PHEOC/POSKO KLB
Sub Direktorat Surveilans
Telp. 62-21-4265974, Fax. 62-21-42802669
Email : poskoklb@kemkes.go.id; ewars.pusat@gmail.com
Jumlah Kasus Gambar 3
PROPINSI/ PENYAKIT Indikasi KLB Bukan KLB Grand Total
KALIMANTAN TENGAH 4 152 156 Tren Kelompok Penyakit Gangguan Pencernaan
Gigitan Hewan Penular Rabies 59 59
Malaria Konfirmasi 13 13
Suspek Campak 4 74 78
Suspek HFMD 4 4
Suspek Leptospirosis 2 2
KALIMANTAN TIMUR 4 292 296
Gigitan Hewan Penular Rabies 17 17
Malaria Konfirmasi 66 66
Suspek Antrax 1 1
Suspek Campak 125 125
Suspek Difteri 4 1 5
Suspek HFMD 6 6
Suspek Kolera 74 74
Suspek Tetanus Neonatorum 2 2
KALIMANTAN UTARA 22 22
Gigitan Hewan Penular Rabies 7 7
Malaria Konfirmasi 1 1
Suspek Campak 13 13
Suspek HFMD 1 1
KEPULAUAN RIAU 395 395
Suspek Campak 35 35
Suspek HFMD 357 357
Suspek Tetanus Neonatorum 3 3
LAMPUNG 15 142 157
Gambar 4
Gigitan Hewan Penular Rabies 18 18
Malaria Konfirmasi 55 55 Peta Insiden Diare Minggu Ke-5 2017
Suspek Campak 15 41 56
Suspek HFMD 1 1
Suspek Kolera 1 1
Suspek Leptospirosis 24 24
Suspek Tetanus 1 1
Suspek Tetanus Neonatorum 1 1
MALUKU UTARA 12 12
Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1
Malaria Konfirmasi 8 8
Suspek Campak 3 3
NUSA TENGGARA BARAT 9 787 796
Gigitan Hewan Penular Rabies 5 5
Malaria Konfirmasi 3 210 213
Suspek Campak 6 5 11
Suspek Flu Burung Pada Manusia 27 27
Insiden diare akut tertinggi minggu ke-5 2017 berada di Lampung,
Suspek HFMD 536 536
Suspek Leptospirosis 4 4 Yogyakarta, NTB, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat. Secara
NUSA TENGGARA TIMUR 13 957 970
Gigitan Hewan Penular Rabies 45 45
nasional tren diare menurun.
Malaria Konfirmasi 12 902 914
Suspek Campak 1 9 10
Suspek Tetanus 1 1
Gambar 5
PAPUA 1167 1167 Peta Insiden Suspek Tifoid Minggu Ke-5 2017
Malaria Konfirmasi 736 736
Suspek HFMD 412 412
Suspek Tetanus 19 19
RIAU 8 146 154
Gigitan Hewan Penular Rabies 8 110 118
Malaria Konfirmasi 24 24
Suspek Difteri 1 1
Suspek HFMD 10 10
Suspek Tetanus 1 1
SULAWESI BARAT 770 770
Gigitan Hewan Penular Rabies 18 18
Malaria Konfirmasi 32 32
Suspek Campak 1 1
Suspek HFMD 719 719
SULAWESI SELATAN 6 812 818
Gigitan Hewan Penular Rabies 6 19 25 Insiden suspek tifoid tertinggi minggu ke-5 2017 adalah Bengkulu,
Malaria Konfirmasi 18 18
Suspek Campak 23 23 Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan
Suspek Flu Burung Pada Manusia 1 1 Sulawesi Barat. Secara nasional tren relatif stabil.
Suspek HFMD 655 655
Suspek Leptospirosis 6 6
Suspek Tetanus 90 90 Gambar 6
SULAWESI TENGAH 19 131 150
Acute Flacid Paralysis (AFP) 10 10
Peta Insiden Suspek Diare Berdarah Minggu Ke-5 2017
Gigitan Hewan Penular Rabies 6 53 59
Kluster Penyakit yang tidak lazim 1 1
Malaria Konfirmasi 1 18 19
Suspek Antrax 1 1
Suspek Campak 12 45 57
Suspek Leptospirosis 2 2
Suspek Tetanus 1 1
SULAWESI TENGGARA 1 30 31
Gigitan Hewan Penular Rabies 6 6
Malaria Konfirmasi 22 22
Suspek Campak 1 2 3
SULAWESI UTARA 158 158
Gigitan Hewan Penular Rabies 119 119
Malaria Konfirmasi 21 21
Suspek Campak 18 18 Insiden suspek diare berdarah tertinggi minggu ke-5 2017 adalah
SUMATERA BARAT 2 118 120
Gigitan Hewan Penular Rabies 2 84 86
Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan NTB. Secara nasional tren
Suspek Campak 26 26 relatif stabil.
Suspek Kolera 5 5
Suspek Leptospirosis 3 3 Insiden penyakit kelompok gangguan pencernaan yang disebabkan
SUMATERA SELATAN 25 677 702 oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti
Acute Flacid Paralysis (AFP) 2 2
Gigitan Hewan Penular Rabies 65 65 Hepatitis A atau E) dan kolera akan turun apabila PHBS masyarakat
Malaria Konfirmasi 114 114 baik, sanitasi dan higienis baik, ketersediaan air bersih baik,
Suspek Campak 24 147 171
Suspek Difteri 1 1 pengelolaan bahan pangan juga baik. Yang perlu diwaspadai bagi
Suspek HFMD 346 346 penderita dengan gejala diare adalah dehidrasi berat yang
Suspek Kolera 1 1
Suspek Tetanus 1 1 menyebabkan kematian. Konfirmasi laboratorium dibutuhkan untuk
Suspek Tetanus Neonatorum 1 1 menentukan etiologi penyakit tersebut.
SUMATERA UTARA 30 149 179
Gigitan Hewan Penular Rabies 17 27 44
Malaria Konfirmasi 97 97
Suspek Campak 13 25 38
Grand Total 313 12365 12678
Gambar 7 Gambar 10
Peta Kasus Jaundis Akut Minggu Ke-5 2017 Peta Kasus Suspek Difteri Minggu Ke-5 2017
Pada minggu ke-5 2017, di beberapa provinsi muncul kasus suspek Walaupun jumlah kasus difteri kecil dibandingkan dengan suspek
jaundis akut. Adanya kasus jaundis akut mengindikasikan campak namun menjadi perhatian di beberapa propinsi karena
kemungkinan adanya suspek hepatitis A atau E. Kecurigaan terhadap sudah mulai muncul kembali yang sebelumnya propinsi tersebut
terjadinya KLB ini bila adanya klaster kasus dan ada hubungan bebas dari difteri. Pada minggu ke 5, suspek difteri muncul di Aceh,
epidemiologi di suatu wilayah. Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Aceh merupakan
Barat dan Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah kasus provinsi dengan kasus suspek difteri. Secara kumulatif jumlah kasus
terbanyak. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten suspek difteri di Aceh sebanyak 22 kasus berdasarkan hasil
perlu melakukan analisis dan mengidentifikasi apakah kasus yang konfirmasi laboratorium adalah positif difteri dan Aceh dinyatakan
tersebar tersebut ada hubungan epidemiologi. KLB Hepatitis A KLB difteri dengan jumlah kematian 1 orang. Tindakan yang sudah
maupun E penularan terjadi umumnya melalui makanan atau dilakukan terhadap kasus adalah pemberian ADS, ORI (Outbreak
minuman yang tidak higienis saat pengelolaannya. Selain itu pada Response Imunization) pada kelompok rentan. Selain itu penyuluhan
anak sekolah muncul KLB Hepatitis A atau E terjadi juga karena pentingnya imunisasi kepada masyarakat setempat.
murid-murid di sekolah ada kebiasaan sharing makanan atau
minuman dengan menggunakan sendok, garpu atau sedotan/ gelas Gambar 11
yang sama. Laboratorium penting dalam menentukan etiologi Peta Kasus Suspek Pertusis Minggu Ke-5 2017
penyakit pada kasus dan pada lingkungan.
Gambar 8
Tren Kelompok Penyakit Gangguan Pencernaan
Gambar 12
Peta Kasus AFP Minggu Ke-5 2017
Gambar 9
Peta Insiden Suspek Campak Minggu Ke-5 2017
Gambar 13
Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan
Peta Kasus Suspek Tetanus Minggu Ke-5 2017
imunisasi (PD3I) yang masuk kedalam komitmen global untuk
dieliminasi. Dalam kelompok PD3I, kasus campak adalah penyakit
dengan jumlah kasus terbesar. Namun demikian efikasi vaksin
campak hanya 85% saja. Oleh karena itu imunisasi campak secara
periodik beberapa tahun dilakukan pemberian dosis kedua atau
crash program campak. Selain itu Suspek KLB Campak juga tertinggi
dalam hal frekuensi. Pada minggu ke-5 2017, insiden suspek campak
merata di beberapa propinsi. Secara nasional tren suspek campak
sedikit meningkat. Pada situasi KLB Campak maka respon yang
dilakukan adalah ORI pada kelompok risiko tinggi, pemberian
vitamin A dosis tinggi untuk mencegah kebutaan.
Suspek Tetanus pada minggu ke-5 2017 ditemukan di beberapa
propinsi seperti gambar di atas.
Gambar 14 Gambar 17
Peta Kasus Suspek TN Minggu Ke-5 2017 Peta Kasus Suspek Leptospirosis Minggu Ke-5 2017
Minggu ke-5 2017, terlaporkan oleh puskesmas di Jawa Barat ada Leptospirosis umumnya muncul di masyarakat saat musim hujan dan
kasus suspek TN. Tetapi hasil verifikasi kasus tersebut bukanlah TN. terjadi banjir di wilayah tersebut. Tetapi untuk provinsi tertentu
Faktor risiko munculnya TN semakin tinggi bila ibu yang melahirkan seperti Yogyakarta hampir sepanjang tahun kasus leptospirosis
belum pernah mendapatkan vaksinasi TT serta pertolongan muncul dan umumnya menjangkit orang yang bekerja sebagai
persalinan yang tidak higienis oleh dukun melahirkan atau paraji. petani. Pada minggu ke-5, kasus suspek leptospirosis muncul di
Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi
Gambar 15 Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Tren Kelompok Penyakit Zoonotik
Gambar 18
Peta Insiden Anthrax Minggu Ke-5 2017
Gambar 19
Tren Kasus Kelompok Penyakit Tular Vektor
GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies) bukanlah penyakit tetapi
merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kasus Rabies pada
manusia. Penyakit zoonosis lainnya yang menjadi prioritas dalam
SKDR adalah anthrax, leptospirosis, dan flu burung pada manusia.
Kasus GHPR pada manusia adalah kejadian yang paling besar
jumlahnya dibandingkan dengan 3 penyakit zoonosis lainnya.
Walaupun penyakit zoonosis umumnya menjangkit manusia kecil
tetapi case fatality rate nya umumnya besar.
Gambar 16
Peta Insiden GHPR Minggu Ke-5 2017
Gambar 21
Peta Insiden Suspek Demam Dengue Minggu Ke-5 2017
Gambar 22
Tren Penyakit Kelompok Gangguan Pernafasan
100000
80000
Kasus
60000
40000
20000
0
1 2 3 4 5
Minggu