Anda di halaman 1dari 5
Dewi Agustina; Kanker Mulut ‘MIKGI, Vol IX No. 2 Oktober 2008 KANKER NULUT (Kajian Pustaka) Dew. Agustina agian limu Penyabit Mulut Fakultas Kedoktaran ABSTRAK Mulut merupakan bagian tubuh yang vital Karena merupakan jalan masuk tama makanan, sebagai alal pencemean, eat bicara ‘dan berperen dalam estetta,Dianara sekian banyak penyakit yang sering teyacl cl mult, kanker mulut merupakan salah satu panyatt ‘yang hingga kin suit untuk isembutkan. Etlogi Kenker mulut sandir mash sult untuk ditentukan sacara past, karena berbagalfaktor dapat taut anal sebagai pemicunya, “Tujuan pemaparan kanker mulut ini agar pemtbece semakin pedul dangan penyekit yeng sangat membshayakan ini. Kepeduian ‘ersebut dinareptan nantnya akan mempunyal andi yang lebih besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ‘ongga mulit. Pada pemaperen ini akan sedikt diurakan tentang epidemiolog, etlog, penegakan diagnosis, perangal Kinis, Denalalaksencan dan prognosiskanker mut ‘Bordasarkan viasan ini dharapkan dapat memotives! para dokter cig untuk memaharilebi anjt tentang karker mulut,sehingga ‘epatila menjumpai pasien yeng ciduge mempuryailesi yang dicurigal mengarah ke melignens dapat melekukan penaialaksanaen dengan benar. Kata kunci:kanker mulut, etioiog), iagnosis,penatalaksanaan ‘ABSTRACT ‘Mouthis a very essentalprt of body sinceitis aman rote for food, pat of Sgestive system, voice device andhaving anaesthetic ‘le. Ofmany diseases develog in cralcavity, orl cancerisa majorprotien, sincetiscificutfo be cured. Evoiogy of eral canceris dificult tobe identified since many factors can contributes trigger. The aim ofthisreview was fo take a more carefrem readers fothis dangercus disease, I was expected tha the care may contribute Jnpublc health improvement especialy in ora heath. The review willrevea! about epidemiology, etilogy diagnosis determination, clinical appearance, management and prognosis oforal cancer. Based on this review, hopefuly it wil motivate the dentists to comprehend futher about oral cancer. Therefore, if they should ‘manage suspected wa malgart lesions, helesions can be managed propery. Keywords: oral cancer, etclogy diagnosis, management PENDAHULUAN Mulut_merupeken agian tubuh yang vial karena ‘merupakan lan masuk vlama makanan, sebagai alat ‘bencemaan, aat bicara dan berperan dalam esietka. Berkatan dengan fungsinya, mulutrenian terhadap trauma atau segala jenis paparen, selain tu mulut merupeken cermin kesehetan ‘umum individu, karena berbagai penyakt atau kelainan sisterik seringkal bermanifestasi di uli. Benyak penyakt yang sering terjadi di mulut namun kenker mulut merupakan salah satu enya yang hinggakinisultuntuklsembuhkan, Penyakitkanker pada urumnya,termasuk kenker mult, ‘merupaken ancaman utama kesehaten, Karena angka kematian yang itimbulkannya cukup tinggi. Sampsi saat ini beum dltemukan cbat yang benat-benar efekif untuk penyakt karker tersebut. Suatu feneiiian menurjukkan bahwe, 86,06% Penderta kenker mulut yang datang ke xlnik gigi den mulut sudeh dalam stadium lanjut, batken metastasis’. Baberapa alasan yang menyebabkan terlambatnya diagnosis dan terap| kankr mulut yats matyarekst pada umumnya tidak menyadan jika menderita karker mulut karena kanker muiut awal tdak rmenimbulkan gejaa Kinis eau geile tersebut hempir sama dengan gejala penyekit mulut yang lan. Hal tersebut Karena ‘masyeraka jarang memerksakan Kesehatan ogi dan muluinya secara rutin, sera terbatasnya Kinsioral yang dapat mengenali lesilesiprakegenasan ctaulesikanker mulut dni” Kanker mulut banyak dkeltkan dengan masyarakat kurang_mampy, berpendidikan rendah can dertempat. tinggal di daerah ppinggita’. Keterbatasan-keterbatasan tersebut mengakibatkan banyak kasus keganasan d dalam rongga mulutyang tidak dapat terchagnosis anal, dan batken sudah tidak dapat cisembutken leg. Sampal sekerang eticlogi Kenker mulut belum dapat dlentukan secara past tarena Detbagal fakor dap turut andi sebagai pemicunya. Baritut akan diurakan secare_singkat berbagal fektor yang berkatan dengan kanker mulut, Tyuen pemaparan tentang kanker mulut ini agar pembaca semakin Pedull dengan penyakit yang sangat_membahayakan ini, Kepedulian tersebut dharapkan nentinya akan mempunyai andi yang lobh besar dalam meningkatkan kosohatan masyarakat ISSN 0245 -8671 7 ‘Dewi Agustina ; Kanker Mulut ‘MIKGI, Vol IX No, 2 Oktober 2008 terutame kesehatan rongga mult TINJAUANPUSTAKA Epidemiologidaninsidensi Berdasarkan laporan WHO tahun 1997, Kasus kanker rmulut mencapai5.6% dan tingkat mortalitasnya mencepal 5.1% dari soluruh kasus kankor'. Kanker mulut merupakan satu dari sepuluh kanker yang serngtrjadidi dunia. ua pertgekejaian anker kanker mult di dunia dtemukan ci negara yang sedang bberkembang”. Di Asie Tengah dan di Asia Tenggara, prevalensi cae ‘mulut mencapai 40% dari keseluruhan penyakitkanker 1g. aca’. Di Indonesia, peneltian khusus tentang ingkat Kejadan tanker mul bel para ada Cala rota yorg tersedia pada 13 Kola di indonesa, rerata insidensmya rmencapai 34%” Predieksiumur pengidap kankermulutberkisar ‘entare 20-89 tahun, Kasus kanker mulut yang torjad kaka 5% paca orang yang berusa dlatas 40 tahun, maka rataraia ‘uur pada saat lerdiagrosis kurang lin 60 tahun’. Ditnjau deri prodieks| janis kelamin, make kanker mula tertama menyerang a Etiologidan faktorrisiko Penyebab Kanker mulut, sampai saat ini mast belum dapat ditentukan dengan past: Kebiasaan hidup masyarakat (gaya hidup, sosial, budaya), faktor genet (keluargalas), lingkungan pekenjaan dan geografis merupakan fekor-fektor yang terkai"”. Merokok sigaret alau merokok dengan ripa, ‘mongunyah sth yang isorta tembakau, pocandu akoholbera, ebersinan muiut yang tidak tepethere, sinar metahar, ‘sndroma Plummer-Vinson,lshen planus, sifis stadium Il pada lidah den srosis hepattis merupakan ‘aktor_predisposisi torjadinya Kankor muiut”. Diantara fektorfaktor torsebu, tembakeu den alkohol anggap sebagai dua fekior risiko tertinggi penyebad Kenker mult”. Mengkonsumsi alkohol bersamaan dengan merokok berlanggungiawab pad 75% kasuskankor mut" Dileperkan bahwa, keadaan gigi-geligl yang tidak bak ‘merupakan risko tinggi untuk texjadinya kenker mulut™ Laporan Iain mengatakan ada 108 kasus kersinoma lidah dsertai dengan 719 iftasilokal karena gigi tajam, gigi pecah dan protesis yang buruk”, Beberapa virus, arta lain Herpes Simplex Virus (HSN) ddan Human Pepiloma Virus (HPV) erat keitanrya dengan kejadian kenker mult, Infeksi konis oleh Candida albicans dapat mengakibatkancispasiase-sel epitel muut yangaktimya dopatberianjutke penyakitneoplastik®. oj Pemeriksaan tistopatologis leradan hasil biopsi, ‘sampai saat ini, masih merupakan pemeriszan ruin terpercaya yang mengacd pada TNM staging (T tumour, ukuran tumor primer yang terbentuk, N : nodes, keteribatan nodus limiatkus anM: molastaus,adaidaknya measias) untuk menentikan Stadium kanker mut, Eveluae hopalogie dan aging tersebutmengacu paca sisi grading WHO" Pada tahap awal perkembangan kanker mulut, terihat ‘danya jes dsplastk yang mengndiksitan sua lesi dengan pia sitologis yang tngkatannya bervariasi, sehingga Aigolengkan menjadi dispasia ingen, sedeng dan beat. Lesi Aigolengken sebaga dspesia ringan apabla aia hanya tora pada keratnost basal dan parabasal, ia ati telah ‘elves hingga pertergzhan iagisan spincsum dsebut displasia sedarg. Keadaan atpia yang telah mencaps lapisan sels epi! paling ates dissbut displasia beratstiah Carcinoma in Situ (CIS) mengindkaskan bia keainan lebih parah dergada Gisplasia berat, yatu meiput seluuh lpisen epi, namun telum melewatimembran bass. Sualu les dsebutkarsinoma jka sudch menembus menbran baealis dan berinvas ke lamina Propria sampailapsar-lapsen di bawahnye. Suatulesidisebut Karsinoma Sel Skuarosa (XSS) mikro-nvasf blainfrasnyae lain propria sangat anckal. Menuruttngka difereniasi, SS éibagi merjai tge sub tie ya: () Karsinoma sel skuamosa terferensias’ bak, jka kerainsasi yang tered pada sel ‘umomya >75%, (i) Karsinoma sel skuamosa terdiferensiasi secang,jka Keratnisaiantara 25-75% dan (i) Karsinome sel skuamosa teriferensiasi jolek jka Keratnsasi <25%" Evaluasi hisopatoogis ‘orsebul juga mempunyal banyek ehurangan Karena subjekvias dan Keterbetasan dalam mendeteksi kasus miro melastais. Pata ekh-akhir ii, peneltian-peneitian untuk mencari petanda tumor yang

Anda mungkin juga menyukai