Anda di halaman 1dari 17

PERHIMPI]IT{AH AHLI EPINEMIOLOGI

IIIil}OlTEStrA
{INDONESIAN EPIDEh{trSLSG{{AL ASS*CIAHO}I}
}. I}IAF-KTCIBTir JENI}E3AL ElF N(EMEICTERIAN EESEEAETI$ . GEX}I]I\[G F I"A}TTAI II
J&IJII{ ?ESftrTAgAN !|[3G,*XA 3] Jrhrta, IO3fr
!. Gf.$gITS MOqET*Sr+I4I{?Eq4X{q,sn-*H t$rtEBNo. 6 JE}srtr
Erail : spp*si@yrhoo.con rileu *lfo@paclor.id ; gs;gg: rrr-pr+i.rr-id

KEPUTU$AN
i'USYAYUARAH NASIONAL
PERHIililPUNAN AHLI EPIDEil'IIOLOGI INDONESIA KE.IV TATIUN 2017
NOMOR : O6/MUNAS/PAE|IVhWZAfi
TEISTA}*G
A}{GGARAH DASAR &n Ai{GGARAH RLrmAH TA}aGGA
PERHIIIilPU}IA}T AHLI EPIDEilIOLOGI INDONES1A

Musyawarah Nasional Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia.


Menimbang : a. bahwa Musyawarah Nasional Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia
sebagai Lembaga Legislatif tertinggi mempunyai wewenang untuk
menyempurnakan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia
b. bahwa untuk keperluan tersebut dilaksanakan penyempurnaan dan
pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga i
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia dalam sidang Musyatffirah
Nasional
c. bahwa peyempurnaan dan pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia perlu
ditetapkan dalam suatu keputusan
Mengingat : Anggaran Dasar Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia Tahun 2008 Bab
V pasal 9 dan Anggaran Rumah Tangga Bab ll, Pasal 7
Memperhatikan: a. Surat Keputusan Kefua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli
Epidemiologi lndonesia, Nomsr: 107/PAElNfinA17, tanggal 17 Juli 2417,
tentang Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Perhimpunan Ahli
Epidemiologi lndonesia ke lV Tahun 2A17.
b. Hasil sidang Penyempumaan dan Pengesahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia
dalam Musyawarah Nasional lV Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia
Tahun 2417 di Bogor tanggal 23-24 Agustus 2017

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Keputusan Musyawarah Nasional tentang Anggaran Dasar


dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia
sebagaimana terdapat dalam lampiran 1 dan lampiran 2 keputusan ini

Keputusan Munas lY -2017, No. : 06IMUNAS/PAEI/V!|U201 7


PERIIIMPT]NAI{ AIIT.I EPII}ENfiIOLT}GI IFII}OI{fiSIA
{II1{D01.{ESIAN EFIDEMIOLOGTCAL ASSOCIJ(nON}
I. IIIREIITO8.4I JEHIItrX.*L I{IP KEIIENTERIAIT KESEE&TAI$ , GEIIIING F L,AN.ri+,I Itr
JAL*$ PERCETAI(AI|I HtrGAX.{. 19 Ja*arh, lffSH
!, q. FU.ITQ UqqE&t$.J4I.,:lN PEqa!f€'[44Y!!]t{$E }{o" d .Iqt+4
Em*il : pppaei&yrhoo.mm *tnu info@pr*Lrr-id ; ggfiI#: rrr-5rr*i.orjd

Kedua : Mencabut Anggaran Da$ar dan Angga!'an Rumah Tangga PerhimBunan Ahli
Epidem iolog i I ndonesia berdasarkan Keputusan M usyawara h Nasiona I
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia ke lll tahun 2013 Nomor :
O6/MUNAS/PAEI/2013 .
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kesalahan

Ditetaplon di : Bogor
Pada tanggal ; 24 Agustus 20{7

Atas nama peserta Musyawarah Nasional (MUNAS)


Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia ke- lV Tahun 2017

Ketua Munas : H.Hasbullah, SKM, MKes


(Utusan Cabang Sulsel)

Wakil Ketua Munas : dr.Firdaus Yusuf Rusdhy, MPH


(Utusan Pengurus Pusat)

Sekretaris Munas : DR.dr. lke Silviana, MKM


(Utusan Cabang Jambi)

Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional (Munas)


Epidemiologi lndonesia ke lV tahun 2417

Ketua Panitia : dr Firdaus Yusuf Rusdhy, MPH;

Keputusan Munas lV -2417, No. : 06/MUNAS/PAEI/Vllll20l 7


TEEHIMFT]HAN AIILI EPIBEMI$LOGI
IIIII}OIITESIA
flNDONESTAN EFIDEMTOLOTiTCAL ASSmTAnON)
r. NIEEKTOR{} JENI}.E*]TT ETP KEhIES{TERIAIT EEffEEATEIT , GEIIUFIG T IJ\IYTAI II
JAI"AFI ?EF{ET*ILA]![}ttrGA*A X* Jatarca, 1857l}
!. Gf,IlqFIs Mo@4S {4l.4lq IEG&TGEAAFI J!!{!$ I{n I Ja&arte
Erail : Eppaci@yrhoe.cou et*u intu@pa+Lor.id ; Er''til;}B: rrr.pe*i.or.id

Lampiran I
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL
PERHIMPUNAN AHLI EPIDENilrcLOGI INDONESIA KE-IV TAHUN 2A77
NOilIOR : 0GTMUNASTPAEIMIVZAfi

TEI{TANG
AITIGGARAN DASAR dan AI{GGARAH RUffAH TANGGA
PERHIiilPUHAI{ AHLI EPIDEilIOLOGI INDONESIA

AHGGARAil DASAR
PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA

MUKADIiilAH

Bahwa sesungguhnya kesehatan adalah hak azasi manusia, dan oleh karena itu
perlu dilakukan berbagai upaya meningkatkan derajat kesehatan bagi setiap warga negara
dan kualitas lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Menyadari kewajiban bagi kesehatan masyarakat tersebut, dan atas Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa, para ahli epidemiologi terpanggil dan bergabung dalam wadah
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia untuk berjuang bersama pemerintah,
masyarakat, dan sejawat profesi lain serta kerjasama internasional menuju masyarakat
lndonesia yang sehat, produktif, merata, adil dan berdaulat dibidang kesehatan serta
mengupayakan kesehatan bagi setiap orang disemua Negara.
Epidemiolog kesehatan merupakan ilmuwan dan praktisi dengan keahlian
epidemiologi dalam wadah perhimpunan, memiliki kompetensi mengidentifikasi, menilai,
menguraikan masalah kesehatan di lndonesia beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta menentukan dan menerapkan cara-cara penanggulangan yang
sesuai, bertekad untuk terus menjaga dan meningkatkan kompetensinya tersebut, dan
memanfaatkan keahliannya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sesuai tujuan dibentuknya perhimpunan
Segala sesuatu yang berhubungan dengan hak, kewajiban, kewenangan serta
mekanisme kerja organisasi dan anggotanya diatur kemudian dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga organisasitersebut, serta dengan membentuk kepengurusan
nasional, provinsi dan kabupaten/kota serta badan-badan lain yang diperlukan.

Lampiran 1. Keputusan Munas lV-2017, No. :06/MUl{ASlPAElrullU2017


}ERSIMFfTHA$ AHLI ErII}E*TXOLOGI I}[DOI{ES[A
{INDfiNESIAN E;PIDEMIOLOGTCAL AS SOffAnO}Q
El EEI.IETTTEHIAI{ TEEffiE*{TAN I GEI}UFIG F TJU{TAI fi
}. NIREKTOF-4;I JE}TI}ENAI
J3I,.II}I TEECEIAITA]rI ITIEGAB.*. 19 JAKETEI 1T5?T
!- GEIluHq M_qqEEtE JAI+_&H fE64I{GE4itI{ ItryEE Nc- 6 Jakanta
Enail : Eppaei@yalao-*pm etra iufo@pa**-or.id ; qflH4q : rrr-paei.or,id

BAB I
Nama, Waktu dan Kedudukan
Pasal 1 : Organisasi ini bernama Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia disingkat
PAEI dan dalam bahasa lnggris disebut sebagai "lndonesia Epidemiological
Assoeiation".
Pasal 2 : PAEI berdiridi Kampus FKM-UI Depok, Jawa Barat pada tanggal 14 Maret 1989.
Pasal 3 : Pengurus Pusat PAEI berkedudukan di lbu Kota Negara Republik lndonesia.

BAB 1I
Azas dan Sifat
Pasal 4 : PAEI berazaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945
Pasal 5 : (1) PAEI adalah organisasi profiesi epidemioleg kesehatan di lndonesia.
(2) PAEI bersifat independen

BAB III
lujuan dan Usaha
Pasal 6: PAEI bertuiuan:
(1) Meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat.
(2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan metoda
epidemiologi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan.
(3) Melindungi dan memperjuangkan kepentingan profesi dan anggota.
PasalT : Untuk mencapaitujuan, PAEI :

(1 ) Mendukung upaya-upaya kesehatan.


(2) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian
masyarakat dalarn bidang kesehatan, khususnya bida.ng epiderftiologi.
(3) Menetapkan standar profesi, meliputi standar kompetensi, standar
pelayanan profesi dan kode etik profesi.
(4) Melaksanakan usaha lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan azas,
sifat dan tujuan PAEI.
(5) Mengembangkan kemitraan pemerintah, masyarakat, kerjasama dengan
profesi lain, baik nasional maupun internasional

Lampiran 1. Keputusan Munas lV -2017, No. : 06IMUlrlASrPAElMlU20l 7


FERIIIMFUF{AH AIII,I EFIDEA.ilOLOGI IFIDO}IE$IA
flNDONESIAFT Eptr]EMIOLOSICAL AESOCIAITOH)
t. IIIREKTOAAI JEII{I}EAAL HtP IIE]f,E3,{TERIAN I(EffiEAE*tr\i , GEDUNG F IJLHIAI XI
JAI"AIII PEECEIBXAN NEGAXA 19 JakerE LllS?CI
X- qEDqNq B{qqEI4$ J4!4$ ryq4XrqE&4l{ TEI{SR Hq' 6 I''k!!tq
Email : Epplei@yeh*o.com atru info@prei-cr-id; gf*xk: rrr"pe*i-or.id

BAB IV
Keanggotaan
Pasal 8 : Anggota PAEI terdiridari :

(1) Anggota biasa


(2) Anggota muda
(3) Anggota luar biasa
(4) Anggota kehormatan

BAB V
Organisasi ,.

pasal g : (1) Organisasi PAEI terdiri dari Badan Legislatif, Badan Eksekutif dan Badan
Badan Khusus.
(2) Badan Legistatif adalah Musyawarah Nasional, Musyawarah Keria dan
RapatAnggota.
(3) Badan Eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus cabang
(4) Badan-Badan Khusus adalah badan-badan yang dibentuk oleh Pengurus
Pusat untuk melaksanakan amanat Musyawarah Nasional.
(5). Pengurus PAEI Cabang dapat membentuk komisaris sesuai kebutuhan

BAB VI
Kekayaan

Pasal 10 : Kekayaan PAEI diperoleh dari :

(1) Uang Pangkal


(2) Uang iuran
(3) Upaya-upaya lain yang syah dan tidak mengikat

BAB VII
Perubahan Anggaran Dasar
pasal 11 : Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah
Nasional

Lampiran 1. Keputusan Munas lV-20'17, tlo. : 06/MUNASrPAElrVllU20lT


FEREIMPTII{AFI AHLI EPfDEtr/flOLOGI IilIDOHE$L4.
{TNDONESIA}I EPIDEMIOLOGICAL ASSOCIAnON}
}. NINEXTOR'I JEHI}ENAL ETP Tffi}.IEFTTESIA}1 KEffiEATE!{ , SEITI]NG F LAITTTAI XI
JAI*AIS PERCETS,XAI{ filEGAR.4. :S Jtkrrta, }t5?0
!. GEDIEr€- hlgqEfllB r4!!4$ !EGA!TGE44I{ ffi{ES xs- d Jq&qItr
Email : pppaei@;'rt**.cau ateo bft@petlor.id ; H3}3sS,: rwr.pr*i.orid

BAB VIII
Pembubaran PAEI
pasal 12 : Pembubaran PAEI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
khusus diadakan untuk itu.

BAB IX

pasal 13 : Hal-hat yang betum n,*"I:;;ffi*Lasar pAEt dimuat datam Rnf,garan


Rumah Tangga PAEI sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
PAEI

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal ; 24 Agustus 2017
Atas nama peserb ifiusyawarah Nasional ([iUHAS]
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia ke- M Tahun 2t17

Ketua Munas : H.Hasbullah, SKM; MKes


(Utusan Cabang Sulsel)

Wakil Ketua Munas : dr.Firdaus Yusuf Rusdhy, MPH


(Utusan Pengurus Pusat)

Sekretaris Munas : DR.dr. lke Silviana, MKM


(Utusan Cabang Jambi)

Panitia Penyelen ggara Musyawarah N asional (M u nas)

-:#x:'"'"*:';,:,,:,:,':;*,,,, MPH,,
Sekretaris Panitia : Sayuti, SKM, MEpid;
M
Lampiran 1. Keputusan Munas lV-2A17, No. :06/MUNAS/PAE|M|U20{7
PERHIMPTJF{AI{ AELI EPIDEililIOLOGI IFMOI{Ef,IA
{INDONESIA}.I EFIDEMIOLOGICAL ASSOCTAHON}
I. UIAEKTOR;rJEHI}ENAI,F?PEE}.MSSTERIANIrESEEATATS, €EDI]tr{G TI"AI{TAI XI
ISf"AFt PERf,-ETIiXAH NEG**A 19 Ja&ertc, I05?S
?. g'EDIlITq' Mgqm4$ r.rt[.4I{ PE64I{68444[!!'E!4EBFI*- f &kilt
Enafl : ppr**i@yrhoo.c*n dru infn@pr*,Lonid ; gg}3}$: wrr-grr+i.or.id

Lampiran 2
KEPUTUSAN IIUSYAWARAH NASIONAL IV
PERHTMPUNAN AHL| EPTDEM|OLOGT TNDONESTA (PAE|) TAHUN 2017
NOMOR : 0GTMUNAS/PAEllVlfilzAlV

TEilITAITIG
ANGGARAN DASAR dAN ANGGARA}.I RUilIAH TANGGA
PERHIililPUTTAl{ AHU EPIDEIilIOL@I INI}ONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDOENSIA

BAB I
Keanggotaan
Pasal 1': Ketentuan :

(1) Anggota Biasa PAEI adalah warga negara lndonesia


a. lulus salah satu pendidikan dengan \azah sebagai berikut :

(a) ljazah sarjana epidemiologi


(b) ljazah sarjana kesehatan, dengan sertifikat atau surat keterangan
peminatan epidemiologi dari perguruan tinggi
(c) ljazah sarjana kesehatan atau iiazah diploma lll kesehatan, dan
memiliki sertifikat kompetensi epidem iolog kesehatan yang sesuai dari
lembaga yang berwenang yang diakui oleh Pengurus Pusat PAEI
b. dan atau bekerja sebagal Aparatur Sipil Negara dengan surat keputusan
penugasan sebagai pejabat fungsional epidemiolog kesehatan dari
lembaga yang berwenang
(2) Anggota Muda PAEI adalah warga negara lndonesia sedang mengikuti
pendidikan (Dlll, DlV, S1, 52 dan 53) bidang epidemiologi atau bidang
kesehatan mlnat epldemiologl atau bidang kesehatan yang diakul oleh PAEI.
(3) Anggota Luar Biasa PAEI adalah warga negara asing yang berijazah sarjana
epidemiologi atau yang diakui ahli oleh PAEI.
(4) Anggota Kehormatan PAEI adalah mereka yang telah berjasa dalam bidang
epidemiologi, khususnya dalam pembinaan dan pengembangan PAEI.

Lampiran 2. Keputusan Munas lV-20r7, No. :06/MUNAS/PAEllVlll/2017


FEEHIMPI]}{AN AIILI EPIDEilflIOLOGI IIq]NO}{ESIA
{INDONESTAhT EFU}EMTOLOGTCAL ASSOCTATTftN}
I. IIIeEI[Ttrn*I IEHI]EBAL I*f EE*IEfi'IEEIA]{ IfIiffiHATAI{ . GEDUIIG F ["]II!TIAI II
J"{I"A!r-- FERCETAI(AI{I I{EG.{,*.+, 29 JatarE, 1l}5?ft
I. GqDtrIiq ryq€.EEtS r4!,4II3Eq${cfiA*N @!gg No. 6 |*cltr
Euail : Epraei@yrftils.cog dru itfa@pael*r.id; mEI*g: wrw-5rr*i.orid

Pasal 2 : Tala Cara Penerimaan Anggota


(1) Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar Biasa diterima oleh
Pengu+us Cabang setempat rnelalui pendaftaran tertulis atau snline serta
pernyataan persetujuan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PAEI dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat PAEI.
(2) Apabila belum ada Pengurus Cabang, pendafiaran dilakukan melalui
Pengurus Cabang terdekat atau Pengurus Pusat.
(3) Pendaftaran online sebagrairnana dirnaksud pada ayat (1) ditakukan
verifikasi oleh Pengurus Cabang.
(4) Pendaftaran onffne sebagaimana dtmaksud pada ayat (1) yang belum
terdapat Pengurus Cabang dilakukan oleh Pengurus Pusat.
(5) Status anggota PAEI adalah anggota Pengurus Cabang sesuai dengan
alamat tempat bekerja dari anggota bersangkutan.
(6) Anggota Kehormatan ditetapkan oleh Pengurus Fusat atas usul Fengurue
Cabang.
(7) Setiap anggota mendapat kartu anggota dari Pengurus Pusat.

Pasal 3: HakAnggota
(1) Anggota Biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau
pertanyaan secara lisan atau tertulis kepada Pengurus, mengikuti semua
kegiatan organisasi dan memilih serta dipilih.
(2) Anggota Muda, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berhak
mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan secara lisan
atau tcrtulis kepada Pengurus, mengikuti Eemua kegiatan organisasi, tetapi
tidak mempunyaihak memilih dan hak dipilih.
Pasal 4 : KewajibanAnggota
(f) Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar Biasa berkewajban
menjunjung tinggi dan melaksanakan Anggaran Dasardan Anggaran Rumah
Tangga, serta segala peraturan dan keputusan PAEI.
(2) Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar Biasa wajib membayar
uang pangkal dan iuran anggota serta biaya lainnya sesuai keputusan
Pengurus Pusat PAEI
(3) Anggota Kehormatan diharapkan meniaga dan mengem=bangkan PAEI.
Pasal 5 : Kehilangan Keanggotaan
(1) Anggota kehilangan keanggotaannya karena meninggal dunia, atas
permintaan sendiri atau diberhentikan oleh Pengurus Pusat dan atau usulan

Lampiran 2. Keputusan Munas |Y-2017, No. :06/MUNAS/PAElrVllU20l7


PERHIMPUI{AITf AIII,I ErINEMIOLSGI II{NOITIESIA
{IHDONESIAN EPIDEMI*LOGICAL ASSOCIAIIOIII]
1.I}IAEETfiB*4TJEHBEAALHIPEEN.IEHTERIAIC TffiSEEAI&}f , GEI}I]NSFTJi}TTAI XI
t*I-AIr FERCETAI(AI{ I{EGAXA 1$ Ja&rrb, 1*5?0
t, q[D!}trq Uqq$+E _Jile{I{ fEsASqS4ltN JS{!$$n d i*c{r
Enail : u*uaei@yahro.csllr *t:u info@peelor.id ; g*}gif$,: wwr-pe+i.rr,id

Pengurus eabang,
(2) Anggota dapat diberhentikan karena bertindak bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan organisasi serta bertindak
merugikan atau mencemarkan nama baik PAEI.
Pasal6 : Tata Cara Pemberhentlan Anggota
(1) Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengurus Pusat dan atau
Pengurus Cabang sekurang-kurangnya satu bulan sebelumnya.
(2) Seorang anggota dapat dikenakan pemberhentian sementara oleh
Pengurus Pusat dan atau Pengurus Cabang didahului dengan peringatan.
(3) Paling lama enam bulan sesudah pemberhentian sementara, Pengurus
Pusat dan atau Pengurus Provinsi dapat merehabilitasi atau mengusulkan
pemberhentian tetap kepada Pengurus Pusat.

BAB II
Organisasi

Pasal 7: Musyawarah Nasional


(1) Status
a. Musyawarah Nasional merupakan Badan Legislatif tertinggi PAEI.
b. Musyawarah Nasional merupakan musyawarah utusan Pengurus Pusat
dan utusan Pengurus Cabang
c. Musyawarah Nasionaldiadakan sekali dalam lima tahun.
d. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Nasional dapat diadakan
sewaktu-waktu atas usul sekurang-kurangnya setengah dari jumlah
Pengurus Cabang yang ada.
e. Musyawarah Nasional dapat menyelenggarakan sidang ilmiah di luar
sidang organisasi
(2) Kekuasaan dan Wewenang
a. Musyawarah Nasional menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, pedoman-pedoman pokok, rekomendasi dan program kefia
PAEI.
b. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Pusat PAEI periode yang lalu
mengenai amanat yang diberikan Musyawarah Nasional.
Memilih ketua formatur Pengurus Pusat PAEI periode berikutnya.

Lampiran 2. Keputusan Munas lV-2017, No. : 06/MUNAS/PAEWI|I/2017


PERHIMPT]NAN AIII.I ErINEMIOLOGI IFMONESIA
{INDONESIA}d EPIDEMTOLOGICAL AS SOfiAnON}
L IlInEXTtrE4tr JEIi{I}EnAtHtFItEMES{TffiIrrfi KEffEEAI*$, GEIIUHSTEJ\ITTIAIII
ISL"{li PERCETAtrAII I{EGA&rt li Jakarta, 1l}57S
!. qEDUI{q UqcEE+E J4I+4}{ IEG4SGE4tN lEqlEENe q I*lTtr
Euail : ppnrci@y,rhro"cou ltlu info@paelor.id ; ffiH*, : wwr-paei.orid

(l) Tatatertib Musyawarah Naqiqnal


a. Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh Pengurus Pusat bersama
Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional yang dibentuk oleh Pengurus
Pusat.
b. Panltia Pe[aksana Musyawarah Nasional bertanggung jawab atas
pelaksanaan Musyawarah Nasional.
c. Musyawarah Nasional dihadiri oleh utusan Pengurus Pusat, utusan
Pengurus Cabang, peninjau dan undangan Pengurus Pusat.
d. Musyawarah Nasional sah bila dihadiri oleh lebih dari setengah iumlah
utusan Pengurus Cabang
e. Bila persyaratan diatas tidak terpenuhi, maka Musyawarah Nasional
diundur 2 Jam dan dilakukan musyawarah mufakat diantara peserta
yang hadir untuk menentukan musyawarah nasional dianggap sah
dengan utusan Pengurus Cabang yang hadir atau ditunda.
f. Apabila 2 jam berikutnyabelum juga memenuhi pesyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (d) maka Musyawarah Nasional
dianggap sah dengan utusan Pengurus Cabang yang hadir.
g. Utusan Pengurus Pusat yang mendapat mandat resmi dari Ketua
Pengt-uus Pusat dan Utt"rsan Pengurus Cabang yang mendapat rnandat
resmi dari Ketua Pengurus Cabang mempunyai hak suara dan hak
bicara, sedangkan peninjau hanya mempunyai hak bicara.
d. Musyawarah Nasional dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil
ketua dan seorang sekretaris Musyawarah Nasionalyang dipilih dari
dan oleh peserta dalam sidang lengkap yang diadakan khusus untuk itu.
e. Sidang pengesahan kuorum, sidang pengesahan acara, sidang
pengesahan tatatertib dan sidang pemilihan pimpinan Musyawarah
Nasionaldipimpin oleh ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional.
f. Apabila penilaian pertanggungjawaban Pengurus Pusat selesai dalam
siding Musyawarah NasioRal, maka Pengurus Pusat dinyatakan
demisioner.
g. Banyaknya suara Utusan Pengurus Qabang dalam Musyawarah
Nasional sesuai dengan jumlah anggota yang terdaftar pada dokumen
Pengurus Pusat sebagai berikut :

(a) 1 sampaidengan 50 anggota memiliki 1 suara


(b) 51 sampai dengan 100 anggota memiliki 2 suara
(c) lebih dari 100 anggota memiliki 3 suara
h. Banyaknya suara Utusan Pengurus Pusat dalam Musyawarah Nasional
adalah 3 suara.

Lampiran 2. Keputusan Munas lV-2017, No. :06/MUNASlPAEllVlllI20lT


TERIIIMPT]NAN AIII.I ErIDEIIflIOLOGI INNO}IESIA
I]IDONE SIAI.I EFmEMIOLOGICAL A$ SOCIAnON]
I. DIAEKTOR.*T JEHDEBAI, ETP ITEMEHTERIEI{ EESEEAtrLI{, GEIII]NG F LAI{TAI IT
JALJIS{ fEftC-EIAIil}t HEGA*:{. 29 Jakarta, 1ff57t
t. GtrDqHq &IqqEE{&J4f.4I{ rEG4I{qE44I{ IETIESIY*- 6 IlE!4+
Emafl : pppe*i@.yr&*o.cou atau info@paeior.id; Xg}gsg: rrr.pr+i.or,id

i. Hal-hal yang belum terqantum dalam tatatertib ini diatur dalam quatu
peraturan tersendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa tata
tertib ini dan ditetapkan dalam sidang tatatertib dan acara Musyawarah
Nasional.
Pasal 8: Musyawarah Kerja
(1) Status
a. Musyawarah Kerja merupakan Badan Legislatif antar Musyawarah
Nasional yang dihadiri oleh segenap perangkat organisasi dari tingkat
pusat dan tingkat provinsi
b. Musyawarah Kerja diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam periode
kepengurusan Pengurus Fusat.
c. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Kerja dapat diadakan sewaktu-
waktu atas usul Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang, dan mendapat
persetuluan sekurang-kurangnya setengah jumlah Pengurus Cabang
yang ada.

(2) Kekuasaan dan Wewenang


a. Menilai pelaksanaan program kerja amanat Musyawarah Nasional,
menyempurnakan dan memperbaikinya untuk dilaksanakan pada sisa
periode kepengurusan selanjutnya.
b. Mengadakan pembicaraan pendahuluan tentang bahan-bahan
Musyawarah Nasional yang akan datang.
(3) Tata tertlb
a. Musyawarah Kerja diadakan oleh Pengurus Pusat bersama dengan
Panitia Pelaksana Musyawarah Keria yang dibentuk oleh Pengurus
Pusat.
b. Panitia Pelaksana Musyawarah Kerja bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Musyawarah Kerja.
c. Musyawarah Kerja dihadiri oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang,
pengurus badan khusus, peninjau dan undangan Pengurus Pusat.
d. Musyawarah Kerja dipimpin oleh Fengurus Pusat.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam tatatertib ini diatur dalam peraturan
tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan tatatertib ini.

Lampiran 2. Keputusan Munas lV-2017, No. : 06/MUNAS/PAEllVlly20l7


PERHIMPIIF{AH AHLI EPIDEil.ilOLOGI INBOHESIA
(IF{DONESIAN EFIDEMI0LOGICAL ASSOCIAHOI\{}
T. ITIEEKTOAS:r JEI\II}ffiAL Etr KE:}.IE!{TEHTi.T{ HEffEEATE}{ , Gf,I}T}I{G r T"*NTAI I[
JAL,Alt PERCETAI(AI|I HEGA*A 2] Ja&arb, trl]5?0
GEIIIIHG U${EE+E.I4L4{-I fES{Sq$44I{ l${!$ Ito- { {4c4r
3.
Erail : ppra*i@yrloo"cou eten iufo@peei.or-id ; SfHgH: rwr-pe*i-or.id

Pasal 9; RaBatAnggota
(1) Status
a. Rapat anggota merupakan Badan Legislatif tertinggi pada tingkat cabang
b. Rapat anggota merupakan musyawarah anggota
e. RaBat anggata diadakan $ekurang-kurangnya sekalidafam lima tahun
d. Dalam keadaan luar biasa, Rapat Anggota dapat diadakan sewaktu-
waktu atas usul sekurang-kurangnya lima Anggota Biasa, dan mendapat
persetujuan sekurang-kurangnya setengah dari jumlah Anggota Biasa
yang ada.
(2) Kekuasaan dan Wewenang
a. Menilai Pertanggungjawaban Pengurus Cabang periode yang lalu
mengenai amanat yang diberikan oleh Rapat Anggota.
b. Menetapkan Garis Besa+ Program Keria PAEI Cabang yang menuniang
serta tidak bertentangan dengan Program Kerja Pengurus Pusat
c. Memilih Formatur Pengurus Pengurus Cabang untukperiode berikutnya.
d. Memilih dan memberi mandat anggota PAEI sebagai utusan Pengurus
Cabang untuk menghadiri Musyawarah Nasional.
(3) Tatatertib Rapat Anggota
a- RapatAnggola diselenggarakan olah Pengurus Cabang bersama Panitia
Pelaksana Rapat Anggota yang dibentuk oleh Pengurus Cabang.
b. Panitia Pelaksana Rapat Anggota bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Rapat Anggota.
c. RapatAnggota dihadiri oleh Pengurus Cabang, Anggota Biasa, peniniau
dan undangan Pengurus Cabang.
d. RapatAnggota dianggap sah jlka dihadirioleh lebih darisetengah jumlah
Anggota Biasa sesuai dengan jumlah anggota yang terdaftar pada
dokumen Pengurus Pusat
e. Bila persyaratan diatas tidak terpenuhi, maka Rapat Anggota diundur 2
Jam dan dilakukan musyawarah mufakat diantara peserta yang hadir
untuk menentukan Rapat Anggota dianggap sah dengan jumlah
Anggota Biasa yang hadir atau ditunda.
f. Apabila 2jam berikutnya belum juga memenuhi pesyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e maka RaBat Anggota
dianggap sah dengan jumtah Anggota Biasa yang hadir.
g. Anggota Biasa mempunyai hak bicara dan hak suara, peninjau hanya
mempunyai hak bicara.
h. Rapat Anggota dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil ketua dan
seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh peserta dalam sidang
lengkap yang diadakan khusus untuk itu.

Lampiran 2. Keputusan Munas lY-2O17, No. :06/MUNAS/PAEI/V|IU2017


PERHIMPI]T{AIT AHI,I EPIDE*,ilOLOGX IHBOIT{ESIA
{INDONESIA}I EPIDEMI$LOGICAL ASSSffiAnOH}
1. *I I1IP EEIIE$TEEIA.H EESffiE&f*.If , GEDIING f [JfHfitI II
IUREKTOB,iI JENDE*
JAI;lIri PERCET*,I(AI{ }{EGA*A !9 Jaherta, Its?CI
?, qEp-tI,I{G
UqqEI+E.I4!4I{ PE$AS$S44I{ !E{EE No- 6 lc&crta
Enail : Eppa*i&lrrhoo.eou d:u tnfc@paei"or-id ; Hg};sS: www-paei-or-id

i, Sidang pengesahan kusrum, qidang pengesahan aaa!"a dan taratertib


rapat anggota dan sidang pemilihan pimpinan Rapat Anggota dipimpin
oleh Ketua Panitia Pelaksana Rapat Anggota.
j. Apabila penilaian pertanggungjawaban Pengurus Cabangtselesaidalam
sidang Rapat Anggota, rnaka Pengrurus Cabang dinyatakan demisioner.
k. Hal-hal yang belum tercantum dalam tatatertib ini diatur dalam suatu
peraturan tersendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa tata
tertib ini dan ditetapkan dalam sidang tatatertib dan acara Rapat Anggota

Pasal 10: Pengurus Pusat


(f) Status
a. Pengurus Pusat adalah Badan Eksekutif tertinggi PAEI.
b. Masa jabatan Pengurus Pusat PAEI adalah lima tahun
c. Fengurus Pusat PAEI sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua umum,
seorang wakit ketua umum, seorang sekertaris umufyl, seorang bendahara
umum, beberapa orang ketua bidang dan beberapa anggota yang secara
bersama-sama melaksanakan keg iatan organ isasi seca ra kolektif .
d. Dalam melaksanakan kegiatannya, Pengurus Pusat didampingi oleh dewan
penasehat.

(2) Kekuasaan dan Wewenang


a. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Semua
keputusan yang telah ditetapkan Musyawarah Nasional.
b. Menetapkan keputusan-keputusan organisasi dalam rangka pelaksanaan
amanat Musyawarah Nasional.
c. Membina hubungan baik dengan Pemerintah, Swasta dan masyarakat di dalam
ataupun di luar negeri.
d. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Nasional.
e. Membentuk dan membina komisariat bila dipandang perlu.

(3) Tatacara
a. Musyawarah Nasional memilih formatur
b. Ketua Formatur yang terpilih dalam Musyawarah Nasional PAEI secara
otomatis adalah ketua umum Pengurus Pusat PAEI.
c. Kriteria Ketua Formatur adalah sebagai berikut :
a) anggota biasa PAEI, dan
b) pernah menjadi pengurus pusat atau pengurus provinsi
c) diusulkan oleh pengurus pusat atau pengurus provinsi
d. Formatur menyusun kepengurusan PAEI melalui rapat-rapat

Lampiran 2. Keputusan Munas lV -2017, No. : 06/MUNASlPAEllVllir20'l 7


PERHIMPfINAN AIILI ErIDEIIf,IOLOGI INNONESTA
{n IDANESIAhI EPIDEI\f,IOLOGICAL ASSOCIAIION}
l.IIIREKTOE*:rJEI\II}ENALEISEE*IM{TEHI^&I{ KEHEEAI&IT " Gf,I}I]ISBFLAI{T*I fi
JALAII PERCEIAKAFI I{EGAEA 29 Jrkffb, }OS?t
3. GEryL_LIrq. UqqgT4S ti!4l{ ?EqAXfGE4.tH E{SR ryc. 6 &Errtr
Email : Eppaei@yrh*o.c*m rtru tufo@pe*i-or.id ; pl}#. : wrr.ped.oniil

e, $elambat-lampslnyq 30 hari setelah Musyawq!"ah Nasiqnal berakhir,


Formatur harus sudah mengumumkan susunan kepengurusan yang
baru dan menginformasikan ke seluruh Pengurus Cabang.
l- Serahterima kepenguruEan harus telah dilakukan paling lambat 45 hari
setelah Musyavuarah nasionat.
g. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata cara ini diatur dalam suatu
peraturan tersendiri.

Pasal 12: Komisariat


(1) Komisariat adalah kelompok kerja para anggota PAEI pada suatu atau beberapa
unit keriatertentu
(2) Komisariat dapat dibentuk apabila terdapat lima anggota atau lebih
(3) Dalam melaksanakan kegiatannya, komisariat dibawah kendali dan bertanggung
jawab pada Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang yang membentuk komisariat

Pasat t3 : Pengurus Cabang


(1) Status
a. Pengurus Cabang berkedudukan di lbukota Provinsi
b. Pengurus Cabang dapat dibentuk apabila terdapat lima anggota atau
lebih.
c. Dalam satu Propinsi hanya boleh ada satu Pengurus Cabang.
d. Dalam melaksanakan kegiatannya, Pengurus Cabang bertanggung
jawab pada Rapat Anggota
e. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah lima tahun.
f. Susunan Pengurus Cabang sedapat dapatnya disesuaikan dengan
susunan Pengurus Pusat.
(?) Kelruasaan dan Wewenang
a. Memberikan laporan kepada Pengurus Pusat tentang hasil kerja yang
dilakukan, minimal satu kali dalam satu tahun.
b. Membina hubungan baik dengan Pemerintah, Swasta dan masyarakat
c. Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
d. Membentuk dan membina komisariat bila dipandang perlu.

(3) Tatacara

a. Rapat Anggota memilih formatur


b. Ketua Formatur yang terpilih dalam Rapat Anggota secara otomatis
adalah ketua Pengurus Cabang
c. Formatur menyusun kepengurusan Pengurus Cabang melalui rapat-
rapat

Lampiran 2. Keputusan Munas lV-2A17, No. :06/MUNASTPAEI/VI|U2017


PERIIIMPfTNAFI ATil I ErIDEIIf,IOLSGI IF{I}ONEf;IA
flNDONESIAN EFIDEMIOLOGICAL ASSOCIAIIOI-I)
L DINEIffOR4T JEI{I}EAAL HIP IrcMHTITEft[f,H EESEE*TS$ , GEI}I]HS F fui}flTAl fi
J*LJII{ PERCETAXAI{ HEGA**{. t* Jakerb, lll5?ff
GEIUI{G UqqEE&S r$&{r fEq4SqE44I{ IEIEE lcq 6 I*qTtr
3.
Euail : ppra*i@yehoo"crm etru irfo@peelrr.id ; H3*sk: rrr-1la*i.or.ftl

d, Selambat-lambatnya 30 hari eetelah Rqpat Anggqta beraKhit', Fqrmatur


harus sudah mengumumkan susunan Pengurus Cabang yang baru
dan menginformasikan ke seluruh anggota serta Pengurus Pusat.
e. Serah terima kepengurusan harus telah dilakukan paling lambat 45 hari
setelah Rapat Anggota.
t. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata cara ini diatur dalam suatu
peraturan tersendiri.

Pasal 14 : Badan Khusus


(1) Badan-badan Khusus adalah badan yang dibentuk secara khusus oleh
Pengurus Pusat untuk melaksanakan arnanat Musyawarah Nasional.
(2) Jenis dan jumlah Badan Khusus yang dibentuk oleh Pengurus Pusat sesuai
dengan keperluan dalam menjalankan amanat Musyawarah Nasional
(3) Kekuasaan dan wewenang Badan Khusus diatur oleh Pengurus Pusat PAEI.

BAB III
Keputusan
Pasal 15: (1) Semua keputusan yang diambil dalam organisasi PAEI dilakukan secara
musyawarah dan mufakat
(2) Jika musyawarah dan mufakat tidak berhasil, maka keputusan diambil atas
dasar perhitungan suara terbanyak.

BAB IV
Kekayaan
Pasal 17 : (1) Besarnya uang pangkal sebesar Rp 100.000,-. Besarnya Uang luran
Anggota Biasa sebesar Rp 150.000,-/tahun dan Anggota Muda sebesar Rp
50.000,-/tahun
(2) Uang pangkal dan uang uang iuran anggota dimanfaatkan oleh Pengurus
o/o o/o
Pusat sebesar 25 dan oleh Pengurus Cabang sebesar 75
BAB V
Atribut dan Lambang
Pasal 18 :Atribut dan Lambang PAEI berupa lingkaran bola dunia, kata PAEI di tengah
dengan penjelasan Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia di sekeliling
lingkaran. Pada lingkaran terdapat gambar sepatu bolong.
Bendera PAEI benrarna ungu tua, di tengah bendera dengan lambang PAEI
dan tulisan berwarna putih, dengan perbandingan panjang : lebar adalah dua
berbanding tiga (2: 3).

Lampiran 2. Keputusan Munas lY -2017, No. : 06IMUNASTPAEI/V!|U201 7


TERHIMPf,]"I{AN AHI,I ErIDEMNOLSGX INtrOFIE5IA
{INDONESIAT{ EFIDEMIOTOGTCAL ASS*CIAnON}
1. BIRf,I{TO&TT JEHI}ER]TLP?FITEE.IEI-TERtrAI{ HESiEE&TI,T, GEDLTNG FI,&HT-+I $
JELA]{ FERCEIAKAH I{EG.&&4. 19 JfiKarI*, }.0577
?,, gEIIlr$c UgcET4S, JALU!r PEq4errcE.l4}s fll{lE Nq f 44Esrtr
Emaitr : pppaei(E:Tatoo.com atru info@paei.or.id ; F-etg[e: rrwrr.paei.or.id

Contoh wa!'na dan lambang PAEI aalah $ebagai berikut;

-:i

lilr
sffi;lrffil I s l!
l*

lr#ft*re1e:
lM s: i

i*'
- i

i;-,.".,*j
Lambang PAEI Pusat Lambang PAEI Cabang Gradasi Mode Warna RGB
- Red = '|-64
- Green = 66
- Blue = 138

BAB VI
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta Pembubaran Organisai
Pasal 18 ; Perubahan Anggaran DasarDan Anggaran Rumah Tangga
(t) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PAEI hanya
dilakukan dalam Musyawarah Nasional
{2) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PAEI hanya
dilakukan dalam Musyawarah Nasional.
(3) Rencana perubahan telah disampaikan kepada Pengurus Pusat selambat
lambatnya dalam waktu 3 bulan sebelum Musyawarah Nasional dan
tembusannya disampaikan kepada semua badan kelengkapan organisasi
Pasal 19 : Pembubaran Organisasi
(1) Pembubaran PAEI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
ditaksanakan khusus untuk itu dan dihadiri minimal Zl3 tjtusan
Kabupaten/Kota
(2) Keputusan pembubaran PAEI harus disetujui sekurang-kurangnya oleh 213
suara

Lampiran 2. Keputusan Munas lV-2017, No. : 06IMUNAS/PAEI/VII|/2017 10

:-]uG
PERHIMFT]TTAN AHI,I EPIDBhf,IOLOGI
II\TtrONESIA
flNDONESTAF{ EFTDEMTOLOGTCAL ASS*CrAnON}
}. NIBEI(TOR.:r JEI{I}INAL PTT XEUTEryINNru,H IEEffEEAT&N, Gf,DUHG T L&]S[AI IT
JAI,AIT PERCEIAI(AI{ I{EGAR.+ !9 Jakrrh, i05?l}
2. GEIIIIHQ MqqgE4E l}!4r{ IEq.$sq,{+4$ IE{EE Hq S |q!rytl
Email : Dpptei@yeloo"*on etru info@prelqr.id; mfik: rrr-pe+i-or,id

(3) $equdah pembuba!'an, maKa segala [sk mrlik PAEI diqe!"ahKan kepada
badan-badan sosial atau perkumpulan - perkumpulan yang ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional.

BAB VIt
Aturan Tambahan
Pasal 20: (1) Setiap anggota PAEI dianggap telah mengetahui Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PAEI.
(2) Perselisihan dalam penafsiran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga diputuskan oleh Pengurus Pusat.
(3) Hal-halyang belum diatur dalamAnggaran Rumah Tangga ini dimuat dalam
peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan Anggararg
Rumah Tangga PAEI

Ditetapkan di : Bogor
Fada tanggal ; 24 Agustus 20{7
Atas nama peserta Musyawarah Nasional (MUNAS)
Perhimpunan Ahli Epidemiologi lndonesia ke- lV Tahun 2017

Ketua Munas : H.Hasbullah, SKM, MKes


(Utusan Cabang Sulsel)

Wakit Ketua Munas : dr.Firdaus Yusuf Rusdhy, MPH


(Utusan Pengurus Pusat)

Sekretaris Munas : DR.dr. lke Silviana, MKM


(Utusan Pengurus Pusat)

Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional (Munas) F

Epidemiologi lndonesia ke lV tahun 2417

Ketua Panitia : dr Firdaus Yusuf Rusdhy, MPH :

Sekretaris Panitia : Sayuti, SKM, M.Epid

Lampiran 2. Keputusan Munas lV -2017, No. : 06lMUNASrPAEllVllU20l 7

Anda mungkin juga menyukai