Anda di halaman 1dari 6

Pengertian curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak

menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter
persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitasnya
besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor
dan efek negatif terhadap tanaman.

Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud
padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air
yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian
menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.

Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah
menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut
melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula. Intensitas curah hujan adalah jumlah
curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu
kurun waktu air hujan terkonsentrasi. Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya
curah hujan dan frekuensi kejadiannya.

Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi
daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat
berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang
jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. Adapun
jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG), diantaranya yaitu hujan kecil antara 0 – 21
mm per hari, hujan sedang antara 21 – 50 mm per hari dan hujan besar atau lebat di atas 50 mm per hari.
Evaporasi
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan
dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-
angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.

Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan
akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan
mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka
bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul
mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat
permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap"

Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu
(contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul
yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi
satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap.
Namun cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan
karena itu lebih tak terlihat.

Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan.
Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung (berkondensasi)
menjadi butiran air dan turun hujan. Siklus air terjadi terus menerus. Energi surya menggerakkan
penguapan air dari samudera, danau, embun dan sumber air lainnya. Dalam hidrologi penguapan
dan transpirasi (yang melibatkan penguapan di dalam stomata tumbuhan) secara kolektif
diistilahkan sebagai evapotranspirasi.
TRANSPIRASI
Transpirasi berbeda dengan penguapan/evaporasi sederhana karena berlangsung pada
jaringan hidup dan dipengaruhi oleh fisiologi tumbuhan.

1 - Air pasif diangkut ke akar dan kemudian ke xilem .


2 - Kekuatan kohesi dan adhesi menyebabkan molekul air untuk membentuk kolom dalam
xilem .
3 - Air bergerak dari xilem ke dalam sel mesofil , menguap dari permukaan dan daun
tanaman dengan cara difusi melalui stomata

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak
menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan
besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang
berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar
ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.

Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara,
kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang
membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang
berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi
pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk
mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Transpirasi pada tumbuhan yang
sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena
tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.

Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah
yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil
karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.

Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap
air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan
buah.

Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke
daun melalui xilem.

Suhu optimum : Suhu lingkungan yang diperlukan tumbuhan untuk dapat


tumbuh dan berkembang dengan baik.
pengaruh angin terhadap tanaman
Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang optimum
dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara
yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan
daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air sehingga udara panas menjadi
sejuk dan juga Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
*Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam penyerbukan
tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif membantu terjadinya
persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin
kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan
berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan akan menimbulkan
penyerbukan silang.
*Dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan bahaya dalam
Penyerbukan, karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu
diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan jamur.
Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca yang
sangat lembab sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan patogen
cenderung akan meluas bila kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil penelitian Tantawi (2007) diketahui
bahwa pemencaran konidium pada satu musim tanam tembakau di Jember didukung
oleh peningkatan kecepatan angin dan penurunan kelembaban udara. Pada bulan
kering maupun bulan lembab peningkatan kecepatan angin yang diikuti dengan
menurunnya kelembaban udara akan mendukung pemencaran konidium. Berdasarkan
data aktual untuk memencarkan konidium hanya memerlukan kecepatan angin 0,28
m/det pada suhu 25ºC.
Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan jumlah
luka pada tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan permukaan
tanaman yang basah. Penyebaran penyakit yang sangat cepat dimungkinkan karena
adanya angin baik secara langsung atau tidak langsung melalui vektor yang dapat
terbawa angin dalam jarak jauh. Selain itu karena hembusan keras angin atau karena
saling bersinggungan antar tanaman atau melalui pasir yang diterbangkan juga dapat
menyebabkan permukaan tanaman terluka dan hal ini memungkinkan terjadinya
infeksi.

Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin karena
jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang tidak
terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah diangkut
oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada umumnya terdapat
dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara yang paling tingginya ribuan meter
pun masih terdapat spora. Pada kenyataannya penyakit tertentu hanya dapat
disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan sering sangat pendek. Pada umumnya
spora akan mati karena kekeringan dan sinar matahari pada waktu disebarkan jarak
jauh itu, sedangkan pada waktu mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau
bagian yang rentan. Semakin cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan
semakin jauh keberadaannya.

Angin hampir tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan
karena adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya
penanaman tanaman sejenis agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika
permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang dapat dilakukan yaitu
pengendalian sedini mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat disebarkan
oleh angin. Selain itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan
arah angin dapat sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang
dapat menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya
tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga
memperlambat kecepatan angin. Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah
angin menuju pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga penyebaran patogen akan
lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai