Anda di halaman 1dari 3

“Inventarisasi Saluran Pada Ruas Jalan Provinsi Di WKP II”

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tingkat curah hujan merupakan faktor alami yang tidak mungkin diatur oleh tangan
manusia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi atau menghindari kerusakan jalan perlu
dilakukan pembenahan-pembenahan pada variabel atau faktor lain, diantaranya yaitu pada
faktor sistem drainase.
Drainase merupakan salah satu faktor terpenting dalam perencanaan jalan raya. Curah
hujan dan tingkat kerusakan jalan memiliki hubungan yang berkebalikan. Apabila
penanganan drainase yang tidak baik atau fungsi drainase yang tidak maksimal
dikarenakan banyaknya sampah yang menghalangi jalur air maka menyebabkan
penyumbatan air, sehingga air akan meluap ke jalan. Apabila hal ini dibiarkan akan
menyebabkan jalan tergenang dan mudah rusak, selain itu akan menghambat aktifitas
manusia.
Dari pantauan di lokasi, tampak beberapa saluran air telah dipenuhi sampah. Hal tersebut
menyebabkan saat sedikit saja hujan turun, kawasan tersebut pasti kebanjiran. Kesimpulan
dari kondisi setiap ruas sebagai berikut:
1. Ruas Jalan Ciruas – Potang Kabupaten Serang, kondisi nya berbeda-beda
dikarenakan sebagian drainase dalam kondisi baik dengan tipe drasinase tertutup
tetapi sebagian lagi kondisi saluran sudah tertutup karena berbatasan langsung
dengan sungai dan sawah

Laporan Akhir V-1


“Inventarisasi Saluran Pada Ruas Jalan Provinsi Di WKP II”

2. Jalan Ciruas – Petir Kabupaten Serang, sebagian kondisi saluran dengan tipe terbuka
sangat buruk dikarenakan tergenang sampah sehingga seringkali terjadi banjir, sedangkan
sebagian jalan dengan drainase yang kondisinya terbilang masih baik walaupun masih
terlihat adanya sampah.
3. Jalan Veteran Kota Serang, drainase yang ada berupa drainase tertutup dengan kondisi
yang baik dan lebar drainase yang cukup besar sekitar 200 cm .
4. Jalan KH. Syam’un Kota Serang, kondisi drainase yang ada sebagian besar dalam kondisi
yang buruk hal ini dikarenakan banyaknya sampah yan tergenang di dalam saluran
5. Jalan Trip Jamaksari Kota Serang, kondisi saluran sebagian besar dengan kondisi yang baik
tetapi masih ada kondisi saluran yang buruk karena genangan sampah yang menghambat
alur air
6. Jalan Ayi Yusman Kota Serang, kondisi saluran yang ada sangat buruk karena saluran
sudah tertutup oleh tanah dan sampah yang menumpuk sehingga apabila hujan tidak ada
saluran untuk menampung air hujan yang menyebabkan banjir
7. Jalan Ahmad Yani Kota Serang, drainase yang ada berupa drainase tertutup dengan kondisi
yang baik dan lebar drainase yang cukup besar sekitar 150 – 200 cm
8. Jalan TB.A Khotib Kota Serang, drainase yang ada berupa drainase tertutup dan terbuka
dengan kondisi yang baik meskipun masih terlihat adanya sampah di saluran drainase
9. Jalan Yasin Beji Kota Cilegon, kondisi saluran sangat berfariasi, ada saluran dengan
kondisi yang baik tetapi ada saluran dengan kondisi buruk seperti air yang tergenang,
adanya sampah berupa plastic dan dedaunan.
10. Jalan Industri Kota Cilegon, sebagian besar kondisi baik pada jenis drainase tertutup
karena dengan tertutup tidak adanya sampah yang masuk. Sedangkan kondisi drainase
terbuka terbilang buruk karena kecilnya saluran ditambah dengan sampah yang menumpuk
menyebabkan tersumbatnya aliran air.

5.2 Saran

Setelah menyelesaikan Laporan Akhir, maka di sampaikan beberapa saran, antara lain :
1. Sebelum merencanakan Saluran Drainase, data- data topografi, hidrologi dan
klimatologi harus benar- benar lengkap dan terbaru.
2. Dalam suatu perencanaan, dalam hal ini perencanaan saluran drainase kita harus teliti
dalam perhitungan termasuk penentuan kemiringan dan dimensi saluran. Agar air yang
melalui drainase ini akan mengalir sesuai arah yang di rencanakan.

Laporan Akhir V-2


“Inventarisasi Saluran Pada Ruas Jalan Provinsi Di WKP II”

3. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal, diharapkan kontraktor betul- betul
melakukan pekerjaan sesuai dengan perencanaan.
4. Pengawasan dan pemeliharaan drainase sangat penting, agar tidak ada sampah ataupun
tanah yang dapat menghambat fungsi dari drainase yang ada.

Selain itu Inventarisasi Saluran Pada Ruas Jalan Provinsi Di WKP II Provinsi Banten
diharapkan dapat membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Banten dalam melakukan pemantauan, evaluasi, perencanaan, pengganggaranan,
pembangunan dan pengembangan terkait saluran drainase di Ruas Jalan Provinsi WKP II
Provinsi Banten.
Didalam inventarisasi ini, ditambahkan informasi penting lainnya seperti kondisi drainase
yang ada atau informasi lainnya yang dianggap perlu untuk mendukung Pemerintah
Provinsi Banten dalam mengambil keputusan.
Tim pelaksana dalam hal ini konsultan, menyadari masih diperlukannya koordinasi terkait
pengembangan saluran drainase di masa yang akan datang yang perlu dilakukan validasi di
dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, untuk itu inventarisasi ini terus akan diperbaiki
juga dengan system yang ada sesuai dengan kebutuhan dan jawaban atas kerangka acuan
kerja dari pemberi pekerjaan.
Akhir kata, ucapan terima kasih dari konsultan kepada pemberi pekerjaan, khususnya
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sukabumi untuk
mempercayakan pekerjaan ini kepada kami.

Laporan Akhir V-3

Anda mungkin juga menyukai