Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI ENZIM KATALASE

OLEH :
XII MIPA 4 / KELOMPOK 3
ERSI NURFADHILAH (06)
NDARIN IRMASARI (14)
SALSABILA MAZYA P.T. (22)
YENI RATNASARI (27)

SMA NEGERI 2 LUMAJANG


Jalan HOS Cokroaminoto No 159 Lumajang 67311

Telp / Fax (0334) 881036

http://www.sman2-lmj.sch.id email: info@sman2-lmj.sch.id 2016/2017


I. JUDUL
“Kerja Enzim Katalase”

II. TUJUAN
 Menentukan kerja enzim katalase
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

III. HIPOTESIS
1. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa
lemah
2. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada
suhu ruangan (25-30drjt C)
3. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja
enzim katalase.

IV. DASAR TEORI

ENZIM

1. Pengertian enzim

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari
bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).Enzim tak hanya ditemukan
dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai
salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang
terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan
reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida
(H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat
memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya .

2. Cara kerja enzim

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim
bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama
persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan
struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya
menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah
bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang
dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara kerja enzim

ENZIM KATALASE

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun
yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.

Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada
sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang
tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan
suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-
senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan
radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan
penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi
hydrogen peroksida.

Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk
radikal karena membentuk OH- .

Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.

Aktivitas enzim katalase :

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat

2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat
atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.

2 H2O2 + enzim katalase à 2 H2O + O2


Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati.

DERAJAT KEASAMAN (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit
(pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan
aktivitas enzim dengan cepat.

a) Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena
enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).Peningkatan suhu diatas suhu optimum
menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim,
sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi
enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

b) Konsentrasi Enzim

Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi
enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi
enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

c) Konsentrasi substrat

Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja,
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

V. ALAT DAN BAHAN

Alat:
1. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
3. Pipet tetes
4. Alat pemanas
N Kel /Kondis
o om
po
k

5. Pembakar spirtus
6. Lidi

Bahan:
1. Larutan H2O2
2. Larutan NaOH dan HCl
3. Ekstrak jantung ayam (jantung ayam yang sudah diblender ditambah air secukupnya)
4. Ekstrak hati ayam (hati ayam yang sudah diblender ditambah air secukupnya)
5. Ekstrak wortel (wortel yang sudah dihaluskan dan diambil airnya)
6. Ekstrak kentang (kentang yang sudah dihaluskan diambil airnya)

VI. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Masukkan ekstrak jantung ayam ke dalam 4 gelas kimia
3. Gelas kimia pertama dibiarkan saja
4. Tambahkan 14 tetes larutan NaOH ke dalam salah satu gelas kimia
5. Tambahkan 14 tetes larutan HCl ke dalam gelas kimia ketiga
6. Panaskan gelas kimia keempat diatas pembakar spirtus
7. Lakukan langkah (2) sampai (5) untuk ekstrak hati ayam, ekstrak wortel dan ekstrak
kentang
8. Masukkan masing-masing ekstrak ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes
9. Tambahkan 14 tetes larutan H2O2 ke dalam masing-masing tabung reaksi (lakukan
satu persatu secara bergantian)
10. Tutup ujung tabung reaksi
11. Bakar lidi dalam api di pembakar spirtus dan masukkan lidi ke dalam tabung reaksi
12. Amati perubahan yang terjadi dan catat hasil penelitiannya

VII. DATA

(- ) : tidak terdapat gelembung


(+) : terdapat gelembung dalam jumlah sedikit

(++) : terdapat gelembung dalam jumlah banyak


Hati Jantung Wortel Kentang

Pa Pa Ne Pa
Net Asa Bas Pan Net As Ba Net As Bas As Ba
na na tra na
ral m a as ral am sa ral am a am sa
s s l s

- - -
++/ - ++/ -
/P +/P /P /P
Me /Pa Me /P
1 I ad ada ad ad
nyal da nya ad
a m a a
a m la am
m m m

- - -
++/ +/ +/ - -
/P /P /P
Me Me Me /Pa /P
2 II ad ad ad
nyal nya nya da ad
a a a
a la la m am
m m m

- - -
++/ - ++/ +/
/P +/P /P /P
Me /Pa Me Pa
3 III ad ada ad ad
nyal da nya da
a m a a
a m la m
m m m

- - -
++/ - ++/ ++/ +/
/P /P /P
Me /Pa Me Pa Pa
4 IV ad ad ad
nyal da nya da da
a a a
a m la m m
m m m

++/ ++/ +/ +/ +/ +/
+/P +/P
Me Me Pa Pa Pa Pa
5 V ada ada
nya nya da da da da
m m
la la m m m m

++/ ++/ - +/ +/ +/
+/P +/P
Me Me /P Pa Pa Pa
6 VI ada ada
nya nya ad da da da
m m
la la am m m m

++/ ++/ +/ ++/ +/ ++/ - -


Me Me Pa Pa Pa Me /P /P
7 VII
nya nya da da da nya ad ad
la la m m m la am am
VIII. ANALISIS DATA
Dari serangkaian percobaan yang dilakukan, dapat dilakukan analisis sebagai berikut :

1. Hati
 Hati netral
Saat ekstrak hati netral diuji dengan pemberian larutan Hidrogen Peroksida lalu diuji
menggunakan bara api, ternyata dari 4 data yang dihasilkan sama yaitu menghasilkan
gelembung banyak dan bara api menyala. Gelembung yang dihasilkan adalah oksigen
yang dihasilkan dari reaksi berikut
2H2O2 + enzim katalase 2H2O + O2
Sedangkan bara api yang menyala karena adanya O2 yang memicu bara api semakin
menyala. Dari data tersebut mengindikasikan bahwa enzim katalase bekerja optimal
pada kondisi netral.
 Hati asam
Ekstrak hati dikondisikan agar dalam situasi asam dengan perlakuan penambahan HCl
, ternyata dari 3 data yang dihasilkan sama yaitu menghasilkan gelembung banyak
dan bara api menyala . Bara api menyala karena adanya oksigen, seperti pada ekstrak
hati netral. Namun, dalam kondisi ini jumlah gelembung lebih sedikit dari ekstrak hati
netral (berdasarkan data yang menyatakan jumlah gelembung sedang). Api menyala
karena jumlah oksigen mencukupi untuk menyalakan api tersebut. Mungkin ekstrak
hati pekat sehingga konsentrasi enzim juga pekat. Dan mungkin larutan HCl yang
digunakan encer jadi enzim tidak seluruhnya rusak, sehingga saat diuji masih
mengindikasi keaktifannya.
 Hati basa
Ekstrak hati dikondisikan agar dalam situasi basa dengan perlakuan penambahan
NaOH. Dari ketiga data menyatakan jumlah gelembung banyak dan menyala. Hal ini
dapat di katakan jumlah oksigen mencukupi untuk menyalakan api.
2. Jantung
 Jantung netral
Pada data api menyala akan tetapi dari 3 data ada 1 data yang menyatakan jumlah
gelembung sedikit sedangkan 2 data yang lain menyatakan jumlah gelembunggnya
banyak. Perbedaan data mengenai jumlah gelembung dikarenakan tidak ada ketentuan
pengukuran (kualitatif). Sedangkan bara api menyala karena adanya oksigen.
 Jantung panas
Semua data menyatakan padam, bisa jadi enzim katalase pada ekstrak jantung sudah
rusak seluruhnya.
 Jantung asam
Semua data menyatakan padam, bisa jadi enzim katalase pada ekstrak jantung sudah
rusak seluruhnya. Dari 3 data 1 diantaranya menyatakan tidak ada gelembung
sedangkan 2 data lainnya menyatakan ada gelembung dalam jumlah sedikit.
Perbedaan data mengenai jumlah gelembung dikarenakan tidak ada ketentuan
pengukuran (kualitatif). Sedangkan bara api tidak menyala karena tidak adanya
oksigen
3. Wortel
 Asam
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi asam menghasilkan gelembung-gelembung gas dengan jumlah sedikit
dan saat diberi bara api dari lidi akan padam. Sedikitnya gelembung yang dihasilkan
membuktikan bahwa enzim katalase hanya mengubah sedikit H2O2 mnjadi H2O. Padamnya
bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi bukan gas oksigen atau bisa
jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit.
 Basa
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan perbedaaan. 2 data
menyatakan gelembung dalam jumlah sedikit dan api padam. Sedangkan 1 data menyatakan
jumlah gelembung banyak dan bara api menyala. Perbedaan jumlah gelembung karena tidak
ada ketentuan perhitungan kuantitatif sehingga. Adanya gelembung yang dihasilkan
membuktikan bahwa enzim katalase yang ada pada wortel dapat mengubah H2O2 menjadi
H2O. Padamnya bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi bukan gas
oksigen atau bisa jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit.
 Netral
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi netral menghasilkan gelembung-gelembung gas dengan jumlah sedikit
dan saat diberi bara api dari lidi akan padam. Sedikitnya gelembung yang dihasilkan
membuktikan bahwa enzim katalase yang ada pada wortel dapat mengubah sedikit H2O2
menjadi H2O. Padamnya bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi
bukan gas oksigen atau bisa jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit.
 Dipanaskan
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi setelah dipanaskan tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas dan
saat diberi bara api dari lidi akan padam. Tidak gelembung yang dihasilkan membuktikan
bahwa enzim katalase tidak mengubah sedikit H2O2 menjadi H2O. Padamnya bara api
membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi bukan gas oksigen atau bisa jadi gas
oksigen yang ada sangat sedikit
4. Kentang
 Asam
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi asam menghasilkan gelembung-gelembung gas dengan jumlah sedikit
dan saat diberi bara api dari lidi akan padam. Sedikitnya gelembung yang dihasilkan
membuktikan bahwa enzim katalase hanya mengubah sedikit H2O2 mnjadi H2O. Padamnya
bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi bukan gas oksigen atau bisa
jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit.
 Basa
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi basa menghasilkan gelembung-gelembung gas dengan jumlah cukup
banyak dan saat diberi bara api dari lidi akan padam. Banyaknya gelembung yang dihasilkan
membuktikan bahwa enzim katalase yang ada pada wortel dapat mengubah hampir seluruh
H2O2 menjadi H2O. Padamnya bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung
reaksi bukan gas oksigen atau bisa jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit juga dapat terjadi
karena denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan NaOH yang
merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat
mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang
bekerja pada pH netral.
 Netral
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi netral menghasilkan gelembung-gelembung gas dengan jumlah sedikit
dan saat diberi bara api dari lidi akan padam. Sedikitnya gelembung yang dihasilkan
membuktikan bahwa enzim katalase hanya mengubah sedikit H2O2 mnjadi H2O. Padamnya
bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi bukan gas oksigen atau bisa
jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit.
 Dipanaskan
Setelah melakukan praktikum didapatkan data yang menunjukkan bahwa ekstrak
wortel dengan kondisi setelah dipanaskan menghasilkan gelembung-gelembung gas dengan
jumlah sedikit dan saat diberi bara api dari lidi akan padam. Sedikitnya gelembung yang
dihasilkan membuktikan bahwa enzim katalase hanya mengubah sedikit H2O2 mnjadi H2O.
Padamnya bara api membuktikan bahwa gas yang ada dalam tabung reaksi bukan gas
oksigenatau bisa jadi gas oksigen yang ada sangat sedikit
IX. PENGEMBANGAN MATERI

Enzim katalase berfungsi untuk merombak hidrogen peroksida yg bersifat racun yang
merupakan sisa atau hasil sampingan dari proses metabolisme. Enzim bersifat termolabil
yang rentan terhadap perubahan suhu. Pengaruh suhu dapat merusak enzim dan membuatnya
terdenaturasi. Enzim akan rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Peningkatan suhu
menyebabkan terputusnya ikatan hidrogen dan ikatan lain yang membentuk molekul enzim
sehingga menimbulkan denaturasi.

Pada keadaan normal(suhu kamar) diperoleh banyak gelembung dari hasil percobaan.
Hal tersebut menandakan bahwa pada saat bahan uji berada pada temperatur seperti yang
diujikan(suhu kamar/normal) enzim bekerja secara optimal. Api akan sangat mudah menyulut
oksigen,karena sangat reaktif. Sehingga untuk pembuktian gelembung hasil percobaan adalah
oksigen maka perlu didekatkan bara api. Jika yang terjadi adalah bara api semakin membara
menandakan gelembung udaratersebut adalah oksigen. Apabila gelembung udara disulut api
tidak membara artinya gelembung tersebut bukanlah gelembung oksigen .Pemanasan pada
percobaan diatas mengakibatkan protein yg terdapat di dalam enzim katalase dalam bahan uji
telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O DAN O2 .

Pada keadaan netral(pH=7) dihasilkan banyak gelembung yang semakin membra saat
didekati dan bara api. Hal ini membuktikan bahwa pada keadaan netral enzim bekerja dengn
optimal. Pada penambahan zat asam ang merubah suasana netral menjadi asam,saat
dicampurkan dengan hidrogen peroksida tidak memunculan gelembung. Sehingga tdiak
didapatkan api yg membara saat disulutkan api ke dalam tabung reaksi. Hal ini merupakan
indikasi bahwa telah terjadi kerusakan pada suhu asam atau pH kurang dar 7.

Pada penambahan zat yang bersifat basa,menghasilkan bahan uji yg bersuasana basa.
Saat dicampurkan hidrogen peroksida juga tidak menghasilkan gelembung,sehingga
walaupun disulut bara api pada tabung reaksi tidak ada api yg membara. Bahkan bara api
menjadi padam. Hal ini emnajdi indikai baha telah terjadi kerusakan pada enzim yang
menyebabkan enzim tidak dapat bekerja. Jadi enzim tidak dapat bekerja secara optimum di
suasana pH lebih dari 7. Sehingga agar enzim katalase dapat bekerja optimum harus
ditempatkan pada suasna netral atau pH=7.

X. KESIMPULAN

Dari serangkaian percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

Bahwa kerja enzim katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup.
Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hidrogen peroksida (H2O2) di dalam sel hati.
Dalam hal ini Hidrogen peroksida bertindak sebagai substrat. Hidrogen peroksida merupakan
senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase. Katalase
mendegrasi Hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Beberapa
faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :

1) Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan
mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).

2) Derajat keasaman (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit
sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

3) Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor

Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu
dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu
sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4) Inhibitor enzim

Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor
berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak
inhibitor terhadap laju reaksi.

5) Konsentrasi substrat

Jika konsentrasi substrat ditambah maka kecepatan reaksi pun semakin lambat. Pada
Uji pH asam kerja enzim katalase rusak, begitu juga pada pH basa. Karena enzim
katalase hanya bisa bekerja pada pH netral, pada asam dan basa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal. Pada Uji Suhu dingin kerja enzim katalase rusak, pada uji
suhu panas kerja enzim katalase juga rusak (denaturasi), tetapi gelembung masih cukup
sedang pada uji suhu dingin dibanding suhu panas. Enzim katalase hanya bisa bekerja
pada suhu normal/netral. Organ yang banyak mengandung enzim Katalase adalah hati.
Jadi suhu dan pH sangat mempengaruhi kualitas enzim katalase pada metabolisme
makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai