1
1
1
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh:
Mega Ayu Saptaningrum
J500140118
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
J500140118
Pembimbing Utama
ii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
C. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 5
C. HIPOTESIS ......................................................................................................... 14
A. DESAIN PENELITIAN...................................................................................... 15
C. POPULASI PENELITIAN................................................................................. 15
F. KRITERIA RESTRIKSI.................................................................................... 16
H. INSTRUMENTASI ......................................................................................... 17
iii
I. RENCANA ANALISIS DATA .......................................................................... 18
BAB IV ............................................................................................................................. 20
BAB V .............................................................................................................................. 21
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 21
BAB VI ............................................................................................................................. 22
A. SIMPULAN ......................................................................................................... 22
B. SARAN ................................................................................................................. 22
Bibliography ..................................................................................................................... 23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
et al., 2013) secara teori ada hubungan yang sangat kuat antara kapasitas kranium
dengan ukuran dari otak. Beberapa studi yang dilakukan di beberapa negara
menunjukkan bahwa kapasitas kranium dapat digunakan sebagai pengukuran
tidak langsung untuk mengevaluasi volume dari otak. (Ali S, et al. 2014). Kavitas
kranium ini terdiri dari 8 tulang kranial: frontal, occipital, sphenoid, ethmoid,
parietal, dan tulang temporal. (Rexhepi, et al. 2012)
Saat ini pengukuran volume otak ditentukan dari pengukuran kranium yang
diukur melalui permukaan kepala. Pengukuran ini bisa ditentukan dari panjang,
lebar, dan tinggi kranium (Bayat PD et al., 2012). Sejak awal abad 19, kapasitas
kranium juga telah digunakan sebagai pengukuran untuk menentukan variasi pada
penelitian di beberapa ras (Ganiyu MO,2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Jacob pada tahun 2015 menunjukan bahwa
kapasitas kranium mempunyai korelasi yang positif dengan tingkat inteligensi
atau kecerdasan seseorang (Pietsching,et al. 2015). Inteligensi atau kecerdasan
juga merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar
seseorang (Thaib EN, 2013).
Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai ukuran kemampuan yang didapat,
dicapai atau ditampilkan seseorang sebagai bukti dari usahanya dalam belajar
(Andriani 2014). Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi
yang tinggi dalam belajar, seseorang harus mempunyai Intellienge Quotient (IQ)
yang tinggi karena IQ adalah bekal potensial yang akan memudahkan dalam
belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal.
Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa
yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan
inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi
memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun
kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang
relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor
yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang
mempengaruhi. (Thaib EN, 2013)
3
- Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk
instansi, mahasiswa, praktisi kesehatan dan masyarakat luas tentang hubungan
antara kapasitas kranium dan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada siswa
SD kelas Vdi Gonilan Surakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Kapasitas Kranium
a. Kranium
Fungsi utama kranium adalah untuk melindungi otak dan untuk
pembentukan craniofacial. Morfologi kranium dihubungkan
dengan pembentukan otak, orientasi wajah, dan juga perubahan
evolusi. (Meyer-Marcotty P, 2014). Kranium terdiri dari
neurocranium dan viscerocranium. Neurocranium mengelilingi
dan berfungsi untuk melindungi otak. Viscerocranium membentuk
bagian wajah (Prasana LC, 2013)
Neurocranium terdiri dari...
Viscerocranium terdiri dari....
b. Pertumbuhan kranium
Selama perkembangan postnatal, pertumbuhan kranium terjadi
dalam 3 dimensi. Perluasan daerah sagittal (panjang antero-
posterior), trasversal ( lebar) dan vertikal (tinggi). Perluasan ini
mengarah pada perubahan ukuran, bentuk dan proporsi pada
keseluruhan cranium sebagai skeletal yang mature. (Ganiyu MO,
2015)
Pada mamalia, central neural crest dan derivat mesoderm
berkontribusi pada pembentukan kranium. Kranium terdiri dari
neurocranium dan viscerocranium. Neurocranium berfungsi untuk
melindungi otak, sedangkan viscerocranium berfungsi untuk
membentuk craniofacial. Viscerocranium merupakan derivat
neural crest yang kemudian membentuk wajah. Tulang frontal juga
merupakan derivat neural crest, dan tulang parietal berasal dari
mesoderm. Bagian belakang dari kranium (tulang supraoccipital
dan exoccipital) merupakan derivat occipital somites. Kemudian
saat vesikula serebral melebar di bawah elemen frontal dan
5
6
parietal, sel meningeal yang diturunkan dari sekitar bagian otak ini
dibawa di bawah jaringan osteogenik frontal dan parietal untuk
membentuk dura. Duramater yang mendasari tulang frontal dan
parietal juga berasal dari neural crest (Prasanna LC, 2013)
Pertumbuhan kapasitas kranium semakin meningkat sejak
kelahiran. Pertumbuhan tertinggi terjadi sampai tahun kelima.
Antara usia 6-12 tahun kapasitas kranium berubah-ubah dan
mencapai puncak pada usia 20 tahun (Ezejindu et al., 2013)
c. Definisi kapasitas kranium
Kapasitas kranium adalah pengukuran volume bagian dalam dari
kranium pada vertebrata yang mempunyai kranium dan otak
(Ezejindu et al., 2013)
Kapasitas kranium sama seperti bagian tubuh yang lain
dipengaruhi oleh kondisi geografi, ras, gender, dan juga faktor
usia. Ada hubungan yang sangat dekat antara kapasitas kranium
dengan ukuran otak. Beberapa studi yang telah dilakukan pada
beberapa negara menunjukan bahwa kapasitas kranium secara
tidak langsung merefleksikan volume otak. Kapasitas kranium
pada wanita 1-10 kali lebih kecil daripada pria dengan ras yang
sama. Saat ini pengukuran kapasitas kranium digunakan untuk
antropologi forensik dan juga pediatrik untuk indikator
perkembangan kranium. Orang normal biasanya memiliki
kapasitas kranium sebesar 950-1800 cc atau rata-rata 1400 cc. (Ali
S et al., 2014)
Nilai kapasitas kranium berdasar pada nilai panjang, lebar dan
tinggi dari kranium. Nilai kapasitas kranium bervariasi antara satu
orang dengan orang lain dan digunakan untuk membedakan gender
dismorfism dan juga ras (Sarac-hadzlihalilovic A et al ., 2015)
d. Pengukuran kapasitas kranium
Beberapa metode untuk mengukur kapasitas kranium untuk
kranium kering ataupun pada manusia hidup sudah menjadi studi
7
B. KERANGKA TEORI
Pertumbuhan dan
perkembangan otak
Pertumbuhan dan
perkembangan
(maturasi fugsi) GB,
PFC, TC,PC
Pertumbuhan dan
perkembangan
kranium
Pertumbuhan dan
perkembangan
Peningkatan kapasitas Ras, lingkungan, usia,
kranium
kranium jenis kelamin, nutrisi
Peningkatan
kecerdasan/intelligence
Kepercayaan diri,
motivasi belajar,
minat belajar,
dukungan keluarga
14
C. HIPOTESIS
Ada hubungan antara kapasitas kranium dan kecerdasan emosi dengan
prestasi akademik pada siswa SD kelas V di Gonilan Surakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan
antara kapasitas kranium dan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar
siswa SD kelas V di Gonilan.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Dasar....
C. POPULASI PENELITIAN
1. Populasi target
Populasi target pada penelitian ini adalah siswa SD di Gonilan.
2. Populasi aktual
Populasi aktual pada penelitian ini adalah siswi kelas V SD ..... di
Gonilan
D. SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING
Pada penelitian ini sampel yang akan menjadi fokus penelitian adalah
siswi kelas V SDN...... Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cluster random sampling.
E. ESTIMASI BESAR SAMPEL
....... (......) menyatakan bahwa penentuan besar sampel bisa menggunakan
rumus slovin, sebagai berikut:
n: N
Keterangan:
N+d2.1 n: ukuran sampel
N: ukuran populasi
d: tingkat kesalahan
Jumlah populasi adalah sejumlah .... orang, sehingga sampel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah sebesar .... orang.
n: N
N+d2.1
15
16
F. KRITERIA RESTRIKSI
1. Kriteria Inklusi
- anak perempuan siswi SD kelas V di Gonilan berusia 10-11 tahun
- telah menandatangani lembar infrom konsen dan bersedia menjadi
subjek penelitian
2. Kriteria eksklusi
- kranium tidak intak
- riwayat trauma kepala
- mengalami kelainan pada kranium misalnya hydrocephalus
- mengalami gangguan mental
G. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Kapasitas kranium
a. Definisi: Kapasitas kranium adalah volume interior atau sebelah
dalam dari cranium. Karena kapasitas kranium bertambah seiring
dengan pertumbuhan otak, secara teori ada hubungan yang sangat
kuat antara kapasitas kranium dengan ukuran dari otak. Beberapa
studi telah mengukur estimasi dari kapasitas kranium yang secara
tidak langsung akan menunjukkan volume dari otak. (Ezejindu et
al., 2013)
Kapasitas kranium diukur dengan pengukuran panjang kepala (L),
lebar kepala(W), tinggi kepala(H) dan dimasukkan ke dalam rumus
untuk menghitung kapasitas kranium. Rumus yang dipakai adalah
rumus Lee Pearson pada perempuan sebagai berikut:
V=296,40 + 0,000375 x L x W x H
b. Alat ukur: spreading caliper, kertas milimeter, rumus kapasitas
kranium pada perempuan
c. Skala variabel: numerik rasio
2. Kecerdasan Emosi
a. Definisi: kemampuan seseorang dalam mengolah emosi secara
akurat dan efisien untuk menghadapi tekanan sehingga
kemampuan berpikir tidak terganggu. Kecerdasan emosi dalam
17
Bulan
Kegiatan
1 2 3 4
Menentukan sampel dan besar sampel
Melakukan penelitian
Menganalisis data
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. DATA HASIL PENELITIAN
B. HASIL ANALISIS
21
BAB V
PEMBAHASAN
22
BAB VI
Bibliography
Bayat, P.-D., & et al. (2012). Correlation of Skull Size and Brain Volume, with
Age, Weight, Height, and Body Mass Index of Arak Medical Sciences
Students. Int J Morphol, 157-161.
D.N, E., & et al. (2013, July-August). Studies of Cranial Capacity between the
Ages of 14-20 Yrs of Ogidi People of Anambra State, Nigeria. IOSR
Journal of Dental and Medical Sciences, 8(2), 54-59.
Gupta, S., & et al. (2013). Cranial Anthropometry in 600 Indian Adults.
International Journal of Anatomy and Research, 1(2), 115-118.
Meyer-Marcotty, P., & et al. (2014). Three dimensional analysis of cranial growth
from 6 to 12 month of age. European Journal of Orthodontic 36, 489-496.
Rexhepi, A., & et al. (2012). Manifest and Latent Relations between Intracranial
Capacity and Cephalofacial Indexes. Int J. Morphol, 786-790.
Sadakat, A., & et al. (2014, February). Study of Cranial Capacity of Adult North
Indian Human Skulls and its Sexual Dysmorphism. International Journal
of Scientific Study, 1(5), 29-31.