuk membuka uretra, lalu masukkan aplikator ke dalam
lubang di ujungnya.
4. Tekan tombol pada ujung aplikator dan tahan selama 5 detik.
5. Gerakkan aplikator secara perlahan untuk memastikan bahwa suppositoria sudah memasuki uretra.
Setelah itu, keluarkan aplikator.
6. Pijat penis Anda selama 10 – 15 detik untuk membantu penyerapan obat.
7. Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
E. Inhaler

Inhaler adalah obat semprot yang digunakan untuk melebarkan saluran napas untuk mengurangi keluhan sesak
napas. Untuk anak-anak, biasanya penggunaan ventolin inhaler ini digabung dengan spacer sehingga Anda bisa
menghirupnya secara berulang kali. Berikut ini cara menggunakan ventolin inhaler untuk mengatasi asma ;

1. Kocok ventolin sebelum digunakan.

2. Posisikan bagian yang disedot berada di bawah. Untuk anak dibawah 6 tahun, sebaiknya ventolin disambung
dengan spacer, kemudian sungkup spacer dirapatkan ke bibir dan hidung anak.

3. Semprotkan ventolin 1 kali, dan arahkan anak untuk menarik napas dalam-dalam dan menahannya selama 5
detik, kemudian hembuskan perlahan.

4. Ulangi tarik napas beberapa kali sampai dirasa obat di dalam spacer sudah habis.

5. 15 menit setelah penggunaan ventolin inhaler sebaiknya kumur dengan air untuk mencegah timbulnya infeksi
jamur di dalam mulut. Ventolin ini boleh diulang jarak 30 menit kemudian, namun bila sudah memakai ventolin
inhaler ini sebanyak 2 kali dan tetap sesak, maka segera bawa anak Anda periksa ke Rumah Sakit terdekat
untuk penanganan lebih lanjut [3].

F. Seretide Diskus

Diskus adalah suatu alat untuk penggunaan secara inhalasi (sediaan yang diberikan melalui saluran nafas
hidung atau mulut) yang zat aktifnya dalam bentuk serbuk kering.

SIAPA YANG MENGGUNAKAN DISKUS? Diskus contohnya pada sediaan Seretide Diskus merupakan
gabungan obat dengan zat aktif salmeterol obat golongan Long Acting B2 Agonist (LABA) dan fluticasone obat
golongan kortikosteroid . Seretide diskus digunakan untuk pasien dengan penyakit obstruktif saluran napas
yang reversibel termasuk asma,serta terapi PPOK termasuk bronkitis kronik dan emfisema. (MIMS,2019).

BAGIAN DARI DISKUS Gambar

Bagian Diskus

CARA PENGGUNAAN DISKUS

1. Buka Gambar
Pegang diskus sesuai gambar,letakkan ibu jari anda pada tempatnya (thumb grip) dan dorong ke arah kanan
sampai terdengar bunyi klik. Setelah terbuka maka anda akan melihat tempat hirupannya (mouthpiece)

2. Kokang.

Kokang Diskus Dorong tuas (seperti gambar) sampai terdengar bunyi klik. Sekarang obat sudah berada di
dalam mouthpiece dan siap untuk digunakan. Jika anda lihat dose counternya, maka angka sudah berkurang 1
(satu) dari angka sebelumnya.

3. Hirup

Sebelum obat dihirup ,keluarkan napas secara maksimal,kemudian letakkan bibir di mouthpiece (posisi sesuai
gambar). Hiruplah dengan cepat dan dalam. Tahan napas selama 5-10 detik setelah itu keluarkan napas secara
perlahan. Jika dokter menganjurkan lebih dari 1 hirupan dalam 1 kali pemakaian,pastikan diskus telah tertutup
terlebih dahulu,lalu ulangi langkah 1 sampai 3.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT PENGGUNAAN DISKUS

1. Diskus memiliki dose counter(penghitung dosis) yang akan menginformasikan dosis yang tersisa di dalam
diskus

2. Jika telah mengkonsumsi diskus,,jangan mengarahkan mouthpiece ke bawah karena serbuk obat akan
terbuang

3. Jangan lupa berkumur setelah menggunakan diskus untuk mencegah jamur mulut

G. Insulin

Cara pemberian insulin yang umum dilakukan adalah dengan spuit insulin 1 cc dan jarum pen insulin atau
pompa insulin. Penggunaan insulin saat ini lebih mudah dan nyaman dengan ditemukan pen
insulin.Penggunaannya lebih mudah, dan nyaman dibanding jarum dan spuit. Pengaturan dosis lebihmakurat
dan lebih flexible karena dapat dibawa kemana-mana dengan mudah. Pemberian insulin diberikan
secara subkutan di area seperti sekitar pusat (tempat terbaik), paha dan lengan atas [1].

[1] Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus,Perkeni, 2011.


[2] Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

[3] Ditjen POM 1979. Farmakope Indonesia.Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

[4] Kementrian Kesehatan RI, K. K. R., 2015, Cara Penggunaan Obat. Jakarta: Dirjen Binfar Kemenkes RI.

[5] Monita dan Fudholi, A., 2009, Evaluasi Implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota
Padang, Tesis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Yogyakarta, Journal of Clinical and Diasnotic Research,
3, 1412.

[6] PIONAS BPOMRI 2018, 2018b, Sediaan Ophthalmik Lain, Dilihat 25 Agustus 2021,
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-11- mata/116-sediaan-optalmik-lain.

Anda mungkin juga menyukai