Anda di halaman 1dari 50

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Keperawatan Kertas Karya Diploma

2017

Asuhan Keperawatan pada Ny. M


dengan Prioritas Masalah Kebutuhan
Dasar Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia

Saragih, Hotma L. O

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2635
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun dalam rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh
Hotma L. O Saragih
142500037

Program Studi DIII Keperawatan


Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Medan, Juli 2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Nutrisi di lingkungan I Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan
Polonia” ini dengan baik.

Adapun tujuan penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah


memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Karya
Tulis Ilmiah (KTI) ini, sebagai berikut:

1. Bapak Setiawan, S.Kp.,MNS.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan


Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku wakil dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T Siregar, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KMB selaku wakil dekan II
Fakultas Keperawatan Univesitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr.Siti Saidah Nasution, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat selaku wakil dekan III
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua prodi D-III
Keperawatan,Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Diah Arruum, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya dan memberikan saran-saran dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Bapak Roymond H S, S.Kep.,Ns.,M.Kep selakudosenpenguji yang telah
meluangkan waktu dan memberi masukan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

Universitas Sumatera Utara


8. Trimakasih kepada orangtua saya tercinta, Alm ayahanda R. Sidauruk dan
Ibunda S. Sihaloho serta seluruh keluarga yang selalu memberikan
pengorbanan, dukungan, motivasi, nasehat, kasih sayang, dan doa buat
saya sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan DII Keperawatan di
Universitas Sumatera Utara.
9. Kepada seluruh teman-teman satu bimbingan, kelompok skill lab, kepada
sahabat-sahabat saya dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan
namanya satu persatu yang selalu mendukung, dan membantu dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada penusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengetahuan penulis, maka dari itu
penulis mohon kritik dan saran membangun kebaikan penulisan selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca khususnya
mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dan semoga Tuhan yang Maha Esa selalu mencurahkan kasih karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu mendukung penulis. Sekian dan terima
kasih.

Medan , Juli 2017

Penulis

Hotma L O Saragih

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman Pernyataan Orisinalitas


Lembar Pengesahan ..................................................................................................i
Kata Pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar Isi ...................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Tujuan ...........................................................................................................3
C. Manfaat .........................................................................................................3
Bab II Pengelolaan Kasus
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Nutrisi
1. Defenisi ..........................................................................................................4
2. Pengkajian ......................................................................................................11
3. Analisa Data ...................................................................................................14
4. Rumusan Masalah .........................................................................................15
5. Perencanaan....................................................................................................15
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian .....................................................................................................17
2. Analisa Data ..................................................................................................27
3. Rumusan Masalah .........................................................................................28
4. Perencanaan ...................................................................................................29
5. Implementasi dan Evaluasi ...........................................................................31
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ...................................................................................................41
B. Saran ..............................................................................................................42
Daftar Pustaka
Lampiran

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsep nutrisi yaitu untuk mempelajari kebutuhan akan makanan yang
diperlukan untuk mempertahankan kesehatan yang baik. Pada hakikatnya,semua
komponen dalam makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan
dapat dipetahankan dengan makanan yang ditentukan secara kimiawi. Pada
perseptif keperawatan, status nutrisi sangat berhubungan dengan sistem
gastrointestinal,sering menemukan berbagai masalah keperawatan yang
berhubungan dengan nutrisi, seperti masalah keperawatan resiko
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko
ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh atau pola perubahan pola
intake nutrisi yang dikembangkan untuk mengatasi atau menurunkan masalah
salah satunya gastritis (Muttaqin dan Sari,2011).
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat
akut, kronik difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak
enak pada epigastrium, mual dan muntah (Suratun & Lusianah, 2010). Pembagian
gastritis ada dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Gastritis akut merupakan
inflamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada mukosa lambung dan
biasanya disebabkan oleh bahan kimia, infeksi bakteri. Komplikasi yang dapat
timbul adalah hematemesis atau melena. Sedangkan gastritis kronis merupakan
kondisi dimana peradangan lambung berlangsung lebih dari berminggu-minggu,
komplikasi yang dapat timbul adalah pendarahan saluran cerna bagian atas,
ulkus, perforasi dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12 atau anemia
pernisiosa (Suratun & Lusianah, 2010).
Faktor yang menyebabkan gastritis yaitu alkohol,virus,bakteri,
jamur,stres,radiasi,alergi dan dari bahan makanan dan minuman. Biasanya
gastritis diawali oleh frekuensi konsumsi makan dan minum yang tidak teratur
sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat dan
menyebabkan kekurangan nutrisi. Depdiknas mendefinisikan pola makan sebagai
suatu usaha atau cara seseorang untuk makan demi memenuhi kubutuhan sehari-

Universitas Sumatera Utara


harinya. Sedangkan menurut WHO pola makan yaitu suatu cara atau usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk makan guna memenuhi kebutuhan biologis dan
fisiologis tubuh terutama kebutuhan nutrisi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan
rasa lapar, melainkan banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari nutrisi
diantaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh, mengganti
sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh. Masalah kurang gizi masih
tersebar luas di negara-negara berkembang, termasuk di indonesia. Pemenuhan
nutrisi yang optimal sukar diberikan bagi setiap orang karena tergantung secara
individual dari gaya hidup, pekerjaan, dan kebutuhannya. Hingga saat ini
indonesia masih dihantui kasus gizi buruk dan hampir tidak mengalami kemajuan.
Negara indonesia adalah negara dengan kekurangan gizi nomor 5 di dunia.
Peringkat kelima karena jumlah penduduk indonesia juga di urutan empat terbesar
dunia terutama pada lansia.
Satu dari sekian masalah yang terjadi pada lanjut usia yaitu nutrisi, tingginya
prevalensi nutrisi pada lansia serta banyaknyadampak yang di timbulkan membuat
penilaian status nutrisi menjadi penting untuk dilakukan sebagai langkah
awaluntuk mempertahankan atau memperbaikistatus nutrisi lansia/untuk
memperbaiki kondisi pencernaan.
Pada hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 06 juni 2017,klien
mengatakan mual dan muntah pada saat sebelum makan dan setelah makan jika
terlambat, selera makan menurun.
Berdasarkan hasil tersebut saya mengangkat judul KTI yaitu Asuhan
keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi.

Universitas Sumatera Utara


B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan


keperawatan kepada Ny. M dengan prioritasmasalah kebutuhan dasar Nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh di kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan
Polonia.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:


a. Melakukan pengkajian pada Ny.M dengan masalah kebutuhan dasarnutrisi.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa masalah kebutuhan
dasar nutrisi.
c. Melakukan perencanaan pada Ny.M dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi.
d. Melaksanakan implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan pada
Ny.M dengan masalahkebutuhan dasar nutrisi.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

3. Manfaat

Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah:


a. Untuk menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi dalam
pelayanan keperawatan terkhususnya pada Ny.M pada pasien gastritis
dengan masalah keperawatan kebutuhan dasar nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
b. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh nutrisi,pemberian berbagai
nutrisi terhadap status gizi dengan masalah kebutuhan nutrisi.
c. Klien dapat mengatasi dan mengurangi nutrisi yang harus dikonsumsi atau
tidak.
d. Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien
terkhususnya kebutuhan nutrisi.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi


1. Defenisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (Aziz,2006).
Sedangkan menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), nutrisi merupakan zat-
zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
2. Elemen-Elemen Nutrisi atau Zat Gizi
Tubuh membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh. Zat
gizi berfungsi sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, untuk pergerakan,
serta kerja fisik. Sebagian zat gizi berperan dalam pembentukan dan perbaikan
jaringan tubuh serta berperan sebagai pelindung dan pengatur (Tarwoto dan
Wartonah, 2010).
Elemen nutrisi terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumberenergi utama tubuh. Karbohidrat akan
terurai dalam bentuk glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh dan
kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan jaringan otot dalam bentuk
glikogen Tarwoto dan Wartonah). Sumber energi tubuh hampir 80 %
energi dihasilkan dari karbohidrat.

Universitas Sumatera Utara


Karbohidrat mempunyai fungsi antara lain:
a. Sumber energi yang murah.
b. Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
c. Cadangan untuk tenaga tubuh.
d. Pengaturan metabolisme lemak.
e. Efisiensi penggunaan protein.
f. Memberikan rasa kenyang.

2. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam penyusunan
senyawa-senyawa penting seperti enzim, horman, dan antibodi.
Protein mempunyai fungsi antara lain:
a. Dalam bentuk albumin berperan dalam keseimbangan cairan yaitu
dengan meningkatkan tekanan osmotik koloid serta keseimbangan
asam basa.
b. Pertumbuhan dan pemeriharaan jaringan tubuh.
c. Pengaturan dan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
d. Sumber energi disamping karbohidrat dan lemak.
e. Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan
dan meneruskan sifat-sifat keturunan.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah kalori lebih
besar daripada karbohidrat dan protein.
Adapun funsi dari lemak antara lain :
a. Sebagai sumber energi, memberikan kalori dimana dalam 1 gram
lemak pada peristiwa oksidasi akan menghasilkan kalori sebanyak 9
kkal.
b. Melarutkan vitamin sehinga dapat diserap oleh usus.
c. Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid.
d. Penyusun hormon seperti biosintesis hormon steroid.

Universitas Sumatera Utara


4. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil dan tidak dapatdiproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
Adapun sumber dan fungsi vitamin antara lain:
a. Vitamin B1
Fungsinya adalah mencegah terjadinya penyakit beri-beri, neuroparati
perifer, gangguan konduksi sistem saraf. Terdapat pada biji-bijian dan
tumbuhan.
b. Vitamin B2
Fungsinya adalah memperbaiki kulit, mata, serta mencegah terjadinya
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir yang mendapatkan fototerapi.
Terdapat pada ragi, hati, ginjal, susu, keju, kacang almond, dan
yoghurt.
c. Vitamin B3
Fungsinya adalah menetralisasi zat racun, berperan dalam sintesis
lemak, memperbaiki kulit dan saraf. Terdapat pada jenis makanan
hewani dan nabati seperti sereal, beras dan kacang-kacangan.
d. Vitamin B5
Fungsinya sebagai katalisator reaksi kimia dalam pembentukan
koenzim A yang berperan dalam pembentukan ATP. Terdapat pada
jenis makanan tumbuhan dan hewani.
e. Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan dermatitis, bibir pecah-
pecah, sariawan,anemia,dan kejang. Terdapat pada hati, ikan, daging,
telur, pisang, sayuran.
f. Vitamin B12
Membantu pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan sel
saraf, dan membantu metabolisme protein. Terdapat pada daging, ikan,
kepiting, telur, susu, dan tempe.

Universitas Sumatera Utara


g. Vitamin C
Fungsinya membantu pembentukan tulang, otot, dan kulit, membantu
penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
penyerapan zat besi, serta melindungi tubuh dari radikal bebas.
Terdapat pada buah dan sayuran.
h. Asam folat
Fungsinya dalam membantu dalam metabolisme, pematangan sel darah
merah, mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan. Terdapat pada
hati, daging, sayuran hijau, kacang-kacangan.
i. Vitamin D
Fungsinya adalah meningkatkan penyerapan kalsium, posfor, untuk
kegiatan tulang, dan gigi, pengaturan produksi hormon, pengaturan
kadar kalsium darah.
j. Vitamin A
Fungsinya adalah membangun sel-sel kulit, melindungi sel-sel retina
dari kerusakan. Terdapat pada ikan, telur, daging, hati, susu, wortel,
labu dan bayam.
k. Vitamin E
Fungsinya sebagai antioksidan dengan cara memutuskan berbagai
reaksi rantai radikal bebas. Terdapat pada minyak ikan, alpukat,
kacang-kacangan, daging, susu, telur, sayuran.
l. Vitamin K
Fungsinya adalah membantudalam proses pembekuan darah dan jika
terjadi kekurangan dapat menyebabkan penyakit perdarahan.
Terdapat pada sayuran dan hewan.

Universitas Sumatera Utara


5. Mineral
Mineral merupakan ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia.
Adapun fungsinya antara lain:
a. Penentuan konsentrasi osmotik cairan tubuh
b. Mampertahankan transmembran potensial, pembentukan transmitter,
pembentukan hormon, pembekuan darah, transfor gas, dan sistem
penyangga.
c. Sebagai kofaktor esensial berbagai reaksi enzimatik.
6. Air
Air merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam
kehidupan sel-sel tubuh. Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus
besar (kolon) dan terjadi melalui proses difusi.
3. Keseimbangan Energi
Energi yang masuk total pengeluaran energi (kebutuhan energi) sehingga
keseimbangan energi sama dengan energi yang masuk dikurangi
pengeluaranenergi (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
1. Intake energi
Intake energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
2. Output energi
Pengeluaran energi merupakan energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mendukung jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Output energi ada 2
bagian yaitu:
a. Output energi saat istirahat
Energi dibutuhkan untuk proses-proses tubuh seperti aktivitas enzim,
pergerakan jantung,pernafasan, dan lain-lain.
b. Output energi saat aktivitas
Energi yang dikeluarkan saat aktivitas tergantung dari jenis dari aktivitas
yang dilakukan misalnya untuk aktivitas duduk 40 kal/jam, berdiri 60
kkal/jam. Kebutuhan energi sesesorang ditentukan oleh Basal
Metabolisme Rate (BMR) dan aktivitas.

Universitas Sumatera Utara


4. Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi menurut (Tarwoto dan Wartonah,2010)
ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (body mass index –BMI)
dan berat tubuh ideal (ideal body weight-IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari berat badan dengan seseorang dengan tinggi
badan, yaitu BB (kg) dibagi TB (m).
2. Ideal Body Weight
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah (TB dalam centimeter -100) +10%.
Nilai Gizi Nutrisi
Tabel Nilai Gizi Nutrisi
Energi 1942 kkal
Protein 75 g
Lemak 79 g
Karbohidrat 241 g
Kalsium 817 mg
Besi 28,5 mg
Vitamin A 15369 RE
Tiamin 0,8 mg
Vitamin C 205 mg

Universitas Sumatera Utara


5. Faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi
Faktor – faktor yang mempengaruhi status nutrisi antara lain :
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan yang bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap jenis makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat juga mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh
zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

e. Ekonomi

Ekonomi dapat mempengaruhi status gizi karena penyediaan makanan


bergizi membutuhkan perdanaan yang tidak sedikit.

Universitas Sumatera Utara


Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

1. Riwayat keperawatan dan diet

a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan?

b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?

c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama

periode waktunya?

d. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti

luka bakar dan demam?

e. Adakah toleransi makan atau minum tertentu?

2. Faktor yang mempengaruhi diet

a. Status kesehatan.

b. Kultur dan kepercayaan.

c. Status sosial ekonimo

d. Faktor psikologis.

e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

3. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan fisik : Apatis, lesu.

b. Berat badan : Obesitas,kurus.

c. Otot : Flaksia atau lemah, tonus kurang,tidak

mampu bekerja.

d. Sistem saraf : Bingung, rasa terbakar.

Universitas Sumatera Utara


e. Fungsi gastrointestinal : Anoreksia, konstipasi,diare,

flatulensi.

f. Kardiofaskuler : Denyut nadi lebih dari 100 x/ menit

g. Rambut : Kusam, kering, pudar, kemerahan,tipis.

h. Kulit : Kering, pucat,iritasi,ptekie.

i. Bibir : Kering, pecah-pecah,bengkak,lesi,

membran mukosa pucat.

j. Gusi : Pendarahan, peradangan.

k. Lidah : Edema, hiperemis.

l. Gigi : Karies, nyeri, kotor

m. Mata : Konjunctiva pucat, kering.

n. Kuku : Mudah patah

o. Pengukuran Antropometris :

- Berat badan ideal (TB-100) + 10 %

- Lingkar pergelangan tangan

- Lingkar lengan atas :

Nilai normal

Wanita : 28,5 cm

Pria : 28,3 cm

Universitas Sumatera Utara


- Lipatan kulit

Nilai normal

Wanita : 16,5-18 cm

Pria : 12,5-16,5 cm

4. Laboratorium

a. Albumin (N:4-5,5 mg/100 ml)

b. Transferin (N: 170-25 mg/100 ml)

c. Hb (N: 12 mg%)

d. BUN (N: 10-20 mg/ml

e.Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-

1,3mg/100ml,wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml).

Universitas Sumatera Utara


2. Analisa data

Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai satu kesehatan klien
untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari
medis atau profesi kesehatanlainnya. Data fokus adalahdata tentang perubahan-
perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta
hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien. Pengumpulan
data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan dan kesehatan klien (Potter & Perri,2005).

Tujuan pengumpulan data:

1. Memperoleh informasi tentang kesehatan klien.


2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-
langkah.

Tipe data

1. Data Subjektif
Data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,
mencaup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya
tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, dan
perasaan malu (Potter & Perri, 2005).

2. Data Objektif
Data yang di dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan
panca indera selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan,
tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran (Potter & Perri, 2005).

Universitas Sumatera Utara


3. Rumusan masalah

Berdasarkan pengumpulan data yang selama pengkajian dimana perawat


menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya
berhubungan dengan kurang nutrisi. Diagnosakeperawatan yang mungkin
muncul pada kurang nutrisi yaitu (Potter & Perri, 2005):

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

4.Perencanaan

Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan


menggalilangkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah
kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan
hasil yang di perkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut. Selama perencanaan di buat prioritas. Selain
berkolaborasi dengan klien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan
anggota tim perawat kesehatan lainnya (Potter & Perri, 2005).

Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Faktor yang berhubungan :

- Penyakit kronis
- Kesulitan mengunyah atau menelan
- Faktor ekonomi
- Intoleransi makanan
- Kebutuhan metabolik tinggi
- Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah (NANDA 2011).

Universitas Sumatera Utara


Tabel Perencanaan Keperawatan

No
Dx Perencanaan keperawatan
1. Tujuan :
Pemenuhan nutrisi dapat teratasi dan berat badan dapat
dipertahankan.
Kriteria hasil :
- Pemasukan nutrisi yang adekuat
- Mempertahankan berat badan dalam batas normal
- Mentoleransi makanan yang akan dikonsumsi
- Memperlihatkan pola makan yang teratur

Intervensi Rasional

1. Mendiskusikan makanan yang 1. Meningkatkan nafsu makan.


disukai pasien. 2. Untukmembatasi masukan
2. Mendiskusikan makanan dengan nutrisi.
klien untuk menghindari
makananyang mengandung gas 3. Menenangkanperistaltikdan
. energi untuk makan.
3. Menganjurkan istirahat sebelum
makan. 4. Menghindari terjadinya mual.

4. Menganjurkan makan sedikit


tapi sering.

Universitas Sumatera Utara


B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

1. Pengkajian

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 74 tahun

Status Perkawinan : Janda

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jln.Cempaka Gg. Jawa Kel. Sari rejo

Medan Polonia

Golongan Darah :A

Tanggal pengkajian : 06 Juni 2017

Tanggal Operasi : Ny. M tidak pernah dioperasi

II. KELUHAN UTAMA

Ny. M mengatakan jika makan akan mual dan jika dipaksakan akanmuntah.

Keluhan lainnya:

Nafsu makan berkurang, penurunan BB, dan sulit untuk tidur, adahipertensi.

Universitas Sumatera Utara


III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Provocative/palliative

a) Apa penyebabnya

Ny. M mengatakan sering terlambat makan dan jika diisi perut terasa penuh.

b) Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Ny. M mengatakan minum air hangat dan minum obat.

Quantity/quality

a. Bagaimana dirasakan

Ny. M mengatakan perut terasa penuh, jika diisi denganmakanan akan terasa
mual.

b. Bagaimana dilihat

Bagaimana abdomen Ny. M terlambat buncit.

Region

a. Dimana lokasinya

Di bagian abdomen.

b. Apakah menyebar

Klien mengatakan tidak menyebar.

Severity

Akibat penyakitnya klien tampak lemas.

Time

Klien mengatakan waktunya tidak menentu.

Universitas Sumatera Utara


IV. RIWAYAT KESEHATAN MASALALU

A. Penyakit yang pernah dialami


Klien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah hipertensi.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mengatakan pernah dirawat di RS.
C.Pernah dirawat atau dioperasi
Klien mengatakan dirawat di RS.
D. Lama dirawat
Klien mengatakan dirawat selama 1 minggu.

E. Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi.


F.Imunisasi
Klien mengatakan tidak mendapat imunisasi

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Klien mengatakan orang tuanya menderita penyakit hipertensi.

B. Saudara kandung

Klien mengatakan saudaranya menderita hipertensi.

C. Penyakit keturunan yang ada


Klien mengatakan penyakit keturunan yang adadikeluarganya adalah
hipertensi.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Universitas Sumatera Utara


E. Anggota keluarga yang meninggal

Kedua orangtua sudah meninggal dan 1 orang anak nya.

F. Penyebab meninggal

Kecelakaan,dan anaknya meninggal pada saat bayi.

G. Genogram

Ny. M

Ket :

= Laki-laki

= Perempuan

= Laki-laki meninggal

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya


Klien mengatakan ada kemauan dan percaya akan sembuh.
Konsep Diri
Gambaran diri :
Klien mengatakan selalu menjaga dan melindungi bagian tubuh nya.
Ideal diri :

Universitas Sumatera Utara


Klien memiliki kepercayaan untuk sembuh.

Harga diri :
Klien merasa diperhatikan oleh keluarganya
Peran diri :
Klien berperan sebagai ibu dan nenek dari cucunya.
Identitas :
Klien dibantu oleh keluarganya selama sakit.

A. Keadaan emosi :
Stabil

B. Hubungan Sosial
Orang yang berarti :
Orang yang berarti adalah anak dan cucunya.
Hubungan dengan keluarga :
Hubungan dengan keluarga baik.
Hubungan dengan orang lain :
Hubungan klien dengan orang lain baik.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

C. Spiritual
Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan menganut agama islam.
Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan melakukan ibadah jika sanggup untuk melakukannya.

Universitas Sumatera Utara


VII. Status mental
Tingkat kesadaran : Kompos mentis
Penampilan : Rapi
Pembicaraan : Lambat
Alam perasaan : Lesu
Afek : Datar
Interaksi selama wawancara : Kontak mata berkurang
Memori : Gangguan daya ingat
jangka panjang.

VIII. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum
Klien sadar, dapar berjalan, dapat melakukan aktivitas.
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36’3
Tekanan darah : 160/90 mmhg
Nadi : 70x/i
Pernafasan : 23x/i
Skala nyeri :3
TB : 150 cm
BB biasa : 58 kg
BB sekarang setelah sakit : 53 kg

C. Pemeriksaan head toe-toe


Kepala dan rambut
Bentuk : Oval dan Simetris
Ubun-ubun : Normal
Kulit kepala : Bersih

Universitas Sumatera Utara


Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut: Merata, putih, sedikit

Bau : Tidak berbau

Warna kulit : Putih


Wajah
Warna kulit : Sawo matang
Stuktur wajah : Sudah berkerut,
oval, simetris.
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan
simetris
Palpebra : Merah muda, lembab

Konjuctiva dan sklera : Konjuctiva merah

muda dan skela


putih.
Pupil : Isokor
Cornea dan iris : Bening
Visus : Ketajaman mata
sudah menurun
Tekanan bola mata : Baik

Hidung
Tulang hidung : Simetris
Lubang hidung : Lubang hidung
normal, bersih

Cuping hidung : Tidak ada cupinghidung

Universitas Sumatera Utara


Telinga
Bentuk telinga : Daun telinga, normal dan simetris

Ukuran telinga : Simetris kanan dan kiri


Lubang telinga : Lubang telingapaten dan bersih
Ketajaman pendengaran : Sudah mulaiberkurang

Mulut dan faring


Keadaan bibir : Tampak lembabdan normal
Keadaan gusi dan gigi : Bersih
Keadaan lidah : Lidah kurang bersih
Orofaring : Pita suara baik

Leher
Posisi trachea : Normal
Thyroid : Tidak ada pembesaran
Suara : Normal
Kelenjar limfe : Tidak adapembesaran
Vena jugularis : Tidak ada kelainan
Denyut nadi karotis : Teraba dan teratur

Pemeriksaan integumen
Kebersihan : Terlihat kering
Kehangatan : Teraba hangat
Warna : Sawo matang
Turgor : Kembali < 2 detik
Kelembapan : Baik
Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan.

Universitas Sumatera Utara


Pemeriksaan thoraks/dada
Inspeksi thoraks : Normal, simetris
Pernafasan (fekuensi/irama) : 23 x/ menit
Tanda kesulitan bernafas : Normal

Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : Gerak dada normal
Perkusi : Suara resonan
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan

Pemeriksaan jantung

Inspeksi : Tidak ada sianosis

Palpasi : Tidak ada benjolan

Perkusi : Kuat dan teratur


Auskultasi : Bunyi jantung normal

X. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Pola makan dan minum

Frekuensi makan/hari : 2 x 1 hari

Nafsu/selera makan : Berkurang/tidakada

Alergi : Tidak ada

Mual dan muntah : Ada

Waktu pemberian makan : Jam 10.00 dan jam16.00 wib

Jumlah dan jenis makan : 3-4 sendok

Waktu pemberian minum: Pada saat makan nasi harus di dorong dengan air
minum.

Universitas Sumatera Utara


Masalah makan dan minum: Tidak ada

II. Perawatan diri/personal hygiene

Kebersihan tubuh : Bersih

Kebersihan gigi dan mulut: Bersih dan tidak berbau

Kebersihan kuku kaki dan tangan: Bersih

III. Pola eliminasi

1. BAB
Pola BAB : Terkadang hanya sedikit, 1 x sehari
Karakter feses : Baik
Riwayat perdarahan : Tidak ada
BAB terakhir : Pagi
Diare : Tidak adamengalami diare

2. BAK

Pola BAK : > 6 x sehari


Karakter urin : Bening
Nyeri/terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK
Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada
Penggunaan diuretik : Tidak ada

Universitas Sumatera Utara


2. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds: AsamLambung Ketidakseimbangan
Ny. M mengatakan jika meningkat nutrisi kurang dari
makan akan mual dan kebutuhan tubuh
jika dipaksakan muntah, Inflamasi mukosa
selera makan menurun. lambung

Do: Mual dan muntah


Menolak untuk makan,
BB =53 kg (sebelum
sakit 58 kg). Selera makan menurun
Makan hanya 3-5
sendok.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

2. Ds : Iritasi mukosa lambung Nyeri


Ny. M mengatakan
sering sulit untuk tidur Meningkatnya sekresi
pada malam hari karena mukosa
perut terasa nyeri.
Mukosa inflamasi
Do :
Skala nyeri : 3 Erosi pada mukosa
TD : 160/90 mmhg lambung
HR : 70 x/ menit
Nyeri

Universitas Sumatera Utara


3. Rumusan Masalah

1. Ketidakseimbangan nutrisi

2. Nyeri

4. Diagnosa Keperawatan (prioritas)

1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan metabolik ditandai dengan klien tidak selera makan, Berat badan
klien menurun.

2. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan klien


sulit untuk tidur.

Universitas Sumatera Utara


5. Perencanaan

NO Perencanaan keperawatan
DX

. 1 Tujuan:
Pemenuhan nutrisi dapat teratasi dan berat badan dapat
Meningkat.
Kriteria hasil :
- Pemasukan nutrisi yang adekuat
- Mempertahankan berat badan dalam batas normal
- Mentoleransi diet yang di anjurkan
- Memperlihatkan pola makan yang teratur

Rencana tindakan Rasional


1. Mendiskusikan makanan yang disukai 1. Meningkatkan nafsu
pasien makan
2. Mendiskusikan dengan klien untuk 2. Untuk membatasi
menghindari makanan yang masukan nutrisi
mengandung gas 3. Menenangkan
3. Menganjurkan istirahat sebelum peristaltik dan energi
makan untuk makan
4. Menganjurkan makan sedikit tapi 4. Menghindari
sering terjadinya mual

Universitas Sumatera Utara


NO Perencanaan keperawatan
DX
2. Tujuan :
Klien mengatakan nyeri sudah hilang/teratasi
Kriteria Hasil :
• Klien dapat rileks
• Klien dapat tidur
• Skala nyeri 0-2
Rencana tindakan Rasional
1. Mengkaji dan mencatat skala 1. Untuk menentukan
nyeri. intervensi.
2. Menjelaskan agar klien 2. Makanan yang
mengindari makanan yang merangsang dapat
merangsang lambung seperti mengiritasi mukosa
makanan pedas, makanan asam lambung.
dan gas.
3. Mendiskusikan posisi tidur 3. Untuk menurunkan
yang nyaman bagi klien. nyeri.
4. Menganjurkan klien untuk 4. Tehnik relaksasi
melakukan tehnik relaksasi dapat mengalihkan
seperti nafas dalam atau perhatian klien
menonton tv. sehingga dapat
menurunkan nyeri.

Universitas Sumatera Utara


6. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Hari/ Tanggal Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)

Selasa/ 13 - Mengajarkan pola makan S : Klien mengatakan


juni 2017 hidup sehat seperti makan Nafsu makan
DX: 1 tepat waktu. menurun, mual dan
Pukul : 10.00 muntah sebelum dan
- Mendiskusikan bersama klien sesudah makan.
kemungkinanpenyebab
hilangnya nafsu makan
. O : Porsi makanan tidak
- Menganjurkan klien untuk habis, berat badan
makan dalam jumlah sedikit 53 kg,
tapi sering RR: 23 x/ menit
. HR : 78 x/ menit
- Mengajarkan pasien pada
kondisi menurunnya nafsu A:Masalah belum teratasi
makan,batasi asupan cairan Pasien masih tidak
saat makan. selera makan

P: Intervensi dilanjutkan
Kaji kemampuan
pasien untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi.

Universitas Sumatera Utara


DX: 2 - Mengukur skala nyeri (0-10) S : Klien mengatakan
Pukul: 10.45 masih merasakan
- Mengajarkan tehnik relaksasi nyeri dan sulit untuk
seperti tarik nafas dalam atau tidur.
menonton tv.
O : Skala nyeri 3
- Mendiskusikan posisi yang
TD : 170/100 mmhg
nyaman bagi kien
HR : 75 x/ menit
RR : 20 x/ menit
- Membatasi makanan yang
dapatmenimbulkan
Ketidaknyamanan
A : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan
masih merasakan nyeri

P : Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan

Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

Rabu /14 juni 09.00 wib S : Klien mengatakan


2017 - Mendiskusikan makanan masih belum dapat
DX:1 yang di sukai klien menghabiskan
makanannya dan masih
09.10 wib merasa mual muntah
- Menganjurkan makan sedikit
tapi sering. O : BB masih 53 kg dan
terlihat lemas
09.15 wib
- Menganjurkan minum air A : Masalah belum teratasi
hangat pada saat makan Klien mengatakan sesudah
makan masih merasakan
09.25 wib mual dan porsi makan
- Menganjurkan pola makan masih berkurang.
hidup sehat
P : Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


DX:2 09.40 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

09.50 wib O : Skala nyeri 3


- Menganjurkan tehnik tarik TD :160/90 mmhg
nafas dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
10.00 wib
- Mendiskusikan posisi yang A: Masalah teratasi
nyaman bagi kien sebagian
Klien mengatakan nyeri
10.10 wib masih munculpada
- Membatasi makanan yang malam hari tetapi pola
dapatmenimbulkan tidur sudah mulai
ketidaknyamanan membaik

P : Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan

Hari /tanggal Implementasi Evaluasi

Kamis / 09.30 wib S : Klien mengatakan


15 juni 2017 - Menganjurkan pola makan nafsu makan masih
hidup sehat berkurang dan merasa
DX : 1 mual
09.40 wib
- Menganjurkan makan sedikit O : Porsi makan
tapi sering tidakhabis
BB : 53 kg belum
09.50 wib meningkat
- Menganjurkan minum air hangat TD : 160/90 mmhg
sebelum makan
A : Masalah belum
10.00 wib teratasi
- Menganjurkan klien untuk tidak Klien mengatakan
memakan yang dapat porsimakan masih
menimbulkan mual muntah sedikit

P: Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


DX : 2 10.15 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

10.25 wib O :Skala nyeri 2


- Menganjurkan tehnik tarik nafas TD :160/90 mmhg
dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
10.35 wib
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi
nyaman bagi kien sebagian
Klien mengatakan
10.45 wib nyerisudah berkurang
- Membatasi makanan yang
dapatmenimbulkanketidaknyam P: Intervensi dilanjutkan
anan

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan

Hari/tanggal Implementasi Evaluasi

Jumat/ 09.50 wib S : Klien mengatakan


16 juni 2017 - Menganjurkan pola makan nafsu makan sudah
hidup sehat mulai meningkat.
DX : 1
10.00 wib O : Porsi makan habis
- Menganjurkan makan sedikit BB : 53 kg belum
tapi sering meningkat
TD : 140/80 mmhg
10.10 wib
- Menganjurkan minum air A : Masalah teratasi
hangat sebelum makan sebagian
Porsi makan sudah
10.20 wib Habistetapi harus di
- Menganjurkan klien untuk dorong dengan air
tidak memakan yang dapat putih
menimbulkan mual muntah
- P :Intervensi dilanjutkan
10.30 wib
- Menganjurkan mengkonsumsi
buah

Universitas Sumatera Utara


DX : 2 10.50 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

11.00 wib O :Skala nyeri 1


- Menganjurkan tehnik tarik TD :140/80 mmhg
nafas dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
11.10 wib
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi
nyaman bagi kien sebagian
Klien sudah tidur
11. 20 wib Dengannyaman
- Membatasi makanan yang
dapat menimbulkan P: Intervensi dilanjutkan
ketidaknyamanan

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan

Hari /tanggal Implementasi Evaluasi

Sabtu /17 juni 11.00 wib S : Klien mengatakan


2017 - Menganjurkan pola makan nafsumakan sudah
hidup sehat mulai meningkat.

Dx : 1 11.10 wib O : Porsi makan habis


- Menganjurkan makan sedikit BB : 54 kg sudah
tapi sering meningkat
TD : 160/90 mmhg
11. 20 wib
- Menganjurkan minum air A : Masalah teratasi
hangat sebelum makan porsi makan sudah
habis,dan BB badan
11.30 wib sudah naik
- Mengatasi makanan yang
dapat menimbulkan mual P:Intervensi
muntah dipertahankan

11.40 wib
- Menganjurkan mengkonsumsi
buah

Universitas Sumatera Utara


DX : 2 12.00 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

12.10 wib O : Skala nyeri 0


- Menganjurkan tehnik tarik TD :140/80 mmhg
nafas dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
12.20 wib
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi
nyaman bagi kien Klien mengatakan
nyeritidak ada lagi.
12. 30 wib
- Membatasi makanan yang P:Intervensi
dapat menimbulkan ketidak- dipertahankan
nyamanan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. M di mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi di simpulkan
diagnosa yang di peroleh dari Ny. M adalah :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
ditandai dengan klien tidak selera makan,berat badan klien menurun.
2. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan klien
sulit untuk tidur.

Data yang menjadi prioritas masalah keperawatan pada Ny. M adalah :

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
ditandai dengan klien tidak selera makan,berat badan klien menurun.

Rencana asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien pemenuhan


kebutuhan nutrisi dngan tujuan klien akan mempertahankan kebutuhan nutrisi
yang adekuat, kriteria hasil : klien akan mengkonsumsi kebutuhan nutrisi sesuai
dengan tingkat aktivitas dan kebutuhanmetabolik, membuat pilihan diet yang
sesuai. Menganjurkan untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan
iritasi pada mukosa lambung, menganjurkan untuk makan sering tetapi sedikit.

Evaluasi yang dilakukan pada Ny. M dengan ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh masalah sudah teratasi yaitu klien mengatakan nafsu
makan sudah meningkat, porsi makan sudah habis, dan BB badan sudah naik.

Universitas Sumatera Utara


Analisa yang di dapat pada Ny. M dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi klien
mengalami penurunan. Berdasarkan pengkajian nutrisi adalah zat-zat gizi atau
zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-
zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit.

A. SARAN

1. Bagi pendidikan keperawatan

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pendidikan


yang lebih berkualitas dan profesional, sehingga mampu memberikan asuhan
keperawatan selanjutnya.

2. Bagi klien dan teman sejawat

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk meningkatkan


pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasasama yang baik antar tim,
kelompok maupun kerjasama dengan klien .

3. Bagi penulis

Karya tulis ini diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan dan


maningkatkan asuhan keperawatan selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin & Sari, (2011).Gangguan Gastrointestinal.Jakarta:Salemba Medika.

Nanda, (2011).Buku Saku Diagnosis Kepeawatan.Jakarta:EGC.

Potter &Perry, (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC.

Suratun & Lusianah, (2010).Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Gastrointestinal.Jakarta:TIM.

Tarwoto & Wartonah, (2010).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai