IIIil}OlTEStrA
{INDONESIAN EPIDEh{trSLSG{{AL ASS*CIAHO}I}
}. I}IAF-KTCIBTir JENI}E3AL ElF N(EMEICTERIAN EESEEAETI$ . GEX}I]I\[G F I"A}TTAI II
J&IJII{ ?ESftrTAgAN !|[3G,*XA 3] Jrhrta, IO3fr
!. Gf.$gITS MOqET*Sr+I4I{?Eq4X{q,sn-*H t$rtEBNo. 6 JE}srtr
Erail : spp*si@yrhoo.con rileu *lfo@paclor.id ; gs;gg: rrr-pr+i.rr-id
KEPUTU$AN
i'USYAYUARAH NASIONAL
PERHIililPUNAN AHLI EPIDEil'IIOLOGI INDONESIA KE.IV TATIUN 2017
NOMOR : O6/MUNAS/PAE|IVhWZAfi
TEISTA}*G
A}{GGARAH DASAR &n Ai{GGARAH RLrmAH TA}aGGA
PERHIIIilPU}IA}T AHLI EPIDEilIOLOGI INDONES1A
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kedua : Mencabut Anggaran Da$ar dan Angga!'an Rumah Tangga PerhimBunan Ahli
Epidem iolog i I ndonesia berdasarkan Keputusan M usyawara h Nasiona I
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia ke lll tahun 2013 Nomor :
O6/MUNAS/PAEI/2013 .
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kesalahan
Ditetaplon di : Bogor
Pada tanggal ; 24 Agustus 20{7
Lampiran I
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL
PERHIMPUNAN AHLI EPIDENilrcLOGI INDONESIA KE-IV TAHUN 2A77
NOilIOR : 0GTMUNASTPAEIMIVZAfi
TEI{TANG
AITIGGARAN DASAR dan AI{GGARAH RUffAH TANGGA
PERHIiilPUHAI{ AHLI EPIDEilIOLOGI INDONESIA
AHGGARAil DASAR
PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA
MUKADIiilAH
Bahwa sesungguhnya kesehatan adalah hak azasi manusia, dan oleh karena itu
perlu dilakukan berbagai upaya meningkatkan derajat kesehatan bagi setiap warga negara
dan kualitas lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Menyadari kewajiban bagi kesehatan masyarakat tersebut, dan atas Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa, para ahli epidemiologi terpanggil dan bergabung dalam wadah
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia untuk berjuang bersama pemerintah,
masyarakat, dan sejawat profesi lain serta kerjasama internasional menuju masyarakat
lndonesia yang sehat, produktif, merata, adil dan berdaulat dibidang kesehatan serta
mengupayakan kesehatan bagi setiap orang disemua Negara.
Epidemiolog kesehatan merupakan ilmuwan dan praktisi dengan keahlian
epidemiologi dalam wadah perhimpunan, memiliki kompetensi mengidentifikasi, menilai,
menguraikan masalah kesehatan di lndonesia beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta menentukan dan menerapkan cara-cara penanggulangan yang
sesuai, bertekad untuk terus menjaga dan meningkatkan kompetensinya tersebut, dan
memanfaatkan keahliannya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sesuai tujuan dibentuknya perhimpunan
Segala sesuatu yang berhubungan dengan hak, kewajiban, kewenangan serta
mekanisme kerja organisasi dan anggotanya diatur kemudian dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga organisasitersebut, serta dengan membentuk kepengurusan
nasional, provinsi dan kabupaten/kota serta badan-badan lain yang diperlukan.
BAB I
Nama, Waktu dan Kedudukan
Pasal 1 : Organisasi ini bernama Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia disingkat
PAEI dan dalam bahasa lnggris disebut sebagai "lndonesia Epidemiological
Assoeiation".
Pasal 2 : PAEI berdiridi Kampus FKM-UI Depok, Jawa Barat pada tanggal 14 Maret 1989.
Pasal 3 : Pengurus Pusat PAEI berkedudukan di lbu Kota Negara Republik lndonesia.
BAB 1I
Azas dan Sifat
Pasal 4 : PAEI berazaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945
Pasal 5 : (1) PAEI adalah organisasi profiesi epidemioleg kesehatan di lndonesia.
(2) PAEI bersifat independen
BAB III
lujuan dan Usaha
Pasal 6: PAEI bertuiuan:
(1) Meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat.
(2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan metoda
epidemiologi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan.
(3) Melindungi dan memperjuangkan kepentingan profesi dan anggota.
PasalT : Untuk mencapaitujuan, PAEI :
BAB IV
Keanggotaan
Pasal 8 : Anggota PAEI terdiridari :
BAB V
Organisasi ,.
pasal g : (1) Organisasi PAEI terdiri dari Badan Legislatif, Badan Eksekutif dan Badan
Badan Khusus.
(2) Badan Legistatif adalah Musyawarah Nasional, Musyawarah Keria dan
RapatAnggota.
(3) Badan Eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus cabang
(4) Badan-Badan Khusus adalah badan-badan yang dibentuk oleh Pengurus
Pusat untuk melaksanakan amanat Musyawarah Nasional.
(5). Pengurus PAEI Cabang dapat membentuk komisaris sesuai kebutuhan
BAB VI
Kekayaan
BAB VII
Perubahan Anggaran Dasar
pasal 11 : Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah
Nasional
BAB VIII
Pembubaran PAEI
pasal 12 : Pembubaran PAEI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
khusus diadakan untuk itu.
BAB IX
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal ; 24 Agustus 2017
Atas nama peserb ifiusyawarah Nasional ([iUHAS]
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia ke- M Tahun 2t17
-:#x:'"'"*:';,:,,:,:,':;*,,,, MPH,,
Sekretaris Panitia : Sayuti, SKM, MEpid;
M
Lampiran 1. Keputusan Munas lV-2A17, No. :06/MUNAS/PAE|M|U20{7
PERHIMPTJF{AI{ AELI EPIDEililIOLOGI IFMOI{Ef,IA
{INDONESIA}.I EFIDEMIOLOGICAL ASSOCTAHON}
I. UIAEKTOR;rJEHI}ENAI,F?PEE}.MSSTERIANIrESEEATATS, €EDI]tr{G TI"AI{TAI XI
ISf"AFt PERf,-ETIiXAH NEG**A 19 Ja&ertc, I05?S
?. g'EDIlITq' Mgqm4$ r.rt[.4I{ PE64I{68444[!!'E!4EBFI*- f &kilt
Enafl : ppr**i@yrhoo.c*n dru infn@pr*,Lonid ; gg}3}$: wrr-grr+i.or.id
Lampiran 2
KEPUTUSAN IIUSYAWARAH NASIONAL IV
PERHTMPUNAN AHL| EPTDEM|OLOGT TNDONESTA (PAE|) TAHUN 2017
NOMOR : 0GTMUNAS/PAEllVlfilzAlV
TEilITAITIG
ANGGARAN DASAR dAN ANGGARA}.I RUilIAH TANGGA
PERHIililPUTTAl{ AHU EPIDEIilIOL@I INI}ONESIA
BAB I
Keanggotaan
Pasal 1': Ketentuan :
Pasal 3: HakAnggota
(1) Anggota Biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau
pertanyaan secara lisan atau tertulis kepada Pengurus, mengikuti semua
kegiatan organisasi dan memilih serta dipilih.
(2) Anggota Muda, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berhak
mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan secara lisan
atau tcrtulis kepada Pengurus, mengikuti Eemua kegiatan organisasi, tetapi
tidak mempunyaihak memilih dan hak dipilih.
Pasal 4 : KewajibanAnggota
(f) Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar Biasa berkewajban
menjunjung tinggi dan melaksanakan Anggaran Dasardan Anggaran Rumah
Tangga, serta segala peraturan dan keputusan PAEI.
(2) Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar Biasa wajib membayar
uang pangkal dan iuran anggota serta biaya lainnya sesuai keputusan
Pengurus Pusat PAEI
(3) Anggota Kehormatan diharapkan meniaga dan mengem=bangkan PAEI.
Pasal 5 : Kehilangan Keanggotaan
(1) Anggota kehilangan keanggotaannya karena meninggal dunia, atas
permintaan sendiri atau diberhentikan oleh Pengurus Pusat dan atau usulan
Pengurus eabang,
(2) Anggota dapat diberhentikan karena bertindak bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan organisasi serta bertindak
merugikan atau mencemarkan nama baik PAEI.
Pasal6 : Tata Cara Pemberhentlan Anggota
(1) Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengurus Pusat dan atau
Pengurus Cabang sekurang-kurangnya satu bulan sebelumnya.
(2) Seorang anggota dapat dikenakan pemberhentian sementara oleh
Pengurus Pusat dan atau Pengurus Cabang didahului dengan peringatan.
(3) Paling lama enam bulan sesudah pemberhentian sementara, Pengurus
Pusat dan atau Pengurus Provinsi dapat merehabilitasi atau mengusulkan
pemberhentian tetap kepada Pengurus Pusat.
BAB II
Organisasi
i. Hal-hal yang belum terqantum dalam tatatertib ini diatur dalam quatu
peraturan tersendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa tata
tertib ini dan ditetapkan dalam sidang tatatertib dan acara Musyawarah
Nasional.
Pasal 8: Musyawarah Kerja
(1) Status
a. Musyawarah Kerja merupakan Badan Legislatif antar Musyawarah
Nasional yang dihadiri oleh segenap perangkat organisasi dari tingkat
pusat dan tingkat provinsi
b. Musyawarah Kerja diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam periode
kepengurusan Pengurus Fusat.
c. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Kerja dapat diadakan sewaktu-
waktu atas usul Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang, dan mendapat
persetuluan sekurang-kurangnya setengah jumlah Pengurus Cabang
yang ada.
Pasal 9; RaBatAnggota
(1) Status
a. Rapat anggota merupakan Badan Legislatif tertinggi pada tingkat cabang
b. Rapat anggota merupakan musyawarah anggota
e. RaBat anggata diadakan $ekurang-kurangnya sekalidafam lima tahun
d. Dalam keadaan luar biasa, Rapat Anggota dapat diadakan sewaktu-
waktu atas usul sekurang-kurangnya lima Anggota Biasa, dan mendapat
persetujuan sekurang-kurangnya setengah dari jumlah Anggota Biasa
yang ada.
(2) Kekuasaan dan Wewenang
a. Menilai Pertanggungjawaban Pengurus Cabang periode yang lalu
mengenai amanat yang diberikan oleh Rapat Anggota.
b. Menetapkan Garis Besa+ Program Keria PAEI Cabang yang menuniang
serta tidak bertentangan dengan Program Kerja Pengurus Pusat
c. Memilih Formatur Pengurus Pengurus Cabang untukperiode berikutnya.
d. Memilih dan memberi mandat anggota PAEI sebagai utusan Pengurus
Cabang untuk menghadiri Musyawarah Nasional.
(3) Tatatertib Rapat Anggota
a- RapatAnggola diselenggarakan olah Pengurus Cabang bersama Panitia
Pelaksana Rapat Anggota yang dibentuk oleh Pengurus Cabang.
b. Panitia Pelaksana Rapat Anggota bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Rapat Anggota.
c. RapatAnggota dihadiri oleh Pengurus Cabang, Anggota Biasa, peniniau
dan undangan Pengurus Cabang.
d. RapatAnggota dianggap sah jlka dihadirioleh lebih darisetengah jumlah
Anggota Biasa sesuai dengan jumlah anggota yang terdaftar pada
dokumen Pengurus Pusat
e. Bila persyaratan diatas tidak terpenuhi, maka Rapat Anggota diundur 2
Jam dan dilakukan musyawarah mufakat diantara peserta yang hadir
untuk menentukan Rapat Anggota dianggap sah dengan jumlah
Anggota Biasa yang hadir atau ditunda.
f. Apabila 2jam berikutnya belum juga memenuhi pesyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e maka RaBat Anggota
dianggap sah dengan jumtah Anggota Biasa yang hadir.
g. Anggota Biasa mempunyai hak bicara dan hak suara, peninjau hanya
mempunyai hak bicara.
h. Rapat Anggota dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil ketua dan
seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh peserta dalam sidang
lengkap yang diadakan khusus untuk itu.
(3) Tatacara
a. Musyawarah Nasional memilih formatur
b. Ketua Formatur yang terpilih dalam Musyawarah Nasional PAEI secara
otomatis adalah ketua umum Pengurus Pusat PAEI.
c. Kriteria Ketua Formatur adalah sebagai berikut :
a) anggota biasa PAEI, dan
b) pernah menjadi pengurus pusat atau pengurus provinsi
c) diusulkan oleh pengurus pusat atau pengurus provinsi
d. Formatur menyusun kepengurusan PAEI melalui rapat-rapat
(3) Tatacara
BAB III
Keputusan
Pasal 15: (1) Semua keputusan yang diambil dalam organisasi PAEI dilakukan secara
musyawarah dan mufakat
(2) Jika musyawarah dan mufakat tidak berhasil, maka keputusan diambil atas
dasar perhitungan suara terbanyak.
BAB IV
Kekayaan
Pasal 17 : (1) Besarnya uang pangkal sebesar Rp 100.000,-. Besarnya Uang luran
Anggota Biasa sebesar Rp 150.000,-/tahun dan Anggota Muda sebesar Rp
50.000,-/tahun
(2) Uang pangkal dan uang uang iuran anggota dimanfaatkan oleh Pengurus
o/o o/o
Pusat sebesar 25 dan oleh Pengurus Cabang sebesar 75
BAB V
Atribut dan Lambang
Pasal 18 :Atribut dan Lambang PAEI berupa lingkaran bola dunia, kata PAEI di tengah
dengan penjelasan Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia di sekeliling
lingkaran. Pada lingkaran terdapat gambar sepatu bolong.
Bendera PAEI benrarna ungu tua, di tengah bendera dengan lambang PAEI
dan tulisan berwarna putih, dengan perbandingan panjang : lebar adalah dua
berbanding tiga (2: 3).
-:i
lilr
sffi;lrffil I s l!
l*
lr#ft*re1e:
lM s: i
i*'
- i
i;-,.".,*j
Lambang PAEI Pusat Lambang PAEI Cabang Gradasi Mode Warna RGB
- Red = '|-64
- Green = 66
- Blue = 138
BAB VI
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta Pembubaran Organisai
Pasal 18 ; Perubahan Anggaran DasarDan Anggaran Rumah Tangga
(t) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PAEI hanya
dilakukan dalam Musyawarah Nasional
{2) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PAEI hanya
dilakukan dalam Musyawarah Nasional.
(3) Rencana perubahan telah disampaikan kepada Pengurus Pusat selambat
lambatnya dalam waktu 3 bulan sebelum Musyawarah Nasional dan
tembusannya disampaikan kepada semua badan kelengkapan organisasi
Pasal 19 : Pembubaran Organisasi
(1) Pembubaran PAEI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
ditaksanakan khusus untuk itu dan dihadiri minimal Zl3 tjtusan
Kabupaten/Kota
(2) Keputusan pembubaran PAEI harus disetujui sekurang-kurangnya oleh 213
suara
:-]uG
PERHIMFT]TTAN AHI,I EPIDBhf,IOLOGI
II\TtrONESIA
flNDONESTAF{ EFTDEMTOLOGTCAL ASS*CrAnON}
}. NIBEI(TOR.:r JEI{I}INAL PTT XEUTEryINNru,H IEEffEEAT&N, Gf,DUHG T L&]S[AI IT
JAI,AIT PERCEIAI(AI{ I{EGAR.+ !9 Jakrrh, i05?l}
2. GEIIIIHQ MqqgE4E l}!4r{ IEq.$sq,{+4$ IE{EE Hq S |q!rytl
Email : Dpptei@yeloo"*on etru info@prelqr.id; mfik: rrr-pe+i-or,id
(3) $equdah pembuba!'an, maKa segala [sk mrlik PAEI diqe!"ahKan kepada
badan-badan sosial atau perkumpulan - perkumpulan yang ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional.
BAB VIt
Aturan Tambahan
Pasal 20: (1) Setiap anggota PAEI dianggap telah mengetahui Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PAEI.
(2) Perselisihan dalam penafsiran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga diputuskan oleh Pengurus Pusat.
(3) Hal-halyang belum diatur dalamAnggaran Rumah Tangga ini dimuat dalam
peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan Anggararg
Rumah Tangga PAEI
Ditetapkan di : Bogor
Fada tanggal ; 24 Agustus 20{7
Atas nama peserta Musyawarah Nasional (MUNAS)
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia ke- lV Tahun 2017