Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan metode pembelajaran di bidang kesehatan atau
kedokteran dapat dikatakan berjalan sangat lambat. Hingga tahun 1950-an,
metode yang ada belum banyak beranjak dari metode yang ada sejak
zaman Hipocrates yaitu pembelajaran didaktik l dan dijalankan atas arahan
para pendidik yang menjadi narasumber utama. Metode ini disebut sebagai
metode tradisional.
Hingga sekarang sebagian besar tenaga pendidik di bidang kesehatan
atau kedokteran hanya mengandalkan metode pembelajaran tradisional dan
enggan untuk mengalihkan metode itu menjadi metode alternatif yang lebih
menantang dan berhasil guna. Hanya sebagian kecil tenaga pendidik atau
sekolah kedokteran baru yang banyak menggunakan metodealternatif yang
terbukti efektif, salah satunyabedside teaching.
Metode pembelajaran yang tepat efektif dan efisien sangat dibutuhkan
bagi pendidikan di bidang kedokteran atau kesehatan. Pada dasarnya luaran
suatu sistem pendidikan, bukanlah semata-mata tergantung dari metodenya,
tetapi lebih kepada bagaimana suatu metode diterapkan secara benar dan
dilaksanakan oleh orang yang sangat kompeten atau profesional dalam metode
tersebut.
Bagaimanapun hebatnya metode pembelajaran bila para pengguna atau
pelaksana metode pembelajaran tidak memahami secara benar tentang konsep
dan cara penggunaanya, maka hasilnya juga tidak akan lebih efektif dari
berbagai metode sebelumnya. Tiga puluh (30) tahun yang lalu
pelaksanaan bedside teachingmencapai 75 % dari waktu
pembelajaran.Sedangkan pada tahun 1978 menurun hingga 16 % dan pada
tahun 2007 tidak diketahui bagaimana pelaksanaannya. Pembelajaran
merupakan salah satu metode mendidik peserta didik di klinik yang
memungkinkan pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai
dengan objektif (tujuan), dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan
kerangka konsep pembelajaran (Nursalam, 2002). Maka pemilihan dan
penerapan metode bimbingan klinik dalam kondisi tertentu dengan “Metode
Bedside Teaching” sangat dimungkinkan.
Untuk membantu meningkatkan kemampuan/perilaku profesional
tersebut pada mahasiswa, mempersiapkan/meminimalisir hal-hal yang menjadi
pengaruh dalam pembelajaran klinik dan memilih atau menerapkan metode
pembelajaran klinik dengan Bedside Teaching penting untuk dilakukan dengan

1|Beadside Teaching
harapan peserta didik dapat menguasai keterampilan secara prosedural, tumbuh
sikap profesional melalui pengamatan langsung.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bedside teaching?
2. Apa tujuan bedside teaching?
3. Apa prinsip dasar bedside teaching?
4. Apa keuntungan bedside teaching?
5. Apa kerugian bedside teaching?
6. Bagaimana pelaksanaan bedside teaching?
7. Apa hambatan bedside teaching?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bedside teaching.
2. Untuk mengetahui tujuan bedside teaching.
3. Untuk mengetahui prinsip dasar bedside teaching.
4. Untuk mengetahui keuntungan bedside teaching.
5. Untuk mengetahui kerugian bedside teaching.
6. Untuk mengetahui pelaksanaan bedside teaching.
7. Untuk mengetahui hambatan bedside teaching.

2|Beadside Teaching
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Bedside Teaching


Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan
pasien. Dengan metode bedside teaching mahasiswa dapat menerapkan ilmu
pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah
laku dan pendekatan dokter kepada pasien.
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif
yang mendekatkan pembelajaran pada real clinical setting. Bedside
teachingmerupakan metode pembelajaran yang peserta
didiknya mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra
pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada
peserta didik. Di dalam proses bedside teachingdiperlukan kearifan fasilitator
tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat
dari interaksi antara peserta didik (mahasiswa kesehatan)dan pasien.

B. Tujuan Bedside Teaching


1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
2. Menumbuhkan sikap profesional.
3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik.
4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung.

C. Prinsip Dasar Bedside Teaching


1. Adanya kesiapan fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta
didik dan klien.
2. Jumlah peserta didik dibatasi idealnya5-6 orang.
3. Diskusi di awal dan akhir demonstrasi didepan klien dilakukan
seminimalmungkin.
4. Lanjutkan dengan redemonstrasi.
5. Kaji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang
dilakukan.
6. Kegiatan yang didemonstrasikan adalahsesuatu yang belum pernah
diperolehpeserta didik sebelumnya,atau apabilapeserta didik menghadapi
kesulitanpenerapannya.

3|Beadside Teaching
D. Keuntungan Bedside Teaching
Dalam penelitian Williams K (Tufts Univ,Maret 2008) dihasilkan
kesimpulan bahwabedside teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari
keterampilan klinik.
Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain :
1. Observasi langsung.
2. Menggunakan seluruh pikiran.
3. Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
4. Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.
5. Memperagakan fungsi :
a. Perawatan
b. Keterampilan interaktif
Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit,
keterampilan bedside teaching juga dapat diterapkan dibeberapa situasi
di mana ada pasien.

E. Kerugian Bedside Teaching


1. Gangguan (misalnya ada panggilan telepon/HP berdering).
2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
4. Tidak ada papan tulis.
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
6. Pelajar lelah.

F. Pelaksanaan Bedside Teaching


Keterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit
mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar
berhasil dan efektif.
Persiapan sebelum pelaksanaan bedside teaching :
1. Persiapan
a. Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
b. Baca teori sebelum pelaksanaan.
2. Ingatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran :
a. Mendemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Tingkah laku yang profesional.
3. Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.

4|Beadside Teaching
4. Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar :
a. Tarik gorden.
b. Tutup pintu.
c. Mintalah pasien untuk mematikan televisinya.

Pelaksanaan bedside teaching antara lain:


1. Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien.
2. Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim.
b. Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankanboleh berada dalam ruangan jika pasien
mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan
didiskusikan, mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien.
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
3. Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras.
b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting
atau untuk memperjelas.
d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4. Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba hepar,
dll).
c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan
yang baru pertama kali ditemukan.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur.
b. Rongent, ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.

5|Beadside Teaching
6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan
dilaksanakan, biarkan pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b. Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada
mahasiswa yang merawat pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
d. “Saya tidak tahu” adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan
kesempatan untuk mencari jawaban.
e. Hindari bicara yang tidak perlu.
f. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
g. Minta pasien untuk menanggapibedside teaching yang telah dilakukan.
h. Ucapkan terima kasih pada pasien.

G. Hambatan Bedside Teaching


Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaan bedside teaching:
1. Gangguan (misalnya panggilan telepon).
2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
4. Tidak ada papan tulis.
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
6. Pelajar lelah.

Adapun beberapa hambatan dari pasien :


1. Pasien merasa tidak nyaman.
2. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil.
3. Pasien tidak ada di tempat.
4. Pasien salah pengertian dalam diskusi.
5. Pasien tidak terbuka.
6. Pasien tidak kooperatif atau marah.

6|Beadside Teaching
BAB III
TINJAUAN KASUS

Ega Fralianti adalah seorang mahasiswa D IV Kebidanan Poltekkes


Palangka Raya tingkat II semester IV sedang menjalankan praktek klinik
kebidanan di Praktik Bidan Mandiri di Palangka Raya dan mempunyai target
memberikan asuhan pada Ibu pengguna kontrasepsi.Prioritas utama yang akan
dicapai yaitu suntik KB adalah suatu tindakan menyuntikan hormon kepada ibu
secara intramuskular dengan tujuan untuk menunda kehamilan. Berdasarkan
kontrak belajar mahasiswa ingin mencapai kompetensi tentang Kontrasepsi.
Pembimbing meminta mahasiswa untuk menyiapkan diri untuk bimbingan teknis
menyuntik KB. Pembimbing menjelaskan bahwa yang melakukan penyuntikan
pertama terhadap klien yaitu pembimbing, dengan menjelaskan kepada
mahasiswa cara penyuntikan kontrasepsi setelah itu baru mahasiswa melakukan
penyuntikan KB sendiri dengan didampingi pembimbing. Untuk itu maka metode
yang digunakan menggunakan metode preseptor dengan tehnik bimbingan bed
side teaching yang dilengkapi pre dan post conference.

Rincian Kegiatan

Metode/ Hasil Yang


No Kompetensi Jenis Kegiatan Waktu
Tehnik Diharapkan

1. 1 Mahasiswa Mahasiswa 1 menit Pre Mahasiswa

mengetahui mampu conferen mampu

tujuan cara menjelaskan ce mengetahui

penyuntikan Cara tujuan

penyuntikan cara

penyuntikan

2. Mahasiswa Mahasiswa 3 menit Bed sideMahasiswa

2 mampu mampu teaching mampu

mempersiapkan menjelaskan alat menjelaskan

peralatan yang untuk persiapan

7|Beadside Teaching
dibutuhkan penyuntikan peralatan

untuk yang

penyuntikan diperlukan

dengan tepat

Mahasiswa 3 menit Bed side

mempersiap-kan teaching Mahasiswa

alat untuk mampu

penyuntikan mempersiapk

an alat yang

diperlukan

untuk

penyuntikan

Dengan

kriteria hasil :

a. Ketepatan
penyuntikan

b. Ketepatan
menyiapkan
alat

c. Alat dan
Bahan :

d. 1. Spuit 3 cc
2. 2. Alkhol
3. 3. Bak
Instrumen
4. Bengkok
5. Safety box
6. Bak
sampah

8|Beadside Teaching
7. Obat KB
4
4
4

e.

t
3. M Mahasiswa . Melakukan 3 Bed SideMMahasiswa

3 Mampu tindakan menit teaching melakukan

Melakukan menyuntik tindakan

Tindakan menyuntik

Menyuntik

44 4 M Mahasiswa
M Mahasiswa 1 menit Post

mampu Mendokumentas conferen Mendokumen

mendokumentas ikan tindakan ce tasi tindakan

ikan tindakan yang dilakukan yang

yang dilakukan dilakukan

55 5 C CI Melakukan 5 menit Post m Mahasiswa

evaluasi conferen mengetahui

terhadap hasil ce penyimpanga

tindakan Yang n prosedur

dilakukan yang pada

telah dilakukan pelaksanaan

tindakan

9|Beadside Teaching
4 6 CICI 2 menit

menyampaikan Maha

hasil akhir siswa

mengerti dan

memahami

hasil akhir

yang dicapai.

10 | B e a d s i d e T e a c h i n g
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan
pasien. Dengan metode bedside teachingmahasiswa dapat menerapkan ilmu
pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah
laku dan pendekatan dokter kepada pasien.
Metode bedside teaching merupakan salah satu metode pembelajaran
klinik yang efektif, namun hingga saat ini publikasibedside teaching tidak
terlalu gencar, sehingga masih banyak pusat pendidikan kesehatan yang belum
menerapkannya.

B. Saran
Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan tentang metode bedside
teaching sehingga mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan,
melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah
laku dan pendekatan tenaga medis (dokter, bidan, perawat, dll) kepada
pasien,sehingga masyarakat dapat menghargai profesi tenaga
medis dan mereka dapat lebih mencintai profesinya dengan melihat peran dan
tanggung jawab tenaga medis sebagai tenaga pendidik nantinya.

11 | B e a d s i d e T e a c h i n g
Script Role Play
Pemain Peran
CI Klinik (CI) : Ruth Triana
Mahasiswa : Ega Fralianti
Klien 1 (Kn 1) : Yeni Sintya
Klien 2 (Kn 2) : Jheneri Cludiya Sinta

Pre Conference
Pada tanggal 1 November 2017 seluruh mahasiswa DIV Kebidanan Reguler II
dijadwalkan untuk melaksanakaan Praktik Klinik Kebidanan di Praktik Mandiri
Bidan (PMB) untuk pertama kalinya. Jhenery dan Ega ditempatkan di PMB
Sintya, pada sore harinya mereka datang ke PMB untuk melapor dan
menyerahkan jadwal dinas kepada pembimbing klinik dilahan.
Mhs : Selamat sore kak, maaf mengganggu waktu kakak. (sembari
menyalami CI).
CI : Iya, selamat sore juga dek. Silahkan masuk, duduk disini
(mempersilahkan mahasiswa duduk didepan meja CI).
Mhs : Baik kak, terimakasih.
CI : Ada yang bisa saya bantu, dek?
Mhs : Kami mahasiswa Prodi DIV Kebidanan Reguler II Semester V
Poltekkes Kemenkes Palangkaraya dijadwalkan mulai hari ini
dinas di PMB kakak.
Mhs : Ini suratnya kak. (Sambil menyerahkan surat penempatan
dinas).
CI : Oh iya, saya sudah menerima informasi dari dosen kalian
sebelumnya. Saya terima kalian dinas di PMB saya dan bisa
dinas mulai hari ini. Sebelumnya kalian sudah pernah dinas
dimana saja dek?
Mhs : Kami sudah pernah dinas di Rumah Sakit dan Puskesmas kak.
CI : Oh begitu, sudah pernah menolong persalinan dek?
Mhs : Masih belum pernah kak, kami hanya membatu kakak di

12 | B e a d s i d e T e a c h i n g
ruangan untuk menyiapkan alat-alat partus, injeksi, memasang
kateter, dan memasang infus kak.
CI : Baiklah kalau begitu. Disini kalian nanti bisa belajar untuk
menolong persalinan ya dek, nanti kakak bimbing kalian. Terus
untuk penyuntikkan KB disini setiap harinya lumayan banyak
yang datang, jadi nanti untuk pertama kalinya kakak yang
membimbing kalian, kemudian setelah kakak nanti kalian yang
menyuntikkan kliennya tapi tetap dengan bimbingan kakak.
Apakah kalian mengerti dek?
Mhs : Mengerti kak.
CI : Baik, mari kesini ikut kakak kita lihat tampat alat dan ruangan
di PMB kakak (sambil berjalan). Nanti kalau ada klien/pasien
datang kalian menyambut dan mempersilahkan duduk disini
untuk dianamnesa dan periksa TTV nya, untuk ibu hamil
ataupun ingin berKB seperti biasa ditimbang berat badannya
kemudian ditulis pada kartu/buku masing-masing ya (sambil
menunjukkan meja anamnesa). Kemudian ini ruangan tindakan,
kalau ada ibu hamil atau berKB setelah dianamnesa langsung
dibawa keruang ini. (sambil menunjukkan ruang tindakan).
Untuk tempat obat bisa kalian lihat ini di lemari, disebelah kiri
ada spuit, alkohol swab, obat KB dan peralatan KB lainnya.
Sedangkan di sebelah kanan ini tempat obat-obat dan vitamin
untuk ibu hamil maupun pasien sakit. (sambil menunjukkan
lemari di ruang tindakan). Dan yang ini ruang persalinan,
semua alat-alat partus dan bahan yang dibutuhkan dalam
persalianan ada dilemari itu dekat bed sudah tersusun rapi, jadi
tinggal diambil saja nanti sesuai kebutuhan ya. (sambil
menunjukkan ruangan persalinan dan lemari alat-alat). Dan
yang terakhir ini ruang nifas ya dek. (Sambil menunjukkan
ruangan nifas). Bagaimana apakah kalian sudah mengerti?
Mhs : Mengerti kak.

13 | B e a d s i d e T e a c h i n g
CI : Oh iya target/kompetensi apa saja yang kalian mau capai
disini?
Mhs : Banyak ka, ada persalinan, KB, ANC. ada tumbang juga,
imunisasi dan lain-lain,
CI : Oh begitu. Baik sambil jalan saa ya, nanti kakak bimbing kalian
utuk encapai kompetensi itu. Ada yang ingin ditanya lagi?
Barangkali ada yang kurang jelas.
Mhs : Sudah jelas kak.
CI : Baiklah kalau sudah jelas, silahkan kalian simpan tas kalian
diruang nifas dan minta tolong untuk membersihkan klinik dulu
ya.
Mhs : Baik kak. (menaruh tas dan mulai membersihkan klinik.

Praktek Klinik Kebidanan


Tidak lama kemudian ditanglah seorang Klien yang ingin berKB.
Kn 1 : Selamat sore.
Mhs 1 : Selamat sore bu, silahkan duduk disini bu. Ada yang bisa saya
bantu, bu?
Kn 1 : Saya mau suntik KB yang 3 bulan dek.
Mhs : Baik bu. Kita periksa tekanan darah nya dulu ya bu. (sambil
mengambil alat tensi).
Kn 1 : Oh iya silahkan.
Mhs : (Memeriksa tekanan darah) Sudah selesai ya bu. Tekanan darah
ibu 120/80 mmHg bu.
Kn 1 : Bagus saja ya dek tensi saya?
Mhs : Bagus aja bu. Silahkan timbang berat badan disini bu. (sambil
menunjukkan timbangan).
Kn 1 : Berat badan saya tetap saja 70 kg ( sambil melihat arah
timbangan)
Mhs : Baik lah bu mari kita masuk keruangan untuk suntik KB (
menuju kearah ruangan)

14 | B e a d s i d e T e a c h i n g
Kn 1 : Saya tengkurap saja ya bu suntiknya, soalnya saya takut
melihat jarum bu (sambil naik keranjang pemeriksaan).
CI : Iya terserah ibu saja mau tengkurap atau duduk, asalkan ibu
merasa nyaman. Tunggu sebentar ya bu saya mau menyiapkan
alatnya dulu ya (mempersiapkan alatnya).
CI : Sambil diperhatikan ya dek bagaimana menyiapkan alatnya dan
cara menyntiknya.
Mhs : Baik kak.
CI : Maaf ya bu saya sambil ngajarin anak-anak.
Kn 1 : Tidak apa-apa bu Bidan.
CI : Ingat tidak dek teorinya dimana kita menyuntikkan secara IM
di bokong?
Mhs : Di sepertiga pangkal paha kak.
CI : Tepatnya di sepertiga SIAS ke Os Coxygis ya dek.
Mhs : Oh iya kak.
CI : Permisi ya bu saya suntik (sambil menyuntik ibu).
Kn 1 : Sudah ya bu?
CI : Sudah. Ini bu kartu KB nya, kembalinya pada tanggal 1
Desember 2017 ya bu.
Kn 1 : Baik bu bidan.

Klien pulang , CI menjelaskan kembali kepada mahasiswa tentang tindakan yang


telah dilakukan dan memberi pengarahan jika ada klien datang kembali.
Kemudian datang lagi seorang Klien dengan kebutuhan yang sama yaitu berKB
Kn 2 : Selamat sore.
Mhs : Selamat sore bu, silahkan duduk disini bu.
Mhs : Ada yang bisa kami bantu, bu?
Kn 2 : Saya mau konsul KB dek, soalnya saya 40 hari habis
melahirkan dan saya menyusui dek, saya mau coba pakai KB
yang 3 bulan, apakah bagus atau tidak untuk ibu yang
menyusui?

15 | B e a d s i d e T e a c h i n g
Mhs : KB yang 3 bulan bagus untuk ibu menyusui bu, tidak
mengganggu pengeluran ASI, namun tetap ada efek
sampingnya seperti siklus haid tidak teratur, tidak haid atau
hanya ngplek saja dan juga berat badan bisa naik atau turun.
Bagaimana apakah ibu tetap mau menggunakan KB 3 bulan?
Kn 2 : Oh begitu ya dek, iya saya mau menggunakan KB yang 3 bulan
saja dek.
Mhs : Kalau begitu kita periksa tekanan darahnya dulu ya bu.
Kn 2 : Iya dek.
Mhs : (Memeriksa tekanan darah) Sudah selesai ya bu. Tekanan darah
ibu 120/80 bu.
Kn 2 : Bagus saja ya dek tensi saya?
Mhs : Bagus saja bu.
Kn 2 : Berat badan saya naik 2 kg ( sambil melihat arah timbangan).
CI : Mari dek, bawa ibunya masuk ke ruangan dan siapkan alatnya
ya. Sudah bisa kan?
Mhs : Baik kak. Bisa kak, mohon bimbingan kakak.
Mhs : Baik lah bu mari kita masuk keruangan untuk suntik KB
(menuju kearah ruangan)
CI : Ibu ini yang menyuntikkan mahasiswa saya ya, tidak apa-apa
mereka sudah bisa bu.
Kn 2 : Iya tidak apa-apa bu bidan.
Saya berbaring saja ya karena lebih nyaman (sambil naik
keranjang pemeriksaan).
Mhs : Iya terserah ibu saja mau berbaring atau duduk, asalkan ibu
merasa nyaman. Tunggu sebentar ya bu saya mau menyiapkan
alatnya dulu ya (mempersiapkan alatnya).
Kn 2 : Iya dek.
Mhs : Permisi ya bu saya suntik, ibu tarik nafasnya (sambil
menyuntik ibu)
Kn 2 : sudah ya dek?

16 | B e a d s i d e T e a c h i n g
Mhs : Sudah bu sebentar saja kan bu (tersenyum)
Kn 2 : Iya dek saya takut disuntik (sambil turun dari ranjang
pemeriksa)
CI : Ini bu kartu KB nya, Kembalinya pada tanggal yang sama ya
bu.
Kn 2 : Baik bu bidan.

Post Conference
Tidak terasa sekarang telah mendekati jam berakhirnya dinas, 10 menit sebelum
jam dinas berakhir, pembimbing klinik kembali menjelaskan dan bertanya tentang
tindakan yang telah dilakukan.
CI : Sini dek duduk dulu (mempersilahkan mahasiswa duduk
dihadapannya).
Mhs : Baik kak
CI : Hari ini sudah belajar menyuntikkan KB ya. Bagaima
perasaan kalian?
Mhs : Perasaannya gugup ka karena baru pertama kalia. Tapi
senang juga karena sudah bisa menyuntiikan KB.
CI : Tidak apa-apa, gugup wajar apalagi kalian baru pertama
kali. Namanya juga belajar. Kakak bangga apa yang kalian
lakukan tadi sudah sangat baik.
Tadi waktu kalian menyuntikkan merasa ada melakukan
sedikit kesalahan tidak?
Mhs : Kurang berkomunikasi kak.
CI : Iya bagus. Apa lagi?
Mhs : Lupa kak karena saking gugupnya (sambil tersenyum).
CI : Tadi sudah bagus sekali ya. hanya ada sedikit kesalahan
kalian yaitu tidak melakukan aspirasi sebelum
menyuntukkan obat.
Mhs : Oh iya kak mohon maaf kak kami lupa melakukannya.

17 | B e a d s i d e T e a c h i n g
CI : Iya dek tidak apa-apa. Besok diperbaiki ya, banyak belajar
lagi, mengulang-ulang apa yang sudah pernah kalian
pelajari.
Mhs : Baik kak, besok kami akan lebih baik lagi. Terimakasih
untuk bimbingan kakak.
CI : Iya dek, besok kalau ada pasien ANC kalian belajar palpasi
langsung ya, kakak akan bimbing kalian.
Oh iya sudah pukul 09.00 WIB, sudah waktunya pulang.
Terimakasih sudah bantu kakak hari ini, jangan lupa
belajar lagi ya.
Mhs :
Baik kak terimakasih banyak kak. Kami izin pulang kak
(sambil bersalaman kemudian berjalan meninggalkan
klinik)
CI : Iya sama-sama dek.

Jam dinas telah berakhir dan mereka pun kembali pulang kerumah masing-
masing.

18 | B e a d s i d e T e a c h i n g
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Metode Bedside Teaching.


http://academiclifeinem.blogspot.com (Diakses tanggal 01 Juli 2014).

Anonim. 2012. Bedside Teaching dalam


Keperawatan. http://ksuheime.blogspot.com (Diakses tanggal 01 Juli 2014)

Eksap, hendrik. 2011. Bedside Teaching.


http://www.hendrikeksap.blogspot.com (Diakses tanggal 01 Juli 2014).

19 | B e a d s i d e T e a c h i n g

Anda mungkin juga menyukai