I. TUJUAN
Salah satu hal yang penting dari pada tangki yang berpengaduk di
dalam penggunaanya adalah :
A = E (1 - −t /T
e ) dapat disederhanakan menjadi dA/dT = (E/T)
−t /T
e
A = 0,6321 E
Alternatif :
VIII. KESIMPULAN
1. Tangki berpengaduk yang disusun secara berseri memiliki
perilaku dinamis akibat adanya jarak yang berbeda antara ketiga
tangki.
2. Konduktifitas larutanKCl 0,025 M panda tangki setiap
tangki lama kelamaan menurun dengan adanya penambahan
aquadest.
3. Larutan pada ke tiga tangki berada pada keadaan konstan
mulai pada menit ke 18 sampai menit – menit berikutnya hingga
menit ke 34 larutan tetap konstan.
4. Harga konstanta waktu pada ketiga tangki adalah 2,271
menit, 7,1358 menit, dan17,3295 menit.
GAMBAR ALAT
4 5 6 7 8
3 9
Keterangan
1. Pengaduk
2. Tanki
3. Konduktometer
4. Tombol on/off
5. Tombol stirrer
6. Tombol pump
7. Selang air masuk
8. Bak penampung
9. Selang keluaran
PENENTUAN WAKTU MATI ( DEAD TIME )
(DS 2)
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui perilaku dinamis dari tangki berpengaduk yang
disusun secara seri
2. Menentukan waktu mati pada tangki bersusun seri akibat
perubahan jarak
3. Menggambarkan kurva respon konsentrasi tangki bersusun.
controller pengukuran
Katup kontrol
Sistem (proses)
Tiga buah tangki berpengaduk yang disusun secara seri mempunyi respon
berbentuk kurva eksponensial untuk tanki pertama : tempat terjadi perubahan
input , dan kurva sigmoidal ( bentuk huruf S) untuk dua tangki berikutnya.
Perbedaan bentuk kurva diakibatkan oleh transfer lag ; kelembapan akibat
perpindahan , yang pada akhirnya akan mencapai konstan pada titik yang sama.
V. DATA PENGAMATAN
Tabel 1. Tabel Konduktivitas
konduktivitas
T (menit)
tangki 1 tangki 4
0 4,4 4,4
0,5 3,78 4,39
1 2,76 4,28
1,5 2,14 4,13
2 1,7 4,09
2,5 1,37 3,74
3 1,07 3,58
3,5 0,87 3,29
4 0,74 3,13
4,5 0,6 2,94
5 0,5 2,64
konduktivitas
T (waktu) Tangki Tangki
1 4
7 0,27 1,59
9 0,21 1
11 0,17 0,56
13 0,16 0,35
15 0,15 0,24
17 0,14 0,19
19 0,14 0,16
21 0,14 0,15
23 0,14 0,14
25 0,14 0,14
27 0,14 0,14
29 0,14 0,14
Grafik 1
0,3
3,5
Grafik 2
0,4
12
Grafik 3
0,3
3,5
VI. PERHITUNGAN
1. Pembuatan Larutan
a. KCl 0,1 M dalam 100 ml
Gr = M x V x BM
= 0,1 mol/L x 0,1 L x 74,5 gr/mol
= 0,745 gr
2. Perhitungan debit
Untuk tiap 100 ml, waktu yang dibutuhkan adalah 15,0533 detik
Q =V/t
= 100 ml /15,0533 detik
= 6,643 ml/detik
VIII. KESIMPULAN
1. Tangki berpengaduk yang disusun secara berseri memiliki perilaku
dinamis akibat adanya jarak yang berbeda antara ketiga tangki.
2. Waktu dimana konduktivitas pada tangki keempat sama dengan
ketiga
tangki lainnya adalah pada 23 menit
3. Dead time adalah waktu mulai dari terjadi perubahan input hingga
input
terukur oleh system.
4. Dead Time terjadi pada menit ke 12 dan Volume Dead Time
sebesar
4,78296 liter.
DAFTAR PUSTAKA
\
GAMBAR ALAT
4 5 6 7 8
3 9
TangkiBerpengadukdengansususanseri
Keterangan
10. Pengaduk
11. Tanki
12. Konduktometer
13. Tombol on/off
14. Tombol stirrer
15. Tombol pump
16. Selang air masuk
17. Bak penampung
18. Selang keluaran
Labu Takar Gelas Kimia Pipet Tetes
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui efek perubahan input berulang pada kestabilan proses
tiga tangki.
2. Menggambartkan kurva perubahan respon konsentrasi tangki
bersusun.
3. Menjelaskan akibat perubahan input berulang pada kestabilan
proses.
Alat ini terdiri dari tiga buah tangki berpengaduk utama yang
dihubungkan secara seri, tangki I dan tangki II dihubungkan langsung oleh pipa di
bagian bawah tangki tersebut seperti bejana berhubungan, sehingga saat tangki I
berisi suatu larutan, maka tangki II juga akan langsung berisi larutan dengan
tinggi dan volume yang sama seperti tangki I. Tangki III berhubungan dengan
tangki II dengan jarak tertentu. Jarak antara tangki dibuat sedemikian rupa
sehingga walau tangki bersebelahan dengan tangki II, proses pengisisan tangki III
adalah setelah tangki III terisi pada ketinggian maksimum. Setelah tangki II
mencapai maksimum, cairan ditangki II akan masuk ke dalam pipa yang dipasang
berisi di dalam tangki II, cairan lalu turun dan masuk ke dalam tangki III melalui
bagian bawah tangki III. Jarak yang berbeda antara tangki I, II, III memungkinkan
untuk mempelajari efek jarak terhadap pengukuran dan pengendalian.
Tangki berpengaduk adalah alat simulasi pengadukan yang bertujuan
untuk menjelaskan simulasi penting dari suatu sistem pengadukan untuk tangki-
tangki berpengaduk yang disusun secara seriTiga buah tangki yang bersusun seri
dapat diketahui waktu konstantanyuadimanasuatu proses menjadi konstanta
setelah input diubah setelah periode waktu tertentu.
IV.LANGKAH KERJAA
a. Prosedur Kalibrasi
1. Membuat larutanmKCl 0,1 M sebanyak 100 ml
2. Mengukur temperatur, diatur 250C.
3. Mencelupkan elektroda ke dalam larutan, kemudian menekan
tombol cond. Apabila pembacaannya kuraang atau lebih dari 12,88 maka
harga pembacaan dibagi dengan 12,88.
4. Mengukur pembacaan dengan menekan tombol sesuai dengan
pengendaliannya. Misalnya, pembacaan pada display 12,91 maka dibagi
dengan 12,88 menjadi 1,00 pengalinya 1x denganpembacaan 0,01.
5. Apabila kalibrasi telah selesai dilakukan, tombol standby ditekan
dan konduktometer siap digunakan.
c. Keselamatan Kerja
Pastikan area lingkungan praktikum selalu kering, bersihkan setiap
tumpahan karena larutan garam walaupun berkonsentrasi rendahmerupakan
konduktor listrik yang baik. Lantai harus kerinng, gunakan alas kaki bila
perlu. Peralatan yang telahsrelesai digunakan harus dibilas dengan air. Garam
tersisa bersifat korosif dan dapat merusak peralatan.
V. Data PENGAMATAN
Waktu (menit) Tangki 1 Tangki 2 Tangki 3 Keterangan
0 4,81 4,81 4,82
1 2,42 3,95 4,56
2 1,246 2,67 3,81
3 0,677 1,697 2,9
4 0,384 1,009 2,01
5 0,264 0,629 1,314
6 0,197 0,411 0,869
7 0,1644 0,285 0,586
8 0,1489 0,212 0,398
9 0,1442 0,182 0,289
10 0,1395 0,1567 0,224
Penambahan 30 ml
11 0,405 0,345 0,24
KCl 0,1M
12 0,282 0,333 0,289
13 0,23 0,301 0,3
14 0,1906 0,248 0,283
15 0,176 0,214 0,255
16 0,1695 0,1898 0,226
17 0,1662 0,1766 0,1977
18 0,1653 0,1704 0,1842
19 0,16567 0,1678 0,1752
20 0,1642 0,1652 0,1698
Penambahan 30 ml
21 0,437 0,383 0,263
KCl 0,1 M
22 0,301 0,361 0,326
23 0,233 0,3 0,326
24 0,216 0,263 0,306
25 0,208 0,24 0,272
26 0,205 0,225 0,258
27 0,1975 0,214 0,238
28 0,1967 0,209 0,226
29 0,196 0,205 0,217
30 0,196 0,1983 0,21
Penambahan 30 ml
31 0,503 0,396 0,278
KCl 0,1 M
32 0,368 0,399 0,333
33 0,292 0,357 0,352
34 0,253 0,321 0,346
35 0,22 0,279 0,325
36 0,218 0,263 0,306
37 0,218 0,241 0,278
38 0,221 0,232 0,258
39 0,217 0,226 0,245
40 0,217 0,222 0,234
VI. PERHITUNGAN
1. Pembuatan Larutan
a. KCl 0,1M 100 ml (untuk kalibrasi)
Gr = M . V.BM
= 0,1 M . 0,1 L. 74,55 gr/mol
= 0,7455 gr
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan input pada salah satu tangki dapat
menyebabkan kestabilan terganggu dan proses menjadi tidak
stabil.
2. Penambahan input secara berulang dapat dirasakan secara
langsung tangki 1 dan terasa dalam selang waktu tertentu (lebih
lama) oleh tangki 2 dan 3 akibat adanya jarak.
3. Perubahan input berulang akan mengganggu proses yang
telah stabil,dan untuk menstabilakannya dibutuhkan waktu yang
lebih lama, hingga mencapai harga konstan dengan harga input
yang baru.
Spatula Konduktometer
Kaca Arloji