Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PERILAKU PASIEN TERHADAP PEMANFAATAN

PELAYANAN KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT


UMUM KOTA BAUBAU SULAWESI TENGGARA

THE EFFECT OF PATIENT’S BEHAVIOR TOWARD THE USE OF HEALTH


CARE IN OUTPATIENT INSTALLATION OF PUBLIC HOSPITAL BAUBAU
SOUTH EAST SULAWESI

Eky Endriana Amiruddin1, Asiah Hamzah1, Mappeaty Nyorong2

1
Bagian AKK, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
2
Bagian PROMKES, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi :

Eky Endriana Amiruddin S.Pd


Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin
Makassar, 90245
HP: 085824570462
Email : ekyendriana@yahoo.co.id
Abstrak

Jumlah kunjungan dan pemanfaatan instalasi rawat jalan yang mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir
serta terdapat keluhan pasien terhadap pelayanan yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh perilaku pasien terhadap pemanfaatan pelayanan di instalasi rawat jalan RSUD Kota Baubau.
Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat jalan RSUD Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 25.189 pasien dan sampel
sebanyak 100 pasien dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dan
regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia dewasa (37,0%),
berjenis kelamin perempuan (55,0%), berpendidikan SMA/sederajat (42,0%), dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga (29,0%). Hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,007),
kepercayaan (p=0,000), fasilitas (p=0,004), perilaku petugas kesehatan (p=0,000), terhadap pemanfaatan
pelayanan rawat jalan. Hasil analisis pengaruh bersama-sama menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,004),
kepercayaan (p=0,002), fasilitas (p=0,002), perilaku petugas kesehatan (p=0,000), berpengaruh terhadap
pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah fasilitas
(Exp B=0.331). Sebagai kesimpulan bahwa perilaku pasien berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan.

Kata Kunci : pengetahuan, kepercayaan, fasilitas, perilaku petugas kesehatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan

Abstract

Number of visits and outpatient installations utilization installations itilization which fluacted for last five years
and there are complain’s of patients with the services received. This research aims to analyze the influence of
patient’s behaviour towards the use of services in outpatient installation of public hospital baubau. This
research was counduded in outpatient installation of public hospital baubau. This study was quantitative
research with cross sectional study. The population was 28.189 patients and samples 100 patients with
purposive sampling in taking sample. Data was collected through sampling using questionnaires. Data were
analyzed using chi-square test and multiple logistic regression. The result showed that majority of respondents
adults (37,0%), female (55,0%), had high school/equivalent level (42,0%), worked as a houswife (29,0%).
Results of connection analysis indicated that there were connections among knowledge (p=0,007), trust
(p=0,000), facilities (p=0,004), behavioral health workers (p=0,000), the utilization of patient services. Results
of influence analysis together indicated that knowledge (p=0,004), trust (p=0,002), facilities (p=0,002),
behavioral health workers (p=0,000) influenced of the utilization of outpatient service. Variable that most
influence on patient satisfaction was facilities (Exp B=0,331). As the conclusion that the patient’s behaviour
affected on the use of health care.

Keywords: knowledge, trust, facilities, behavioral health workers, utilization of health services.
PENDAHULUAN
Menurut Green dalam Notoatmojo terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu karakteristik predisposisi
(pendidikan, pekerjaan, kesukuan) karakteristik pendukung (enabling) yaitu fasilitas, sarana
prasarana dan karakteristik penguat (reinforcing). Perilaku pasien diharapkan dapat
meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di rumah sakit. Bila
pengetahuan, kepercayaan pasien baik terhadap rumah sakit, fasilitas beserta dukungan dari
petugas kesehatan juga baik maka tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh pasien menjadi baik maka pasien akan memanfaatkan pelayanan kesehatan, kondisi ini
dapat meningkatkan kunjungan pasien. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan
kebutuhan dan pemakai jasa kesehehatan akan meningkatkan penerimaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan. Pelanggan yang puas akan membuka peluang hubungan yang
harmonis antara pemberi jasa dan konsumen, memberikan dasar yang baik bagi kunjungan
ulang, loyalitas pelanggan, dan membentuk rekomendasi yang menguntungkan pemberi jasa.
(Trimurthy, 2008)
Rumah sakit sebagai tempat pelayanan harus mendukung kelengkapan dan
kenyamanan pelayanan. Rumah sakit harus berusaha memberikan kesempatan untuk
mencapai dan memerlukan waktu yang relatif singkat dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Pemberian pelayanan kesehatan dapat diberikan dengan menyediakan dan
memperhatikan tempat pendaftaran pasien, informasi bagi yang akan menengok, tempat
parkin dan petunjuk jalan yang jelas, serta perlu di perhatikan kondisi tempat menunggu
giliran pemeriksaan dari waktu tunggu akan mempengaruhi kondisi kelelahan pasien dan
kejenuhan pasien. (Sabarguna, 2004)
Selama lima tahun terakhir yakni dari tahun 2007 sampai tahun 2011 terjadi fluktuasi
jumlah kunjungan pasien di pelayanan rawat inap RSUD Tenriawaru Bone. Pada tahun 2007
kunjungan pasien berjumlah 37.883 kunjungan, mengalami peningkatan kunjungan pasien
pada tahun 2008 menjadi 41.271 kunjungan, tahun 2009 turun menjadi 24.968 dan pada tahun
dari 2010 sebanyak 22.350 kemudian pada tahun 2011 naik menjadi 25.189. Ketersediaan
fasilitas rumah sakit mengalami kekurangan, berdasarkan standar pelayanan minimal rumah
sakit kepuasan pasien hanya mencapai 60% jauh dari standar pelayanan minimal yaitu ≥ 90%.
Selain itu, berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kota Baubau,
dalam melakukan pelayanan rawat jalan masih ada keluhan-keluhan dari pasien yang
mengeluh tentang kekurangan obat di rumah sakit, sehingga pasien harus membeli obat di
apotik luar rumah sakit yang harganya mahal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Aji (2006) di Pengobatan Alternatif Jawa
Tengah juga menunjukkan pengaruh predisposing, Enabling, Reinforcing terhadap
pemanfaatan pelayanan pengobatan alternatif. Menindaklanjuti permasalahan tersebut,
diperlukan pelayanan yang baik dan berkualitas terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan
untuk mengetahui apakah pasien memanfaatkan atau tidak memanfaatkan pelayanan yang di
berikan, bila pasien tidak memanfaatkan harus segera diketahui faktor penyebabnya dan
dilakukan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku pasien
terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan RSUD Kota Baubau.

BAHAN DAN METODE


Lokasi dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Baubau khususnya instalasi rawat jalan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di instalasi rawat inap RSUD
Tenriawaru Kabupaten Bone tahun 2011. Adapun jumlah populasi sampai dengan bulan
Desember 2011 adalah 25.189 pasien. Prosedur pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling, yaitu dilakukan dengan mengambil responden pasien rawat jalan yang
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan diperoleh sampel berjumlah 100 pasien.

Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data di lokasi penelitian dengan wawancara dan pembagian
kuesioner. Adapun sumber data penelitian yaitu data primer merupakan data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) dan data sekunder
merupakan data yang secara tidak langsung diperoleh dari sumbernya, tetapi melalui pihak
kedua.
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, yang berfungsi
memberikan gambaran karakteristik populasi dan penyajian hasil deskriptif melalui frekuensi
dan distribusi dari variabel bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat, dilakukan untuk
mencari ada tidaknya hubungan dan pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda, dengan program
SPSS versi 20. Analisis multivariat, dilakukan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas terhadap variabel terikat dan variabel bebas yang paling berpengaruh dengan
variabel terikat dengan menggunakan uji regresi logistik.

HASIL
Karakteristik responden
Tabel 1 memperlihatkan sebagian besar responden berada pada kelompok umur 21-30
tahun sebesar 37,0%, berjenis kelamin perempuan sebesar 55,0%, berpendidikan terakhir
SMA/sederajat sebesar 42,0%, dan mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga sebesar
29,0%.
Analisis Univariat
Tabel 2 memperlihatkan dari 100 responden, sebagian besar mempunyai pengetahuan
yang cukup terhadap produk sebesar 76,0%, kepercayaan sebesar 67,0%, fasilitas yang cukup
sebesar 66,0%, perilaku petugas kesehatan yang baik sebesar 75,0%.
Analisis Bivariat
Tabel 3 memperlihatkan hubungan antara perilaku pasien terhadap pemanfaatan
pelayanan rawat jalan. Responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup sebanyak 76
responden terdapat 77,6% yang memanfaatkan pelayanan dan 22,4% yang tidak
memanfaatkan pelayanan rawat jalan. Sedangkan dari 24 responden yang pengetahuannya
kurang, lebih tinggi untuk tidak memanfaatkan pelayanan sebanyak 54,2% dari pada
memanfaatkan pelayanan yaitu 45,8%. Ada hubungan antara pengetahuan, dengan p = 0,007
(p < 0,05).
Responden yang mempunyai kepercayaan yang menunjukkan tingkat percaya
sebanyak 67 responden terdapat 85,1% yang memanfaatkan pelayanan dan 14.9% tidak
memanfaatkan pelayanan. Sedangkan 33 responden yang kurang percaya terdapat 39,4% yang
memanfaatkan pelayanan lebih rendah dari pada yang tidak memanfaatkan sebanyak 60,6%.
Ada hubungan antara kepercayaan, dengan p = 0,000 (p < 0,05).
Penilaian responden terhadap fasilitas menunjukkan dari 66 responden yang
mengatakan fasilitasnya cukup terdapat 80,3% yang memanfaatkan pelayana rawat jalan dan
19,7% yang tidak memanfaatkan pelayanan. Sedangkan pasien yang mengatakan fasilitasnya
tidak cukup sebanyak 34 responden. Terdapat 50.0% yang memanfaatkan pelayanan dan
50.6% yang tidak memanfaatkan pelayanan rawat jalan. Ada hubungan antara fasilitas,
dengan p = 0,004 (p < 0,05).
Penilaian responden terhadap perilaku petugas kesehatan menunjukkan dari 75
responden yang menilai perilakunya baik terdapat 80,0% yang memanfaatkan pelayanan dan
20,0% yang tidak memanfaatkan pelayanan. Sedangkan pasien yang menilai perilaku petugas
kesehatan tidak baik sebanyak 25% terdapat 60,6% yang tidak memanfaatkan pelayanan dan
40,0% yang memanfaatkan pelayanan. Ada hubungan antara perilaku petugas kesehatan,
dengan p = 0,000 (p < 0,05)
Hasil analisis bivariat menggunakan uji regresi logistik berganda pada Tabel 4
menunjukkan nilai p pengetahuan = 0,004, nilai p kepercayaan = 0,000, nilai p fasilitass =
0,002, nilai p perilaku petugas kesehtan = 0,000. Karena seluruh variabel terikat mempunyai
nilai p ≤ 0,05, berarti ada pengaruh antara masing-masing variabel perilaku pasien dengan
variabel pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Analisis Multivariat
Hasil analisis bivariat pada Tabel 4 menunjukkan keempat variabel terikat yakni
pengetahuan, kepercayaan, fasilitas, perilaku petugas kesehatan, berpengaruh terhadap
variabel bebas yaitu pemanfaatan pelayanan kesehatan, maka selanjutnya akan dilakukan uji
regresi logistik multivariat. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5 menunjukkan variabel
fasilitas layanan kesehatan (p=0,031), kepercayaan (p=0,000), yang berarti secara statistik
variabel tersebut memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan dan variabel yang memiliki pengaruh yang besar adalah fasilitas (Exp(B)= 0,331).

PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel perilaku pasien secara signifikan
mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu pengetahuan, kepercayaan, fasilitas,
dan perilaku petugas kesehatan.
Pengaruh pengetahuan pemanfaatan pelayanan kesehatan juga dibuktikan melalui uji
bivariat, terlihat pada kelompok responden yang berpengetahuan baik, mayoritas responden
memanfaatkan pelayanan yakni 77,6%. Sebaliknya, kelompok responden yang
pengetahuannya kurang, mayoritas responden tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yakni
54,2%. Jika pasien mempunyai pengetahuan yang baik terhadap produk rumah sakit, manfaat
berobat dan resiko yang dialami maka tingkat pemanfaatan pelayanannya lebih tinggi.
Sebaliknya jika pasien berpengetahuan kurang maka pasien tidak memanfaatkan pelayanan
kesehatan dan melakukan pengobatan sendiri atau menggunakan pengobatan tradisonal.
Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aji (2006) mengatakan
bahwa ada pengaruh antara pengetahuan terhadap pemanfaatan pelayanan. Muslimin (2009)
yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan dalam pemanfaatan puskesmas
di Kelurahan Bahari Kecamatan Tomia Timur Kab.Wakatobi.
Pengaruh kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayana kesehatan juga dibuktikan oleh
uji bivariat, mayoritas responden percaya terhadap pelayanan rawat jalan rumah sakit
sebanyak 67 responden. Terdapat 85,1% yang memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 14,9%
yang tidak memanfaatkan pelayanan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar pasien rawat
jalan merasa aman dan yakin terhadap pelayanan yang dimiliki rumah sakit umum kota
Baubau, alat-alat kesehatan yang dilihat di poliklinik yang dimiliki rumah sakit membuat
pasien percaya bahwa penangannya penyakitnya sudat tepat karena telah ditangani oleh
dokter spesialis yang ahli di bidangnya serta alat-alat kesehatan yang tersedia dan
menganggap dalam proses pengobatan mereka dilayani dengan baik oleh dokter. Adapun
pasien yang kepercayaannya yang tergolong kurang disebabkan oleh bahwa pasien ketika
pasien dirujuk ketempat lain, dokter ditempat rujukan mengatakan bahwa kesalahan dalam
mendiagnosa dan pemberian obat yang tidak tepat dengan penyakitnya. Kemudian didukung
dengan terjadinya kasus malpraktek yang mengakibatkan kematian. Sehingga kepercayaan
pasien menjadi tidak percaya. Dampak dari masalah ini bahwa terjadi penurunan kunjungan
atau pemanfaatan pelayanan rawat jalan rumah sakit umum kota Baubau. Hasil ini didukung
oleh penelitian Rahmadaniaty Nia, dkk (2012) yang menunjukan bahwa ada pengaruh positif
antara kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan.
Pengaruh fasilitas terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan juga dibuktikan melalui
uji bivariat, terlihat pada responden yang mengatakan fasilitsnya cukup, mayoritas reponden
memanfaatkan pelayanan sebanyak 80,3% , sebaliknya responden yang mengatakan
fasilitasnya tidak cukup mayoritas responden tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 50,6%. Jika fasilitas yang diberikan rumah sakit itu cukup maka semakin tinggi
tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan, sebaliknya jika fasilitas kesehatan tidak cukup
maka pasien tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hasil ini didukung oleh Alfiati Yeni,
dkk (2010) di RSUD Banjarnegara yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang nyata dan
positif antara fasilitas terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di RSUD Banjarnegara.
Nurianti (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara variabel sarana prasarana dengan pemanfaatan penolong persalinan.
Pengaruh perilaku petugas kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan juga
dibuktikan melalui uji bivariat, terlihat pada kelompok responden yang mengatakan perilaku
petugas kesehatan baik dan memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak 80,0% dan yang
tidak memanfaatkan sebanyak 20,0%. Sebaliknya responden yang mengatakan perilaku
petugas kesehatan tidak baik dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak 60,6%
lebih banyak dari pada yang memanfaatkan sebanyak 40,0%. Jika petugas dalam memberikan
pelayanan baik, ramah terhadap pasien, sopan, empati maka akan meningkatkan pemanfaatan
pelayanan kesehatan sebaliknya jika pelayanan yang diberikan tidak baik seperti kurang sopan
terhadap pasien, kurang simpati terhadap keluhan pasien, dan tidak memberikan respon balik
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pasien maka pasien tidak memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Reptieni (2001)
bahwa ada hubungan antara keramahan petugas dengan jumlah kunjungan. Mandey Silvya
(2010) dalam penelitiannya di RSU Deli Medan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
nyata dan positif antara perilaku peran extra terhadap kepuasan pasien.
Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel-variabel perilaku pasien yang secara
signifikan berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan
RSUD Kota Baubau yakni pengetahuan, kepercayaan, fasilitas, dan perilaku petugas
kesehatan. Dari keempat variabel yang berpengaruh, variabel fasilitas yang memiliki
pengaruh paling besar terhadap kepuasan pasien (Exp(B)= 0,331). Dijelaskan lebih lanjut
tentang penilaian pasien terhadap fasilitas pelayanan di instalasi rawat jalan RSUD Kota
Baubau yang cukup akan mengakibatkan pasien menjadi memanfaatkan pelayanan di rumah
sakit 0,331 kali lebih besar daripada bila penilaian pasien terhadap fasilitas pelayanan yang
kurang baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi (2012) bahwa
peningkatan fasilitas, sarana prasarana untuk mencegah munculnya hambatan dalam
pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan peningkatan sarana dan prasarana
diharapakan rumah sakit mampu mengantisipasi berbagai kendala teknis dilapangan yang
dihadapi oleh pasien dalam mendapatkan pelayanan yang berkualitas.

KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
pengetahuan, kepercayaan, fasilitas, dan perilaku petugas kesehatan terhadap pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kunjungan pasien pihak rumah sakit agar lebih
meningkatkan fasilitas dan kepercayaan agar pasien memanfaatkan pelayanan yang kemudian
akan meningkatkan jumlah kunjungan rumah sakit. Pihak rumah sakit perlu memperhatikan
fasilitas rumah sakit yang dinilai pasien strategis menjadi salah satu pertimbangan pasien
untuk memanfaatkan pelayanan di instalasi rawat jalan. Perlu dilakukan upaya promosi
produk/jenis pelayanan yang ada, kelengkapan peralatan yang tersedia, kelengkapan obat-
obatan, fasilitas fisik yang dapat membuat pasien merasa nyaman dan pelayanan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Binar. (2006). Faktor predisposing, enabling dan Reinforcing pada pasien di pengobatan
Alternatif Radiesthesi Medik Metode Romo H. Loogman Di Purworejo Jawa Tengah.
The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 3, No. 2, November 2006: 35-44
Alfiati, Yeni; dkk. (2010). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Poli
Obsgyn Di RSUD Banjarnegara. Jurnal Kesehatan Masyarakat Uad. Vol. 4 No. 3,
September 2010 : 144 – 239
Mandey, Silvya. (2010) Pengaruh Kualitas Layanan dan Perilaku Peran Exra Terhadap
Kepuasan Pasien Rumah Sakit Bersalin Di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Aplikasi
Manajemen. Vol. 8 No.2
Muslimin. (2009). Pengaruh Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan
Puskesmas Di Kelurahan Bahari Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi.
Selami IPS Edisi No. 27 volume 2 Tahun XIV Juli 2009.
Nurianty, Irma. (2012). Pengaruh Faktor Predisposisi Pendukung Dan Kebutuhan Terhadap
Pemanfatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas
Binjai Serbangan Kabupaten Asahan (Tesis). Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Usu
Rahmadaniaty, Nia; dkk. (2012). Penerapan Metode Structural Equation Modeling (SEM)
Dalam Menentukan Pengaruh Kepuasan Kepercayaan Dan Mutu Terhadap Kesetiaan
Pasien Rawat Jalan Dalam Memanfaatkan Pelaayanan Rumah Sakit.
Reptieni. (2001). Hubungan Antara Kecepatan Pelayanan dan Keramahan Petugas dengan
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas Di Kota Semarang.
Sabarguna. (2004). Pemasaran Rumah Sakit Konso. Konsorium Rumah Sakit Jawa Tengah
DIY, Yogyakarta.
Supriyanto, Yudi; dkk. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Kariadi Semarang.
Diponegoro Journal Of Management Volume 1, No1, Tahun 2012 hal 472-480.
Trimurthy, Iga. (2008). Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan
Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Pandanaran Kota
Semarang (Tesis). Semarang: Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Undip.
Lampiran :

Tabel 1. Karakteristik responden

Karakteristik responden n %
Umur < 20 tahun 10 10,0
21-30 tahun 37 37,0
31-40 tahun 20 20,0
41-50 tahun 18 18,0
> 50 tahun 15 15,0
Jenis kelamin Laki-laki 45 45,0
Perempuan 55 55,0
Pendidikan Tidak Sekolah 8 8,0
SD 10 10,0
SMP/sederajat 5 5,0
SMA/sederajat 42 42,0
Perguruan tinggi 35 35,0
Pekerjaan PNS 26 26,0
Wiraswasta 25 25,0
Ibu Rumah Tangga 29 29,0
Tidak Bekerja 20 20,0
Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 2. Analisis univariat

Variabel Kategori n %
Pengetahuan Cukup 76 76,0
Kurang 24 24,0
100 100
Kepercayaan Percaya 67 67,0
Kurang Percaya 33 33,0
100 100
Fasilitas Cukup 66 66,0
Tidak Cukup 34 34,0
100 100
Perilaku Petugas Baik 75 75,0
Tidak Baik 25 25,0
100 100
Pemanfaatan Memanfaatkan 70 70,0
Tidak Memanfaatkan 30 30,0
100 100
Sumber : Data Primer, 2013
Tabel 3. Hubungan masing-masing variabel perilaku pasien terhadap variabel
pemanfaatan pelayanan kesehatan

Pemanfaatan Pelayanan Jumlah


Variabel Kriteria Tidak p
Memanfa
% Memanfaat % n %
atkan
kan
Pengetahuan Cukup 59 77,6 17 22,4 76 100
Kurang 11 45,8 13 54,2 24 100 0,007
Jumlah 70 70,0 30 30,0 100 100
Kepercayaan Percaya 57 85,1 10 14,9 66 100
Tidak
13 39,4 20 60,6 29 100 0,000
Percaya
Jumlah 70 70,0 30 30,0 100 100
Fasilitas Cukup 53 80,3 13 19,7 66 100
Tidak
17 50,0 17 50,6 34 100 0,004
Cukup
Jumlah 70 70,0 33 34,7 100 100
Perilaku
petugas Baik 60 80,0 15 20,0 75 100
kesehatan
0,000
Tidak
10 40,0 15 60,6 25 100
Baik
Jumlah 70 70,0 30 30,0 100 100
Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 4. Pengaruh masing-masing variabel perilaku pasien terhadap pemanfaatan


pelayanan

Variabel B S.E Wald df Sig. Exp(B)


Pengetahuan 1,411 0,494 8,177 1 0,004 4,102
Kepercayaan 2,171 0,494 19,284 1 0,000 8,769
Fasilitas 1,405 0,462 9,253 1 0,002 4,077
Perilaku Petugas 1,792 0,500 12,842 1 0,000 0,167
Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 5. Hasil analisis uji regresi logistik Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
pelayanan kesehatan kota baubau

Variabel B Sig. Exp(B)


Fasilitas Layanan -1,106 0,031 0,331
Kepercayaan -1,999 0,000 0,135
Constant 1.000
Overall percentage = 77,0
Sumber : Data Primer, 2013

Anda mungkin juga menyukai